3,833 research outputs found

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing Berbasis Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Struktur Aljabar I

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik dengan menggunakan model Snowball Throwing Berbasis Tugas Terstruktur pada mata kuliah Struktur Aljabar I. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah Kenyataan bahwa mata kuliah Struktur Aljabar merupakan salah satu mata kuliah yang memuat konsep konsep yang abstrak, karena sifat dari mata kuliah tersebut seperti itu maka mahasiswa seringkali mendapat kesulitan dalam mempelajarinya. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang dosen harus mampu membantu dan mengarahkan mahasiswa agar dapat mempelajari materi-materi pada mata kuliah tersebut menjadi lebih menarik dan bermakna. Pemberian tugas secara terstruktur diharapkan dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk mempelajari materi-materi tersebut secara terarah. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan, dkk. Model Thiagarajan terdiri dari 4 tahap yang dikenal dengan model 4-D (four D model). Model pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah model Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang dikenal dengan four-D model (model 4-D) yang terdiri dari 4 tahap. Namun, dalam penelitian dimodifikasi menjadi tiga tahap pengembangan perangkat, yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan. Penelitian dilaksanakan di Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Semester enam. Model pengumpulan data melalui angket dan tes. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan: Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB) pada mata kuliah Struktur Aljabar materi Group. Beberapa data yang diperolah pada pelaksanaan ujicoba perangkat pembelajaran meliputi aktivitas mahasiswa, kemampuan dosen mengelola pembelajaran, kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kompetensi guru profesional, tes hasil belajar, dan respon mahasiswa. Perangkat pembelajaran yang telah didapatkan dinyatakan valid oleh para validator dan memenuhi kriteria yaitu aktivitas mahasiswa efektif, kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik, kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kompetensi guru profesional baik, tes hasil belajar sensitif, valid, dan reliabel, serta respon mahasiswa positif. Perangkat pembelajaran dengan model Snowball Throwing berbasis tugas terstruktur yang dihasilkan meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB)

    Pengaruh Bekam Basah Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Pada Pasien Diabetes Melitus Di Semarang

    Full text link
    Latar Belakang: Diabetes melitus ditandai dengan adanya hiperglikemia, yaitu merupakan keadaan yang menunjukan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Namun, di Indonesia metode dan praktisi bekam belum terstandarisasi. Untuk itu perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bekam terhadap kadar gula darah puasa penderita diabetes melitus.Tujuan : Mengamati dan menganalisis pengaruh bekam basah terhadap kadar gula darah puasa pada pasien diabetes melitus di Semarang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observational klinik dengan pre and post test design. Sampel penelitian ini adalah penderita diabetes melitus yang menggunakan bekam basah diunit-unit SP3T kota Semarang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Kadar gula darah puasa diukur menggunakan spektrofotometri. Pengukuran dilakukan saat sebelum perlakuan dan 2 minggu setelah bekam ke 2. Hipotesis diuji dengan menggunakan uji non parametrik Wilcoxon.Hasil : Didapatkan penurunan kadar gula darah puasa sebesar 3,91% dengan perbedaan yang bermakna (p=0,04) antara kadar gula darah sebelum dan sesudah diterapi bekam basah.Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar gula darah sebelum dan sesudah di terapi bekam basah, meskipun pasien tetap mengkonsumsi obat anti diabetes

    Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pneumonia Pada Balita Di Surabaya Menggunakan Geographically Weighted Negative Binomial Regression

    Full text link
    Penyebab kematian Balita kedua tertinggi di Indonesia pada tahun 2007 yaitu pneumonia. Fakta ini mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan pencegahan. Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi angka kematian Balita dengan mengontrol kasus pneumonia. Namun, di Surabaya masih memiliki kasus pneumonia yang cukup tinggi. Persebaran penyakit pneumonia dipengaruhi oleh karakteristik dan geografis yang berbeda di setiap kecamatan di Surabaya. Hal tersebut menyebabkan perkembangan penyakit juga berbeda-beda. Sehingga untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pneumonia di setiap wilayah yaitu dengan memodelkan kasus pneumonia pada Balita menggunakan geographically weighted negative binomial regression (GWNBR). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa terdapat variabel yang bersifat lokal yang mempengaruhi pneumonia dan membentuk kelompok sebanyak sembilan kelompo

    Rotary Friction Welding Versus Fusion Butt Welding of Plastic Pipes – Feasibility and Energy Perspective

    Get PDF
    According to the Plastics Pipe Institute, butt fusion is the most widely used method for joining lengths of PE pipe and pipe to PE fittings “by heat fusion” (https://plasticpipe.org/pdf/chapter09.pdf). However, butt-welding is not energy-cognizant from the point of view of a phase-change fabrication method. This is because the source of heating is external (heater plate). The initial heating and subsequent maintenance at relatively high temperature (above 200 C for welding of high-density polyethylene pipe) is energy intensive. Rotary friction welding, on the other hand focuses the energy where and when as needed because it uses electric motor to generate mechanical (spinning) motion that is converted to heat. This work will make the case for friction heating as energy efficient. An initial feasibility study will also be introduced to demonstrate that the resulting welded pipe joints may be of comparable quality to those produced by butt fusion and to virgin PE material

    Evaluasi Keragaman Genetik Jagung Inbrida Berdasarkan Sepuluh Marka Simple Sequence Repeat

    Full text link
    Keragaman genetik jagung inbrida diperlukan untuk mendapatkan jagung hibrida yang berpotensi hasil tinggi. Keragaman inbrida dapat dievaluasi melalui analisis molekuler dengan marka simple sequence repeat (SSR). Tujuan enelitian ini adalah mengevaluasi keragaman genetik jagung inbrida yang berlatar belakang genetik berbeda dengan marka SSR dan mengelompokkannyasebagai panduan untuk pembentukan jagung hibrida. Sebanyak sepuluh marka SSR digunakan untuk mengelompokkan 32 jagung inbrida yang memiliki latar belakang genetik yang berbeda. Analisis dilakukan di Laboratorium BiologiMolekuler, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, pada bulan Maret 2017. Data polimorfisme SSR pada jagung inbrida dianalisis secara statistik dan filogeninya menggunakan perangkat lunak NTSYS. Hasil analisis keragaman genetik menunjukkan adanya perbedaan antarinbrida, termasuk inbrida yang dihasilkan dari satu populasi jagung bersari bebas. Total sepuluh marka SSR mampu membedakan alel homozigot dan heterozigot jagung inbrida. Dari hasil pengelompokan jagung inbrida pada tingkat kesamaan 68% diperoleh dua klaster. Klaster pertama terdiri atas 30 inbrida, sedangkan klaster kedua hanya terdiri atas inbrida Al-46 dan 22-9-5-4-17-5. Pasangan inbrida dengan jarak genetik terjauh adalah inbrida 22-9-5-4-17-5 dan 23-4-9-7-2-9, dan inbrida CML161/Nei 9008 dan 22-9-5-4-17-5. Inbrida tersebut potensial untuk dijadikan sebagai tetua dalam menghasilkan hibrida karena jarak genetiknya yang relatif jauh

    Analisis Perubahan Orientasi Mata Pencaharian dan Nilai Sosial Masyarakat Pasca Alih Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Lahan Industri

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari apa yang disebut dengan istilah sosial dan ekonomi, baik secara sengaja atau tidak sengaja di masyarakat. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan desain studi kasus di desa industri Tanjung Selamat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencemarian dibagi menjadi tiga tahap: pertama, harga tinggi untuk lahan, bagi para petani untuk menjual tanah mereka dan menjadi petani non-beras, kedua, mereka merasa bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan akan kebutuhan hidup mereka karena tidak ada harga dari beras dan gaji mereka sangat mahal, dan mereka dapat dibayar dengan uang di pabrik. Mereka dapat memproses uang setiap minggu; oleh karena itu, mereka menjual tanah mereka kepada pemilik pabrik dan bekerja untuk mereka sebagai pekerja pabrik. Demikian pula nilai-nilai sosial yang diberikan, dalam pikiran dan konsep untuk memberikan informasi ekonomi dan keuangan untuk sekolah anak-anak mereka. Perubahannya juga terjadi pada nilai-nilai pendidikan di mana orang-orang memiliki kebijakan yang berbeda dalam mengirim ke sekolah setelah transfer positif

    Pengaruh Terapi Kompres Hangat dengan Aroma Lavender terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea di RS. Detasemen Kesehatan Tentara (Dkt) Bengkulu

    Get PDF
    Sectio saecarea (SC)merupakan metode melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen dan dinding uterus. Salah satu komplikasi SC adalah nyeri pada daerah insisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi kompres hangat dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS. DKT Begkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian pre-eksperiment, menggunakan rancangan one group pre test - post test design. Sampel sebanyak 15 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis univariat diperoleh intensitas nyeri pasien post SC sebelum dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 15 orang (100%) responden mengalami nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Sedangkan intensitas nyeri pasien post SC sesudah dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 12 orang (80,0%) responden mengalami nyeri ringan dengan rentang skala 1-3, dan 3 orang (20,0%) responden dengan intensitas nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Hasil analisis bivariat menunjukan ada pengaruh terapi kompres hangat dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS. DKT Bengkulu dengan nilai p-value 0,01<0,05. Disarankan kepada RS.DKT Bengkulu untuk menerapkan terapi kompres hangat dengan aroma lavender dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien post SC

    Selection for divergent reproductive investment affects neuron size and foliation in the cerebellum

    Get PDF
    This is the author accepted manuscript. The final version is available from Karger Publishers via the DOI in this recordThe cerebellum has a highly conserved internal circuitry, but varies greatly in size and morphology within and across species. Despite this variation, the underlying volumetric changes among the layers of the cerebellar cortex or their association with Purkinje cell numbers and sizes is poorly understood. Here, we examine intraspecific scaling relationships and variation in the quantitative neuroanatomy of the cerebellum in Japanese quail (Coturnix japonica) selected for high or low reproductive investment. As predicted by the circuitry of the cerebellum, the volumes of the constituent layers of the cerebellar cortex were strongly and positively correlated with one another and with total cerebellar volume. The number of Purkinje cells also significantly and positively covaried with total cerebellar volume and the molecular layer, but not the granule cell layer or white matter volumes. Purkinje cell size and cerebellar foliation did not significantly covary with any cerebellar measures, but differed significantly between the selection lines. Males and females from the high investment lines had smaller Purkinje cells than males and females from the low investment lines and males from the high investment lines had less folded cerebella than birds from the low investment lines. These results suggest that within species, the layers of the cerebellum increase in a coordinated fashion, but Purkinje cell size and cerebellar foliation do not increase proportionally with overall cerebellum size. In contrast, selection for differential reproductive investment affects Purkinje cell size and cerebellar foliation, but not other quantitative measures of cerebellar anatomy.Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada (NSERC)Swiss National Science Foundatio

    Efek suplementasi “Jamu Rempah” pada puyuh (Coturnix coturnix japonica) terhadap performa dan kadar kolesterol telur

    Get PDF
    ABSTRAKTelur puyuh merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak disenangi masyarakat. Namun, sebagian orang membatasi untuk mengkonsumsinya karena kolesterol yang tinggi pada telur puyuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui taraf pemberian “Jamu Rempah” yang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol telur puyuh. “Jamu Rempah” terdiri dari teh, kayu manis, kapulaga, bunga lawang, pala, dan cengkeh. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang digunakan sebanyak 128 ekor umur 42 hari yang dipelihara selama 5 minggu dan diberi ransum komersial. Perlakuan 1 (P0) kontrol atau tanpa “Jamu Rempah” dan perlakuan suplementasi jamu rempah 10 ml, 30 ml dan 50 ml dalam 1 liter air minum. Variabel yang diukur adalah konsumsi air minum, konsumsi pakan, produksi telur dan kolesterol telur. Hasil penelitian menunjukan bahwa suplementasi “Jamu Rempah” pada ternak puyuh dapat menurunkan kadar kolesterol telur puyuh. Pemberian “Jamu Rempah” memiliki efek yang signifikan (P&lt;0,05) untuk meningkatkan konsumsi air minum burung puyuh (P&lt;0,05) dan produksi telur puyuh. Perlakuan P1 (pemberian 10 ml “Jamu Rempah” dalam 1 liter air minum) dan P2 (pemberian 30 ml “Jamu Rempah” dalam 1 liter air minum) memiliki hasil yang sangat baik menurunkan kadar kolesterol telur puyuh.Kata kunci: jamu, kadar kolesterol, rempah, suplementasi, telur puyuhABSTRACTQuail eggs is one source of animal protein that many people like. However, some people decrease to consume it because of high cholesterol in quail eggs. This study aims to determine the level of herb medicine (Jamu Rempah) which is effective in lowering the cholesterol level of quail eggs. The ingredients of “jamu rempah” were tea, cinnamon, star anise, cardamom, nutmeg, and cloves. This study was conducted by using a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications. The treatment were a control (PO) and supplementation of herb medicine (jamu rempah ) : 10 ml (P1), 30 ml (P2) and 50 ml (P3) in 1 liter of drinking water. One hundred and twenty eight quails aged 6 weeks used in study and reared for 5 weeks were feed by commercial ration. The variables observed were water consumption, feed consumption, eggs production and eggs cholesterol. The results showed that supplementation of herb medicine in quail can lower the level of eggs quail cholesterol. Supplementation of herb medicine has a significant effect to increase quail water consumption (P &lt;0.05) and quail egg production (P &lt;0.05).Treatment P1 (10 ml “Jamu Rempah” in 1 liter water) and treatment P2 (30 ml “Jamu Rempah” in 1 liter water) have excellent results t decrease the cholesterol level of quail eggsKeywords: jamu, cholesterol level, herb, supplementation, quail eg

    Evaluasi Keragaman Genetik Jagung Inbrida Berdasarkan Sepuluh Marka Simple Sequence Repeat

    Get PDF
    Keragaman genetik jagung inbrida diperlukan untuk mendapatkan jagung hibrida yang berpotensi hasil tinggi. Keragaman inbrida dapat dievaluasi melalui analisis molekuler dengan marka simple sequence repeat (SSR). Tujuan  enelitian ini adalah mengevaluasi keragaman genetik jagung inbrida yang berlatar belakang genetik berbeda dengan marka SSR dan mengelompokkannyasebagai panduan untuk pembentukan jagung hibrida. Sebanyak sepuluh marka SSR digunakan untuk mengelompokkan 32 jagung inbrida yang memiliki latar belakang genetik yang berbeda. Analisis dilakukan di Laboratorium BiologiMolekuler, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, pada bulan Maret 2017. Data polimorfisme SSR pada jagung inbrida dianalisis secara statistik dan filogeninya menggunakan perangkat lunak NTSYS. Hasil analisis keragaman genetik menunjukkan adanya perbedaan antarinbrida, termasuk inbrida yang dihasilkan dari satu populasi jagung bersari bebas. Total sepuluh marka SSR mampu membedakan alel homozigot dan heterozigot jagung inbrida. Dari hasil pengelompokan jagung inbrida pada tingkat kesamaan 68% diperoleh dua klaster. Klaster pertama terdiri atas 30 inbrida, sedangkan klaster kedua hanya terdiri atas inbrida Al-46 dan 22-9-5-4-17-5. Pasangan inbrida dengan jarak genetik terjauh adalah inbrida 22-9-5-4-17-5 dan 23-4-9-7-2-9, dan inbrida CML161/Nei 9008 dan 22-9-5-4-17-5. Inbrida tersebut potensial untuk dijadikan sebagai tetua dalam menghasilkan hibrida karena jarak genetiknya yang relatif jauh
    corecore