6 research outputs found

    Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan : Studi Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Corporate Governance diukur melalui empat proksi yaitu Ukuran Dewan Direksi, Ukuran Dewan Komisaris, Kualitas Audit dan Ukuran Perusahaan sedangkan kinerja keuangan diukur melalui Cash Flow Return On Asset. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2012 terdiri 45 sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sedangkan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kualitas audit berpengruh negatif namun tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja perusahaan

    Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Modal, Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Sudi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI periode 2018-2020)

    Get PDF
    This study aims to examine the effect of firm size, profitability, capital structure and dividend policy on firm value. The statistical method used is multiple regression analysis. The type of data used in this study is secondary data whose data source is obtained from the Indonesia Stock Exchange for the 2018-2020 period. The population in this study are companies engaged in the food and beverage sector listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2018 - 2020 as many as 22 companies. The sampling technique was purposive sampling method. The results of this study indicate that firm size, profitability, capital structure have no effect on firm value, while liquidity has no effect on firm valu

    Mass Transfer and Chemical Reaction Approach of the Kinetics of the Acetylation of Gadung Flour using Glacial Acetic Acid

    Get PDF
    Acetylation is one of the common methods of modifying starch properties by introducing acetil (CH3CO) groups to starch molecules at low temperatures. While most acetylation is conducted using starch as anhidroglucose source and acetic anhydride or vinyl acetate as nucleophilic agents, this work employ reactants, namely flour and glacial acetic acid. The purpose of this work are to study the effect of pH reaction and GAA/GF mass ratio on the rate of acetylation reaction and to determine its rate constants. The acetylation of gadung flour with glacial acetic acid in the presence of sodium hydroxide as a homogenous catalyst was studied at ambient temperature with pH ranging from 8-10 and different mass ratio of acetic acid : gadung flour (1:3; 1:4; and 1:5). It was found that increasing pH, lead to increase the degree of substitution, while increasing GAA/GF mass ratio caused such decreases in the degree of substitution, due to the hydrolysis of the acetylated starch. The desired starch acetylation reaction is accompanied by undesirable hydrolysis reaction of the acetylated starch after 40-50 minutes reaction time. Investigation of kinetics of the reaction observed that the value of mass transfer rate constant (Kcs) is smaller than the surface reaction rate constant (k). Thus, it can be concluded that rate controlling step is mass transfer.  © 2015 BCREC UNDIP. All rights reservedReceived: 7th August 2014; Revised: 8th September 2014; Accepted: 14th September 2014How to Cite: Kumoro, A.C., Amelia, R. (2015). Mass Transfer and Chemical Reaction Approach of the Kinetics of the Acetylation of Gadung Flour using Glacial Acetic Acid. Bulletin of Chemical Reaction Engineering &amp; Catalysis, 10 (1): 30-37. (doi:10.9767/bcrec.10.1.7181.30-37)Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.10.1.7181.30-37</p

    ANALISIS SIFAT FISIKOKIMIA DAN UJI KORELASI REGRESI ANTARA NILAI DERAJAT SUBSTITUSI DENGAN SWELLING POWER DAN SOLUBILITY PADA TEPUNG GADUNG (Dioscorea hispida Dennst) TERASETILASI

    No full text
    Pemanfaatan gadung (Dioscorea hispida Dennst) sebagai bahan baku dalam produksi makanan memiliki keterbatasan berkaitan dengan sifat fisikokimia tepungnya. Asetilasi merupakan salah satu metode modifikasi pati yang dapat digunakan untuk meningkatkan sifat fisikokimia pati, yakni swelling power, solubility, dan derajat substitusi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu pengaruh rasio reaktan (asam asetat:tepung), waktu, dan pH reaksi terhadap nilai swelling power, solubility, dan derajat substitusi tepung gadung terasetilasi,serta mengetahui apakah nilai derajat substitusi berkorelasi dengan nilai swelling power dan solubility atau tidak. Asetilasi dilakukan dengan mendispersikan 20 gram tepung gadung ke dalam 100 mL akuades. Kemudian pH diatur hingga nilai tertentu (8, 9, dan 10) dengan penambahan NaOH 1 M. Slurry diaduk selama 30 menit. Setelah itu, asam asetat dengan rasio tertentu 1:3, 1:4, dan 1:5 (b/b) ditambahkan secara perlahan ke dalam campuran reaksi. pH campuran dijaga ke kondisi awal dengan penambahan NaOH 1 M. Reaksi dibiarkan berlangsung sesuai dengan waktu yang diinginkan (10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit). Reaksi dihentikan dengan penambahan HCl 1 M sampai pH 5,5. Tepung terasetilasi kemudian disaring dan dicuci dengan air suling sebanyak 3 kali dengan rasio berat tepung : air pencuci sebesar 1:3 (b/v). Tepung dikeringkan pada suhu 50oC dan digiling halus hingga 80 mesh. Kemudian dilakukan analisis terhadap nilai swelling power, solubility, dan derajat substitusi pada tepung gadung terasetilasi. Analisis korelasi diselesaikan dengan menggunakan SPSS Statistic 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal diperoleh pada pati yang dimodifikasi dengan rasio reaktan 1:3, pH 8, dan waktu reaksi 30 menit, dengan nilai swelling power,solubility, dan derajat substitusi sebesar 7,3 g/g; 18,6 %; dan 0,033; dimana nilai ini setara dengan tepung gandum Korea (swelling power 7,3-8,5 g/g). Berdasarkan uji korelasi dan uji regresi didapatkan hasil bahwa derajat substitusi berkorelasi negatif secara signifikan terhadap nilai solubility (r=-0,580 ), tetapi tidak memberikan pengaruh untuk swelling power (r=0,033). kata kunci :gadung, asetilasi, swelling power, solubility, derajat substitusi, korelas

    Pengelompokan Tahapan Pembuatan Tudung dengan Efektif dan Efisien Guna Membangun Perekonomian Masyarakat Rentan Miskin di Desa Grujugan

    No full text
    Grujugan Village, Petanahan, Kebumen is one of the villages where 90% of the people have their main livelihood. The manufacturing process is carried out independently and manually from the initial process of cutting bamboo to finishing the product. The program or activity of efficiency in making hoods from woven bamboo consists of preparation, observation, preparation of tools and materials. Providing tool assistance makes the production process faster and more efficient than the manual production process. It is proven that the production of woven bamboo hoods is more than manual. The community empowerment program (P2MD) is expected to improve the economic sector in Grujugan village.Desa Grujugan, Petanahan, Kebumen merupakan salah satu desa yang 90 % masyarakatnya memiliki mata pencaharian utama. Proses pembuatan tersebut dilakukan secara mandiri dan manual dari mulai proses awal pemotongan bambu sampai finishing produk. Program atau kegiatan efisiensi pembuatan tudung dari anyaman bambu terdiri dari persiapan, observasi, penyiapan alat dan bahan. Pemberian bantuan alat proses produksi menjadi lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan proses produksi yang manual. Terbukti dengan hasil produksi tudung anyaman bambu lebih banyak dibanding manual. Program pemberdayaan masyarakat (P2MD) diharapkan dapat meningkatkan sektor ekonomi di desa grujugan
    corecore