5 research outputs found

    PENGGUNAAN BAHASA KREOL PRANCIS DALAM LIRIK LAGU MUSIK TRADISIONAL KALIPSO DI TRINIDAD

    Get PDF
    Kata kunciƂĀ  : Musik kalipso, revolusi, kreolMusik memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Melalui musik seseorang dapat menyampaikan perasaannya. Selain itu musik juga dapat dijadikan sebagai media penghibur ataupun komunikasi serta menjadi suatu ciri khas kebudayaan, seperti Trinidad yang memiliki musik tradisional, yaitu musik kalipso. Musik kalipso pada awalnya dinyanyikan oleh para budak Afrika yang dibawa oleh bangsawan Prancis ke Trinidad. Pada awalnya, musik kalipso dinyanyikan dengan Bahasa Kreol Prancis namun memasuki abad ke 19, musik ini lebih sering dinyanyikan dengan Bahasa Inggris.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang penggunaan Bahasa Prancis Kreol dalam lirik lagu musik kalipso serta mengetahui peran musik kalipso bagi masyarakat Trinidad, khususnya pasca Revolusi Prancis 1789. Penelitian ini menggunakan teori multi kausalitas dengan metode deskriptif kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Bahasa Kreol Prancis di dalam lirik lagu musik tradisional kalipso di Trinidad disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor sosial politik dan sosial budaya. Fakor sosial politik berkaitan dengan Revolusi Prancis yang berdampak besar bagi kaum bangsawan sehingga mereka harus mencari tempat tinggal yang lebih aman selain Prancis dan salah satunya adalah Pulau Trinidad. Mereka dapat menetap disana karena telah menyetujui dan menerima perjanjian cedula of population yang dikeluarkan oleh Kerajaan Spanyol. Pada saat itu Spanyol masih menguasai pulau tersebut. Para bangsawan Prancis yang datang ke Trinidad juga membawa beberapa kebudayaan mereka. Unsur kebudayaan yang paling menonjol adalah Bahasa Kreol Prancis. Hal tersebut merupakan faktor sosial budaya dalam penelitian ini. Sementara itu, peran musik kalipso bagi masyrakat di Trinidad antara lain sebagai media komunikasi, sebagaiƂĀ  hiburan masyarakat, dan berfungsi sebagai ciri khas kebudayaan di Trinidad.Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya mengkaji penyebaran Bahasa Kreol Prancis dalam kehidupan sosial di Trinidad atau unsur kebudayaan lainnya yang mempengaruhi perkembangan musik kalipso di Trinidad

    Studi Etnomedisin Tumbuhan Berkhasiat Obat Maag dan Asam Urat di Desa Sukaharja, Lebak - Banten

    Get PDF
    Salah satu warisan budaya Indonesia dari nenek moyang yaitu pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional yang perlu untuk dilestarikan. Pelestarian dan pemanfaatan tanaman obat dapat dilakukan dengan berbagai metode penelitian antara lain melalui studi etnomedisin. Studi ini dilakukan di Desa Sukaharja, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang masyarakatnya masih menggunakan tanaman obat untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya maag dan asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat, bagian yang digunakan, dan cara pengolahannya, serta Use Value dari masing-masing spesies. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik snowball dan purposive sampling. Dari hasil penelitian ini diperoleh 25 jenis tanaman obat, dengan rincian penggunaan: 14 jenis untuk mengobati maag, 16 spesies untuk pengobatan asam urat, dan 5 spesies dapat dimanfaatkan untuk keduanya. Bagian tanaman yang digunakan yaitu rimpang, herba, dan daun dengan cara pengolahan direbus dan diparut, dikonsumsi 2 kali sehari. Dari analisis data,Ā  UV tertinggi untuk tanaman berkhasiat mengobati asam urat adalah kiperuh (Plantago major, UV 0,67), salam (Syzygium polyanthum, UV 0,63), ciplukan (Physalis angulata, UV 0,614, pandan (Pandanus amaryllifolius, UV 0,57), dan temulawak (Curcuma zanthorrhiza, UV 0,54). Tanaman dengan nilai UV tertinggi untuk mengobati maag adalah cente (Lantana camara, 0,66), kunyit (Curcuma longa, 0,58), babadotan (Ageratum conyzoides, 0,54), temulawak (Curcuma zanthorrhiza, 0,52), dan sambung nyawa (Gymnanthemum amygdalinum, 0,46)

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.Ā  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEIā€™s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has ā€œStrengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagementā€ as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.Ā  Conference Title:Ā 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme:Ā Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms:Ā ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore