5 research outputs found

    KAJIAN SEGMENTASI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI NEGARA-NEGARA ASEAN (Studi Kasus : Indonesia vs Filipina)

    Get PDF
    Abstrak : Tren pertumbuhan pasar konstruksi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun seiring tingginya kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Seperti halnya pada industri lain, pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia yang mengalami gangguan akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997/1998 tersebut. Sedangkan pertumbuhan perekonomian Filipina jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah Filipina telah berjanji untuk terus mereformasi ekonomi mereka untuk membantu negara sesuai dengan perkembangan negara-negara industri di Asia Timur. Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, deregulasi, dan penswastaan ekonomi, serta meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi pasar, strategi pemasaran dan regulasi hukum yang mengatur tentang bisnis jasa konstruksi di Indonesia dan Filipina. Dari hasil analisis yang kami lakukan ini menunjukkan bahwa dalam segmentasi pasar dapat dilihat, potensi pasar konstruksi Indonesia lebih mendominasai pasar konstruksi ASEAN daripada pasar konstruksi Filipina, tetapi dari segi ketersediaan tenaga ahli, Filipina lebih unggul daripada Indonesia karena Pemerintah Filipina lebih memperhatikan kualitas SDM. Sementara itu, dari segi strategi pasar, pertumbuhan pasar konstruksi nasional tidak dapat dinikmati secara adil dan merata oleh kontraktor, khususnya kontraktor menengah dan kecil yang semakin sulit bersaing. Hal ini mempengaruhi daya saing, bukan tidak mungkin kita akan semakin sulit membendung kontraktor asing karena fakta menunjukkan bahwa kontraktor negara tetangga lebih maju seperti: Singapura, Malaysia, dan Filipina telah memenangkan pangsa proyek konstruksi diluar negeri, sebaliknya kontraktor nasional kita masih memperebutkan proyek pemerintah dan swasta

    Kajian Segmentasi Pasar Dan Strategi Pemasaran USAha Jasa Konstruksi Di Negara-negara ASEAN (Studi Kasus : Indonesia Vs Filipina)

    Full text link
    Tren pertumbuhan pasar konstruksi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun seiring tingginya kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Seperti halnya pada industri lain, pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia yang mengalami gangguan akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997/1998 tersebut. Sedangkan pertumbuhan perekonomian Filipina jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah Filipina telah berjanji untuk terus mereformasi ekonomi mereka untuk membantu negara sesuai dengan perkembangan negara-negara industri di Asia Timur. Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, deregulasi, dan penswastaan ekonomi, serta meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi pasar, strategi pemasaran dan regulasi hukum yang mengatur tentang bisnis jasa konstruksi di Indonesia dan Filipina. Dari hasil analisis yang kami lakukan ini menunjukkan bahwa dalam segmentasi pasar dapat dilihat, potensi pasar konstruksi Indonesia lebih mendominasai pasar konstruksi ASEAN daripada pasar konstruksi Filipina, tetapi dari segi ketersediaan tenaga ahli, Filipina lebih unggul daripada Indonesia karena Pemerintah Filipina lebih memperhatikan kualitas SDM. Sementara itu, dari segi strategi pasar, pertumbuhan pasar konstruksi nasional tidak dapat dinikmati secara adil dan merata oleh kontraktor, khususnya kontraktor menengah dan kecil yang semakin sulit bersaing. Hal ini mempengaruhi daya saing, bukan tidak mungkin kita akan semakin sulit membendung kontraktor asing karena fakta menunjukkan bahwa kontraktor negara tetangga lebih maju seperti: Singapura, Malaysia, dan Filipina telah memenangkan pangsa proyek konstruksi diluar negeri, sebaliknya kontraktor nasional kita masih memperebutkan proyek pemerintah dan swasta

    KAJIAN TERHADAP PRASARANA DAN SARANA EVAKUASI PADA PROYEK KONSTRUKSI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan tingkat kepentingan dan penerapan prasarana dan sarana evakuasi pada proyek konstruksi. Selain itu, penelitian ini juga melakukan kajian hubungan antara tingkat kepentingan dan penerapan sarana dan prasarana evakuasi terhadap hambatan pada proyek konstruksi, serta kajian hubungan antara hambatan penerapan sarana dan prasarana evakuasi dan cara penanganannya. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai sarana dan prasarana evakuasi, hambatan, dan cara penanganannya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Seperangkat pertanyaan dikembangkan untuk memperoleh pendapat dan keterangan dari responden mengenai situasi yang sebenarnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah statsitika deskriptif, analisis rerata, dan analisis korelasi pearson. Berdasarkan hasil rerata diperoleh sepuluh variabel yang sangat penting dan selalu diterapkan, tiga variabel yang sangat penting dan kadang-kadang diterapkan, serta tujuh variabel yang sangat penting dan tidak pernah diterapkan. Hasil penelitian membuktikan bahwa beberapa proyek konstruksi tidak menerapkan sarana dan prasarana evakuasi karena besarnya hambatan yang terjadi dilapangan menyulitkan penerapan sistem jalur evakuasi

    KAJIAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN JALUR EVAKUASI DARURAT DAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI

    Get PDF
    Pembangunan proyek konstruksi di kota Yogyakarta saat ini sangat pesat. Dalam pembangunan proyek konstruksi, sebagian besar kontraktor tidak menyadari akan pentingnya jalur evakuasi darurat (Emergency Exit) bagi para pekerja. Jalur evakuasi darurat sangat penting untuk keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para pekerja bangunan. Dengan adanya jalur evakuasi darurat pada proyek konstruksi, dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja di proyek tersebut. Sehingga dapat memperlancar proses pembangunan proyek konstruksi. Apabila terjadi kecelakaan kerja pada proyek kontruksi dapat menimbulkan kerugian bagi para pekerja dan kontraktornya. Oleh sebab itu jalur evakuasi darurat sangat berperan penting dalam sebuah pembangunan proyek konstruksi. Data penelitian didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada Kontraktor dan Pekerja Bangunan dengan jumlah responden sebanyak 82 orang, terdiri dari 41 Kontraktor dan 41 Pekerja bangunan. Analisis data dilakukan dengan metode mean, Standar Deviasi, dan korelasi Pearson untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara “Ketersediaan Jalur Evakuasi Darurat dan Waktu Penyelesaian Proyek Konstruksi”. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson, ketersediaan jalur evakuasi darurat dan waktu penyelesaian proyek konstruksi terdapat hubungan yang signifikan. Analisis mean total rata – rata tertinggi untuk pekerja dan kontraktor adalah 3,13 “Pengaruh rasa aman dan nyaman pekerja terhadap Durasi Proyek”. Penilaian ini menyimpulkan bahwa point tersebut sudah baik. Berdasarkan hasil total rata – rata mean terendah adalah 1,42 untuk pekerja dan 1,44 untuk kontraktor tentang pertanyaan umum bagian C. “Perusahaan mengikutsertakan pekerja pada pelatihan mengenai prosedur evakuasi darurat saat terjadi kecelakaan atau bencana alam pada proyek”, “Perusahaan memberlakukan pemberian sanksi bagi pekerja yang melanggar peraturan tersebut”, “Perusahaan memberikan briefing mengenai prosedur jalur evakuasi darurat setiap hari sebelum proyek dimulai”, “Terdapat jalur - jalur penyelamatan yang cukup sebagai jalur alternatif dalam keadaan darurat”. Point tersebut membutuhkan perhatian khusus dari kontraktor

    KAJIAN SEGMENTASI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI NEGARA-NEGARA ASEAN (Studi Kasus : Indonesia vs Filipina)

    No full text
    Abstrak : Tren pertumbuhan pasar konstruksi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun seiring tingginya kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Seperti halnya pada industri lain, pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia yang mengalami gangguan akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997/1998 tersebut. Sedangkan pertumbuhan perekonomian Filipina jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah Filipina telah berjanji untuk terus mereformasi ekonomi mereka untuk membantu negara sesuai dengan perkembangan negara-negara industri di Asia Timur. Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, deregulasi, dan penswastaan ekonomi, serta meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi pasar, strategi pemasaran dan regulasi hukum yang mengatur tentang bisnis jasa konstruksi di Indonesia dan Filipina. Dari hasil analisis yang kami lakukan ini menunjukkan bahwa dalam segmentasi pasar dapat dilihat, potensi pasar konstruksi Indonesia lebih mendominasai pasar konstruksi ASEAN daripada pasar konstruksi Filipina, tetapi dari segi ketersediaan tenaga ahli, Filipina lebih unggul daripada Indonesia karena Pemerintah Filipina lebih memperhatikan kualitas SDM. Sementara itu, dari segi strategi pasar, pertumbuhan pasar konstruksi nasional tidak dapat dinikmati secara adil dan merata oleh kontraktor, khususnya kontraktor menengah dan kecil yang semakin sulit bersaing. Hal ini mempengaruhi daya saing, bukan tidak mungkin kita akan semakin sulit membendung kontraktor asing karena fakta menunjukkan bahwa kontraktor negara tetangga lebih maju seperti: Singapura, Malaysia, dan Filipina telah memenangkan pangsa proyek konstruksi diluar negeri, sebaliknya kontraktor nasional kita masih memperebutkan proyek pemerintah dan swasta
    corecore