45 research outputs found

    Faktor Pendukung dan Tantangan Menuju Kesetaraan Gender

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi diskriminasi berbasis gender dan faktor pendukungnya, serta tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan gender. Diskriminasi berbasis gender terus menjadi masalah yang signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja, pendidikan, dan dalam hubungan sosial. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis akar masalah diskriminasi berbasis gender dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis literatur dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber yang relevan seperti jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diskriminasi berbasis gender diindikasikan oleh stereotipe gender yang berlaku dalam masyarakat, perbedaan perlakuan terhadap individu berdasarkan jenis kelamin, dan ketidakadilan dalam akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Beberapa faktor pendukung yang memperkuat diskriminasi berbasis gender termasuk norma sosial yang patriarkal, kurangnya kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, dan ketidaksetaraan kekuasaan antara pria dan wanita. Selain itu, media massa juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap gender dan dapat memperkuat stereotipe yang ada. Tantangan dalam mencapai kesetaraan gender meliputi resistensi terhadap perubahan yang dilakukan oleh kelompok yang memperoleh manfaat dari ketimpangan gender, kurangnya dukungan kebijakan yang kuat, dan kurangnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam memperjuangkan kesetaraan gender

    Pencegahan Konflik dan Upaya Membangun Perdamaian

    Get PDF
    Artikel ini menganalisis konsep dan pendekatan yang ditawarkan oleh Atsuhiro Katano dalam essainya, “Conflict prevention and peacebuilding.” Atsuhiro menawarkan pendekatan konflik melalui perubahan dalam ukuran dan karakteristik konflik senjata; tanggapan-tanggapan atas konflik yang terjadi; dan kebutuhan untuk mengorganisir institusi internasional dalam memberikan respon yang lebih efektif atas konflik yang terjadi. Dalam mendukung argumennya Atsuhiro menggunakan teori kontemporer yang berangkat dari tradisi Kristen Barat yang tentu saja belum tentu bisa diterapkan guna menganalisis konflik yang muncul dari dunia non-Barat. Agama dan budaya memiliki peranan penting dalam memunculkan atau mereduksi dan menciptakan resolusi konflik. Oleh karena itu pendekatan terhadap konflik harus disesuaikan dengan tradisi agama dan budaya yang mempengaruhinya

    KEMAMPUAN FATWA SEBAGAI ALAT MENANGANI EKSTREMISM AGAMA: SATU PENILAIAN

    Get PDF
    Sesebuah fatwa yang dikeluarkan dalam Islam ianya dapat dikatakan sebagai bahagian daripada proses pertumbuhan dan penyesuaian dalam hukum Islam. Ia membabitkan hubungan yang saling berinteraksi antara ulama, masyarakat dan kerajaan. Peran ulama itu sendiri dalam hal ini adalah sangat dominan. Mereka harus mempertimbangkan segala aspirasi dan kehendak suatu kelompok masyarakat yang berbeza-beza corak dan karakternya. Seperti masalah pengembangan perekonomian, tekanan politik yang berasal sama ada daripada pihak kerajaan mahupun NGO tertentu. Adapun keberadaan kelompok Muslim di sini sudah dapat dijangkakan menempati ruang khusus iaitu sebagai kelompok masyarakat kelas bawah. Sesebuah fatwa selalunya dikeluarkan berdasarkan munculnya satu-satu kes dalam masyarakat, termasuklah isu yang tengah marak sekarang ini ialah masalah ekstremism/pelampau agama. Dalam artikel ringkas ini akan cuba dirungkai sejauh manakah peran sesebuah fatwa itu dapat menangani isu berbangkit.

    PEMAKAIAN TEORI KEMASYARAKATAN IBN KHALDUN DALAM MEMPERKAYA KONSEPSI KURATOR MUSEUM ISLAM

    Get PDF
    This article discusses the importance of museum curators for developing civilization. The magnitude of the concept of the museum curator can be derived from the theory of Ibn Khaldun. With literature review, this study found that the theory of Sociology-History theory proposed by Ibn Khaldun could be utilized for the profession of the museum's curator. It's not just about improving the curators in their day-to-day tasks, but also empowering them to make them more critical in handling issues. The application of Ibn Khaldun's theory may be an alternative to the rise of the Malay knowledge system as a nation that must have been excluded from colonialism, including in geopolitical and science (epistemology)

    Perlembangaan Itqan Muluk dan Nasionalisme Melayu-Islam

    Get PDF
    Perlembagaan Itqan Muluk membuktikan keilmuan Melayu-Islam di Tanah Melayu dan sebagai bukti kearifan tempatan Melayu-Islam dalam menjalani kehidupan bernegara. Terkandung di dalamnya tentang bagaimana cara masyarakat Melayu menangani masalah negara dan berhadapan dengan cabaran penjajahan kuasa asing. Oleh kerana itulah artikel ini akan cuba menganalisis konsep nasionalisme Melayu-Islam yang difahami dalam Perlembangaan Itqan Muluk. Ia juga bakal menunjukkan keunggulan teori, world-view dan pemikiran sarjana Melayu sendiri berbanding dengan teori nasionalisme barat. Kajian mendapati bahawa perlembagaan Itqan Muluk memainkan peranan penting dalam penjagaan nasionalisme masyarakat Melayu tanpa mengabaikan ketinggian syariat Islam di Tanah Melayu

    Akar Tradisi Politik Sufi Ulama Kalimantan Barat Abad ke-19 dan 20

    Get PDF
    Politics and Sufism, Two things that would never meet, There is a subjective view that the decline of Islam is due to the Sufis distancing themselves from the social and political activity. Historical facts prove that the Sufis who come to the archipelago have taught the real Islam and comprehensive in both the social, economic and political fields. This review will present historical evidence of the Sufi political tradition in the Indonesian archipelago and West Kalimantan in particular through the study of the third most popular ulamas of West Kalimantan in the 19th and 20th centuries namely AhmadKhatib al-Sambasi (1802-1879), Muhammad Basuni bin Muhammad `Imran (1885-1953) dan Guru Haji Isma’il Mundu (1870 – 1957)

    Transformasi pengajian tinggi aliran Islam sebagai asas pembangunan modal insan: pengalaman APIUM

    Get PDF
    Artikel ini akan memfokuskan kajian terhadap transformasi pengajian tinggi aliran Islam yang telah dilaksanakan oleh Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (APIUM). Sorotan telah dilakukan terhadap pengalaman APIUM yang telah menjadi salah satu dari pusat pembangunan modal Insan Negara. Kajian ini bertujuan melihat sejauh masa usaha APIUM dalam mentransformasikan pengajian tinggi aliran Islam bagi menjana pembangunan modal insan di Malaysia. Bagi mencapai objektif, kajian dilaksanakan melalui dua metode utama iaitu metode dokumentasi dan juga metode persejarahan. Kajian mendapati APIUM merupakan sebuah fakulti pengajian lengkap dengan matlamat melahirkan ulama, cendekiawan dan teknokrat Muslim yang cekap. Diharapkan modal insan yang telah dan bakal dilahirkan oleh institusi ini dapat memikul amanah dan tanggungjawab yang diberikan. APIUM juga mempunyai pelan strategik yang jelas bagi mencapai visi dan misi yang digariskan

    Filem Islam sebagai produk ICT: Satu analisis tentang konsep dan sikap IPT di Malaysia

    Get PDF
    Genre filem boleh dikatakan sebagai medium terbaru yang boleh digunakan oleh umat Islam bagi tujuan menyebarkan idealism Islam secara efektif. Namun begitu, hal ini semacam kurang diberikan perhatian oleh kalangan sarjana Islam amnya dan warga institusi pendidikan Tinggi Islam khususnya. Sepatutnya, bersesuaian dengan nisbah agent of change yang dikaitkan dengan ulamak dan institusi pendidikan tinggi Islam, paradigma negatif seperti ini tidak harus berlaku, kerana kedua-duanya perlu mengamalkan sikap yang lebih proakktif di dalam menangani medium filem ini. Atas dasar ini, kajian ini yang lebih merupakan dapatan awal daripada kajian UMRG RG005/09HNE yang bertajuk Pembangunan Filem Islam di Malaysia, akan cuba mendedahkan sikap warga IPT Islam terpilih di Malaysia tentang konsep filem Islam semasa. Ianya dibahagikan kepada empat bahagian yang utama. Pertama, pengenalan tentang teori pilihan yang berkaitan dengan fokus kajian: konsep filem moden dan kedudukan paradigma pemikiran Islam semasa. Kedua, metodologi kajian yang pilih. Ketiga, Institusi Pendidikan Tinggi di Malaysia dan pengajian perfileman. Keempat, analisis terhadap sikap warga IPT Islam terhadap konsep filem Islam. Kelima, rumusan dan kesimpulan
    corecore