Material-Based Learning in Architecture Design Studio: From ‘Beaux-Arts’ to ‘Bauhaus’ into Current Educational Era

 This paper presents the development of ways of learning based on material and materiality in architectural education. Some basic principles were founded in a material-based studio learning process when previously developed by Ecole des Beaux-Arts and Bauhaus, two architecture schools established along with the rise of new materials and technology introduced in the industrialization era. Since both schools implemented material thinking as part of their learning process, it has undergone a transformation following the development of new technologies. But there may still be some principles that exert a strong influence on some schools around the world. The critical question is what makes material-based learning still important to develop in architecture education?The qualitative research in this article was conducted in a third-year architectural design studio that applies material-based design through a case study of two different types of materials. This study aims to see the relevance of material-based learning principles that were previously applied to the current methods and practices of architectural education. The analysis is carried out by investigating the development of the learning method in accordance with material issues that are resolved with a different approach. The results of this study indicate that the understanding of materiality is a fundamental thing that needs to be maintained in architecture education to develop critical thinking through material-based learning

AQUATIC CENTER DI JAKARTA

Dewan Olimpiade Asia (OCA) meresmikan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018, yang rencananya akan digelar di Ibukota Indonesia, Jakarta. Kabar tersebut tentunya sangat menggembirakan karena sekali lagi Indonesia dapat menjadi tuan rumah Asian Games, mengulang peristiwa bersejarah 52 tahun yang lalu saat Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Asian Games. Berbagai persiapan mulai dilakukan setelah peresmian Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games XVIII tahun 2018, namun terdapat beberapa venue yang sudah tidak memenuhi standar internasional untuk dapat dijadikan tempat pertandingan, salah satunya adalah Stadion Akuatik Senayan yang dulu digunakan sebagai arena perlombaan cabang olahraga air pada Asian Games IV tahun 1962. Untuk memenuhi tanggung jawab sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Pemuda dan Olahraga akan segera membangun sebuah Stadion Akuatik baru yang memenuhi standar internasional sebagai venue olimpiade cabang olahraga air. Bermula dari fenomena-fenomena di atas maka dibutuhkan suatu desain yang dapat mewadahi kegiatan akuatik untuk kejuaraan skala nasional hingga internasional, pelatihan, olahraga rekreasi dan fungsi tambahan lainnya bagi masyarakat kota yang akan diwujudkan dalam desain Aquatic Center di Jakarta

A Study on Core House as Housing Reconstruction Program after the Central Java Yogyakarta Earthquake 2006 in Kasongan Village Indonesia

This paper is a result of study on core house as one type of post disaster housing reconstruction program in Indonesia. The aim is to explore the role of core house in restoring the beneficiary’s condition after the earthquake disaster. Core house is a starter house provided with basic rooms that could be occupied directly and then developed incrementally by the occupants. This kind of house has a long history in housing development in Indonesia, which then implemented it as one type of post disaster housing reconstruction program. The case study is core house built in Kasongan Village after the Central Java-Yogyakarta Earthquake in 2006. Qualitative method was carried out according to the aim of the study. Long-term view is needed to conduct housing reconstruction program after disaster. Therefore, giving attent ion toward physical aspect needs to be balanced with nonphysical aspect

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA WIRASABA PURBALINGGA

Wirasaba Commercial Airport is a development plan from the existing Wirasaba Airport which is owned by the Indonesian Military Air Force. Planned by the Government of Central Java province, then the design of the airport is being worked on. The development plan’s goal is none other than opening a new mode of transportation to reach the Purbalingga district in order to increase the accessibility and to develop the Purbalingga district’s economy. The design approach which being used is Nusantara Airport, which focuses on carrying the local wisdom and nationalism value in the essence of the design

Gedung Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada

The identity of the University of Gadjah Mada (UGM) is a National University, University of Struggle, University of Pancasila, the Popular University and the University Cultural Center. One identity UGM as Pancasila University, namely: "The university that sets establishment and his outlook on life based on Pancasila.With the mission of improving education, research and community service world class, populist identity and socio-cultural construct Indonesia ...From the quote above is a realization that asserts that one of the characters / Identity is the University of Gadjah Mada University populist. A university that upholds the values of democracy, simplicity, harmony, and simplicity. And of its values are to be implemented into the design concept and the idea of building the student, the student so that the building can be a harmonious part in lifting the values of the University of Gadjah Mada.Democracy and Social-Cultural, is one idea / concept design that will writers employ to design a building student air-character UGM, and can answer the problems in the context of Messo (UGM) and Micro (PKM), and is expected by the concept can be a differentiator between student building at another university.Keywords : mall, malls character, semi-street mall

Galeri Seni Nasirun di Yogyakarta

Rumah merupakan perwakilan karakter si pemiliknya, harus dibangun secara tepat. Mereka yang menganggap rumah tak sekedar tempat untuk berteduh dari panas dan hujan, akan membangun sebuah rumah dengan rasa. Hal inilah yang telah dibangun oleh salah seorang seniman lukis ternama di Jogja dan sekitarnya, Nasirun. Inpirasi – pencernaan – rasa merupakan tiga dasar bagi Nasirun dalam membangun rumah. Berkaitan dengan tiga unsur tersebut, rumah Nasirun terinspirasi dari salah satu gedung meteorologi di Bantul yang di cernanya, dan diolah dengan rasa hingga terbangunlah tempat tinggal Nasirun. Rumah yang beralamat di perumahan Bayeman Permai blok C2 Jalan Wates, barat kota Yogyakarta ini cukup memiliki perwakilan karakter dari sang empunya, Nasirun S. Sn. Di rumah seninya, pelukis Nasirun tinggal bersama isteri dan tiga putera-puterinya. Pada umumnya fasade rumah di kompleks pemukiman nyaris serupa, hanya saja, di antara sekian rumah yang tampak serupa, rumah Nasirun cukup mudah dikenali yaitu menempati sudut kompleks, dengan tampilan dinding terluar yang unik, serta aksen pagar yang kontemporer, segaris merah menyala melintang di antara rerimbunan tanaman rambat. Nasirun merupakan salah satu pelukis kondang di Yogyakarta. Karya-karyanya tidak lepas dari seni tradisi Jawa. Bakat melukisnya telah dimulai sejak kecil. Kemudian setelah dewasa ia mengoalah bakat yang ia miliki dengan belajar membatik dan mengukir di SSRI (Sekolah Seni Rupa Indonesia) pada tahin 1983. Lalu pada tahun 1987 Nasirun masuk ke jurusan seni murni di FSRD ISI Yogyakarta sampai tamat 1994

Perancangan Masterplan Diponegoro Marine Science Techno Park

Butir ke-6 dari 9 prioritas pembangunan (Nawa Cita) Presiden Ke-7 RI Joko Widodo adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Salah satunya dengan membangun Science and Techno Park (STP) di daerah-daerah. Dalam beberapa dekade terakhir negara-negara berkembang sedang giatnya membangun bidang perekonomian berbasis IPTEK. Beberapa pembangunan STP di India, Iran, Mesir, Maroko, Tunisia dan lain-lain menghasilkan banyak potensi pada tumbuhnya inovasi dan peningkatan ekonomi regional, seperti munculnya ribuan lapangan pekerjaan baru, kesempatan Penelitian dan Pengembangan, Kesadaran berwirausaha dan Munculnya beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru yang berbasis IPTEK. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro sendiri sejak setahun lalu telah berusaha mengembangkan diri dengan merencanaan pembangunan Marine Science Techno Park (MSTP) sebagai wujud kontribusi Undip terhadap perkembangan kemaritiman di Indonesia. Aspek kemaritiman yang akan dikembangkan di MSTP meliputi Inovasi pengolahan bahan hayati laut, inovasi konservasi sumberdaya terumbu karang dan lamun, inovasi teknologi budidaya tambak yang ramah lingkungan, serta eduwisata berbasis pada sumberdaya mangrove dan hutan pantai serta wisata bahari. Oleh karena itu, diperlukan sebuah perencanaan dan perancangan MSTP milik Universitas Diponegoro di Teluk Awur, Jepara, Jawa Tengah, berupa sebuah Masterplan di lahan seluar 52 Hektare agar tercipta ruang kolaboratif yang dapat mempertemukan unsur Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah demi percepatan pertumbuhan perekonomian yang berbasis IPTEK Kemaritiman

REDESAIN KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA

Kota Soreang merupakan pusat perdagangan, jasa, dan transportasi di Kabupaten Bandung. Perkembangan Kota Soreang agak terhambat, dikarenakan susahnya mengakses kota ini karena jalur dari Kota Bandung menuju Soreang ini terdapat banyak titik kemacetan. Suasana di Kota Soreang sendiri kurang nyaman, seperti macet, panas, minim vegetasi, parkir sembarangan, trotoar tidak layak dll. Dengan adanya rencana pengembalian fungsi stasiun dan pembangunan jalan tol dari Kota Bandung ke Kota Soreang, maka kota ini harus berbenah dan membanguan sarana dan prasarana yang lebih nyaman karena bukan tidak mungkin perkembangan Kota Soreang akan menjadi pesat. Kota Soreang sebagai pusat dari kegiatan perbelanjaan mempunyai kegiatan perdagangan dan jasa yang cukup padat baik pengunjung maupun transportasinya, sehingga untuk mengatasi suatu kejenuhan publik akan sarana hiburan dan sebagai aternatif pemecah kepadatan yang terdapat di Kota Soreang, dibutuhkan suatu sarana dengan konsep yang berbeda, yaitu konsep citywalk, yaitu koridor ruang terbuka bagi pejalan kaki yang menghubungkan beberapa fungsi komersial dan ritel yang ada, yang mana aktivitasnya lebih ke arah gaya hidup yang sedang berkembang saat ini. Kata Kunci : Citywalk, Kota Soreang, Perdagangan dan Jas

“Rumah Susun Tingkat Tinggi Di Jakarta”

Pengembangan Rusun (Rumah Susun) kini tengah digencarkan oleh pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan hunian layak huni bagi ASN dan MBR. Dengan pertambahan penduduk yang sangat pesat membuat tempat tinggal semakin mahal dan sulit menemukan tempat yang layak huni di ibukota, oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan jangka panjang kedepan untuk mengantasipasi kebutuhan penduduk akan permukiman atau hunian. Salah satu rencana pembangunan rusun tingkat tinggi berada di pasar jumat Jakarta selatan. Dengan lahan yang terbatas dan kebutuhan hunia

UNDIP Water and Waste Treatment Center

Pembangunan kawasan Universitas Diponegoro semakin berkembang tiap tahunnya, salah satunya yaitu pembangunan Waduk Pendidikan di bagian paling timur kawasan UNDIP pada tahun 2013. UNDIP yang tiap tahunnya selalu meningkat dalam jumlah penerimaan mahasiswanya berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan air besih juga dalam produksi sampah terutama sampah plastik atau sampah anorganik. Saat ini, kebutuhan air bersih hanya dipasok dari PDAM dan air sumur yang akan terus menyusut sehubungan dengan semakin berkembangnya kawasan permukiman di sekitar UNDIP. Pengelolaan sampah yang ada hanya berfokus pada sampah organik untuk dijadikan kompos, dan sampah plastik hanya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA). Maka dari itu, dibutuhkan sebuah pengelolaan air dan sampah terpadu yang dapat mengolah air baku yang berasal dari waduk menjadi air bersih bahkan air siap minum dan mengolah sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik. Sampah anorganik berupa plastik dapat diolah kembali menjadi bijih plastik sehingga dapat dijual atau dimanfaatkan secara pribadi oleh pihak UNDIP. Untuk semakin menarik minat masyarakat dalam proses pengolhan lingkungan ini, akan ditambahkan galeri yang berisi tentang proses pengolahan tersebut dan nantinya akan dapat dikunjungi oleh masyarakat luas sehingga dapat menjadi sarana edukasi dan dapat diterapkan oleh masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya