5 research outputs found

    Effect of Adhesive Variation on the Characteristic of Palm Shells‘ Biomass Briquettes

    Get PDF
    Palm oil shells are an example of the residual products of the palm oil processing industry which can be utilized as a new alternative renewable energy source in the form of briquettes. The oil palm shells in this study were first carbonized for 1 hour with a heating temperature in the muffle furnace of 600ËšC, then crushed and mashed, then kneaded with each variation of adhesive and molded so that the dough can form a cylinder with a diameter of 2 cm and 4 cm high. The average calorific value obtained for cornstarch adhesive, rice flour adhesive and pine resin adhesive were respectively 6634.29 cal/gr, 6702.47 cal/gr, and 7798.31 cal/gr. The average water content in cornstarch adhesive, rice flour adhesive, and pine resin adhesive were 5.1%, 5.0% and 3.7%, respectively. The average values of volatile matter content in the adhesives of cornstarch, rice flour, and pine resin were 30.90%, 31.70% and 60.73%, respectively. The results of this study indicate that any increase in the calorific value will be followed by a decrease in the water content and the varying values of the volatile matter content

    Perbandingan Performa Ban Airless Dengan Ban Pneumatik Pada Skuter Elektrik

    Get PDF
    Kendaraan listrik di Indonesia kini semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Meningkatnya harga bahan bakar minyak dan kebijakan pemerintah yang menggiurkan akan membuat masyarakat perlahan beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Dalam menggunakan kendaraan listrik, khususnya roda dua, terdapat berbagai sistem operasional. Masalah pada ban udara, seperti tekanan udara yang tidak memadai atau kebocoran, bisa sangat berbahaya. Untuk menghindari permasalahan tersebut, solusi terbaiknya adalah dengan memanfaatkan Ban Airless. Ban ini memiliki beberapa keunggulan, termasuk tidak pernah kempes dan tidak memerlukan tekanan udara. Namun, Ban Airless memiliki massa yang lebih besar dibandingkan Ban Pneumatik sehingga memerlukan energi yang lebih besar dalam penggunaannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan performa antara model Ban Airless dan Ban Pneumatik pada kendaraan listrik hub motor roda dua. Dapat disimpulkan bahwa kinerja Ban Airless sedikit lebih buruk dibandingkan Ban Pneumatik bertekanan optimal, namun masih lebih baik dibandingkan Ban Pneumatik dengan setengah dari tekanan optimal

    Analisis Temperatur Karbonisasi Pada Biobriket Cangkang Sawit Dengan Perekat Tepung Jagung

    Get PDF
    Berdasarkan International Energy Agency (IEA), permintaan energi pada tahun 2030 diproyeksikan meningkat sebesar 45%, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,6%. Sekitar 80% kebutuhan energi dunia saat ini dipasok oleh bahan bakar fosil. Oleh karena itu, kebutuhan akan pengembangan sumber energi alternatif merupakan suatu keharusan. Salah satu sumber energi alternatif yang paling banyak digunakan adalah biomassa. Bahan organik seperti biowaste dapat dijadikan Biomassa. Biobriket merupakan salah satu contoh yang dapat dibuat dari bahan limbah seperti cangkang kelapa sawit yang dibuang dari industri kelapa sawit. Pada penelitian ini, karbonisasi dilakukan pada suhu yang berbeda: 700°C, 600°C, dan 500°C selama satu jam, dengan menggunakan tepung maizena sebagai bahan pengikat. Nilai rata-rata tertinggi diperoleh pada suhu karbonisasi 700°C, dengan Nilai Kalor sebesar 6821,09 kal/g, Kadar Air sebesar 4,56%, dan Volatile Matter sebesar 22,73%. Sedangkan nilai rata-rata terendah diperoleh pada suhu karbonisasi 500°C, dengan Nilai Kalor sebesar 6236,25 kal/g, Kadar Air sebesar 5,86%, dan Volatile Matter sebesar 44,26%. Dari penelitian saat ini, dapat disimpulkan bahwa suhu karbonisasi yang lebih tinggi menghasilkan kualitas biobriket yang lebih baik

    Analisis Pengaruh Jenis Busi dan Celah Pada Performa Sepeda Motor Satria F 150

    Get PDF
    Busi merupakan salah satu komponen yang paling penting selama proses pembakaran pada mesin bensin. Ketidaksesuaian antara jarak celah busi dengan bahan bakar dapat menyebabkan backfire dan knock. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh celah busi standar dan iridium terhadap perfoma mesin sepeda motor Satria F 150. Parameter yang diteliti pada penelitian ini meliputi jenis busi (standar dan iridium) dan jarak celah busi (0,55 mm, 0,70 mm dan 0,85 mm). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dimana pengujiannya menggunakan dyno test. Berdasarkan hasil penelitian dilakukan jenis busi terbaik yaitu busi iridium dengan celah busi sebesar 0,55 mm. Dimana torsi terbaik yang didapatkan sebesar 11,8 Nm, daya mesin sebesar 7,758 kW, dan konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 0,072 kg/kWh.

    Rancang Bangun Kendaraan Listrik Prototipe Roda 3 Enggang EV ITK

    Get PDF
    Persediaan bahan bakar sebagai sumber energi yang semakin menipis sementara kebutuhan energi meningkat menyebabkan energi menjadi permasalahan hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut dengan melakukan riset pengembangan mobil listrik dan mobil hemat energi yang ramah lingkungan. Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Enggang EV mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dengan mengembangkan mobil listrik hemat energi kelas prototipe roda 3 yang ramah lingkungan. Desain kendaraan dimulai dari desain body dan sasis dengan bantuan Computer Aided Engineering (CAD), simulasi aerodinamika dan kekuatan sasis, perhitungan gaya-gaya kendaraan, serta uji performa kendaraan. Berdasarkan simulasi didapatkan nilai Cd enggang proto 3 sebesar 0,16, dan kemampuan sasis untuk menahan tegangan cukup baik dilihat dari nilai tegangan hasil simulasi sebesar 42 Mpa serta nilai keamanan minimum 4,2. Perhitungan mengungkapkan daya motor yang dibutuhkan adalah 192, 47 watt dan torsi sebesar 27,23 Nm. Sehingga dipilih motor listrik BLDC dengan 36 volt dan daya 250 watt. Hasil uji performa menunjukkan nilai akselerasi terbaik 0,96 m/s2 pada jarak 10 meter, nilai deselerasi terbaik pada jarak 20 meter adalah 12,34 m/s2 dan efisiensi rata-rata kendaraan sebesar 4,22 Km/Kwh
    corecore