4 research outputs found

    Hubungan Kecukupan Energi dan Makronutrien Dalam Sarapan dengan Tingkat Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIMUS

    Get PDF
    Latar Belakang: Tingkat konsentrasi salah satunya dipengaruhi oleh nutrisi yang baik. Kebutuhan nutrisi per hari salah satunya dipenuhi oleh sarapan. Salah satu kegunaan sarapan yaitu memenuhi 20-25% energi total yang dibutuhkan untuk dalam waktu sehari penuh. Jumlah energi yang harus terpenuhi dalam sarapan yaitu sekitar 370-555 kkal dan protein sekitar 9,8-14,7 gram. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan dari  kecukupan  energi  dan  makronutrien  dalam sarapan  dengan tingkat  konsentrasi mahasiswa.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unimus yang berusia 18-25 tahun sebanyak 58 sampel. Uji statistik menggunakan uji chi-square untuk analisis bivariate.Hasil: Mayoritas asupan energi dan makronutrien dalam sarapan responden tergolong buruk. Hasil analisis diketahui bahwa tidak adanya hubungan bermakna antara asupan energi (p=0,185), asupan karbohidrat (p=0,577), asupan protein (p=0,342), dan asupan lemak (p=0,413) dalam sarapan terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa.Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecukupan energi dan makronutrien dalam sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa.Kata Kunci: Konsentrasi, Makronutrien, Sarapan

    Food Intake and Visceral Fat Deposition are Risk Factors of Incidence and Severity of Non-Alcoholic Fatty Liver Disease

    Get PDF
    Background: Non alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is abnormalities of metabolism resulting in fat deposition in the hepatocyte occurred in people who do not consume alcohol. Carbohydrate and fat intake, also visceral fat deposition has been studied as a risk factor of NAFLD, however the results remain elusive.Objective: To identity the nutritional and clinical risk factors of the incidence and severity of NAFLD.Methods: This study was done from June to December 2014 in the Dr. Kariadi Hospital Semarang. A case-control group was established comprising 33 patients with NAFLD based on the ultrasonography (USG) criteria (case group) and 34 healthy subject (control group). Carbohydrate and fat intake was assessed by using the food frequency questionnaire (FFQ), visceral fat deposition was measured by body impedance analysis (BIA), and clinical markers were obtained from laboratory data.Results: Carbohydrate intake, fat intake, and visceral fat deposition were risk factors of the incidence and severity of NAFLD (OR=7.8, CI95% 2.43-25.45; OR=5.9, CI95% 2.0-17.57; OR=50.7, CI95% 6.16-418.09) and (OR=0.9, CI95% 1.06-90.58; OR=14.6, CI95% 1.37-156.88; OR=6.6, CI95% 1.17-37.78). Multivariate regression showed that the most important risk factor of NAFLD for the incidence and severity were hypertriglyceridemia (OR=8.7, CI95% 2.20-34.44) and fat intake (OR=48.4, CI95% 2.78-844.1), respectively.Conclusion: High carbohydrate intake, fat intake, and high visceral fat deposition are risk factors of the incidence and severity of NAFLD. Hypertriglyceridemia and fat intake are the most important risk factor of NAFLD incidence and severity, respectively

    Pengaruh Aplikasi Pengingat Minum Obat (APMO) terhadap kepatuhan terapi pasien kanker

    No full text
    ABSTRACT Cancer is a non-communicable disease whose prevalence is increasing every year. Comprehensive therapy must be carried out to handle it, one of the things that patients often forget is adherence to taking medication. Even the adherence rate of cancer patients to take medication, in an oncology center at a hospital in Semarang is quite low. If the patient is not regular in taking medication, it will make the disease more progressive and result in an even greater burden on the health budget. This must find a solution to solve it. One of them is by making a medication reminder application using technology that can be installed on the patient's smartphone. Objective to find out the relationship between giving a reminder application to adherence to taking medication in cancer patients. The study uses quantitative research with a Quasi Experiment Control Group Design, and a pre-test and post-test group design with a control group without randomization. The application of cancer telenutrition in the form of diet reminders has a positive relationship in increasing the weight of cancer patients (p0.67). The use of reminder applications is associated with increasing adherence to taking medication in cancer patients. It is hoped that this research can be used as a basis for implementing information technology innovations in improving cancer service management practices in hospitals. Keywords: Cancer, Reminder Application, Medication Adherence  ABSTRAK Kanker adalah penyakit tidak menular yang saat ini prevalensinya meningkat setiap tahunnya. Terapi komperhensif harus dilakukan untuk menanganinya, salah satu hal yang sering dilupakan pasien adalah kepatuhan minum obat. Bahkan angka kepatuhan pasien kanker untuk meminum obat, di salah satu pusat onkologi di Rumah Sakit di Semarang cukup rendah. Dengan tidak teraturnya pasien dalam minum obat, akan membuat panyakit bertambah progresif dan mengakibatkan beban anggaran kesehatan yang semakin besar.  Hal ini harus dicarikan suatu solusi untuk memecahkannya. Salah satunya dengan membuat aplikasi pengingat minum obat dengan memanfaatkan teknologi yang dapat diinstal ke ponsel pintar pasien. Tujuan untuk mengetahui hubungan pemberian aplikasi pengingat terhadap kepatuhan minum obat pasien kanker. Studi menggunakan penelitian kuantitatif dengan Quasi Eksperiment Control Group Design,  dan rancangan pre test and post test group design dengan kelompok kontrol tanpa randomisasi. Aplikasi telenutrisi kanker dalam bentuk pengingat diit mempunyai hubungan positif dalam meningkatkan berat badan pasien kanker (p0.67). Penggunaan aplikasi pengingat berhubungan dengan peningkatan kepatuhan minum obat pasien kanker. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penerapan inovasi teknologi informasi dalam meningkatkan praktek menajemen pelayanan kanker di Rumah Sakit. Kata Kunci: Kanker, Aplikasi Pengingat, Kepatuhan Minum Oba

    HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP DERAJAT KEPATUHAN DIET PASIEN PGK-HD DI RS TUGUREJO SEMARANG

    No full text
    Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) harus mendapatkan terapi Hemodialisis (HD). Angka kejadian malnutrisi pada pasien hemodialisis cukup tinggi. Kondisi malnutrisi dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, penyebabnya yaitu kurang patuhnya pasien dalam pengaturan gizi hariannya. Penelitian bertujuan menganalisis apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi dan tingkat pendidikan terhadap derajat kepatuhan diet pasien PGK-HD di RS Tugurejo. Metode penelitian ini merupakan observasi analitik mempergunakan pendekatan Cross-sectional. Populasi penelitian adalah pasien aktif PGK-HD di RS. Tugurejo Semarang 2022 yang sesuai kriteria inklusi berjumlah 33 orang dengan Stratified random sampling, diuji statistik dengan Rank Spearman. Hasil uji korelasi diperoleh pengetahuan gizi memiliki arah korelasi negatif dengan ρ-value 0,475 (ρ>0,05), dan tingkat pendidikan memiliki arah korelasi negatif dengan ρ-value 0,200 (ρ>0,05). Kesimpulan yaitu tidak adanya hubungan bermakna antara pengetahuan gizi dan tingkat pendidikan terhadap derajat kepatuhan diet pasien PGK-HD di RS Tugurejo. Terdapat faktor-faktor lain yang memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap tingkat kepatuhan gizi pasien-pasien PGK-HD
    corecore