104 research outputs found

    Baja Ringan sebagai Pengganti Kayu dalam Pembuatan Rangka Atap Bangunan Rumah Masyarakat

    Get PDF
    Kecepatan kerusakan hutan, khususnya di Bengkulu lebih tinggi dibanding realisasi upaya rehabilitasinya, karenanya inovasi baja ringan sebagai alternatif baru material rangka atap akhir-akhir ini makin populer, ditandai dengan banyaknya jumlah merk rangka atap baja ringan di Indonesia. Perlu dilakukan perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) model rumah tipe 36, model 1 menggunakan rangka atap kayu, dan model 2 menggunakan rangka atap baja ringan untuk mendapatkan perbandingan (komparasi) antara kedua model melalui perhitungan Harga Satuan Pekerjaan (HPS), juga memahami keuntungan dan kerugian penggunaan kedua material atap tersebut. Dari hasil perhitungan HPS diperoleh biaya yang diperlukan untuk rumah tipe 36 dengan tipe rangka atap kayu Rp. 111.558.000,- sedangkan menggunakan rangka atap baja diperlukan dana Rp. 110.524.000,-, Perhitungan HPS kedua tipe rumah menyebut selisih sebesar 1.034.000,-, dimana biaya justru lebih murah menggunakan rangka atap baja tipe kanal taso 75.75, reng TR 34.45, atap genteng metal colour dari pada menggunakan rangka atap dari kayu tipe kelas II. Adapun keuntungan menggunakan rangka atap baja adalah: merupakan material baru yang makin diminati, bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan (panjang atau lebar atap), bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari atap kayu, serta lebih aman, material ini lebih awet, tidak dimakan rayap, tahan terhadap api, sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka kayu pada luasan yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan, bobotnya yang ringan dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah, dan sisa material sedikit

    Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung, dan Pendorong terhadap Pencegahan Kecacatan Pasien Penderita Penyakit Kusta di RS Kusta Hutasalem Kabupaten Tobasa Tahun 2012

    Full text link
    Disability thats effected from the disease of leprosy is a threat to the human resources who needed for development. Prevalency of leprosy in the world in 2009 The prevention of disability for leprosy\u27s patients is at the stage of secondary prevention. Prevention at this stage to limit the disability or illness who are already attacking or infecting. This study is a survey with explanatory research approach that is aims to explain the factors that influence the prevention of leprosy disability. The population in this study were all patients who take treatment at the Hutasalem\u27s leprosy hospital. Study sample totaled 78 patients. Analysis of data using multiple logistic regression test at the 95% confidence interval. The results indicated that there was a variable effect of knowledge (p < 0.001) and family support (p = 0.002) on the prevention of leprosy disability, whereas the variables no effect are the level of education, employment, availability of health facilities, and hospital policy. Recommended to the Leprosy Hospital to further enhance the formal education to leprosy\u27s patients on healthy lifestyle behaviors. In addition, the need for better family support in motivating, assisting even helping patients to treat wounds

    TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PORNOGRAFI MELALUI MEDIA CETAK YANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2008

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untukmengetahui bagaimana pengaturan hukum terhadap tindak pidana pornografi melalui media cetak dilihat dari ketentuan Undang-undang No. 44 Tahun 2008  dan bagaimana penegakan hukum terhadap tindak pidana pornografi dalam media cetak (majalah dewasa). Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Pengaturan Hukum terhadap tindak pidana pornografi melalui media cetak telah diatur dalam beberapa Undang-undang yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-undnag Nomor 43  Tahun 1999 Tentang pers, Namun Undang-undang tersebut belum memadai dan belum memenuhi kebutuhan hukum dan perkembangan masyrakat sehingga perlu dibuat Undang-undang secara khusus mengatur pornografi, terlebih khusus tindak pidana pornografi melalui media cetak, yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi. 2. Penegakan Hukum merupakan kegiatan yang bertindak menserasikan nilai-nilai yang tersebar dalam norma-norma agar menciptakan ketentraman, memelihara dan mempertahankan kedaamaian dalam pergaulan hidup manusia. Didalam penegakan hukum terdapat, Kepolisian, kejaksaan, dan Kehakiman. Tetapi secara Da sein sudah 9 tahun semenjak keluarnya Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi, Majalah dewasa masih bisa berdar di Indonesia dan mudah untuk didapatkan dengan keadaan sekarang dan bukti yang ada dapat dsimpulka penegak hukum belum berfungsi sebgaimana tugas dan tanggung jawab .Kata kunci: Tindak pidana, pornografi, media cetak

    Eksistensi Mendu sebagai Media Pertunjukan Rakyat dalam Menyampaikan Informasi Publik

    Full text link
    Penelitian ini mengkaji tentang eksistensi Mendu sebagai media pertunjukan rakyat dalam menyampaikan informasi publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan Pelaku Seni dan Budayawan, dan didukung juga dengan studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perkembangan jaman dan teknologi telah menyebabkan eksistensi Mendu sebagai media tradisional mulai tergerus secara perlahan-lahan. Dukungan dari pemerintah merupakan salah satu hal yang dapat membantu Mendu mempertahankan eksistensinya

    Design of Web-based Online Sales : as an Entrepreneurship Strategy

    Get PDF
    The purpose of this research is to design an online sales website in the fashion field to increase sales at the Fashionku store. The research method used a waterfall method by observing and designing a web-based system, which uses the help of XAMPP software as well as analytical tools using PHP, HTML, and CSS. The research results show that website design for Fashionku online sales. The existence of online websites for Fashionku stores is expected to increase sales. Product innovation, distribution of advertisements, and website appearance with complete features are things that will attract the attention of customers to buy products

    Penggunaan Batu Karang, Tanah sebagai Pengganti Agregat dalam Pembuatan Beton K-175 untuk Bangunan Sederhana

    Full text link
    Pulau Enggano adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara yang merupakan pulau terluar dan untuk menuju kesana diperlukan waktu 12 jam dari Pelabuhan Pulaubaai di Bengkulu dengan menggunakan kapal laut menyebrangi Samudera Indonesia yang luas. Selama ini material untuk membuat bangunan selalu dibawa dari Bengkulu, sehingga biaya untuk membangun sebuah rumah sangat tinggi. Pulau Enggano memiliki potensi alam yang berupa material batu karang sepanjang pantai, tanahnya yang berwarna kekuningan bercampur pasir, dan air payau, serta gunung kapur. Hal inilah yang menjadikan peneliti untuk membuat mix desain mendapatkan beton K.175 berdasarkan hasil pemeriksaan bahan dan pengujian untuk membuat beton dengan memanfaatkan material lokal sebagai pengganti agregat kasar dan agregat halus. Metode penelitian meliputi: uji air, pemeriksaan analisa gradasi (Sieve Analysis) agregat halus (Pasir Enggano), pemeriksaan kadar air, kadar lumpur, berat isi agregat, dan berat jenis, penyerapan agregat, dan perencanaan c ampuran beton (Mix Desain), melakukan pengujian kuat tekan kubus beton yang dihasilkannya. Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu di Pulau Enggano untuk pengambilan sampel kemudian sampel di uji di BKB3 Provinsi Bengkulu dari bulan April sampai dengan Ag ustus 2015. Setelah dilakukan pemeriksaan di Balai Konstruksi Beton dan Bahan Bangunan Provinsi Bengkulu terhadap tanah Enggano dan split karang 2/3 ini memiliki karateristik sebagai berikut: a) hasil pemeriksaan gradasi , pasir/agregat halus tersebut mas uk ke dalam zone 3, dengan modulus kehalusan pasir 2,876, layak untuk dijadikan agregat halus pada pembuatan beton. Sedangkan split karang 2/3 sebagai agregat kasar tersebut masuk ke dalam zone kasar butiran 38.1 – 4.76 karena sebagian besar nilai gradasi yang diperoleh masuk ke dalam batasan zone ini, dengan modulus kehalusan split karang 2/3 adalah 3,39, artinya supaya split karang 2/3 dapat dijadikan pengganti koral, hasil desain pencampuran material pembentuknya ditingkatkan menjadi 45%, b) hasil uji kadar air agregat kasar (3,05 %) lebih besar nilainya daripada kadar air agregat halus (2,65 %) artinya bahwa agregat kasar yang berukuran lebih besar dan memiliki rongga-rongga pada permukaan yang lebih banyak, memiliki kemampuan untuk menyerap air lebih banyak dibandingkan agregat halus, c) hasil uji kadar lumpur pada tanah/pasir Enggano adalah 2,95 %. Artinya, kadar lumpur pada agregat halus yang digunakan memenuhi syarat karena kurang dari 5%, sehingga lumpur bisa menyatu dengan semen. Untuk kandungan lumpur batu karang split 2/3 didapatkan sebesar 0,2%, sedangkan syarat untuk campuran beton, kerikil memiliki kandungan lumpur maksimum 1%. Jadi, karang split 2/3 tersebut memenuhi syarat, untuk diperhatikan sebelum digunakan karang split 2/3 dicuci untuk mengurangi kadar lumpurnya dan dikeringkan dipanas matahari selama 2-3 hari, d) hasil pengujian berat isi agregat halus relatif lebih besar (1.346 kg/m3) untuk kondisi padat daripada berat volume agregat kasar (840,6 kg/m3). Hal ini terjadi karena sifat material agregat, yaitu bahwa untuk suatu volume yang sama, agregat halus memiliki berat yang lebih besar daripada agregat kasar, e) berat jenis kerikil SSD (Saturated Surface Dry) agregat kasar yang diperoleh adalah 1,806. Berat jenis Agregat ini mendekati berat jenis agregat ringan yang memiliki batasan kurang dari 2,5 gr/cm3, sedangkan berat jenis pasir SSD (Saturated Surface Dry) yang diperoleh adalah 2,647 gr/cm3 dengan penyerapan air sebesar 0,0273 %. Adapun proporsi/komposisi bahan untuk 1m3 beton didapatkan kebutuhan: semen: 303,57 kg, air: 170 liter, agregat halus/ tanah Enggano: 707,14 kg, agregat kasar/ split karang 2/3: 2,85 kg. Hasil pengujian kuat tekan beton terhadap kubus, tercapai kuat tekan yang diinginkan yaitu K.175 dengan sampel umur 28 hari (Benda Uji 1: 290,073 kg/cm2, Benda Uji 2: 203,17 kg/cm2, Benda Uji 3: 177,773 kg/cm2). Sedangkan hasil analisa teknis biaya pembuatan 1m3 beton mutu K.175 Slump (12 ± 2) Cm ada selisih 9.207.930,60 per m3 apabila menggunakan material setempat (semen tetap didatangkan dari Bengkulu)
    • …
    corecore