174 research outputs found

    CAUSE AND EFFECT ANALYSIS PADA SISTEM LAYANAN AKADEMIS UNIVERSITAS KEBANGSAAN

    Get PDF
    Informasi dalam suatu organisasi atau lembaga baik bisnis maupun non bisnis merupakan aset penting dan sangat berharga demi kelangsungan bisnis perusahaan, demikian pula bagi sebuah perguruan tinggi termasuk Universitas Kebangsaan. Guna meningkatkan layanan akademik yang akuntabel maka pemanfaatan teknologi informasi dan penggunaan sistem informasi akademik sudah menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi guna meningkatkan kepercayaan publik dalam hal ini stakeholder perguruan tinggi yaitu Mahasiswa, Orang Tua Mahasiswa, Masyarakat, Pemerintah, Dosen, Karyawan, bahkan Yayasan sebagai pemilik lambaga. Pentingnya layanan sistem informasi akademik ini bagi Universitas Kebangsaan tidaklah cukup sampai semua fungsi layanan bisa dilakukan tetapi perlu memperhatikan tingkat kebutuhan dikemudia hari, sehingga kemungkinan munculnya beberapa permasalahan yang akan terjadi, baik yang sudah teridentifikasi sebagai risiko yang sebelumnya tercatat ataupun yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Pemasalahan yang teridentifikasi dalam pemanfaatan bahkan pengembangan teknologi informasi di Universitas Kebangsaan dikemudian hari perlu dilakukan dengan lebih baik lagi. Penyebab tidak maksimalnya layanan akademik Universitas Kebangsaan bahkan dampaknya teridentifikasi dengan baik sehingga suatu saat dapat dibuatkan perencanaan mitigasi terhadap dampak yang mungkin terjadi sehingga kerugian dapat ditekan. Untuk itu perlu dilakukan kagiatan analisis dan evaluasi permasalahan dengan menggunakan metode Cause and Effect Analysis dengan perangkat Fishbone, sehingga dapat diketahui dampak yang harus segera di eliminir bahkan dihilangkan guna meningkatkan performansi layanan sistem akademik Universitas Kebangsaan. Kata Kunci : Cause And Effect, Layanan Akademis, UK

    PERANCANGAN SISTEM IoT SECURITY AND SAFETY HIGH RISE BUILDING PADA APARTEMENT BERBASIS OBJECT ORIENTED

    Get PDF
    Pengembangan sistem yang memiliki nilai investasi jangka panjang tentunya akan memberikan nilai tambah bagi keberlangsungan bisnis. Gedung-gedung pencakar langit tentunya perlu mengembangkan sistem yang memiliki aspek pengamanan sehingga memberikan aspek keselamatan bagi penghuninya, termasuk apartement. Objek yang dipilih berupa apartement karena bagunan apartement memiliki resiko yang sangat besar terhadap terjadinya kabakaran jika bangunan dan sistem elektrikal dan mekanikalnya tidak mampu bekerja dengan maksimal dalam mengatasi bahaya kebakaran. Jika terjadi bencana (disaster) misalnya kebakaran, gempa dan lain sebagainya pada apartement maka diperlukan suatu tindakan guna melakukan penanganan yang terkait mitigasi bencana. Diperlukan suatu sistem berupa IoT (Internet of Thing) yang digunakan untuk keperluan penanganan bencana yang memiliki aspek mitigasi dalam penanganan bencana sehingga kerugiannya dapat diminimalisir. Sistem security and safety high rise building pada apartement dengan pendekatan object oriented dirancang untuk memenuhi aspek mitigasi bencana. Analisis dan perancangan sistem ini menggunakan pendekatan objek sehingga memiliki kompatibilitas yang tinggi dengan bahasa pemrograman yang dipilih. Penggunaan Use case diagram dan activity diagram agar dapat memberikan gambaran yang baik untuk implementasinya. Kata Kunci: Security, Safety, High rise building, IoT, Object Oriente

    PENYUSUNAN KEBIJAKAN KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA TRANSAKSI ELECTRONIC BANKING PERBANKAN UMUM BERDASARKAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/15/PBI/2007 DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS COBIT 4.1 DAN ISO/IEC 27000

    Get PDF
    Layanan informasi dan transaksi elektronik merupakan aset yang paling bernilai bagi sebuah bank umum. Sumberdaya berupa teknologi keamanan transaksi elektronik harus mampu mendukung jalannya layanan prima tersebut. Namun teknologi keamanan informasi yang digunakan untuk menunjang layanan tersebut masih belum memadai jika kebijakan pimpinan yang berisikan kebijakan pengamanan transaksi elektronik dan mengatur pelaksanaannya bahkan menjadi panduan pelaksanaannya masih lemah bahkan belum tersusun. Kebijakan keamanan teknologi informasi terutama dalam pelayanan transaksi elektronik perbankan (e-banking), harus disusun berdasarkan standar keamanan yang sudah ada yaitu ISO/IEC seri 27000. Bahkan untuk melakukan audit keamanan teknologi informasi pun seharusnya sudah memiliki panduan yang sudah standar, sehingga perbankan umum memiliki standar penyusunan kebijakan dan memiliki panduan untuk melakukan audit internal keamanan teknologi informasi pada layanan transaksi elektronik (e-banking). Penyusunan kebijakan keamanan transaksi elektronik ini memiliki objektifitas berupa standar susunan kebijakan yang harus ada dalam penyelenggaraan teknologi keamanan sebagai dukungan terhadap layanan transaksi elektronik sebuah bank umum. Pendekatan yang digunakan untuk menghasilkan standar penyusunan kebijakan ini adalah dengan menggunakan matriks 2 dimensi yang berisikan domain kontrol atau klausul ISO/IEC 27000 yang memiliki 11 klausul dengan Cobit 4.1 pada domain kontrol atau klausul Delivery and Support, yaitu DS-5 (Ensure System Security) yang memiliki 11 klausul, sehingga menghasilkan 11 klausul baru yang akan dipetakan pada Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007, tentang Penerapan Manajemen Resiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Kata Kunci : ISO/IEC 27000, Cobit 4.1, Bank Umum, Transaksi Elektronik, eBanking, Kebijakan Keamana

    Terrorism, governmentality and the simulated city: the Boston Marathon bombing and the search for suspect two

    Get PDF
    This article examines the online circulation of a photograph of the immediate aftermath of the 2013 Boston Marathon bombings taken by David Green, a Boston Marathon runner. The photograph fortuitously captured an image of Dzhokhar Tsarnaev, the younger Tsarnaev brother, running from the scene. Initially, Tsarnaev went unnoticed by online message board users and FBI investigators – he was just another face in the urban crowd. However, after he was identified as suspect two, he emerged in the photograph as the figure of terror, the condensed embodiment of the spectacular attack, and thus as a spectre, a figure whose appearance in the archive of the past haunts the future. The author examines how this spectral emergence simultaneously reveals the attack terrorism launches against everyday mediations and how everyday mediations respond to terrorist spectacle. He argues that photography sustains vernacular practices that also support the practices of urban governmentality. Understanding urban governmentality thus requires attending to the urban archive of visual mediation in which the relationships between past and present, image and reality, and surveillance and spectacle are always contingent and open to revision

    Awards, Archives, and Affects: Tropes in the World Press Photo Contest 2009 - 2011

    Get PDF
    __Abstract__ Photography contests have assumed an increasingly significant public role in the context of the global surge of mass-mediated war reporting. This study focuses on the recurrence of visual tropes in press photographs awarded in the annual contest World Press Photo (WPP) in the years 2009–11. By tropes, we mean conventions (e.g. a mourning woman, a civilian facing soldiers, a distressed witness to an atrocity) that remain unchanged despite their travels across the visual sphere, gaining professional and public recognition and having a strong affective impact. We contend that photography contests such as the WPP influence and organize a process of generic understanding of war, disaster and atrocity that is based on a number of persistent tropes, such as the mourner, the protester or the survivor amidst chaos and ruins. We further show that these tropes are gendered along traditional conceptions of femininity and masculinity, appealing strongly to both judges and wider audiences. The evidence for our claim comes from an analysis of the photographs that won awards, observation of the judging sessions, semi-structured interviews with three jury chairmen, and public commentary on the juries’ choices (blogs, newspapers and websites)

    Cause And Effect Analysis pada Sistem Layanan Akademis Universitas Kebangsaan

    Full text link
    Informasi dalam suatu organisasi atau lembaga baik bisnis maupun non bisnis merupakan aset penting dan sangat berharga demi kelangsungan bisnis Perusahaan, demikian pula bagi sebuah perguruan tinggi termasuk Universitas Kebangsaan. Guna meningkatkan layanan akademik yang akuntabel maka pemanfaatan teknologi informasi dan penggunaan sistem informasi akademik sudah menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi guna meningkatkan kepercayaan publik dalam hal ini stakeholder perguruan tinggi yaitu Mahasiswa, Orang Tua Mahasiswa, Masyarakat, Pemerintah, Dosen, Karyawan, bahkan Yayasan sebagai pemilik lambaga. Pentingnya layanan sistem informasi akademik ini bagi Universitas Kebangsaan tidaklah cukup sampai semua fungsi layanan bisa dilakukan tetapi perlu memperhatikan tingkat kebutuhan dikemudia hari, sehingga kemungkinan munculnya beberapa permasalahan yang akan terjadi, baik yang sudah teridentifikasi sebagai risiko yang sebelumnya tercatat ataupun yang tidak teridentifikasi sebelumnya. Pemasalahan yang teridentifikasi dalam pemanfaatan bahkan pengembangan teknologi informasi di Universitas Kebangsaan dikemudian hari perlu dilakukan dengan lebih baik lagi. Penyebab tidak maksimalnya layanan akademik Universitas Kebangsaan bahkan dampaknya teridentifikasi dengan baik sehingga suatu saat dapat dibuatkan perencanaan mitigasi terhadap dampak yang mungkin terjadi sehingga kerugian dapat ditekan. Untuk itu perlu dilakukan kagiatan analisis dan evaluasi permasalahan dengan menggunakan metode Cause and Effect Analysis dengan perangkat Fishbone, sehingga dapat diketahui dampak yang harus segera di eliminir bahkan dihilangkan guna meningkatkan performansi layanan sistem akademik Universitas Kebangsaan
    • …
    corecore