4,070 research outputs found

    PENGARUH MEDIA SIMULATOR CNC 2 AXIS TERHADAP HASIL BELAJAR CNC DASAR PADA SISWA DI SMK ISLAM YOGYAKARTA

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui perbedaan hasil belajar CNC Dasar pada siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan media Simulator CNC 2 Axis dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran di SMK Islam Yogyakarta, dan (2) mengetahui pengaruh penggunaan media Simulator CNC 2 Axis pada siswa terhadap hasil belajar CNC Dasar di SMK Islam Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest, non-equivalent control group design. Tempat penelitian dilakukan di SMK Islam Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan (XI TP) yang terdiri dari 2 (dua) kelas, kelas eksperimen (XI TPA) dan kelas kontrol (XI TPB). Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen dengan memberikan pembelajaran dengan media Simulator CNC 2 Axis, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa tes program CNC 2 Axis yang diberikan sebelum pembelajaran/pretest dan sesudah/posttest. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif yang meliputi: modus, median, mean, varians, dan standar deviasi serta uji analisis hipotesis dengan korelasi Product Moment dan persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMK Islam Yogyakarta pada pelajaran CNC Dasar setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan media Simulator CNC 2 Axis nilai rata-ratanya 78,28 sedangkan yang diajarkan secara konvensional nilai rata-ratanya 74,78. Dari hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y’ = 16,24 – 0,61X serta dari pengujian hipotesis menggunakan korelasi Product Moment dengan taraf signifikansi 5%; rhitung > rtabel (0,64 > 0,468). Koefisien determinan (r2) sebesar 0,4096 ini memberikan pengaruh media Simulator CNC 2 Axis terhadap hasil belajar CNC Dasar sebesar 40,96% sisanya sebesar 59,04% dipengaruhi faktor lain, seperti: sarana dan prasarana, kondisi siswa, dan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh penggunaan media Simulator CNC 2 Axis dapat meningkatkan hasil belajar CNC Dasar pada siswa

    HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI LANSIA MENGHADIRI POSYANDU LANSIA

    Get PDF
    Latar belakang; Posyandu lansia merupakan bentuk peran serta masyarakat lansia dalam upaya bidang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal serta kondisi menua yang sehat dan mandiri. Sehingga dalam pemanfaatannya diperlukan suatu motivasi yang mampu untuk menggerakkan diri lansia menghadiri posyandu lansia. Melalui dukungan keluarga yang baik diharapkan akan memunculkan motivasi lansia yang tinggi pula dalam menghadiri posyandu lansia. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara dukungan keluarga terhadap motivasi lansia menghadiri posyandu lansia. Metode penelitian; Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non experimental dengan studi korelasional dan pendekatan yang digunakan adalah desain cross sectional. Instrumen berupa kuesioner dukungan keluarga dan motivasi. Subyek penelitian adalah semua lansia usia 60-74 tahun di RW 3 Kelurahan Bulusan Kecamatan Banyumanik Semarang dengan sample sebanyak 40 orang. Untuk pengolahan dan analisa data uji Fisher Exact

    PENERAPAN RESOURCE BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK N 2 DEPOK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang ditinjau dari faktor siswa meliputi keaktifan, kreativitas, rasa senang belajar dan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran resource based learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TPBO/B SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa. Penelitian menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari tiga siklus dimana dalam setiap siklus diawali dengan pre test dan diakhir pelajaran dilakukan post test. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar catatan lapangan, soal test dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan teknik persentase untuk mendeskripsikan kualitas proses pembelajaran. Melalui proses diskusi ditemukan siswa lebih aktif, kreatif dan memiliki rasa senang belajar, yang selanjutnya berdampak pada penyerapan materi ajar oleh siswa lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kualitas proses pembelajaran yang ditandai dengan peningkatan pada siklus I indikator aktif 63%, indikator kreatif 26% dan indikator rasa senang belajar 56%. Pada siklus II didapatkan peningkatan indikator aktif 76%, indikator kreatif 60% dan indikator rasa senang belajar 76%, selanjutnya pada siklus III didapatkan peningkatan indikator aktif 80%, indikator kreatif 70% dan indikator rasa senang belajar 86%. Selanjutnya peningkatkan ketercapaiaan nilai KKM oleh siswa pada siklus I sebesar 50%, selanjutnya meningkat pada siklus II menjadi 63%, dan pada siklus III meningkat menjadi 80%

    LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN di SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA Semester Khusus Tahun Akademik 2015/2016 10 Agustus 2015 – 12 September 2015

    Get PDF
    Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang bersifat teoritis yang telah diterima di perkuliahan. Pada saat PPL ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan teori-teori tersebut sekaligus mencari ilmu secara empirik dan bersifat faktual, tidak sekedar teoritis seperti pada saat di perkuliahan. Kegiatan PPL ini dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk melaksanakan pembelajaran PPL langsung pada lingkungan sekolah. Sekolah yang digunakan sebagai tempat praktek ini adalah SMP Negeri 9 Yogyakarta, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Agustus 2015 hingga tanggal 12 September 2015. Pelaksanaan PPL ini dilakukan dengan mengajar di kelas selama kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pengajaran di kelas pada kegiatan PPL ini dilakukan proses pembelajaran di kelas sebanyak 4 kali dalam satu kelas yakni kelas 9B, 8C, 8D, 8E serta 8F dan 3 kali pertemuan kelas 8A dan 8B, serta dua kali pertemuan kelas 9A dan 9C. Metode yang digunakan dalam pengajaran di kelas antara lain, diskusi informasi, demonstrasi, resiprokal dan penugasan. Untuk mendukung kegiatan pembelajaran digunakan beberapa media, antara lain cone, bola dan peralatan modifikasi. Banyak kendala dan hambatan selama waktu dilaksanakannya PPL, baik yang bersifat intern maupun ekstern, diantaranya dalam pengelolaan kelas yang sulit untuk dikendalikan, karena peserta didik terlalu ramai. Namun, hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa anak usia SMP memang dalam perkembangan seperti itu, dan hal ini merupakan suatu proses untuk menuju yang lebih baik dan mahasiswa PPL bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan cukup baik melalui beberapa solusi. Selain itu terdapat juga permasalahan klasik dalam penjas yaitu minimnya sarana prasarana yang diatasi dengan membuat peralatan yang dimodifikasi. Tidak hanya kegiatan mengajar, praktikan juga menjalankan tugas non mengajar atau praktik persekolahan seperti menyusun administrasi guru. Dengan adanya kegiatan PPL ini, praktikan mendapat bekal pangalaman dan gambaran nyata tentang kegiatan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Adanya kerjasama, kerja keras dan disiplin akan sangat mendukung terlaksananya program-program PPL dengan sukses. Dengan terselesaikannya kegiatan PPL ini diharapkan dapat tercipta tenaga pendidik yang professional dan berkualita

    Effort to Increase Growth of Tilapian Fish (Oreochromis niloticus, Limnaeus) Using Different Doses of Ozonation

    Get PDF
    Tilapia (Oreochromis niloticus, L.) has been kept in an aquarium with ozone administration with different doses. Granting DSM ozone generator using ozone Aero 13.6 kV, currents of 7.3 mA, and a frequency of 2.8 kHz, with output of 6.66 mg/min. Each aquarium contains 10 tilapia. There are six treatment has been tested and a control. The volume of water in the tank is 12 liters, the treatment given is the provision of ozone for 4 minutes, 6 minutes, 8 minutes, 10 minutes, 12 minutes and 14 minutes. In this study was obtained Specific Growth Rate (SGRbody) and SGRbiomass, which the percentage growth ofish per day. Rated Highest SGRbiomass row is on Treatment V (177±016), Treatment VI (175±010), treatment III (153±018), treatment II (136±013), treatment IV (126±022), controls (124±011), treatment I (109±012). While the value of the highest SGRbody row show on treatment III (070±0009), treatment VI (067±0038), treatment V (065±0009), treatment II (053±0008), treatment IV (048±0796), controls (048±0009), treatment I (038±0009). From the results of the F test, the value of F table ≥99% confidence level. Furthermore, the advanced test. Keywords: Tilapia, Specific Growth Rate, Ozone, LSD Test, Growth

    Environmental Assessment of Polyculture Farming Practice Based On Macrobenthic Assemblages: A Study Case at Coastal Area of Kaliwungu, Kendal, Central Java, Indonesia

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine environmental quality parameters using number of species, diversity and similarity of macrobenthic communities. This study was conducted at two locations, the Location I was a polyculture farming area, farming milkfish (Chanos Chanos) and black tiger shrimp (Penaeus monodon) and seaweed Gracilaria sp. in the coastal area of Mororejo, Kendal District, Central Java. Location II was the coastal area of PT. Plywood Indonesia, which is located adjacent to industrial activities as well as directly affected the tide. Systematic random sampling was employed, measuring physical-chemical parameters of water and sediment. Samples of macrobenthos were taken from the sediment. Data was analysed using diversity and evenness indices approach. Samples of macrobenthos were taken from the sediment using Eckman grab, then was analysed using diversity and evenness indices approach. Results showed that the Location I was dominated by Cerithidea cingulata and Terebralia sulcata (Potamididae), Minima batillaria (Batillaridae). The Location II was dominated by Cirratulus sp., Cirriformia sp. and Aphelochaeta (Cirratulidae) and Prionospio sp. (Spionidae), which are considered as indicators of disturbed area. This results implied that the use of area for both polyculture and industrial activities may lead to environmental disturbance, thus environmental coastal management need to be applied in regular basis, both temporally and spatially. Keywords: Environmental disturbance, macrobenthos, moderately disturbed area, polychaete, polycultur

    Application of Polyculture Using Stratified Double Net Cage : A Case Study at Awerange Gulf, Barru, South Sulawesi, Indonesia

    Get PDF
    This research is aimed to develop aquaculture techniques, particularly the use of stratified double floating net cage (SDFNC) for polyculture to increase productivity, and maintain a healthy water ecosystem for sustainable aquaculture. Installation of SDFNC was done at the Gulf Awerange, Barru, South Sulawesi. The polyculture system consisted of macro algae (Euchema cottoni), rabbitfish (Siganus sp.), black tiger shrimp (Penaeus monodon), and Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei). Macroalgae was cultivated by binding to the algae using polyethylene strap transversely from the water surface to a depth of 5 m along the edge cage. A number of 50 ind. m-3 of rabbit fish were farmed in the bottom net cage; 100 ind. m-3 of 12 m3 in total of PL30 Pacific white shrimp and 50 individuals m-3 of 12 m3 in total of PL30 black tiger shrimps were located in the upper net cage. Biomonitoring was carried out by observing the structure of macrobenthic community. The condition of the water at the farmed area was still within the normal range, both at a depth of 1 m and 5 m from the surface, and 1 m of bottom waters. There was a significantly difference between polyculture and reference site, implying that there was a slight environmental disturbance of sedimentary habitat underneath the farm cage. Overall, the area is considerably suitable for the application of SDFNC, with water current range up to 14.1 cm sec-1. The growth of main biotas represented by Siganus sp. and L. vannamei farmed using SDFNC exhibited faster compared to monoculture farm, owing to the relatively high values of the relative growth rate (RGR) (2.3-6.2%) and specific growth rate (SGR) (1.05-1.4%). Key Words: biomonitoring, polyculture, growth rate, Euchema cottoni, Siganus sp

    MANAJEMEN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DI DAYAH TERPADU SMA INSHAFUDDIN BANDA ACEH

    Get PDF
    MANAJEMEN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DI DAYAH TERPADU SMA INSHAFUDDINBANDA ACEHOleh : Cut PutroNim : 1409200050009Komisi Pembimbing:1.Prof. Dr.Murniati AR, M.Pd.2.Dr. Bahrun, M.Pd.ABSTRAKGuru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan karena guru paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kreativitas peserta didik.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru seni budaya serta peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan dirumuskan sesuai dengan kurikulum 2013 tetapi masih perlu perbaikan lagi untuk menuju ke arah yang baik. Perencanaan dirumuskan oleh guru dalam administrasi pengajaran seperti silabus, RPP, PBM, program tahunan, program semester, minggu efektif, analisis butir soal. (2) pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru seni budaya belum sepenuhnya sesuai dengan yang tertulis dalam perencanaan pembelajaran. (3) evaluasi pembelajaran seni budaya tidak terarah sebagaimana yang telah diprogramkan,Penilaian yang dilakukan oleh guru tersebut tidak dilakukan berdasarkan program tindak lanjut dan terkesan direka-reka. (4) faktor penunjang pembelajaran seni budaya dalam meningkatkan kreativitas peserta didik ini ialah faktor internal dari peserta didik sendiri. Sedangkan faktor penghambatnya ialah sarana dan prasarana yang kurang memadai, pelaksanaan dua kurikulum yaitu kurikulum sekolah dan kurikulum dayah.Kata Kunci: Manajemen Pembelajaran dan Kreativitas Siswa

    The Impact of Ozonated Water Treatment On Growth Rate Srikandi tilapia (Oreochromis aures x niloticus)

    Get PDF
    The impact of ozonated water treatment on 'Srikandi' tilapia was assessed using ozone reactor with an airflow velocity of 1.5 L/min at a voltage of 10 kV, which leads to that the dissolved oxygen (DO) content increases from 0.99 to 11.11 mg/L/ The ozonized water treatment was divided into five groups based on the length of treatment period: 5 minutes as group I, 10 minutes as group II, 15 minutes group III, 20 minutes as group IV and 0 minutes (reference scale). The fish growth rate was measured in terms of length and weight per seven days for 30 days. The result indicated that the fastest growth rate of Srikandi tilapia occured at the group III. The fastest specific growth (SGR) of the fish occurs at the group III and the fastest Relative Growth Rate (RGR) of the fish occurs at the group III. The oxygen content, temperature, salinity to match the growth of Tilapia Srikandi are vital elements in Tilapia farming management. These results are considered to be useful to increase the production rate of Srikandi tilapia farming
    • …
    corecore