3 research outputs found

    Karakteristik Filamen Biodegradasi Print 3d untuk Implan Plate dan Sekrup Tulang Femur dengan Metode Screw Extrusion dari Material Pcl, Pla Pati Ketela dan Hydroxyapatite Bovine

    Get PDF
    Faktor penyebab tingginya patah tulang yaitu kecelakaan lalu lintas. Kecelakan lalu lintas di Jawa Tengah menyumbang patah tulang atau fraktur 1.770 orang. Patah tulang yang sering terjadi pada bagian tulang femur atau paha. Pemulihan tulang femur retak atau fraktur mengunakan fiksasi internal plate dan sekrup. Implan plate dan sekrup dari logam memiliki kekurangan pada migrasi implan, ketidaknyamanan, nyeri, alergi, dan biaya yang besar. Belajar dari kekurangan tersebut, sekarang dikembangkan material polimer biodegradasi dengan kelebihan tanpa pengambilan pasca penyembuhan tulang, mengurangi biaya operasi, traumatik pasien, nyaman, dan tanpa nyeri, tetapi kekurangannya pada kekuatan mekanis rendah dan kurang presisi. Teknik canggih sekarang menggunakan mesin fused deposition modeling (FDM) print 3D memiliki kemampuan membuat implan secara langsung dan presisi tinggi. Filamen terbuat dari komposit polimer-keramik dengan kekuatan mekanis dan temperatur lebur tinggi. Tujuan penelitian pembuatan filamen print 3D dengan metode screw extrusion untuk mendapatkan komposisi campuran dan parameter pembuatan. Metode penelitian menggunakan metode screw extrusion untuk pembuatan filamen dan metode FDM dengan print 3D untuk mengeprint implan plate dan sekrup. Hasilnya komposisi campuran filament biodegradasi yang paling optimal pada spesimen kode F1 dengan presentase PCL 50%, PLA 30%, dan Hab 20%. Untuk kandungan Pospor (P) 55.1% peak 64.02 dan Kalsium (Ca) 5.1%. Untuk Parameter pembuatan pada temperatur heater 160oC, tekanan 100 N dengan kecepatan 4 mm/min. Hasil filament lebih halus dan ikatan antara matrik dan filler lebih kuat

    Analisa Peningkatan Sifat Mekanik Material Ring Piston Top Kompresi Yamaha Jupiter Z Dengan Proses Heat Treatment

    Full text link
    Terdapat dua produk suku cadang ring piston di pasaran, yaitu ring piston produk keluaran pabrikan resmi (genuine parts) dan ring piston barang kualitas menyerupai barang pabrik resmi disebut kualitas 1 disingkat KW 1. Tetapi dari segi kwalitas KW 1 jauh dari kwalitas piston original. Maka pada penelitian ini, ingin meningkatkan kwalitas KW 1 menyamai piston original dengan proses heat treatment atau perlakuan panas. Tahap awal penelitian untuk mengetahui karakteristik material ring piston berdasarkan. kekerasan, strukturmikro dan komposisi kimia ring piston top kompresi Yamaha Jupiter Z. Tahap kedua pengaruh heat treatment pada ring piston top kompresi KW 1 untuk meningkatkan sifat mekanik. Metode penelitian yaitu komparasi sifat mekanik beberapa ring piston top kompresi Yamaha Jupiter Z yang nantinya akan dianalisa. Adapun variabel bebas yang digunakan dari ring piston Yamaha Jupiter genuine part, KW 1 merk Indopart dan sudah mengalami perlakuan panas, suhu austenisasi 900 °C waktu penahanan 2 jam, media quenching oli SAE 75-90, austempering di dalam tungku suhu 400 °C waktu penahanan divariasikan 1,5, 3 dan 4,5 jam. Sedangkan variabel bebas pengujian yaitu komposisi kimia, kekerasan dan struktur mikro. Hasil pengujian komposisi kimia terjadi perbedaan yang signifikan antara ring piston Yamaha Jupiter Z genuine part, KW 1 merk Indopart dan penahanan 1,5, 3 dan 4,5 jam khususnya unsur besi (Fe) dan karbon (C). Ini berpengaruh terhadap kekerasan dan kekuatan tarik yang semakin tinggi, tetapi keuletan dan ketangguhan semakin rendah. Hasil pengujian struktur mikro menunjukkan bentuk grafit dari beberapa material memiliki perbedaan, baik dalam bentuk maupun ukuran grafit. Ring piston Kw 1, dengan penahanan waktu 4,5 jam kekerasannya meningkat 36,66 % dibanding dengan ring piston tanpa heat treatment, dan masih dibawah nilai kekerasan ring piston genuine part

    Studi Peningkatan Sifat Mekanis Sproket Imitasi Supra 125 dengan Sistim Pack Karburising

    Full text link
    Sproket merupakan komponen utama dalam sepeda motor, sebagai transfer gaya putar dari mesin menuju ke roda, sehingga akan cepat aus karena akan terjadi gesekan antara rantai dengan gear pada waktu mentransfer gaya putar dari mesin. Maka dalam hal ini sproket mempunyai kerja yang sangat berat dan untuk itu maka sproket mempunyai kekerasan tertentu sehingga umur pakainya akan lebih lama. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pola struktur mikro,dan kekerasan antara sproket asli dan imitasi yang telah mengalami proses karburising. Sehingga dapat diketahui kekerasan dan struktur mikronya,agar umur pakainya mendekati atau bahkan melebihi sproket kecil supra 125 asli. Metode yang dipakai adalah uji laboratorium terhadap sproket kecil Honda Supra 125 asli ataupun imitasi yang telah mengalami proses karburising. Suhu maksimal menggunakan 800°, 850°,900°C. Quenching menggunakan air dan mengguakan holding time 5 jam. Hasil uji komposisi menunjukkan bahwa material Sproket imitasi mempunyai unsur C sebessar 0,092 % dan untuk sproket asli mempunyai unsur C sebesar 0,183, sehingga nilai unsur C sproket imitasi masih jauh di bawah sproket asli dan termasuk dalam baja karbon rendah.Pada uji struktur mikro, kandungan pearlite semakin banyak setara dengan naiknya suhu maksimal.Sedangkan nilai kekerasan Sproket kecil asli 445,16 HVN, imitasi 120,94, sampel 1 suhu 800° C : 125,43 HVN, sampel 2 suhu 850° C : 140,07 HVN,sampel 3 suhu 900° C : 390,98 HVN
    corecore