379 research outputs found

    Characterization of crude chitinase produced by Trichoderma virens in solid state fermentation

    Get PDF
    Abstract : The objective of this study to ensure the appearance of the enzymes produced by Trichoderma virens and to obtain information on the optimum conditions for the enzymes in its specified reaction. Crude chitinase produced by Trichoderma virens presented three types of chitinolytic enzymes: endochitinase, exochitinase and protease. The optimal temperature for crude chitinase at 600C and optimum pH at 3.0. Crude chitinase stability decreases as incubation temperature increases, however, crude chitinase was found to be stable over a range at pH acidic. T. virens growth in the solid substrate with shrimp waste as substrate produced crude chitinase with several chitinolytic enzymes based on its protein visualization on SDS-PAGE. This crude chitinase has endochitinase (50 and 42 kDa) exochitinase (33 and 25 kDa) and protease (18 kDa). Keyword : Chitinase, Trichoderma virens, Solid state fermentatio

    Komparasi Enzim Kitinase dari Beauveria bassiana galur Lokal Sulawesi Selatan Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera litura) (The Comparation Chitinase Enzyme of Beauveria bassiana Local Strain South Sulawesi to Mortality Spodoptera litura)

    Get PDF
    This study aims to determine the enzyme activity of chitinase B. bassiana strain found in South Sulawesi. Knowing the relationship between the activity of chitinase enzyme isolate-isolate B.bassiana strain in South Sulawesi with mortality grayak caterpillar (Spodoptera litura). This descriptive research by linking the enzyme activity of chitinase from Beauveria bassiana strain local South Sulawesi on mortality grayak caterpillar larvae (Spodoptera litura). Based on the research that has been done shows that the activity of the enzyme from South Sulawesi B.bassiana local strains showed differences in each isolate, isolates the origin Enrekang 7.15 units / ml, isolate origin Bantaeng 7.12 units / ml, 6.32 units of isolate origin Pinrang / mi and isolate the origin of Maros 6.2 units / ml. There is a relationship between enzyme activity with mortality rates of larvae of Spodoptera litura. The highest mortality is caused by the isolate origin Enrekang 86%, followed by the isolate origin Bantaeng 83%, 76% Pinrang origin isolates and isolate the origin of Maros 73%.Keywords : Beauveria bassiana, enzim kitinase, Spodoptera litur

    Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank XYZ Unit Usaha Asuransi

    Get PDF
    Tujuan dari dilakukan nya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang diberikan Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan pada Bank XYZ. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan Regresi Linier Berganda.  Penelitian dilakukan pada Bank XYZ sebagai objek penelitiannya. Populasi yang digunakan adalah seluruh karyawan Bank XYZ. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial (Uji t) disimpulkan bahwa Pelatihan Kerja dan motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan uji regresi secara simultan (Uji F) dihasilkan variabel Pelatihan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dengan persentase secara simultan adalah 80.3%  dan persamaan Regresi Linier Berganda adalah  Y = 0,792 X1 + 0,229 X2 + 1,782.

    Pengaruh Sumber Belajar Biologi Berbasis E-Book terhadap Regulasi Diri Peserta Didik SMA pada Materi Plantae

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber belajar biologi berbasis e-book terhadap regulasi diri belajar biologi peserta didik SMA pada materi plantae. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi eksperimen) dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA semester genap SMAN 22 Makassar tahun ajaran 2020/2021 dengan sampel penelitian kelas X MIPA 3 dan X MIPA 5. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling dengan pengumpulan data melalui angket regulasi diri belajar. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan uji anacova. Hasil penelitian diperoleh dengan nilai signifikansi sebesar 0.00<0.05 pada regulasi diri belajar. Nilai signifikansi di bawah 0.05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan dan Ha diterima, yaitu terdapat pengaruh penggunaan sumber belajar biologi FLORA Angiospermae berbasis e-book dengan sumber belajar biologi berbasis e-book yang digunakan sekolah terhadap regulasi diri belajar biologi peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 22 Makassar

    Characterization of crude chitinase produced by Trichoderma virens in solid state fermentation

    Get PDF
    The objective of this study to ensure the appearance of the enzymes produced by Trichoderma virens and to obtain information on the optimum conditions for the enzymes in its specified reaction. Crude chitinase produced by Trichoderma virens presented three types of chitinolytic enzymes: endochitinase, exochitinase and protease. The optimal temperature for crude chitinase at 600C and optimum pH at 3.0.  Crude chitinase stability decreases as incubation temperature increases, however, crude chitinase was found to be stable over a range at pH acidic.  T. virens growth in the solid substrate with shrimp waste as substrate produced crude chitinase with several chitinolytic enzymes based on its protein visualization on SDS-PAGE.  This crude chitinase has endochitinase (50 and 42 kDa) exochitinase (33 and 25 kDa) and protease (18 kDa).Keyword : Chitinase, Trichoderma virens, Solid state fermentatio

    Interaksi Sosial Keagamaan antara Umat Islam dan Umat Tri Dharma : Studi Kasus di Desa Penyangkringan Kec. Weleri Kab. Kendal

    Get PDF
    Interaksi sosial keagamaan yang ada di Desa Penyangkringan Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal ini merupakan gambaran dari kerukunan yang sebagian kecil dari negara kita Indonesia. Gejala umum yang ditandai oleh beragamnya keyakinan dan hadirnya agama-agama besar adalah fitrah dalam diri manusa itu sendiri. Corak interaksi agama-agama ini kadang harmonis dan terkadang antagonisme. Oleh karena itu dalam perbedaan agama dikalangan masyarakat yang plural ini, haruslah kita mencoba unuk mengerti perbedaan agama bukanlah suatu penghambat sosial yang ada didalam masyarakat. Dalam konteks kehidupan beragama secara fenomenologis, interaksi sosial keagamaan merupakan gambaran yang menunujuk kepada fakta adanya kerukunan suatu agama. Namun secara filosofis teologis mengacu kepada teori-teori tertentu-tentang interaksi diantara agama, dengan perbedaan dan persaingan untuk mengaku (sebagai) yang paling benar. Dalam kehidupan, sebuah masyarakat yang plural, terutama dalam segi agama, sangat terbuka kemungkinan timbulnya kehidupan masyarakat yang tidak sehat. Mengajak semua orang untuk menerima kenyataan bahwa pluralitas agama merupakan keniscayaan historis sosiologis yang perlu kita terima secara dewasa. Mengingat interaksi sosial keagamaan dalam masyarakat (plural), merupakan keniscayaan sosiologis dalam dunia modern, maka kita perlu mengingatkan kedewasaan dalam menerima perbedaan dan memperluas wawasan paham keagamaan kita agar perbedaan yang ada bukan untuk menambah potensi konflik, melainkan menjadikan sebagai aset keagamaan. Dalam skripsi ini dikemukakan dua rumusan masalah yaitu pertama, apa faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial keagamaan? Kedua, bagaimana implikasi interaksi sosial dalam pluralitas kehidupan beragama antara umat Islam dan umat Tri Dharma?. Adapun jawaban dari rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas adalah faktor yang mempengaruhi terjalinnya interaksi sosial keagamaan antara umat Islam dan umat Tri Dharma yang pertama faktor internal (keimanan, pengalaman keagamaan, rasa tanggung jawab dan pengetahuan), faktor ekternal (lingkungan masyarakat). Implikasi interaksi sosial keagamaan antara umat Islam dan umat Tri Dharma, yaitu pertama implikasi positif dan implikasi negatif. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan) dan sifatnya Diskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi dengan ditempuh melalui langkah–langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dari suatu diskripsi
    • …
    corecore