868 research outputs found

    Crystal structure of 3-{(E)-[(3, 4-dichloro-phenyl)imino]methyl}benzene-1, 2-diol

    Get PDF
    The authors acknowledge the provision of funds for the purchase of diffractometer and encouragement by Dr.Muhammad Akram Chaudhary, Vice Chancellor, University of Sargodha, Pakistan.Peer reviewedPublisher PD

    Implementation of the Theory of Terri L. Fauber on Various Tube Voltage (KV) and Current (mAs) on Radiographic Density

    Get PDF
    Research has been conducted to determine the radiographic density value resulting from tube voltage variation (kV) and current time strength (mAs) with 15% rule. The method used in this research is descriptive method with direct experiment. The study used tubular (kV) and strong current time times (mAs) with a 15% rule of 60 kV 10 mAs, 51 kV 20 mAs, 69 kV 5 mAs, 80 kV 6 mAs, 68 kV 12 mAs and 92 kV 3 mAs . Instead of the object is a step wedge. The results of this study can be concluded that the density value with the use of 15% rule on radiography is no difference

    Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan USAhatani Jagung Manis (Studi Kasus : di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan USAhatani jagung manis di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Responden sebanyak 36 orang, yang dilakukan dengan metode sensus. Alat analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan Analisis regresi berganda. Hasil uji-t menunjukkan bahwa variabel yang dianalisis meliputi luas lahan (LL), harga benih (HrgaBNH), harga pupuk (HrgPP), upah tenaga keja (UTK), harga output/Jagung (HrgJ) berpengaruh nyata terhadap pendapatan USAhatani jagung manis dengan nilai signifikan < 0,01 pada taraf α 1% dan untuk variabel umur petani (UP) signifikan < 0,05 pada taraf α 5%, sedangkan untuk variabel harga pestisida (HrgPTS), pendidikan petani (PP) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan USAhatani jagung manis. Dan berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan setiap responden yaitu sebesar Rp 6.564.444/0,56 ha. Total biaya produksi diperoleh dari penjumlahan total biaya tetap sebesar Rp 590.689/0,56 ha dengan total biaya variabel sebesar Rp 2.559.500/0,56 ha, sehingga diperoleh total biaya produksi sebesar Rp 3.150.189/0,56 ha/MT. Pendapatan diperoleh dari rata-rata penerimaan dikurangi total biaya produksi, sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp 3.414.255/0,56 ha/MT

    Analisis Komparatif Pendapatan Pedagang Kelapa Muda di Kelurahan Tatura Utara dengan Kelurahan Talise Kota Palu

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dan tingkat perbedaan pendapatan pada pedagang kelapa muda di Kelurahan Tatura Utara dan Kelurahan Talise Kota Palu. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tatura Utara dan Kelurahan Talise Kota Palu, pada bulan Agustus sampai dengan September 2012. Penentuan responden menggunakan metode Sensus, Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Pendapatan dan Analisis Perbandingan Uji t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata yang diperoleh pedagang kelapa muda di Kelurahan Tatura Utara sebesar Rp. 5.952.660, atau dalam 1 bulan sebesar Rp. 2.976.330, sedangkan rata-rata pendapatan pedagang kelapa muda di Kelurahan Talise sebesar Rp. 5.590.025, atau dalam satu bulan sebesar Rp. 2.793.013. Hasil Uji t membuktikan bahwa perbedaan pendapatan antara pedagang kelapa muda di Kelurahan Tatura Utara dengan pedagang kelapa muda di Kelurahan Talise berbeda tidak nyata yaitu nilai t-hitung sebesar 0,155 t-tabel pada 0,05 (2,093)

    Identifikasi Thrips Alliorum (Priesner), Thrips Hawaiiensis (Morgan), dan Thrips Parvispinus (Karny) Berdasarkan Variasi DNA COI Mitokondria

    Full text link
    Genus Thrips adalah genus kedua terbesar Ordo Thysanoptera yang sebagian besar anggotanya bersifat polifag dan beberapa spesies merupakan hama serius pada tanaman sayuran. Kerusakan yang ditimbulkan oleh trips dapat menyebabkan kehilangan hasil 30–50%. Thrips alliorum (Priesner), T. hawaiiensis (Morgan), dan T. parvispinus (Karny) banyak dilaporkan menjadi hama pada pertanaman terutama pertanaman hortikultura. Penggunaan karakter molekuler, seperti runutan DNA fragmen gen Cytochrome Oxydase I mitokondria (mtCOI) dapat digunakan untuk identifikasi spesies atau konfirmasi hasil identifikasi dengan menggunakan karakter morfologi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi T. alliorum, T. hawaiiensis, dan T. parvispinus berdasarkan runutan DNA fragmen gen mtCOI. Identifikasi molekular dilakukan melalui tiga tahap, yaitu koleksi sampel dan isolasi DNA, amplifikasi DNA menggunakan polimerase chain reaction (PCR), dan analisis hasil runutan DNA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa runutan DNA fragmen mtCOI T. alliorum, T. hawaiiensis, dan T. parvispinus memiliki panjang basa 678, 690, dan 668 pb yang didominasi oleh basa A dan T dengan nilai variasi nukleotida sebesar 25,18%. Identifikasi tiga spesies trips T. alliorum, T. hawaiiensis, dan T. parvispinus berdasarkan runutan DNA fragmen mtCOI menunjukkan hasil yang sama dengan identifikasi berdasarkan karakter morfologi

    Evaluasi Beberapa Karakteristik Kimia Pada Lahan Sawah Untuk Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogeae L.) Di Desa Banuaji Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara

    Full text link
    Penelitin ini bertujuan mengevaluasi beberapa karakteristik kimia pada area sawah untuk tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae L.) di Desa Banuaji Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian dimulai pada bulan juni – September 2015, dengan menggunakan metode grid bebas. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS dan menginterpretasikan dalam peta status hara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa N-total dibedakan menjadi tiga golongan yaitu sangat rendah (10.7 Ha), rendah (161 Ha), dan sedang (150.3 Ha). P-potensial dibedakan menjadi dua golongan yaitu sangat tinggi (64.4 Ha), tinggi (257.6 Ha). K-tukar digolongkan menjadi tiga golongan yaitu sedang (171.7), tinggi (118.1 Ha), dan sangat tinggi (32.2 Ha). C-organik digolongkan menjadi tiga golongan yaitu Sangat rendah (53.7 Ha), rendah (257.6 Ha), dan tinggi (10.7 Ha). pH tanah digolongkan menjadi dua yaitu masam (289.8 Ha), dan agak masam (32.2 Ha

    Pengujian Kekhususan Inang Parasitoid Anagyrus Lopezi (De Santis) (Hymenoptera: Encyrtidae) Pada Empat Spesies Kutu Putih Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Singkong

    Full text link
    A parasitoid, Anagyrus lopezi (De Santis) (Hymenoptera: Encyrtidae) was introduced from Thailand into Indonesia in early 2014 to control the cassava mealybug Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero (Hemiptera: Pseudococcidae). To determine its potential uses and effect on non-target species, behavioural observation of the parasitoids were made on four species of mealybugs, i.e. P. manihoti, Paracoccus marginatus Williams-Granara de Willink, Pseudococcus jackbeardsleyi Gimpel-Miller, and Ferrisia virgata Cockerell (Hemiptera: Pseudococcidae). For that purposes, a set of tests were conducted wich includes host susceptability, preference, and suitability. Tests were conducted by exposing a female parasitoid to 3rd instar nymphs of each mealybug species in a petri dish. For susceptability test, parasitoid A. lopezi encounterend P. manihoti more often (13.70 ± 7.18 visits per 30 minutes) as compared to P. marginatus (985 ± 10.24), P. jackbeardsleyi (6.60 ± 3.62), and F. virgata (5.75 ± 4.09). So did ovipositor probing occurred more on P. manihoti (8.20 ± 5.68 probes per 30 minutes) than on P. marginatus (0.70 ± 1.84), P. jackbeardsleyi (0.35 ± 0.68), and F. virgata (0.10 ± 0.45). For preference test, host encounter and ovipositor probing by the parasitoid were more common on P. manihoti as opposed to other mealybug species. Out of four mealybug species tested, P. manihoti was the only suitable host for parasitoid development, with the number of progenies emerged 7.40 ± 2.17 individuals per 3 female parasitoids exposed in 24 hour. Host specifity exhibited by parasitoid A. lopezi may prevent adverse effect to other mealybug species inhabiting cassava fields
    corecore