1,164 research outputs found

    IMPROVING STUDENTS’ WRITING SKILL USING A FOUR-PHASE TECHNIQUE

    Get PDF
    This article describes a classroom action research held in writing class using a four-phase technique to improve the eleventh grade students’ writing skill and improve classroom situation. The method used in the research is classroom action research was conducted in two cycles. Each cycle included four stages: planning, implementing, observing, and reflecting. The research data were collected by using observation, interview, document, photograph and test (pre-test and post-test). The data were analyzed through descriptive analysis which consists of assembling the data, coding the data, comparing the data, building interpretation, and reporting the outcomes for the qualitative data and descriptive statistics for the quantitative data. The research findings show that a four-phase technique is able to improve students’ wriitng skill and classroom situation. It shows that there was an improvement of the students’ writing skill before and after the research. Key words: classroom action research, writing skill, a four-phase techniqu

    Tinjauan Yuridis Terhadap Penyadapan Oleh Komisi Pemberantasan Orupsi Terhadap Dugaan Pelaku Tindak Pidana Korupsi Dari Perspektif Hak Asasi Manusia

    Get PDF
    Penelitian ini dilakuklan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kewenangan dan kewajiban KPK, dalam menanggulangi tindak pidana korupsi di Indonesia dan bagaimana keabsahan dari penyadapan yang di lakukan KPK, jika di lihat dari prespektif hak asasi manusia. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dapat disimpulkan: 1. Kewenangan dan Kewajiban KPK, dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia, diatur jelas dalam Undang-Undang KPK. Beberapa kewenangan dari KPK adalah: Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi, menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan korupsi, meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi. Selain kewenangan diatas KPK juga memiliki kewenangan lain yang diatur secara eksplisit dalam Pasal 8, 12, 13 dan Pasal 14 Undang-undang KPK. 2. Keabsahan penyadapan yang dilakukan oleh KPK di Indonesia diatur jelas dalam Pasal 12 ayat (a) Undang-undang KPK, yang berbunyi: Dalam melaksanakan Penyelidikan, Penyidikan, dan Penuntutan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 6 huruf (c) KPK berwewenang melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan. sehingga hasil dari penyadapan tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti dalam membuktikan kejahatan tindak pidana korupsi. Dan jika diilihat dari prespektif HAM, penyadapan sama sekali tidak melanggar HAM, karena pada dasarnya menurut Pasal 28 j ayat (2) kebebasan hak-hak dapat dibatasi manakala demi kepentingan hukum, dan Negara

    Perbandingan Implementasi Model Problem Based Learning dan Direct Instruction dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar Kelas X

    Full text link
    This research aims at (1) discovering the comparison between pre-test and post-test results on experiment class using problem based learning; (2) discovering the result of post-test on experiment class using problem based learning and control class using direct instruction; (3) discovering the comparison of learning motivation of students between problem based learning method and direct instruction. The data analysis employed was t-test and single path of anava test. The result of the research indicates that problem based learning is higher than direct instruction on certain materials for instance network addressing protocol and network hardware.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbandingan hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran problem based learning; (2) mengetahui perbandingan hasil posttest pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran problem based learning dan kelas kontrol dengan model pembelajaran direct instruction; (3) mengetahui perbandingan motivasi belajar antara siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning dan direct instruction. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-t dan uji anava satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran problem based learning lebih unggul dibanding direct instruction pada materi tertentu, seperti protokol pengalamatan jaringan dan perangkat keras jaringan

    Apikasi Pemandu Museum Gunungapi Merapi (Mgm) Dengan Konsep Layanan Berbasis Lokasi Dalam Ruangan Menggunakan Qr Code

    Full text link
    Museum Gunungapi Merapi (MGM) merupakan wahana wisata yang dirancang sebagai wahana edukasi konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunung api, gempa bumi, dan bencana alam lainnya. Terbatasnya media informasi yang terdapat di Museum Gunungapi Merapi menyebabkan pengunjung mengalami kesulitan dalam memahami informasi dan ditambah lagi perlu adanya tour guide untuk mendapatkan informasi lebih tentunya dengan berbagai keterbatasan, sehingga perlu dikembangkan aplikasi yang dapat membantu pengunjung untuk memudahkan akses informasi di lingkungan Museum Gunungapi Merapi. Penelitian ini menggunakan model proses pengembangan sistem Waterfall diawali dengan tahap analisis definisi persyaratan yaitu analisis kebutuhan. Dilanjutkan dengan tahap perancangan sistem dan perangkat lunak yaitu perancangan proses dan perancangan interface. Kemudian Implementasi sistem menggunakan ADT dan CodeIgniter. Pengujian yang dilakukan pada aplikasi menggunakan metode black box test, dan pengujian kecepatan pemindaian QR Code. Hasil dari penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah aplikasi MGM Apps (frontend) yang digunakan pengunjung untuk mengakses informasi dengan melakukan pemindaian QR Code dan Web Administrator MGM (backend) digunakan oleh pengelola museum untuk mengelola informasi. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa aplikasi layak dan dapat digunakan

    A systemic risk assessment of OTC derivatives reforms and skin-in-the-game for CCPs

    Get PDF
    The G20 OTC (over-the-counter) derivatives reforms impose large collateral/liquidity demands on clearing members of Central Counterparty (CCP) clearing platforms in the form of initial margins, variation margins and contributions to the default fund. In Heath et al. (2016), it was shown how this introduces a trade-off between liquidity risk and solvency risk with the system manifesting considerable systemic risk from these two sources of risk while CCP penetration is at current levels. The authors extend this analysis to include the European Market Infrastructure Regulation (EMIR) skin-in-the-game requirements for CCPs, which aim to ameliorate the contributions to the default fund by clearing members and also to prevent moral hazard problems associated with the too-interconnected-to-fail (TITF) status of CCPs as more and more derivatives are centrally cleared. The authors provide a systemic risk assessment of these features of the OTC derivatives reforms using network analysis based on 2015-end data on the derivatives positions for 40 globally systemically important banks (G-SIBs)

    An overview of real-time quantitative PCR: Principles and formats for environmental microbiology studies

    Get PDF
    © Global Science Publications. A fluorescence-based real-time quantitative polymerase chain reaction (qPCR) is a powerful and commonly used molecular technique for quantifying the rRNA or DNA of targeted organisms in environmental samples. qPCR assays are easy to perform, making them capable of high throughput and can combine high sensitivity with reliable specificity. qPCR analysis is the combination of the traditional endpoint PCR attached with fluorescents to record the accumulation of the amplicons in real time during each cycle of the PCR. Detection of amplicons during the early exponential phase enables quantification of the gene numbers because they are proportional to the starting template. This review is focussed on currently used qPCR platforms, the chemistries involved in real-time PCR systems mainly applied for the environmental microbiology studies. The various factors affecting quantification of environmental microbial communities using qPCR have also been discussed

    Respon Beberapa Genotipe Kacang Tanah terhadap Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) di Rumah Kaca

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk mempelajari tingkat ketahanan genotipe kacang tanah terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) di rumah kaca Kelompok Peneliti Biokimia BB-Biogen. Isolat R. solanacearum diperoleh dari tanaman kacang tanah yang menunjukkan gejala layu dari Desa Karadenan (Cibinong). Penyiapan dan penyediaan inokulum bakteri R. solanacearum menggunakan media SP (sukrose pepton). Tanaman kacang tanah diinokulasi dengan isolat R. solanacearum dengan kerapatan koloni 107 cfu/ml. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Untuk pembanding tahan dan rentan masing-masing digunakan genotipe Tupai dan Kelinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe ICGV 88262, lokal Sindangbarang, PI 203395, ICG 10067, dan ICG 3400 tahan terhadap penyakit layu bakteri dengan nilai kerusakan <20%. Penyakit layu bakteri berpengaruh terhadap penurunan beberapa karakter fenotipik kacang tanah, di mana tanaman genotipe kacang tanah tahan PLB relatif lebih tinggi dibandingkan dengan genotipe Kelinci. Polong bernas Kelinci paling sedikit di antara semua genotipe uji

    Applications of real-time quantitative PCR for environmental microbiology studies

    Get PDF
    © Global Science Publications. The real-time quantitative polymerase chain reaction (qPCR) is a robust and sensitive molecular technique to quantify phylogenetic and key functional genes of microbial populations in various natural and engineered environmental ecosystems under varying physical and chemical environmental conditions. The generated quantitative qPCR data can be used to relate variation in abundance of specific microbial groups, species, family or functional gene of interest and levels of gene expression in comparison with the change in environmental factors and or system processes. In this review, several applications of qPCR for the understanding of environmental microorganisms have been presented. The main qPCR applications reviewed are: quantification of uncultured environmental bacteria, detection of pathogens in environmental samples, the effect of antibiotics on anaerobic digester microbial community and understanding mechanism of nitrification and ammonia metabolism in engineered environmental ecosystems

    Judul Artikel Ditulis pada Bagian ini dengan Dimensi dan Jenis Huruf Seperti Ini

    Full text link
    Karya ini diciptakan untuk menggabungkan textile printing,dan kisah dongeng dengan bentuk pakaian perempuan dengan ilustrasi yang diambil dari pertunjukan The Nutcracker Ballet yangn merupakan pentas balet klasik terannnnman dunia. nnnPenelitian mengenai karya ini dilakukan dengan metode depkriptif. Printing adalah proses mereproduksi sebuah imej atau tulisan menggunakan sebuah template yang sudah disiapkan ke atas permukaan sebuah media. Dalam desain tekstil, penerapan printing atau cetak berkaitan dengan material kain.Inspirasi dari karya ini adalah Gaya ilustrasi serta warna yang dipilih disesuaikan dengan selera target pasar yaitu perempuan dengan usia antara 18 sampai 30. Eksplorasi berbagai teknik cetak di atas kain dengan serat sintetis sebagai material pakaian dilakukan untuk mendapatkan hasil yang variatif dengan kualitas tinggi. Digital printing, cetak sablon, lasercutting, dengan beberapa kombinasi material, adalah beberapa teknik yang digunaka
    • …
    corecore