129 research outputs found

    Analisis Aktivitas Dari Jamur Endofit Yang Terdapat Dalam Tumbuhan Bakau Avicennia Marina Di Tasik Ria Minahasa

    Get PDF
    Endofit dapat diartikan sebagai mikroba yang hidup berkoloni dalam jaringan internal tumbuhan tanpa menyebabkan efek yang merugikan secara langsung pada tumbuhan tersebut. Organisme endofitik memiliki potensi yang sangat besar untuk dieksploitasi dan menghasilkan produk alami baru yang bermanfaat di bidang kedokteran, pertanian, dan industri. Pada sisi yang lain kebutuhan terhadap obat-obatan baru yang membantu umat manusia melawan pelbagai penyakit tidak pernah berhenti, hal ini disebabkan adanya resistensi bakteri, infeksi virus, insidensi infeksi jamur, berbagai jenis tumor, infeksi parasit dan protozoa, di dalam populasi dunia sekarang ini sebagai akibat ketidakmampuan kita untuk mengatasi tidak hanya problematika kesehatan. Indonesia sebagai daerah tropis dengan keanekaragaman hayati yang cukup besar, di lain pihak, perlawanan endofit di ekosistem daerah tropis melawan organisme patogen dan predator cukup besar, sumber daya yang terbatas dan tekanan seleksi alam sangat tinggi. Hal ini menimbulkan kemungkinan besar bahwa endofit di daerah tropis seperti di negara kita merupakan sumber struktur senyawa baru dengan aktivitas biologis yang menarik untuk dikembangkan sebagai bahan obat baru. Penelitian ini merupakan penelitian untuk mencari kandidat obat-obatan baru yang difokuskan pada kandidat bahan obat yang memiliki potensi antibakteri dan antikanker. Tumbuhan bakau Avicennia marina diambil dari Pantai Tasik Ria. Jamur endofit diisolasi hingga diperoleh 2 isolat galur murni Aspergillus sp. dan Acremonium sp. Kedua isolat kemudian diuji aktivitasnya terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan metode ko-kultivasi. Acremonium sp. memiliki aktivitas antibakteri yang lebih kuat dibandingkan dengan jamur Aspergillus sp. terhadap bakteri S. aureus, sedangkan Aspergillus sp. menunjukkan aktivitas antibakteri yang tinggi terhadap bakteri E. coli

    Uji Antibakteri Jamur Endofit Dari Tumbuhan Mangrove Sonneratia Alba Yang Tumbuh Di Perairan Pantai Tanawangko

    Get PDF
    Jamur endofit merupakan jamur yang hidup di dalam jaringan tumbuhan tanpa memperlihatkan timbulnya penyakit pada tumbuhan tersebut. Pengujian antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Jamur yang memperlihatkan aktivitas antibiotik yang kuat dikultivasi statis dalam media nasi selama 10 hari Induksi bakteri S. aureus dilakukan pada isolat yang menunjukkan aktivitas tertinggi. Tujuan pemberian bakteri pada kultur yaitu memicu jamur untuk menghasilkan senyawa tertentu melalui jalur biosintesis senyap (Silence Biosynthetic Pathway) pada jamur tersebut. Proses inkubasi dihentikan dengan cara maserasi dengan menambahkan etanol 96 % ke dalam kultur selama 24 jam. selanjutnya dipartisi dengan pelarut etil asetat, n-heksan, etanol dan air untuk memperoleh fraksi n-heksan, etanol dan air. Tiap fraksi ini diuji kembali aktivitas antibiotiknya dengan menggunakan metode tersebut di atas. Hasil penelitian ini diperoleh sembilan isolat jamur dari mangrove S. alba. Lima isolat menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri S.aureus dan E. coli Tiga isolat akar (PTWSAA1.1, 1.2 dan 1.3) menunjukkan aktivitas yang kuat terhadap kedua bakteri uji. Ketiga isolat jamur dikultivasi statis dalam media nasi dilanjutkan dengan ekstraksi dan partisi. Pengujian aktivitas antibakteri tiap fraksi ketiga isolat jamur memperlihatkan hanya fraksi etanol yang menunjukkan aktivitas penghambatan, Hal ini menunjukkan bahwa senyawa aktif antibakteri dari ketiga jamur endofit merupakan senyawa yang bersifat semipolar

    UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI JAMUR ENDOFIT PADA DAUN DAN BATANG TUMBUHAN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN staphylococcus aureus

    Get PDF
    ABSTRACTEndophytic fungi are fungi that live in plant tissues and do not harm the plants. Endophytic fungi can produce compounds that have the potential to be antibacterial. This study aims to examine the antibacterial activity of endophytic fungi isolated from the leaves and stems of the cat's whiskers plant (Orthosiphon aristatus) against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. Cat's whiskers contain essential oils which are used as antibacterial against some pathogenic bacteria such as Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The method used is experimentally in the laboratory to test the antibacterial activity of endophytic fungi isolates derived from cat's whiskers (Orthosiphon aristatus) on Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria using the hole / well method. In the research results obtained four samples of endophytic fungi extract isolated from the leaves and stems of the cat's whiskers plant (Orthosiphon aristatus) . The results of antibacterial research showed that endophytic mushroom extract isolated from cat's whiskers were more effective in inhibiting Escherichia coli bacteria compared to Staphylococcus aureus. In Escherichia coli bacteria the average value of inhibition is 5 mm whereas in Staphylococcus aureus bacteria the average value of inhibition is only 2 mm. So it can be seen that the endophytic fungus from the leaves of cat's whiskers has a better antibacterial effect than the endophytic fungus from the stems of the cat's whiskets. Conclusion, etidophytic fungi isolated from leaves and stems of cat's whiskers (Orthosiphon aristatus) have an antibacterial effect on the growth of E. coli bacteria and are not effective against S. aureus bacteria.Keywords: Cat's whiskers (Orthasiphan aristatus), antibacterial activity, Escherichia coli and Staphylococcus aureus. ABSTRAKJamur endofit ialah jamur yang hidup di dalam jaringan tumbuhan dan tidak membahayakan tumbuhan tersebut. Jamur endofit dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri jamur endofit yang diisolasi dari daun dan batang tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kumis kucing mengandung minyak atsiri yang digunakan sebagai antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode yang dipakai yakni secara eksperimen di laboratorium untuk menguji adanya aktivitas antibakteri dari isolat jamur endofit  yang diberasal dari tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon aristatus)  pada bakteri  Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode lubang/sumuran. Pada hasil penelitan didapatkan empat sampel ekstrak jamur endofit yang diisolasi dari daun dan batang  tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon aristatus). Hasil penelitian antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak jamur endofit yang diisolasi dari tumbuhan kumis kucing lebih efektif menghambat  bakteri Escherichia coli dibandingkan dengan bakteri Staphylococcus aureus. Pada bakteri  Escherichia coli nilai rata-rata daya hambat yaitu 5 mm sedangkan pada bakteri Staphylococcus aureus nilai rata-rata daya hambat yaitu hanya 2 mm. Sehingga dapat diketahui bahwa jamur endofit dari daun kumis kucing memiliki efek antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan jamur endofit dari batang kumis kucing. Kesimpulan, Jamur endofit yang diisolasi dari daun  dan batang kumis kucing (Orthosiphon aristatus) memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan tidak efektiv terhadap bakteri S. aureus.Kata Kunci:  Tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon aristatus), aktivitas antibakteri, Escherichia coli dan Staphylococcu saureus

    KONDISI KUALITAS AIR (ASPEK MIKROORGANISME) DI PERAIRAN SEKITAR PULAU BUNAKEN, SULAWESI UTARA

    Get PDF
    In general, water conditions surrounding Bunaken Island are not separated from the liquid waste disposal, for example: bathing, washing, latrines, and landfills. Based on this, the research was conducted to determine the content of microorganisms Escherichia coli and coliform derived from liquid waste around Bunaken Island. The result showed the concentrations of E. coli were point (TS) I (<1 MPN / 100 ml), II (<1 MPN / 100 ml), and III (<1 MPN / 100 ml), and at the sampling point (TS) IV (1.0 MPN / 100 ml), V (1.0 MPN / 100 ml), and VI (1.0 MPN / 100 ml). Furthermore, coliform concentration has the similar valueat each sampling points (TS) I, II, III, IV, V, and VI with the amount of 2.0 MPN / 100 ml. The status around the Bunaken island on the comparison table between the this results and the standards of the Sea Quality Standard for Marine Tourism still qualifies or does not exceed the limits which stated in the creed of Minister ofEnviromental Affair Republic of Indonesia number 179 of 2004. Followed by Creed of Minister ofEnviromental Affair number 51 of 2004 on the Quality of Raw Water for Marine Biota, is categorized as the "proper" one of sea water quality for marine biota on the based ofEscherichia coli and coliform ratio.Keywords: Escherichia coli, coliform, air quality, Bunaken Island, North SulawesiPada umumnya, kondisi perairan yang berada di sekitar Pulau Bunaken tidak terlepas dari pembuangan limbah cair, misalnya : mandi, cuci dan kakus, serta tempat pembuangan sampah. Bertolak dari hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji keberadaan kualitas limbah cair dalam aspek mikroorganisme di perairan sekitar pulau Bunaken dengan mengukur konsentrasi Escherichia coli dan coliform.Konsentrasi Escherichia coli berturut-turut pada titik sampling (TS) I (<1 MPN/100 ml), II (<1 MPN/100 ml) , dan III (<1 MPN/100 ml), dan pada titik sampling (TS) IV (1,0 MPN/100 ml), V (1,0 MPN/100 ml) , dan VI (1,0 MPN/100 ml). Coliformmemiliki jumlah konsentrasi yang sama, yaitu berturut-turut pada titik sampling (TS) I, II, III, IV, V, dan VI dengan jumlah 2.0 MPN/100 ml.Status perairan sekitar pulau Bunaken pada tabel perbandingan antara hasil pengukuran dan standart Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari, masih memenuhi syarat atau tidak melewati batas yang ditetapkan dalam KEPMEN L.H. No.179 tahun 2004.Sedangkan berdasarkan KEPMEN L.H. No.51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut, berada dalam kategori “layak” sebagai peruntukan air laut untuk biota laut, berdasarkan parameter Escherichia coli dan coliform.Kata Kunci :Escherichia coli, coliform, kualitas air, Pulau Bunaken, Sulawesi Utar

    A Generalised Semantic Cognition Account of Aesthetic Experience

    Get PDF
    Given that aesthetic experiences typically involve extracting meaning from environment, we believe that semantic cognition research has much to offer the field of neuroaesthetics. In the current paper, we propose a generalised framework that is inspired by the semantic cognition literature and that treats aesthetic experience as just one example of how meaning accumulates. According to our framework, aesthetic experiences are underpinned by the same cognitive and brain systems that are involved in deriving meaning from the environment in general, such as modality-specific conceptual representations and controlled processes for retrieving the appropriate type of information. Our generalised semantic cognition view of aesthetic experience has substantial implications for theory development: it leads to novel, falsifiable predictions and it reconfigures foundational assumptions regarding the structure of the cognitive and brain systems that may be involved in aesthetic experiences.ISSN:1873-3514ISSN:0028-393

    Uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana, metanol dan air dari ascidian Lissoclinum sp.

    Get PDF
    Ascidian adalah avertebrata laut yang diketahui memproduksi senyawa bioaktif seperti antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektiviitas fraksi n-heksana, metanol, dan air dari ekstrak etanolik ascidian Lissoclinum sp. sebagai antibakteri terhadap 2 spesies bakteri Gram positif Staphylococus saprophyticus dan Bacillus megaterium serta 2 spesies bakteri Gram negatif yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Escherechia coli. Ekstraksi diawali dengan Maserasi sampel menggunakan etanol 95% selama tiga kali dan kemudian filtrat yang didapatkan dievaporasi dengan Rotary vacuum evaporator. Ekstrak yang didapatkan difraksinasi dengan metode Partisi menggunakan pelarut n-Heksana, metanol, dan air. Metode Pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan adalah difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer) yang telah dimodifikasi. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan aktivitas antibakteri dari fraksi air dan aktivitas antibakterinya ditunjukkan terhadap keempat bakteri uji dan menjelaskan senyawa antibakteri tersebut berspektrum luas

    Analisis logam berat timbal (Pb) pada akar mangrove di Desa Bahowo dan Desa Talawaan Bajo Kecamatan Tongkaina

    Get PDF
    Mangrove merupakan jenis tumbuhan yang memiliki kemampuan biofilter, yaitu kemampuan untuk menyaring, mengikat dan memerangkap polusi di alam bebas atau biasa disebut sebagai Tumbuhan Hiperakumulator. Kemampuan mengikat dan memerangkap berupa kelebihan sedimen, limbah buangan rumah tangga dan menyimpan logam berat pada akar, batang dan daunnya berperan penting dan membantu dalam menetralisir masuknya sumber pencemar logam berat seperti timbal (Pb) yang masuk ke dalam perairan dan meningkatkan kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daya serap Tumbuhan mangrove dalam menyerap logam berat Pb pada akar mangrove di daerah Pesisir Bahowo dan Pesisir Talawaan Bajo. Sampel yang telah diperoleh kemudian di analisis mmengunakan Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS) dan dilakukan pengolahan data. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menemukan bahwa kemampuan mangrove dalam menyerap logam berat setiap spesiesnya memiliki kemampuan menyerap yang berbeda-beda. Hasil dari analasis sampel akar yang dilakukan mengunakan alat AAS, menemukan bahwa mangrove jenis Avicennia marina memiliki kemampuan menyerap logam berat Pb lebih baik dari jenis Soneratia alba. Dari hasil analisis ditemukan pada daerah Bahowo memiliki konsentrasi logam berat Pb yang cukup yang masih berada dibawah standar baku mutu pada tumbuhan
    corecore