45 research outputs found

    Analisis Visual Kawasan Pesisir Pantai. Studi Kasus Permukiman Masyarakat Los Di Pesisir Pantai Malalayang.

    Full text link
    Permukiman masyarakat Kampung LOS di Malalayang merupakan permukiman pesisir yang mengalami tekanan keruangan dan tekanan social. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakter kawasan permukiman masyarakat LOS berdasarkan tipologi hunian dan pemanfaatan ruang bersama.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui survey lapangan, meliputi data hunian masyarakat, dimana hunian ini dijadikan sampel penelitian serta data fisik kawasan permukiman. Selanjutnya dilakukan analisis meliputi analisis tipologi hunian dan analisis morfologi kawasan permukiman.Hasil analisis menunjukan bahwa visualisasi kawasan permukiman pesisir yang tertangkap dalam permukiman Kampung LOS berdasarkan analisa tipologi, morfologi kawasan melalui penataan hunian dan analisa interaksi social, ditemukan melalui beberapa aspek yaitu: 1) Aspek kekerabatan, 2) Aspek kebersamaan, dan 3) Aspek ekonomi. Tipologi hunian permukiman masyarakat Kampung LOS di Malalayang tidak memiliki tipologi yang spesifik dari segi fisik hunian meliputi jenis ruang, hubungan ruang dan bentuk hunian. Dengan demikian Visualisasi kawasan pesisir diimplementasikan pada ruang bersama sebagai ruang interaksi social. Elemen visual yang ditampilkan memiliki hubungan dengan aktivitas nelayan ditandai dengan adanya perahu serta ruang tambatan perahu sebagai kebanggaan budaya sekaligus ruang ekonomi. Neighborhood unit place merupakan visualisasi yg ditemukan dalam penataan kawasan permukiman. Hal ini sesuai dengan eksistensi dan karakter permukiman masyarakat, dengan system kekerabatan yang tidak saja terimplementasi dalam unit hunian secara personal, tetapi tergambarkan dalam interaksi social dalam skala sesama tetangga dan membesar pada skala permukiman secara keseluruhan.Kata-kunci : Visualisasi, Kawasan Permukiman, Pesisir Pantai, Tipologi Hunia

    Gelanggang Remaja / Youth Center Di Tahuna Arsitektur Postmodern Double Coding Oleh C.jencks

    Full text link
    Kabupaten Sangihe termasuk dalam Provinsi Sulawesi Utara yang dalam pemekaran menjadi Provinsi Nusa Utara. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pemekaran wilayah ini adalah faktor pendidikan, khususnya pendidikan pada remaja. Jika ditinjau kembali pendidikan remaja sangatlah penting dalam pembentukan karakter suatu daerah. Pendidikan remaja di Kota Tahuna yang semakin lama semakin mengalami penurunan mempengaruhi perkembangan karakter remaja dari segi kepribadian dan sifat yang lebih mengarah ke arah yang negatif, padahal remaja di Kota Tahuna banyak yang memiliki bakat dan minat dalam bidang-bidang kesenian ataupun olahraga. Permasalahan perkembangan remaja di Kota Tahuna yang terbilang masih tertinggal jika ditinjau dari kota-kota besar lainnya seperti di Jakarta ataupun Manado, serta kebutuhan sarana-sarana untuk menunjang bidang minat dan bakat remaja di kota Tahuna yang masih belum ada, maka hal ini menjadi acuan untuk menghadirkan Youth Center atau Gelanggang Remaja di kota Tahuna. Lokasi yang dipilih juga mudah untuk diakses. Selain itu juga lokasi yang dipilih sesuai dengan RTRW sebagai pengembangan kawasan pendidikan. Perancangan Youth Center di Tahuna mengangkat tema Arsitektur Postmodern Double Coding oleh Charles Jencks. Penggunaan tema ini diharapkan mampu mempresentasikan bentuk dengan menyatukan 2 unsur arsitektur yang berbeda seperti arsitektur modern dan tradisional. Hal ini dikarenakan supaya unsur arsitektur tradisional yang ada tidak ditinggalkan dan menghadirkan serta memperkenalkan arsitektur modern yang baru. Diharapkan dengan pemaknaan tema serta analisa berbagai aspek perancangan dapat menghadirkan Youth Center yang dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalahan remaja di kota Tahuna, serta menghadirkan objek arsitektur yang dapat menyatukan 2 unsur, mulai dari bentuk, pemakai, dan fungsi bangunan

    ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN DI PULAU TERNATE

    Get PDF
    Perkembangan wilayah di Pulau Ternate terus terjadi dari hari ke hari secara dinamis bersamaan dengan perkembangan jumlah penduduk dan aktivitas penduduk. Adanya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan meningkatnya permintaan lahan yang dipergunakan untuk menyelenggarakan kegiatan.Sementara lahan merupakan sesuatu yang bersifat terbatas, hal ini tentu saja akan menimbulkan persaingan dan konflik kepentingan dalam pemanfaatannya di antara penggunaan lahan kota.Oleh karena itu penelitian ini dilakukanĀ  untuk melihat bagaimana kesesuaian antara rencana penggunaan lahan dengan penggunaaan lahanĀ  yang terjadiĀ  di lapangan . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan lahan di kota ternate serta menganalisis penggunaan lahan tahun 2019 terhadap rencana penggunaan lahan dalam Rencana Tata Ruang WilayahKota TernateTahun 2010-2030. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara deskriptif kualitatif dan metode spasial, Analisis penggunaan lahan dilakukan dengan teknik tumpang tindih atau overlay antara data spasial yang berupa peta ā€“ peta yang dibuat dengan data atribut sebelumnya.Dari hasil penenltian disimpulkan menjadi 2 dari hasil identifikasi eksisting terdapat klarifikasi penggunaan lahan terbesar yaitu penggunaan lahan perkebunan seluas 4829,93 Ha dan terkecil untuk lahan kawasan bakau 1.73 Ha serta dari hasil analisis overlay terdapat beberapa ketidak sesuaian pada kondisi eksisting dan RTRW Kota Ternate Tahun 2010-2030 dengan luas 148.26 Ha yang terbagi pada wilayah kecamatan Pulau Ternate dengan luasĀ  51.31 Ha, wilayah Kecamatan Ternate Barat dengan luas 46.25 Ha, wilayah Kecamatan Ternate Selatan dengan luas 21.59 Ha, wilayah Ternate Tengah dengan luas 11.16 Ha, wilayah Ternate Utara dengan luas 7.31 Ha.Kata Kunci : Penggunaan Lahan, Perubahan Fungsi Laha

    PARIWISATA BERBASIS EKONOMI KREATIF DI KOTA TOMOHON

    Get PDF
    ABSTRAKƂĀ Ekonomi ikreatif iadalah isuatu ikreativitas ikarena imenghasilkan isuatu iproduk iyang ikreatif idan iinovatif iberbasis ikearifan ilokal. iEkonomi ikreatif iyang iditeliti idalam ipenelitian iini iadalah iekonomi ikreatif idi isektor iarsitektur, ikriya, idesain iproduk, idan ikuliner. iKota iTomohon iadalah isalah isatu ikota iyang iberada idi iProvinsi iSulawesi iUtara iyang imemiliki iberagam ipotensi ipariwisata iekonomi ikreatif, ikeunikan idan ikearifan ibudaya ilokal isehingga idipilih isebagai itempat ipelaksanaan iprogram iinovatif idan ikreatif iyang idi iselenggarakan ioleh iBadan iEkonomi iKreatif isebagai ikomitmen iPemerintah iterhadap iEkonomi iKreatif. iPenelitian iini ibertujuan iuntuk imengidentifikasi ijenis idan imenganalisis ipotensi ipariwisata iberbasis iekonomi ikreatif idi iKota iTomohon. iMetode ipenelitian iyang idipakai iadalah imetode ipenelitan iDeskriptif ikualitatif. iMetode ipengumpulan idatanya iadalah iwawancara idengan ibeberapa istakeholder, iobservasi, idan idokumentasi. iTeknik ianalisis idata iyang idigunakan iadalah ireduksi idata, ipenyajian idata, iverifikasi iatau ipenyimpulan idata, ianalisis iSWOT. iHasil idari ipenelitian iini imenunjukan ibahwa isetiap ipengembangan isektor iekonomi ikreatif idi iKota iTomohon imemerlukan i iadanya ikerja isama iantara ipengelola idengan imasyarakat isekitar idan ipihak-pihak iterkait idalam iproses ipengembangan iwisata ikreatif iKota iTomohon, iserta imengoptimalkan ipotensi iwisata ikreatif iyang idimiliki idengan imemanfaatkan idukungan iyang idiberi ioleh ipemerintah.ABSTRACTCreative economy is creativity because it produces a creative and innovative product based on local wisdom. The creative economy studied in this study is the creative economy in the architectural, craft, product design, and culinary sectors. Tomohon City is one of the cities in North Sulawesi Province which has a variety of creative economic tourism potential, uniqueness and local cultural wisdom so that it was chosen as a place for implementing innovative and creative programs organized by the Creative Economy Agency as a Government commitment to the Creative Economy. This study aims to identify and analyze creative economy-based tourism in Tomohon City. The research method used is a qualitative research method using a descriptive approach. Data collection methods are interviews with several stakeholders, observation, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, verification or data inference, SWOT analysis. In general, the strategy from the results of this study shows that every development of the creative economy sector in Tomohon City requires cooperation between managers and the surrounding community and related parties in the process of developing Tomohon City creative tourism, as well as optimizing the potential of creative tourism owned by utilizing support provided by the government.Keywords: Creative Economy, Tourism, SWOT

    Strategi Pengembangan Objek Wisata Bahari di Kecamatan Lirung Kabupaten Kepulauan Talaud

    Get PDF
    AbstrakObjek wisata bahari di Kecamatan Lirung masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud dan ditetapkan menjadi pariwisata unggulan serta ikon pariwisata daerah. Daya Tarik objek wisata bahari ini terletak pada keindahan dan keaslian alam serta hamparan pantai dengan pasir putih yang halus sehingga menjadi pembeda dengan yang lainnya namun lokasi yang berada jauh dari Ibukota Provinsi membuat mayoritas wisatawan yang datang hanya berasal dari dalam daerah hal tersebut membuat pemerintah kesulitan untuk menjalin kerjasama stakeholders. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi setiap potensi dan masalah yang menjadi faktor penunjang dan penghambat pengembangan sehingga dapat disusun suatu strategi yang tepat untuk dapat mempercepat pengembangan objek wisata bahari di Kecamatan Lirung ini. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan mendapatkan data primer melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara yang ditambah dengan pembagian kuesioner kepada masyarakat dan wisatawan. Analisis data untuk mengetahui klasifikasi dari setiap faktor penunjang objek wisata yang ada menggunakan analisis ODTWA dan untuk menentukan strategi yang tepat maka digunakan analisis SWOT berdasarkan penilaian IFAS (+) 48 dan EFAS (+) 54 hasil penilaian yaitu positif maka ditemukan bahwa strategi yang tepat untuk pengembangan objek wisata bahari di Kecamatan Lirung adalah Growth Oriented Strategy yaitu mendukung setiap kebijakan pengembangan. Kata kunci: Wisata Bahari, Strategi, Pengembangan.AbstractMarine tourism objects in Lirung District is included in the Regional Tourism Development Master Plan for the Talaud Islands Regency and is designated as the leading tourism and regional tourism icons. The attraction of this marine tourism object lies in the beauty and authenticity of nature and a stretch of beach with fine white sand so that it becomes a differentiator from the others, but the location which is far from the provincial capital makes the majority of tourists who come only from within the area, making it difficult for the government to collaborating with stakeholders. The purpose of this research is to identify any potentials and problems that become supporting and inhibiting factors of development so that an appropriate strategy can be formulated to accelerate the development of marine tourism objects in Lirung District. This research uses a descriptive quantitative approach by obtaining primary data through observation, documentation, and interviews plus distributing questionnaires to the public and tourists. Data analysis to determine the classification of each supporting factor for existing tourist objects uses ODTWA analysis and to determine the right strategy, a SWOT analysis is used based on the assessment of IFAS (+) 48 and EFAS (+) 54, the results of the assessment are positive, it is found that the right strategy for The development of marine tourism objects in Lirung District is a Growth Oriented Strategy, which isto support every development policy. Keyword: Marine Tourism, Strategy, Developmen

    Perencanaan Daya Tarik Wisata Berbasis Ekowisata di Kecamatan Gane Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan

    Get PDF
    Kecamatan Gane Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki potensi Daya Tarik Wisata alam dan wisata bahari yang sangat indah. Daya Tarik yang dapat di kembangkan di lokasi tersebut di antaranya wisata alam dan bahari seperti keindahan bentang alam pulau ā€“ pulau kecil, keindahan bawah laut, dan pasir putih yang menciptakan keindahan pulau ā€“ pulau kecil di Kepulauan Widi. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi potensi Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gane Timur Selatan Berbasis Ekowisata, dan mengetahui arahan perencanaan pariwisata menggunakan pendekatan metode analisis SWOT. Hasil identifikasi potensi Daya Tarik Wisata di Kecamatan Gane Timur Selatan diperoleh bahwa Kepulauan Widi memiliki Daya Tarik Wisata alam yang indah dengan persebaran pulauā€“pulau kecil, hutan mangrove, tempat memancing para masyarakat nelayan, air laut jernih kehijauan dan hamparan pasir putih yang halus dengan panjang 150 km2 menyatukan Kepulauan Widi.Kata kunci; Daya Tarik Wisata Kepulauan WidiAbstractSouth East Gane District, South Halmahera Regency, North Maluku Province is one of the sub-districts that has beautiful natural tourism and marine tourism potential. Attractions that can be developed in this location include natural and marine tourism such as the beauty of the landscape of small islands, the beauty of the underwater world, and the stretch of white sand that creates the beauty of the small islands in the Widi Islands. The purpose of this research is to identify the potential of Ecotourism-Based TouristAttractions in Southeast Gane Regency, as well as to find out the direction of tourism planning with the SWOT analysis method approach. The results of the identification of potential tourist objects in Southeast Gane District found that the Widi Islands have beautiful natural tourist attractions with stretches of small islands, mangrove forests, fishing grounds for fishing communities, clear green sea water and elongated stretches of fine white sand. sand. 150 km2 unites the Widi Islands.Keyword: Tourist Attraction Widi Island

    ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN MENJADI LAHAN TERBANGUN DI KECAMATAN LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

    Get PDF
    Bertambahnya Jumlah penduduk berarti kebutuhan akan lahan juga semakin meningkat Lahan tidak bertamah sehingga terjadi perubahan peruntukan penggunaan lahan yang cenderung mengurangi lahan pertanian yang sebelumnya digunakan menjadi lahan non pertanian atau lahan konstruksi. Menarik untuk dilakukan penelitian tentang evolusi penggunaan lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya Yuyut Ariyanto (2000) meneliti perubahan penggunaan lahan sawah di permukiman di Kaupaten Pringsewu antara tahun 2010 & 2011. Selain itu Mur&ingsih (2017) memfokuskan analisis spasialnya pada perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi mendukung swasembada pangan di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini berfokus pada konversi penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman di Kecamatan Lolak. Hal ini penting karena perubahan penggunaan lahan pertanian berdampak pada bertambahnya lahan non pertanian atau lahan terbangin. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi lahan terbangun di Kecamatan Lolak & menganalisis factor factor yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi  lahan permukiman di Kecamatan Lolak. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan analisis deskriptif & spasial. Hasil penelitian menunjukkan a&ya Perubahan Penggunaan lahan pertanian meliputi pertanian lahan kering perkeunan & persawahan di Kaupaten Lolak tahun 2009 ā€“ 2019 seesar 13821 Ha permukiman ertamah seluas 85Ha pertanian lahan kering ertamah 1782 1 Ha luas lahan pertanian campuran kering erkurang 300 ha & sawah 100 ha. Kata Kunci: perubahan lahan, lahan pertanian,lahan permukiman, Kecamatan Lolak

    Terminal Penumpang Pelabuhan Umum Di Kolonodale (Ekspresi Budaya Mori ā€˜Tepo Asa Aroa' Dalam Arsitektur)

    Full text link
    Dalam suatu perkembangan kota di Indonesia terutama dalam sektor laut, sangatlah penting. Mengingat Indonesia adalah Negara Maritim yang otomatis mempunyai kekayaan alam di bidang kelautan. Dengan melonjaknya arus penumpang masyarakat terutama dalam hal transpotasi laut, sangatlah dibutuhkan akses kapal-kapal laut baik yang berskala besar maupun kecil. Oleh karena itu, dalam prospek perancangan di ambil suatu objek Terminal Penumpang Pelabuhan Umum di Kolonodale. Yang merupakan terminal penumpang dalam hal ini masih belum memenuhi kriteria terminal penumpang pada umunya dengan standar kepelabuhanan di Indonesia. Adapun pendekatan tema perancangan pada objek ini yaitu, Ekspresi Budaya Mori ā€˜Tepo Asa Aroa' dalam Arsitektur. Tentunya sangat membantu dalam membuat gagasan-gagasan sketsa ide. Didalamnya akan diterapkan berbagai macam kosnep-konsep nilai budaya, norma-norma, dan perilaku dari masyarakat suku Mori

    Revitalisasi Pasar Tradisional Sarimalaha Di Tidore ā€œRetrofitting Architectureā€

    Full text link
    Pasar Tradisional seringkali dianggap sebagai salah satu prasarana yang membawa citra buruk bagi estetika kota. Begitu pula kondisi Pasar Sarimalaha di Kota Tidore saat ini, hal ini juga terjadi karena pasca kebakaran pasar Sarimalaha pada tanggal 28 Maret 2010. Pengelolaan pasar yang buruk , prasarana dan sarana yang sangat minim serta jumlah pedagang yang semakin meningkat disetiap tahun menyebabkan pergerakan dalam pasar bertambah sesak,kumuh dan tidak teratur, hal ini merupakan permasalahan klasik yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam berbelanja. Oleh karena citra pasar tradisional yang buruk dalam perkembangan perekonomian kota, maka perlu dilakukan Revitalisasi Pasar Tradisional Sarimalaha di Tidore dengan tema Retrofitting Architecture. Dengan tidak menghilangkan bagian-bagian yang menjadi ciri khas dari objek, tema Retrofitting Architecture diharapkan dapat mengatasi hal-hal yang menjadi permasalahan pada objek dan dapat mengangkat kembali citra pasar tradisional menjadi positif, serta memberikan kemajuan perekonomian di KotaTidore Kepulauan

    Redesain Perpustakaaan Provinsi Sulawesi Utara (Hibridasi Program)

    Full text link
    Masalah utama yang dihadapi bangsa kita, khususnya dalam bidang pendidikan, di era globalisasi adalah rendahnya tingkat kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Perpustakaan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan tersebut, hal ini dilatari oleh peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusat pengembangan minat baca masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada umumnya. Sedangkan saat ini, keberadaan fasilitas Perpustakaan Daerah di Manado masih belum memadai, maka perlu dihadirkannya suatu image yang baru bagi Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara, tidak hanya bersifat edukatif dengan fasilitas yang memadai, tapi juga harus bersifat rekreatif serta menghibur. Tema Hibridasi Program dipakai sebagai acuan dan strategi perancangan. Diharapkan dengan hadirnya Hibridasi Program sebagai tema perancangan yang mana menghadirkan fungsi baru yaitu perpustakaan digital, akan mampu menciptakan perpustakaan yang modern, mampu menghadirkan kemudahan bagi pengunjung serta mampu marik minat baca masyarakat Sulawesi Utara pada umumnya
    corecore