22 research outputs found

    PENINGKATAN NILAI GIZI MI BASAH DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KEDELAI DAN UMBI BIT MERAH (Beta vulgaris L. Var. Rubra L) MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian pembuatan mi basah dari umbi bit dan tepung kedelai ini adalah untuk menghasilkan mi basah dengan kandungan gizi yang memenuhi standar serta memiliki harga yang ekonomis dan terjangkau dengan menggunakan program linier dalam menentukan formula mi basah. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pembuatan mi basah, meningkatkan nilai gizi suatu bahan pangan, meningkatkan nilai ekonomis dari umbit bit dan tepung kedelai, serta menghasilkan produk makanan yang sehat untuk dikonsumsi, dapat bersaing, dan dapat diterima oleh masyarakat. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menganalisis bahan baku yang akan digunakan. Penelitian utama dilakukan untuk penentuan optimalisasi formula mi basah menggunakan program linier. Respon pada penelitian ini meliputi analisis kadar protein, kadar total betasianin, penetrometri, aktivitas antioksidan, dan pengujian organoleptik menggunakan uji hedonik terhadap atribut warna, rasa, aroma dan tekstur mi basah umbi bit dan tepung kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mi basah formulasi 2 adalah formula terpilih dengan harga mi basah sebesar Rp.869,69. Formula 2 memiliki kandungan protein sebesar 9,74%, nilai kadar total betasianin 9,17 mg/100g dan nilai tekstur penetrometri 1,88 mm/dtk/0g serta kandungan aktivitas antioksidan IC50 sebesar 109,157 µ/mg

    Simulasi Proses Bisnis Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Usaha (Studi Kasus : BPMPT Kabupaten Garut)

    Get PDF
    Pelayanan perizinan yang baik, jelas, dan cepat akan membuat pemohon menjadi puas atas pelayanan yang diberikan. Berhubungan dengan pelayanan perizinan, kabupaten Garut memiliki Dinas yang khusus mengelola perizinan. Dinas tersebut adalah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Tepadu (BPMPT).BPMPT ini mengelola sekitar 126 izin untuk melayani masyarakat di Kabupaten Garut.Namun pada kondisi saat ini, hanya sekitar 15jenis i zin sering diajukan oleh berbagai pemohon dari total 126 izin tersebut. Tetapi ada salah satu izin yang sangat sulit untuk diproses dan tergolong rumit yaitu Izin Mendirikan Bangunan (IMB). IMB pada pihak BPMPT dibagi dua yaitu IMB Rumah Tinggal dan IMB Usaha. Berdasarkan kedua jenis IMB tersebut, IMB Usaha tergolong jenis izin yang cukup rumit dibandingkan IMB Rumah Tinggal. Proses IMB Usaha tergolong rumit karena penyelesaian perizinan membutuhkan waktu lama dan aliran proses yang tidak pasti serta tidak jelas. Umumnya waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian IMB kurang lebih 2- 3 bulan atau 30 hari, sedangkan berdasarkan Standar Operasional Prosedur penyelesaian IMB ditargetkan 14 Hari . Walaupun pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki proses pelayanan terutama dalam IMB, tetapi tetap tidak bisa dioptimalkan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan analisis terhadap proses bisnis yang berguna untuk menghasilkan usulan proses bisnis menggunakan Business Process Reengineering dengan bantuan metode Business System Planning (BSP) dan penetapan target menggunakan Key Performance Indicator (KPI). Kemudian dari analisa yang dilakukan, proses dimodelkan menggunakan Flow Diagram, Node Index, IDEF O dan VSM serta di validasi menggunakan simulasi. Simulasi yang digunakan adalah BP Simulator. Analisa proses yang telah dilakukan menghasilkan usulan proses bisnis dari segi aliran proses dan waktu pengerjaan. Dengan menggunakan usulan proses bisnis, pelayanan IMB Usaha dapat direduksi menjadi 10 hari atau proses berkurang sebanyak 66.67% dari penyelesaian IMB sekitar 30 hari atau proses berkurang sekitar 85% dari penyelesaian IMB sekitar 2 –3 bulan. Hal tersebut menyebabkan proses mengalami perubahan yang cukup radikal dan proses bisnis terlihat menjadi lebih sederhana. Kata Kunci : Business Process Reeengineering, Business System Planning, Key Performance Indicator, radikal, Bp Simulator

    PENAMBAHAN KONSENTRASI BAHAN PENSTABIL DAN KONSENTRASI SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK SORBET MURBEI HITAM (Morus nigra sp.)

    Get PDF
    Sorbet merupakan salah satu makanan pencuci mulut dimana berasal dari pencampuran sari buah, sukrosa dan bahan penstabil yang memiliki bentuk menyerupai es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan konsentrasi bahan penstabil dan sukrosa serta interaksi keduanya. Metode penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah menentukan bahan penstabil yang terpilih menggunakan uji organoleptik. Pada uji organoleptik penelitian pendahuluan memiliki tahapan yang terdiri dari sortasi buah murbei, trimming, pencucian, penirisan, blanching, penghancuran, pencampuran sukrosa dan bahan penstabil, pemasakan, temperring, pembekuan dengan ice cream maker, dan penyimpanan beku. Sedangkan pada penelitian utama yaitu menentukan konsentrasi bahan penstabil CMC dan sukrosa menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok). Tahapan penelitian utama terdiri dari sortasi buah murbei, trimming, pencucian, penirisan, blanching, penghancuran, pencampuran sukrosa dan bahan penstabil CMC, pemasakan, temperring, pembekuan dengan ice cream maker, dan penyimpanan beku. Bahan penstabil yang terpilih di penelitian pendahuluan yaitu CMC. Hasil dari penelitian utama menunjukkan bahwa konsentrasi bahan penstabil berpengaruh terhadap tekstur, overrun, kadar air dan vitamin C. Konsentrasi sukrosa berpengaruh terhadap rasa, aroma, tekstur, kadar air dan vitamin C. Interaksi antara konsentrasi bahan penstabil CMC dan konsentrasi sukrosa berpengaruh terhadap tekstur dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk sorbet murbei hitam terpilih adalah perlakuan sampel a3b3 (konsentrasi CMC 0,3% dan konsentrasi sukrosa 25%), karena dilihat dari uji organoleptik merupakan sampel yang paling disukai panelis dengan aktivitas antioksidan 1954,388 ppm, kadar air 65,76%, vitamin C 22,16 mg/100 g bahan, dan overrun 25,30 %. Kata Kunci : Sorbet, Murbei Hitam, Morus nigra s

    KAJIAN PENAMBAHAN KAYU MANIS TERHADAP UMUR SIMPAN KERNAS IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan konsentrasi kayu manis sebagai antimikroba dalam snack kernas, dan mengetahui umur simpan snack kernas ikan tongkol dengan model Arrhenius. Penelitian ini dilakukan untuk menduga umur simpan snack kernas ikan tongkol menggunakan metode Arrhenius dengan cara menyimpan kernas pada suhu penyimpanan yang berbeda yaitu 25oC, 35oC dan 40oC selama 5 hari dan diamati perubahan mutu produk setiap hari. Parameter yang dianalisis adalah kadar air, jumlah total mikroba dan kadar protein. Penggunaan ekstrak kayu manis pada snack kernas ikan tongkol dapat memperlambat kerusakan yang disebabkan oleh peningkatan kadar air. Berdasarkan hasil analisis kadar air pada snack kernas ikan tongkol didapat umur simpan produk pada masing-masing suhu adalah 6 hari pada suhu 25oC, 3 hari pada suhu 35oC dan 2 hari pada suhu 40oC. Berdasarkan hasil analisis total mikroba pada snack kernas ikan tongkol didapat umur simpan produk pada masing-masing suhu adalah 4 hari pada suhu 25oC, 3 hari pada suhu 35oC, dan 2 hari pada suhu 40oC. Berdasarkan hasil analisis kadar protein pada snack kernas ikan tongkol didapat umur simpan produk pada masing-masing suhu adalah 48 hari pada suhu 25oC, 28 hari pada suhu 35oC, dan 23 hari pada suhu 40oC. Kata kunci : snack ikan, ikan tongkol, umur simpan, kadar air, kadar protein, total mikro

    STUDI EFISIENSI PENGOLAHAN AIR HUJAN MENJADI AIR MINUM MENGGUNAKAN REAKTOR KOMBINASI FILTER TREATED NATURAL ZEOLITE, KARBON AKTIF, DAN MELT BLOWN FILTER CARTRIGE

    Get PDF
    Pemanenan air hujan yang berasal dari atap bangunan tidak sepenuhnya bebas dari bahan pencemar. Burung, serangga, dan angin berkontribusi sebagai penghasil polutan. Tujuan dari penelitian ini adalah menyisihkan kekeruhan, TDS, zat organik, total coliform, dan perbaikan pH dari air hujan dengan cara filtrasi dengan media berbutir. Media filter yang digunakan yaitu Treated Natural Zeolite (TNZ) tipe RC.32 dan RC.42, karbon aktif, dan melt blown filter cartridge ukuran 3 dan 1 mikrometer. Air hujan pada penelitian ini diolah pada reaktor dengan casing filter berukuran 10 dan 20 inch dengan variasi susunan media filter. Filtrasi menggunakan TNZ RC.32-Cartridge granural karbon aktif-Melt blown filter cartridge 3 mikrometer pada reaktor dengan casing filter 20 inch dapat menyisihkan 99,75% kekeruhan, 22,22% TDS, 59,95% zat organik, 100% total coliform, dan menaikkan nilai pH air hujan menjadi 7,00. Kata Kunci: Air Hujan, Filtrasi, Karbon Aktif, Melt Blown Filter Cartridge, Treated Natural Zeolit

    PENGARUH JENIS IKAN, SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK FILLET IKAN KERING

    Get PDF
    Ikan dan produk-produk perikanan lainnya merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang relatif murah harganya dibandingkan dengan sumber- sumber protein lainnya, seperti daging sapi, daging ayam, susu, dan telur. Tetapi ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah rusak sehingga memerlukan penanganan khusus untuk mempertahankan mutunya (Anjarsari, 2010). Produk perikanan memiliki karakter mudah rusak (highly perishable) dan produksi yang kadang berfluktuasi, sangat diperlukan ilmu teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil perikanan. Di sisi lain, permintaan hasil perikanan juga terus meningkat, bahkan diproyeksikan pada tahun 2015 ini masyarakat dunia perlu menemukan berbagai upaya untuk mencukupi kekurangan hasil produk pangan ikan. Besarnya potensi sumberdaya dan produksi perikanan yang ada di negara ini, belum dimanfaatkan secara maksimal, khususnya peningkatan nilai tambah (value added) produk perikanan melalui teknologi pasca panen atau pengolahan hasil perikanan

    PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) DAN SUSU SKIM TERHADAP KARAKTERISTIK ES KRIM YOGHURT SINBIOTIK

    Get PDF
    ABSTRAK Tepung bengkuang mengandung protein dan lemak yang cukup tinggi. Selain itu, tepung bengkuang juga mengandung senyawa inulin yang dapat berperan sebagai komponen prebiotik. Pemanfaatan tepung bengkuang dalam pembuatan es krim yoghurt sinbiotik merupakan bentuk inovasi produk pangan lokal Indonesia. Susu skim yang ditambahkan dalam pembuatan es krim yoghurt sinbiotik juga menjadikannya sebagai es krim rendah lemak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung bengkuang dan susu skim terhadap karakteristik es krim yoghurt sinbiotik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 1 faktor dengan 7 taraf dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu k1 (0% : 9%), k2 (0,5% : 8,5%), k3 (1% : 8%), k4 (1,5% : 7,5%), k5 (2% : 7%), k6 (2,5% : 6,5%), dan k7 (3% : 6%). Respon yang diukur dalam penelitian ini adalah respon fisik yang meliputi overrun dan waktu leleh, respon kimia yang meliputi kadar lemak metode soxhlet dan kadar protein metode kjeldahl, serta respon organoleptik yang meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur. Hasil penelitian menyatakan bahwa perbandingan tepung bengkuang dan susu skim berpengaruh terhadap karakteristik es krim yoghurt sinbiotik. Perbandingan tepung bengkuang dan susu skim berpengaruh nyata terhadap nilai overrun, waktu leleh, kadar lemak, dan kadar protein es krim yoghurt sinbiotik. Namun tidak berpengaruh terhadap warna, rasa, aroma, dan tekstur es krim yoghurt sinbiotik. Kata Kunci: Susu Skim, Tepung Bengkuang, Yoghurt Sinbioti

    KAJIAN UMUR SIMPAN SNACK KERNAS IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) MENGGUNAKAN MODEL ARRHENIUS

    Get PDF
    The purpose of this researchis to determine the best use of cinnamon as an antimicrobial in snack kernas, and know the age of snack savory snack fish kernas with Arrhenius model. This research was conducted to estimate the shelf life of snack kernas using Arrhenius method by storing kernas at different storage temperature that is 25 o C, 35 o C and 40 o C for 5 days and observed change of product quality every day. Parameters analyzed were moisture content, total microbial count and protein content.. The use of cinnamon extract in a tuna snack can slow the damage caused by the increase in water content. Based on the result of water content analysis on snack kernas of tuna obtained product age at each temperature is 6 days at temperature 25 o C, 3 day at temperature 35 o C and 2 day at temperature 40 o C. Based on the result of total microbial analysis on snack kernas of tuna obtained product age at each temperature is 4 days at 25 o C, 3 days at 35 o C, and 2 days at 40 o C. Based on the results of analysis of protein content in snack kernas of tuna obtained age of store product at each temperature is 48 days at temperature 25 o C, 28 day at temperature 35 o C, and 23 day at temperature 40 o C. Keywords: fish snack, tuna, shelf life, water content, protein content, total microbe

    PENGARUH JENIS IKAN, SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK FILLET IKAN KERING

    Get PDF
    Penelitian ini akan memanfaatkan hasil perikanan dengan membuat produk fillet ikan kering. Selain untuk mengawetkan juga untuk membuat produk yang lebih praktis dikonsumsi dengan mutu yang baik. Adapun ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang biasa atau banyak dikonsumsi oleh masyarakat yaitu jenis ikan laut dan ikan air tawar. Ikan air laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan kakap, dan ikan tuna. Ikan air tawar yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan patin dan ikan nila. Dalam penelitian ini menggunakan ikan tersebut karena memiliki karakteristik daging yang tebal, padat, elastis bila ditekan dengan jari, daging sulit dilepaskan dari tulangnya, dan memiliki kadungan protein yang tinggi, kandungan protein tinggi tidak menyebabkan air keluar dari jaringan karena air terikat secara kimia, sehingga tingkat juiceness daging masih tinggi. Tingkat juiceness daging yang tinggi akan membuat daging jauh lebih kenyal/elastis, tidak mudah hancur jika ditekan dengan jari dan jika dilakukan proses pengeringan (Hidayat, 2012)

    PERENCANAAN STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPS 3R KOTA SUKABUMI

    Get PDF
    Abstrak Timbulan sampah akan meningkat dengan pertambahan jumlah penduduk, sedangkan komposisi sampah mengalami perubahan setiap tahun akibat adanya perubahan pola hidup dan tingkat ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan sampah, komposisi dan potensi daur ulang sampah serta teknologi pengolahan sampah yang tepat di TPS 3R Kota Sukabumi. Metode pengukuran timbulan sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata timbulan sampah di TPS 3R Kota Sukabumi sebesar 2,43 liter/orang/hari atau 0,50 kg/org/hari dengan total sampah sebanyak 503,605 kg/hari. Komposisi sampah organik dihasilkan di TPS 3R Kota Sukabumi sebanyak 72,54% dan komposisi sampah anorganik sebesar 27,46% dengan densitas sebesar 211,37 kg/m3. Potensi pengomposan di TPS 3R Kota Sukabumi adalah 80% sampah organik dan 20% sisanya adalah residu sementara potensi daur ulang untuk sampah anorganik sebesar 30%-34% dan sisanya adalah residu. Rekomendasi teknologi pengolahan sampah di TPS 3R Kota Sukabumi yaitu teknologi pengolahan sampah komposting dengan metode windrow komposting dan daur ulang sampah dengan memaksimalkan kegiatan 3R serta dibentuknya bank sampah, sehingga intensitas pengangkutan sampah yang semula dilakukan 2 kali dalam seminggu dapat dimaksimalkan 1 kali dalam 1 minggu. Kata Kunci : Komposisi Sampah, Potensi Daur Ulang, Sampah TPS 3 Kota Sukabumi, Timbulan sampa
    corecore