14 research outputs found

    Kajian Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar sebagai Salah Satu Indikator Pencapaian Standar Nasional Pendidikan

    Get PDF
    This study aimed to study the level of achievement of primary school infrastructure standards in Banjarmasin City. This method of the research was intended to obtain data of the achievement of educational infrastructure. Results of the study showed that the level of achievement of primary school infrastructure reached 60,94%. This level of achievement still seems to be low partly due to the lack of insfrastructure which is still owned by the school. In addition, although the school already has the infrastructure of education, the quality conditions of many infrastructures suffered heavy damage so it unfit for use. Types of infrastructure its educational echievement is higher than average includes: classroom, the boardroom, the teachers’s room, and playground. On the contrary, the educational infrastructure is below average achievement including: school’s health unit, library, and restroom. The conclusion of this study is that the achievement of educational infrastructure in Banjarmasin city has not met the requirements of education national standards. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat ketercapaian standar prasarana pendidikan sekolah dasar di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat ketercapaian prasarana pendidikan sekolah dasar mencapai 60,94%. Tingkat ketercapaian yang tegolong rendah ini antara lain disebabkan oleh masih minimnya prasarana yang dimiliki sekolah. Di samping itu, kondisi kualitas prasarana banyak mengalami kerusakan berat sehingga tidak layak untuk digunakan. Jenisjenis prasarana pendidikan yang ketercapaiannya di atas rata-rata meliputi ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, dan tempat bermain. Sebaliknya, prasarana pendidikan yang ketercapaiannya di bawah rata-rata meliputi ruang UKS, ruang perpustakaan, dan jamban(toilet). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketercapaian prasarana pendidikan di kota Banjarmasin belum memenuhi persyaratan standar nasional pendidikan

    Kajian pendanaan pendidikan pusat dan daerah

    Get PDF
    Dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana prasarana pendidikan yang memadai, Pemerintah telah menyalurkan dana baik yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Penyaluran dana dari Pemerintah Pusat dilakukan melalui alokasi langsung ke sekolah berupa Bantuan Sosial/Bantuan Pemerintah (Bansos/Bantah), sedangkan penyaluran dana melalui transfer daerah adalah dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK). Sejauh ini pemanfaatan DAK dinilai masih belum optimal terbukti belum terserapnya sebagian besar DAK yang disalurkan, sementara itu masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana prasarana yang memadai untuk penyelenggaraan proses pembelajaran. Selain itu, penyaluran dana berupa Bansos/Bantah masih belum sepenuhnya tepat sasaran. Oleh karena itu, pada tahun 2017 Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang melaksanakan Kajian Pendanaan Pendidikan Pusat dan Daerah, khususnya dalam hal penyaluran Bansos/Bantah dan DAK pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu SD, SMP, SMA, dan SMK. Tujuan dilakukannya kajian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan alokasi dana Bansos/Bantah dan DAK, pemanfaatannya di sekolah, kendala yang dihadapi serta upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala yang ada. Berdasarkan hasil kajian dikembangkan opsi kebijakan untuk memperbaiki mekanisme penyaluran Bansos/Bantah dan DAK yang lebih efektif dan tepat sasaran

    Penyiapan calon guru dan tenaga kependidikan: penyiapan calon guru melalui pendidikan profesi

    Get PDF
    Dalam Permendikbud Nomor 87 Tahun 2013 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan disebutkan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan yang selanjutnya disebut program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan data Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, hingga tahun 2016 diketahui bahwa jumlah lulusan PPG Prajabatan sebanyak 10.198 orang. Dengan memperhatikan kekurangan guru yang mencapai 550.604 guru pada tahun 2016, maka dapat dikatakan bahwa penyiapan calon guru melalui PPG Prajabatan hingga saat ini belum mampu memenuhi kekurangan guru. Terkait dengan hal tersebut di atas, Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud Balitbang Kemdikbud) pada tahun 2016 melakukan Kajian Penyiapan Calon Guru dan Tenaga Kependidikan: Penyiapan Calon Guru Melalui Pendidikan Profesi. Kajian ini bertujuan memperoleh alternatif model PPG yang dapat memenuhi kekurangan guru tersebut di atas

    Kreativitas guru dalam implementasi kurikulum 2013

    Get PDF
    Penerapan Kurikulum 2013 menuntut guru kreatif, yang bukan hanya pandai dalam pengambilan keputusan dan mendominasi kelas, melainkan juga pandai mendesain suatu gaya mengajar yang melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan sehingga membuat siswa aktif, variatif dan kreatif dalam setiap sesi pembelajaran. Akan tetapi, fakta empiris menunjukkan bahwa tingkat kreativitas guru dalam pembelajaran masih kurang memadai. Fakta tersebut salah satunya dapat dilihat dari pemanfaatan sarana belajar

    Penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar

    Get PDF
    Penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Model Penyusunan Grand Design untuk Penguatan Karakter di Tingkat SD/Anak Usia Dini”, berubah menjadi penelitian kebijakan dengan judul: “Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar”. Perubahan judul ini terjadi karena adanya berbagai keterbatasan, sehingga terjadi perubahan fokus masalah dan perubahan metodologi penelitiannya sesuai dengan pengarahan dari Pusat Penelitian Kebijakan sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan penelitian sesuai dengan judul di Proposal. Untuk, itu peneliti berharap dapat dibuatkan Berita Acara tentang perubahan judul tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian Swakelola Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, berkolaborasi dengan Tim Peneliti dari Universitas Negeri Malang. Berkat kerjasama secara Tim yang baik sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif sangat terbatas

    Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Literasi Membaca Anak Usia Dini Melalui Aplikasi “Y”

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan literasi membaca anak usia dini melalui aplikasi “Y” dan mengetahui kesulitan orang tua dalam meningkatkan literasi membaca anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu orang tua anak didik di sebuah bimbingan belajar. Pengumpulan data diambil melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan literasi membaca yaitu orang tua melaksanakan peran ganda sebagai orang tua sekaligus menjadi guru di rumah, memberikan motivasi kepada anak, mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minatnya, serta menyediakan sarana dan prasarana kepada anak dalam hal ini ditunjang melalui penggunaan aplikasi “Y. Kesulitan orang tua dalam meningkatkan literasi membaca anak yaitu tingkat pendidikan orang tua, tingkat ekonomi orang tua, pembagian waktu dan metode pembelajaran yang digunakan. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Literasi Membaca, Anak

    PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA ANNISA WEDDING ORGANIZER PALEMBANG

    Get PDF
    The title of this final report is the effectiveness used of instagram as a Media Campaign on Annisa Wedding Organizer Palembang. The purpose of this study was to identify and analyze the effectiveness used of instagram as a media campaign on Annisa Wedding Organizer. This research was conducted at Annisa Wedding Organizer which located in OPI Resident Block Anggrek AA No. 12 Jakabaring Palembang. The result from this study less optimal promotional activities have been performed because the consumers of Annisa Wedding Organizer have decreased. It happens because of the increasing number of business competitors who engaged in services Wedding Organizer especially with the advancement of technology today. There are a lot of company which very innovative in the promotion activity which to maximize the used of social networking media so the authors suggest in Annisa Wedding Organizer to used instagram as a media campaign as a social networking site that is booming today

    Kajian prasarana pendidikan sekolah dasar sebagai salah satu indikator pencapaian standar nasional pendidikan

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat ketercapaian standar prasarana pendidikan sekolah dasar di kota banjarmasin. penelitian ini menggunakan metode survei. hasil kajian menunjukan bahwa tingkat ketercapaian prasarana pendidikan sekolah dasar mencapai 60,94%. tingkat ketercapaian yang tergolong rendah ini antara lain di sebabkan oleh masih minimya prasarana yang dimiliki sekolah. di samping itu, kondisi kualitas prasarana banyak mengalami kerusakan berat sehingga tidak layak untuk di gunakan.jenis-jenis prasarana pendidikan yang ketercapaiannya di atas rata-rata meliputi ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, dan tempat bermain. sebaliknya prasarana pendidikan yang ketercapaiannya dibawah rata-rata meliputi ruang UKS, ruang perpustakaan dan toilet. penelitian ini menyimpilkan bahwa ketercapaian prasarana pendidikan di kota banjarmasin belum memenuhi persyaratan standar nasional pendidikan
    corecore