51 research outputs found

    Perilaku Sosial Tokoh Utama dalam Novel Pengakuan Pariyem Karya Linus Suryadi

    Full text link
    This study aims to reveal the social behavior and the factors that influence the social behavior of the main character in Pengakuan Pariyem novel by Linus Suryadi. To achieve these goals, this study used social psychology theory and interpersonal theory (FIRO—Fundamental Interpersonal Relation-Orientation) popularized by William C. Schultz. This research is a qualitative research and descriptive method with psychology of literature studies. The results showed that when viewed from the type of inclusion, Pariyem was a figure who had social behavior. Social behavior found in Pariyem arises from his social interaction with several figures.   Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perilaku sosial tokoh utama dan faktor yang memengaruhi perilaku sosial tokoh utama dalam novel Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini akan digunakan teori psikologi sosial dan teori interpersonal atau FIRO (Fundamental Interpersonal Relation-Orientation) yang dipopulerkan oleh William C. Schultz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan metode deskriptif dengan model kajian psikologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dilihat dari tipe inklusi, tokoh Pariyem merupakan tokoh yang memiliki perilaku sosial. Perilaku sosial yang terdapat pada diri Pariyem timbul dari interaksi sosialnya dengan beberapa tokoh. &nbsp

    Perbandingan Pandangan Tokoh Utama Terhadap Profesi Pelacur Dalam Novel Perempuan Di Titik Nol Dan Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur!

    Full text link
    This study was focused on the comparison of view of life between the main character in the novel Perempuan di Titik Nol by Nawal el-Saadawi and the novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! by Muhidin M. Dahlan. As the method of analysis, content analysis was used along with objective approach. The results showed that there are similar views towards prostitute as profession from the two main female characters in both novel. The main character in the novel Perempuan di Titik Nol considers prostitute as her escape since she rejected to be the object to satisfy the lust of men without certain price. While the main character in the novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! considers prostitute as a force to restore her self-confidence in life

    PERUBAHAN NOVEL CATATAN AKHIR KULIAH KARYA SAM MAULANA MENJADI FILM CATATAN AKHIR KULIAH SUTRADARA JAY SUKMO: KAJIAN EKRANISASI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan-perubahan yang terjadi pada novel Catatan Akhir Kuliah karya Sam Maulana menjadi film Catatan Akhir Kuliah sutradara Jay Sukmo berupa perubahan alur, tokoh, dan latar. Novel Catatan Akhir Kuliah adalah novel yang diterbitkan Januari 2014, berisi tentang kisah Sam, mahasiswa yang merasa salah jurusan kuliah hingga mendapat julukan “matelu” (mahasiswa telat lulus). Film Catatan Akhir Kuliah adalah film yang dirilis Juli 2015, menceritakan kisah Sam saat masa perkuliahannya di Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dengan kajian ekranisasi, yaitu penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Catatan Akhir Kuliah karya Sam Maulana dan film Catatan Akhir Kuliah sutradara Jay Sukmo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca, teknik menonton, dan teknik mencatat. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, perubahan alur novel menjadi film Catatan Akhir Kuliah untuk aspek penciutan alur sebanyak 40 penciutan, aspek penambahan alur sebanyak 37 penambahan, dan untuk aspek perubahan bervariasi alur sebanyak 30 perubahan bervariasi. Kedua, perubahan tokoh novel menjadi film Catatan Akhir Kuliah untuk aspek penciutan tokoh sebanyak 19 penciutan, aspek penambahan tokoh sebanyak 8 penambahan, dan untuk aspek perubahan bervariasi tokoh sebanyak 6 perubahan bervariasi. Ketiga, perubahan latar novel menjadi film Catatan Akhir Kuliah untuk aspek penciutan latar sebanyak 8 penciutan, aspek penambahan latar sebanyak 16 penambahan, dan untuk aspek perubahan bervariasi latar sebanyak 5 perubahan bervariasi

    PERBANDINGAN PANDANGAN TOKOH UTAMA TERHADAP PROFESI PELACUR DALAM NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL DAN NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR!

    Get PDF
    This study was focused on the comparison of view of life between the main character in the novel Perempuan di Titik Nol by Nawal el-Saadawi and the novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! by Muhidin M. Dahlan. As the method of analysis, content analysis was used along with objective approach. The results showed that there are similar views towards prostitute as profession from the two main female characters in both novel. The main character in the novel Perempuan di Titik Nol considers prostitute as her escape since she rejected to be the object to satisfy the lust of men without certain price. While the main character in the novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! considers prostitute as a force to restore her self-confidence in life.Keywords: comparison of novels, women’s points of view, main character, prostitut

    ORDE BARU SEBAGAI LANDASAN FABULA DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: KAJIAN FORMALISME RUSIA

    Get PDF
    This study focused on the analysis of the facts used to form the fabula which was defamiliarized into sjuzet in the novel Entrok by Okky Madasari. To analyze the facts, Russian Formalism theory and objective approach were used in this study. The results showed that the story in the novel used historical facts from the new order to form fabula. Subsequently the fabula was defamiliarized into sjuzet.The results also indicated that there was a fictionalization process conducted by the author in creating the story which used historical facts.Keywords: fabula, the new order, russian formalis

    ALIH WAHANA PADA ALUR FILM POSESIF SUTRADARA EDWIN KE NOVEL POSESIF KARYA LUCIA PRIANDARINI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk alih wahana pada alur film ke novel Posesif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yakni mendeskripsikan bentuk alih wahana pada alur film Posesif sutradara Edwin ke novel Posesif karya Lucia Priandarini. Data dalam penelitian ini berupa kutipan kata, kalimat, dan dialog pada film dan novel Posesif yang menunjukkan bentuk alur pada film dan novel Posesif. Sumber data dalam penelitian ini adalah film Posesif sutradara Edwin diproduksi oleh Palari Film, pada tahun 2017 dengan durasi 102 menit, dan novel Posesif karya Lucia Priandarini diterbitkan PT. Mizan Publika, pada tahun 2017 dengan 350 halaman. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik menonton, membaca, dan membuat deskripsi data berupa alur film dan novel Posesif. Teknik analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan bentuk alur menggunakan urutan pada tahapan alur dalam film dan novel Posesif, serta mendeskripsikan bentuk alih wahana menggunakan tiga metode penambahan, pengurangan, serta perubahan bervariasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan suatu karya sastra menjadi karya sastra baru tentu mengalami perbedaan, mengingat perubahan bentuk film menjadi novel tentunya menjadi wahana baru yang menyebabkan pengembangan alur cerita menjadi berbeda. Film Posesif menggunakan alur lurus (progresif). Setiap adegan dikisahkan secara kronologis, mulai dari pengenalan tokoh utama, konflik yang terjadi, hingga penyelesaian dalam film digambarkan secara runut. Alur cerita dalam novel menggunakan alur campuran. Cerita bergerak maju, namun ada beberapa bagian yang bercerita kilas balik masa lalu tokoh utama. Mendeskripsikan bentuk alih wahana pada alur film ke novel Posesif dilakukan dengan menggunakan tiga metode yakni penambahan, pengurangan, serta perubahan bervariasi. Penambahan terdapat pada alur tahap pengenalan dalam novel dengan judul “Rubik”, tahap pemunculan konflik “Rubik Pertama” dan “Saat Tiga Belas”, dan pada tahap klimaks “Tidak Cukup”. Pengurangan pada adegan saat Lala dan Yudhis keluar dari sebuah mall, adegan saat Lala dan Yudhis membuat lampu neon sigh forever, dan saat Lala dan Yudhis bernyanyi bersama di dalam mobil ketika mereka pergi dari rumah. Perubahan bervariasi terdapat pada alur tahap pengenalan dalam novel dengan judul “Melawan Diri Sendiri”, dan pada tahap penyelesaian dengan judul “Pelukan Ayah” dan “Yang Harus Tersampaikan”

    RELIGIUSITAS DALAM CERITA RAKYAT PUAN SIPANAIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Fakta cerita dan Nilai Religiusitas tokoh utama dalam Cerita rakyat Puan Sipanaik karya Saafruddin Istur. Cerita Rakyat Puan Sipanaik dipilih karena cerita ini memiliki tokoh utama dengan sifat yang kompleks sehingga penulis tertarik untuk menelitinya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan Teori structural Robert Stanton dan Religiusitas Y.B Mangunwidjaja Sumber data dalam penelitian ini adalah Cerita rakyat Puan Sipanaik karya Safruddin Istur dalam bukunya BANGBAL. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) atau disebut dengan analisis isi (content analisys), yaitu langsung mengadakan pengamatan dan mecari identitas serta gambaran tokoh dan penokohan. Teknik analisis data menggunakan analisis mengalir, yaitu terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan: (1) pada tokoh utama (Bapak Tua) ditemukan memiliki sifat, yakni berjiwa besar, bijaksana, dermawan, suka menolong, berjiwa ikhlas, pekerja keras; (2) Nilai religius yang ada pada cerita rakyat Puan Sipanaik adalah Hubungan religius dengan Tuhan yang mana Tokoh utama menonjolkan sifat religiusitasnya dengan tokoh pendukung yang ada dalam cerita. Nilai religius dengan sesama manusia adalah dengan adanya tolong-menolong antar sesama manusia pada cerita rakyat Puan Sipanaik. Nilai religius dengan alam adalah dengan memanfaatkan hasil alam yang telah diberika Tuhan yang Maha Esa

    CITRA PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI IBU MENDULANG ANAK BERLARI KARYA CYNTHA HARIADI (Women’s Image in Ibu Mendulang Anak Berlari Poetry Collection by Cyntha Hariadi)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap citra perempuan dalam kumpulan puisi Ibu Mendulang Anak Berlari karya Cyntha Hariadi, yang meliputi citra fisik, citra psikis, dan citra sosial perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif desktiptif. Data berupa kutipan-kutipan yang diduga mengandung citra perempuan. Data dikumpulkan dengan teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis pembacaan retroaktif (hermeneutik) untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai persoalan yang diangkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra fisik perempuan ditemukan pada 6 puisi. Citra fisik perempuan meliputi penggambaran organ biologis perempuan saat mengalami proses kehamilan, persalinan, serta menyusui anaknya. Citra psikis perempuan ditemukan pada 17 puisi. Citra psikis perempuan meliputi penggambaran perempuan yang mengalami keadaan psikis seperti merasa sedih, cemas, takut, gembira dan keadaan emosional lainnya. Citra sosial perempuan ditemukan pada 6 puisi. Citra sosial perempuan meliputi penggambaran perempuan sebagai makhluk sosial serta perannya dalam keluarga dan masyarakat.This study aimed to uncover the image of women in a collection of poems Ibu Mendulang Anak Berlari by Cyntha Hariadi, which includes physical images, psychological images, and social images of women. Descriptive qualitative research was used in this study. Data were quotations that allegedly contained images of women. Data collected by reading and note taking techniques. Data were analyzed by using a retroactive (hermeneutic) analysis technique to obtain an in-depth overview of the issues raised. The results showed that the physical image of women was found in 6 poems. Women’s physical image included the depiction of a biological female organ during the process of pregnancy, childbirth, and breastfeeding her child. Women’s psychic images were found in 17 poems. Psychic image of women included sportrayals of women who experience psychological states such as feeling sad, anxious, afraid, happy and othe remotional states. Women’s social image was found in 6 poems. Women’s social image included the depiction of women as social creatures and their role in the family and society
    • …
    corecore