19 research outputs found

    Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Di SMP Negeri Satu Atap Toyado

    Get PDF
    Perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari lingkungan, juga disebabkan faktor dari dalam diri individu. Perilaku merokok pada remaja diduga terkait dengan karakter psikologis tertentu yang dimiliki yaitu konsep diri mereka sebagai remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku merokok di siswa. Desain penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Penelitian di SMP Negeri 1 Atap Toyado pada bulan Juni-Juli  2017. Sampel dengan teknik Simpel random sampling berjumlah 92 orang. Hasil penelitian menunjukksn 64,7% responden dengan konsep diri tinggi dan berperilaku merokok, dan 35,3% dan responden dengan konsep diri sedang dan berperilaku merokok. Hasil uji statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p=1,000 (p>0,05) tidak ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku merokok siswa. Disarankan agar siswa lebih memperkuat wadah  atau organisasi ekstrakurikuler yang terkait upaya pencegahan terhadap bahaya perilaku perilaku merokok agar para siswa tidak melalukan perilaku meroko

    Penerapan Massage Abdomen dan Minum Air Putih Hangat untuk Mencegah Konstipasi pada Asuhan Keperawatan dengan Kasus Stroke di RSUD Poso: Application of Massage Abdomen and Warm White Drinking Water to Prevent Constipation in Nursing Care with Stroke Case in RSUD Poso

    Get PDF
    Tindakan non farmakologis yang dapat mencegah dan mengatasi konstipasi adalah massage abdomen dan terapi minum air hangat 500 cc pada pagi hari. Dengan melakukan massage mampu membantu mendorong pengeluaran feses dan menurunkan ketegangan otot abdomen. Tujuan penelitian ini adalah Penerapan Asuhan keperawatan pada kasus stroke.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian Studi kasus dengan menerapkan asuhan keperawatan komprehensif pada pasien. Hasil penelitian didapatkan data pasien belum BAB selama 4 hari, perut terasa penuh, ada keinginan untuk BAB namun sulit untuk keluar, bising usus 6 kali/menit. Tujuan dari asuhan keperawatan yaitu untuk mencegah dan mengatasi konstipasi dari konstipasi sedang menjadi konstipasi ringan. Diagnosa keperawatan konstipasi berhubungan dengan penurunan gastrointestinal. Intervensi keperawatan Manajemen konstipasi/ impikasi. Implementasi keperawatan melakukan massage abdomen dan terapi minum air hangat 500 cc pada pagi hari. Evaluasi setelah 5 kali pemeberian intervensi pasien dapat BAB. Kesimpulan: Penerapan massage abdomen dan terapi minum air hangat 500 cc dapat mencegah dan mengatasi konstipasi pada pasien stroke di RSUD Poso

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN DESA CERDAS LAWAN COVID-19

    Get PDF
    Abstrak: Peningkatan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat, dan menyebar ke berbagai Kabupaten di Indonesia dalam waktu singkat termasuk Kabupaten Poso. Upaya pencegahan peningkatan jumlah kasus COVID-19 sangat penting utamanya pada level masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat dengan pembentukkan Desa SARAN COVID-19 yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan COVID-19. Desa Masani merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Poso yang lokasinya cukup terpencil karena berada di pesisir pantai. Masyarakat Desa Masani belum menggunakan masker saat keluar rumah, penggunaan masker yang belum benar, tidak menjaga jarak serta belum membiasakan untuk cuci tangan. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan pengabdian yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dengan pembentukkan Desa Cerdas Lawan (SARAN) COVID-19. Pengabdian dilakukan dengan koordinasi dan sosialisasi, pretest, edukasi pencegahan penularan COVID-19, posttest, pembuatan rumah percontohan, pembentukan relawan COVID-19 serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan pengabdian dihadiri 60 peserta. Hasil pengabdian menunjukkan 81.6% dengan pengetahuan baik yang sebelumnya 71,6% dengan pengetahuan kurang, terwujudnya pembuatan rumah percontohan pencegahan COVID-19, monitoring evaluasi menunjukkan 70% masyarakat sudah patuh menggunakan masker.Abstract: The increase of COVID-19 cases took place quite quickly, and spread to various districts in Indonesia in a short time including Poso Regency. Efforts to prevent an increase in the number of COVID-19 cases are very important, especially at the community level. To achieve this, one of them is through community empowerment by establishing a COVID-19 SAR Village which aims to increase public knowledge about preventing the transmission of COVID-19. Masani Village is one of the areas in Poso Regency which is quite remote because it is located on the coast. The people of Masani Village have not used masks when leaving the house, have not used masks correctly, have not kept their distance and have not gotten used to washing their hands. This is the basis for implementing community service aimed at empowering the community by establishing a COVID-19 Smart Lawy Village (SARAN). The service is carried out through coordination and socialization, pretest, education on prevention of COVID-19 transmission, posttest, construction of pilot houses, formation of COVID-19 volunteers as well as monitoring and evaluation. The service activity was attended by 60 participants. The results of the service showed 81.6% with good knowledge previously 71.6% with less knowledge, the realization of the creation of a COVID-19 prevention pilot house, evaluation monitoring showed 70% of the community had complied with wearing masks.

    The Effect of Date Palm (Phoenix Dactylifera) Juice to Prevent Stunting

    No full text
    Aims: One of the problems due to lack of chronic nutrient intake in toddlers is stunting. Stunting can be prevented by fulfilling nutritional intake with nutrient-rich foods such as date juice, because date juice is a good source of carbohydrates, amino acids, minerals, and dietary fiber to meet the body's nutritional needs, especially in toddlers. This study aims to determine the effect of date juice on the prevention of stunting in children under five. Methods: The research design used was quasi-experimental with a two group Pretest-Posttest control group design. A total of 78 children under five who were measured for length and weight consisted of 34 people in the intervention group by giving date juice and 34 people in the control group without giving date juice. Result: The study was conducted for 3 months. After the intervention, the average body length and body weight in the intervention group increased to 12.91 for body length and 87.67 for body weight. While body length and body weight in the control group did not experience significant changes. The results of the paired t test showed a significant p-value of (<0.05) while in the control group the p value was> 0.05, meaning that there was no change in body length and body weight in the control group. Conclusion: This study shows that date juice has an effect in preventing stunting. Based on the results of this study, nurses need to maximize stunting prevention education by meeting nutritional needs by consuming nutrient-rich foods such as date juice

    Penerapan Deep Back Massage dan Massage Endorphin Terhadap Kontrol Nyeri Kala I Pada Asuhan Keperawatan Intranatal Care

    No full text
    Pendahuluan: Persalinan diartikan sebagai suatu proses yang dimulai dengan adanya kondisi peregangan dan pelebaran mulut rahim akibat dari kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi serviks yang dirasakan pada pembukaan 0-10 cm, terjadi peningkatan intensitas dan frekuensi kontraksi sehingga menyebabkan nyeri persalian. Pemberian teknik deep back massage dan massage endorphin merupakan salah satu penatalaksanaan keperawatan pada pasien intranatal care yang mengalami masalah nyeri kala 1 sebelum persalinan. Metode Penelitian: Dengan pendekatan studi kasus. Sampel penelitian 1 orang pasien intranatal care dengan kehamilan 37 sampai 40 minggu yang mengalami nyeri kala I sebelum persalinan. Penelitian dilakukan selama 3 hari dengan waktu pemberian ±30 menit untuk setiap kontraksi dan menggunakan alat ukur visual analog scale (VAS). Hasil: Setelah dilakukan implementasi selama 3 hari pada Ny.E dengan pemberian intervansi deep back massage dan massage endorphin  dengan durasi ±30 menit saat kontraksi dapat mengontrol dan beradaptasi dengan rasa nyeri kala 1 pada pasien intranatal care. Saran: Diharapkan perawat dapat memberikan intervensi ini sebagai pendamping terapi farmakologi untuk mengatasi masalah keperawatan nyeri kala 1 pada pasien intranatal care

    Asuhan Keperawatan pada Ibu Post Sectio Caesarea Di Ruangan Kebidanan RSUD Poso: Nursing Care For Mothers Post Sectio Caesarea In The Obstetrics Room Of Hospital Poso

    No full text
    Introduction: post sectio caesarean delivery has a five times greater risk of complications compared to normal delivery, problems that commonly occur in post section caesarean mothers are postpartum bleeding, infection, and swollen breasts.  For this reason, comprehensive nursing care is needed and improving health in clients can be done by a nursing care approach. The purpose of this study was to provide nursing care for post sectio caesarea mothers in the obstetrics room at Poso Hospital. Methods : The research method is using a descriptive method with a case study approach of 1 patient of post sectio caesarea mother. Results: assessment of the patient complained of pain in the abdomen after cesarean section surgery, the pain was felt like stabbing, the pain disappeared, the patient looked grimacing, there was a surgical wound, there were 14 stitches, wound size 11 cm, wound width 0.2 cm, pain scale 8, blood pressure 110/80 mmhg, breathing 20x / m, pulse 80x / m, temperature 37 ̊C post section caesarea 6 hours. The patient said the milk had not come out, the patient said the baby cried when breastfed, the milk did not gush or drip, the nipples looked flat, the baby did not want to suck. Nursing problems acute pain, ineffective breastfeeding. Nursing Interventions Pain management, relaxation therapy, positioning, mobilization support, analgesic breastfeeding education, and giving the baby the opportunity to breastfeed. Implementation was carried out for 5 evaluation results showed reduced pain, the patient said he could do activities, the patient no longer complained of pain in the abdomen, pain scale 3, the patient said the milk had started to come out, the patient said the baby had not cried when breastfed, the milk had come out, the patient looked more relaxed and comfortable. Conclusion: pain management, relaxation therapy, positioning, mobilization support, giving analgesic breastfeeding education, and providing opportunities for babies to breastfeed are effective in providing nursing care to post section caesarea mothers. Suggestions patients can carry out nursing interventions independently according to what is taught by researchers

    Pengaruh Aromaterapi Lemon dan Guided Imagery Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Dengan Fraktur Ekstremitas: The Effect of Lemon Aromatherapy and Guided Imagery on Reducing Pain Scale in Patients with Extremity Fractures

    No full text
    Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan, baik yang bersifat total atau sebagian. Fraktur yang bersifat total apabila seluruh tulang patah sedangkan fraktur yang bersifat sebagian tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Akibat yang muncul pada pasien fraktur umumnya akan merasakan nyeri. Rasa nyeri bisa timbul hampir pada setiap area fraktur, bila tidak diatasi akan menimbulkan efek yang membahayakan. Sehingga perlu penanganan yang terus menerus untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien. Intervensi yang dapat digunakan untuk menangani nyeri fraktur adalah aromaterapi lemon dan guided imagery. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Aromaterapi Lemon dan Guided Imagery terhadap penurunan skala nyeri pada pasien dengan fraktur ekstremitas di RSUD Poso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi-experimental dengan rancangan penelitian post test control group designe. Terdapat perbedaan rata-rata Skor nyeri sebelum dan setelah diberikan intervensi aromaterapi lemon & guided imagery dengan p-value 0,005. Penggunaan aromaterapi lemon dan guided imagery dapat dijadikan salah satu intervensi mandiri perawat dalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien  dengan masalah nyer

    Penerapan Latihan Range of Motion (ROM) Pasif terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas pada Pasien dengan Kasus Stroke

    Get PDF
    Stroke is a condition that occurs when the blood supply to the brain is interrupted due to blockage or rupture of brain blood vessels with symptoms such as hemipareseis, slurred speech, difficulty walking, loss of balance and decreased muscle strength. The aim of knowing the application of passive Range of motion (ROM) exercises in non-hemorrhagic stroke patients with limb paralysis. This research method used a descriptive method with a case study approach in which one stroke patient was given passive ROM exercises. The results showed that data on decreased consciousness, BP 170/120 mm / Hg and decreased limb muscle strength. Nursing diagnosis of physical mobility impairment, the nursing intervention given was passive ROM exercises twice a day aimed at increasing muscle strength. Evaluation after six days of intervention, the patient could move his hands and feet. In the upper/ lower right limb from scale 2 to scale 3 and the upper / lower left limb from 0 to 1. The conclusion after being given passive ROM exercises, stroke patients experienced increased muscle strength in both extremities.Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak dengan gejala seperti hemiparesis, bicara pelo, kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan dan kekuatan otot menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan latihan Range of Motion (ROM) pasif pada pasien non haemoragik stroke dengan kelumpuhan ekstremitas. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan  pendekatan studi kasus yaitu 1 orang pasien non hemoragik stroke dan diberi latihan ROM pasif. Hasil penelitian didapatkan data penurunan kesadaran, TD 170/120 mm/Hg dan kekuatan otot ekstremitas menurun. Diagnosa keperawatan hambatan mobilitas fisik, intervensi keperawatan yang diberikan adalah latihan ROM pasif dua kali sehari bertujuan dapat meningkatkan kekuatan otot. Evaluasi setelah enam hari pemberian intervensi pasien dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Pada ektremitas kanan atas/bawah dari semula skala 2 menjadi skala 3 dan ektremitas kiri atas/bawah dari semula skala  0 menjadi skala 1. Kesimpulan  sesudah diberikan latihan ROM pasif pasien stroke mengalami peningkatan kekuatan otot pada kedua ekstremitas

    Pelatihan Budidaya Curcuma spp dan Pembuatan Olahan Minuman Kesehatan untuk Peningkatan Imunitas: Training of Curcuma spp Cultivation and Processing Health Drink for Increase Immunity

    No full text
    WHO menetapkan Corona Virus (nCoV-19) sebagai wabah pendemi global. Ancaman pandemic semakin besar ketika berbagai kasus menunjukkan penularan antar manusia (human to human transmission) pada petugas kesehatan yang merawat pasien, menyebabkan peningkatan jumlah kasus yang luar biasa hingga kasus terkonfirmasi covid 19 sampai Juni 2021 berjumlah 178.837.204. pada kelompok rentan dengan imunitas yang menurun rentan untuk tertular dan menderita infeksi Covid 19, peningkatan imunitas masyarakat penting untuk mencegah dan melawan infeksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam  membudidayakan dan mengolah curucuma sebagai salah satu minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh. Metode kegiatan ini adalah pelatihan, pembuatan olahan minuman kesehatan dan pembuatan kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Hasil kegiatan yaitu meningkatnya pengetahuan tentang manfaat curcuma untuk imunitas, keluarga membuat kebun TOGA dan mampu membuat plahan dari bahan curcuma. Kesimpulan yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam budidaya dan pengolahan curcuma menjadi minuman kesehatan. Saran bagi petugas kesehatan untuk rutin memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan imunitas fisik seperti penggunaan bahan alam dimasa pandemi covid

    Seduhan Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: A Literature Review

    No full text
    Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menjadi penyebab utama terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal. Pengobatan hipertensi salah satunya dengan ramuan herbal yaitu dengan menggunakan bawang putih. Bawang putih mempunyai efek antihipertensi karena terdapat kandungan zat alisin dan hydrogen sulfide, yang bermanfaat untuk vasodilatasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi studi literatur yang berhubungan dengan pemberian air seduhan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelusuran artikel penelitian di beberapa database menggunakan kata kunci tertentu dalam periode tahun 2015-2019. Hasil penelusuran didapatkan 17 artikel menggunakan intervensi keperawatan, hanya 15 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Peneliti menilai 15 artikel tersebut dengan Duffy’s Research Appraisal Checklist Approach dan didapatkan 7 artikel termasuk kategori superior paper. Hasil literature review menunjukkan bahwa sebanyak 7 artikel menunjukkan air seduhan bawang putih mampu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Rekomendasi literatur review ini dapat menjadikan intervensi seduhan bawang putih sebagai terapi alternatif pendamping terapi medis yang mudah didapat dan efektif dalam menurunkan tekanan dara
    corecore