69 research outputs found
KEBIJAKAN PENYELESAIAN KONFLIK SENGKETA HAK ATAS TANAH BERBASIS NILAI KEADILAN SOSIAL (Studi Tentang Pencekalan Sertipikat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat Terhadap Tanah Warga Ampera di Kota Cirebon)
Pokok gagasan dalam sistem pendaftaran adalah mencatat hak-hak atas
tanah, kemudian mengembalikan bukti kepemilikan atas pemberian hak atas
tanahnya. Prinsip pendaftaran tanah harus mencerminkan suatu ketelitian
mengenai kepemilikan dari tanah dan hak-hak pihak ketiga yang
mempengaruhinya. Prinsip jaminan pendaftaran tanah adalah status hak
memberikan jaminan dari ketelitian suatu daftar. Pengakuan kepemilikan tanah
dikonkretkan dengan adanya sertipikat tanah. Sertipikat hak hak atas tanah
berlaku sebagai alat bukti yang kuat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 19
ayat (2) huruf c Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dan Pasal 32 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Tahun 1993 Badan Pertanahan (BPN) Kota Cirebon menerbitkan 117
sertipikat hak milik atas tanah yang terletak di di Jalan Ampera Blok Gunungsari
Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, dengan luas sekitar
6,3 hektare. Penerbitan sertipikat didasarkan atas surat keterangan Kepala
Kelurahan Pekiringan No. 04/PHAT/PKR/IX/93, No 05/PHAT/PKR/IX/93, No.
05/PHAT/PKR/IX/93, tanggal 17 September 1993. Tahun 2002 Pemerintah
Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mempertanyakan mengenai keabsahan
dari sertipikat-sertipikat tanah yang diterbitkan oleh BPN Kota Cirebon pasalnya
tanah yang saat ini dimiliki pribadi oleh warga merupakan tanah negara yang
telah menjadi aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode pendekatan Socio Legal. Penelitian menggunakan kaedah hukum yaitu
peraturan-peraturan tertulis yang terkait dengan Pendaftaran Tanah dan
Kewenangan Pemerintah direalisasikan pada penelitian terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan penerbitan sertipikat tanah aset milik Pemerintah Provinsi.
Hasil penelitian mengenai pencekalan sertipikat oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yaitu dengan memberikan alternatif penyelesaian yang dapat
menimbulkan keadilan bagi pihak-pihak yang terlibat, masyarakat pada
khususnya.
Model penyelesaian yang dapat dilakukan yaitu model
penyelesaian secara normatif, sosial dan progresif. Penyelesaian mengenai
kasus pencekalan tanah milik warga Ampera ini seharusnya dapat segera
dilakukan karena apabila semakin berlarut maka dapat lebih menimbulkan
kerugian bagi pihak warga Ampera
Importance of transboundary transport of biomass burning emissions to regional air quality in Southeast Asia during a high fire event
10.5194/acp-15-363-2015Atmospheric Chemistry and Physics151363-37
Substantial Seasonal Contribution of Observed Biogenic Sulfate Particles to Cloud Condensation Nuclei
Biogenic sources contribute to cloud condensation nuclei (CCN) in the clean marine atmosphere, but few measurements exist to constrain climate model simulations of their importance. The chemical composition of individual atmospheric aerosol particles showed two types of sulfate-containing particles in clean marine air masses in addition to mass-based Estimated Salt particles. Both types of sulfate particles lack combustion tracers and correlate, for some conditions, to atmospheric or seawater dimethyl sulfide (DMS) concentrations, which means their source was largely biogenic. The first type is identified as New Sulfate because their large sulfate mass fraction (63% sulfate) and association with entrainment conditions means they could have formed by nucleation in the free troposphere. The second type is Added Sulfate particles (38% sulfate), because they are preexisting particles onto which additional sulfate condensed. New Sulfate particles accounted for 31% (7 cm−3) and 33% (36 cm−3) CCN at 0.1% supersaturation in late-autumn and late-spring, respectively, whereas sea spray provided 55% (13 cm−3) in late-autumn but only 4% (4 cm−3) in late-spring. Our results show a clear seasonal difference in the marine CCN budget, which illustrates how important phytoplankton-produced DMS emissions are for CCN in the North Atlantic
Particulate emissions from a stationary engine fueled with ultra-low-sulfur diesel and waste-cooking-oil-derived biodiesel
10.1080/10473289.2011.608622Journal of the Air and Waste Management Association61101063-1069JIJM
Emissions of particulate-bound elements from biodiesel and ultra low sulfur diesel: Size distribution and risk assessment
10.1016/j.chemosphere.2012.07.052Chemosphere9031005-1015CMSH
Particulate emissions from commercial handheld sparklers: Evaluation of physical characteristics and emission rates
10.4209/aaqr.2012.08.0208Aerosol and Air Quality Research131301-30
Insights into chemical coupling among acidic gases, ammonia and secondary inorganic aerosols
10.4209/aaqr.2012.11.0328Aerosol and Air Quality Research1341282-129
- …