11 research outputs found

    Penyuluhan Pentingnya Teman Sebaya Sebagai Peningkatan Motivasi Belajar Anak SDIT Buah Hati Padang

    Get PDF
    Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu bentuk Tri dharma PerguruanTinggi. PKM ini di usulkan untuk melakukan kegiatan yang bersifat sosialisasi dan edukasi di SDIT Buah Hati Padang. PKM ini di buat dengan tujuan untuk melatih peserta layanan dalam memanfaatkan pengaruh pentingnya dukungan teman sebaya dalam motivasi belajar. Selain itu juga bertujuan untuk membantu siswa agar dapat bersemangat dalam belajar disekolah. Oleh karena itu siswa diberikan penyuluhan tentang materi pengaruh dukungan teman sebaya dalam motivasi belajar, dan penting bagi siswa untuk mengaplikasikan kegiatan motivasi belajar tersebut untuk saling menyemangati di kelas. hal ini yang sangat urgen diharapkan dari teman sebaya adalah mereka dapat saling membantu dan saling mempengaruhi serta mendahsyatkan diri masing-masing untuk memiliki motivasi yang kuat dalam belajar. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar adalah pergaulan teman sebaya. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dan mengamati perubahan dari sebelum di berikan bimbingan dengan setelah diberikan penyuluhan tentang pengaruh dukungan teman sebaya dalam motivasi belajar

    PERBEDAAN MOTIVASI SISWA MEGIKUTI BELAJAR TAMBAHAN DI SEKOLAH ANTARA SISWA LAIK-LAKI DAN PEREMPUAN SERTA IMPLIKASINYA DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

    Get PDF
    AbstractBerbagai program kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan diantaranya adalah belajar tambahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran. Sukses atau tidaknya program tersebut ditentukan oleh banyak halsalah satunya adalah motivasi siswa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1)motivasi siswa mengikuti belajar tambahan ditinjau dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan; (2)perbedaan motivasi siswa mengikuti belajar tambahan antara siswa laki-laki dan perempuan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif jenis deskriptif.Populasinya adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Padang yang berjumlah 192 orang dan sampelsebanyak 130 orang yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakanadalah angket dan teknik analisis data dengan teknik statistik deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) motivasi siswa laki-laki mengikutibelajar tambahan berada pada kategori sedang, dan motivasi siswa perempuan berada pada kategoritinggi; (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi siswa laki-laki dan perempuan, dimanasiswa perempuan memiliki motivasi lebih tinggi dari pada siswa laki-laki (signifikansi 0,000).Disaran kepada berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan, agar memberikan motivasi danmenyediakan sarana untuk siswa dalam mendalami materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswalebih maksimal.Kata Kunci: Motivasi, Belajar Tambahan, Siswa Laki-laki dan Perempua

    Upaya Dosen Bimbingan Konseling Meningkatkan Kemampuan Kognitif Mahasiswa

    Get PDF
    Students' cognitive abilities are a benchmark for improving their academic achievement. High cognitive abilities will influence the student's learning achievement and achieve cum laude grades. If students' cognitive abilities increase, students will easily be active and creative in class and outside of class. Therefore, various methods are used to improve students' cognitive abilities. One of them is by providing counseling services to students through information services. In information services, a number of cognitive activities are carried out so that apart from increasing knowledge and insight, students also develop cognitive abilities. Based on these assumptions, the author conducted research with a focus on observing improving students' cognitive abilities through information services. The author conducted this research involving 45 students. Based on the results of data analysis, it is clear that cognitive abilities have increased significantly before being provided with information services and after being provided with information services. In this way, lecturers can provide information services to improve students' cognitive abilities both in class and outside of class.

    HUBUNGAN LATAR BELAKANG KELUARGA BROKEN HOME DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL SISWA KELAS X SMK N 9 PADANG

    Get PDF
    This study aims to look at the relationship between broken home family background and psychosocial development in class X students of SMK N 9 Padang. The population of this study was 420 people, with a sample of 204 people taken using the Proportional Sampling technique. The method used in this research is quantitative with the type of research that is correlational. This study examines the relationship between broken home family background and psychosocial development in students. The instrument used in data collection in this study was a questionnaire that was arranged according to the Likert scale model. Data analysis was performed using a statistical program on SPSS 20 and Microsoft Excel computers. Based on the hypothetical results, the rcount value is 0.429 while the rtable value is 0.138 because the rcount value is greater than the rtable value (0.429 rtable 0.138) so there is a significant relationship between children with broken home family backgrounds and their psychosocial development in everyday life

    HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS X SMK N 1 SUMATERA BARAT SEMESTER GENAPTAHUN AJARAN 2021/2022

    Get PDF
    Abstract:This study aims to determine the relationship between family harmony and self-concept of class X students of SMK N 1 West Sumatra. The type of research used in this research is quantitative with the type of correlational research. The population in this study was class X SMK N 1 West Sumatra 420 students, the sample in this study was class X SMK N 1 West Sumatra 205 students, the technique used in this study was random (Random Sampling), the variables studied in this study were random sampling. In this study, family harmony with self-concept.This study examines the relationship between family harmony and self-concept. Quantitative research is the systematic scientific study of graphs and phenomena and relationships. The instrument used in collecting data in this study was a questionnaire that was compiled according to a Likert scale model. Data analysis was performed using statistical programs on SPSS 20 computer and Microsoft Excel. Based on the results of the hypothesis, the calculated r value is 0.151 while the r table value is 0.138 because the calculated r value is greater than r table (0.1510.138) there is a relationship between Family Harmony and Self-Concept. Keywords: Family Harmony, Self Concep

    EFEKTIVITAS REHABILITASI RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS HIDUP PENGGUNA NARKOTIKA

    Get PDF
    Penyalahgunaan narkotika dapat berdampak negatif pada kualitas hidup. Bagi pengguna narkotika, kualitas hidup merupakan komponen penting, ini berkaitan dengan proses pemulihan. Rehabilitasi rawat jalan merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Kualitas hidup juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rehabilitasi rawat jalan terhadap kualitas hidup pengguna narkotika. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif  dengan pendekatan analisis komparatif. Data yang dikumpulkan adalah data klien sebelum dan setelah menyelesaikan 4-8 sesi intervensi rehabilitasi. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen WHOQoL-BREF. Jumlah subjek 102 klien dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan SPSS 25. Hasil dari hasil uji paired T-test diperoleh nilai sig. (2-tailed) .000 berarti terdapat perbedaan kualitas hidup pengguna narkotika sebelum dan setelah mengikuti intervensi rehabilitasi rawat jalan. Karena menggunakan data yang sudah ada, terdapat kondisi yang tidak terkontrol, sehingga rehabilitasi tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya faktor yang meningkatkan kualitas hidup. Kesimpulan diperoleh bahwa program rehabilitasi rawat jalan dapat meningkatkan kualitas hidup klien

    EFEKTIVITAS REHABILITASI RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS HIDUP PENGGUNA NARKOTIKA

    Get PDF
    Penyalahgunaan narkotika dapat berdampak negatif pada kualitas hidup. Bagi pengguna narkotika, kualitas hidup merupakan komponen penting, ini berkaitan dengan proses pemulihan. Rehabilitasi rawat jalan merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Kualitas hidup juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rehabilitasi rawat jalan terhadap kualitas hidup pengguna narkotika. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif  dengan pendekatan analisis komparatif. Data yang dikumpulkan adalah data klien sebelum dan setelah menyelesaikan 4-8 sesi intervensi rehabilitasi. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen WHOQoL-BREF. Jumlah subjek 102 klien dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan SPSS 25. Hasil dari hasil uji paired T-test diperoleh nilai sig. (2-tailed) .000 berarti terdapat perbedaan kualitas hidup pengguna narkotika sebelum dan setelah mengikuti intervensi rehabilitasi rawat jalan. Karena menggunakan data yang sudah ada, terdapat kondisi yang tidak terkontrol, sehingga rehabilitasi tidak bisa dikatakan sebagai satu-satunya faktor yang meningkatkan kualitas hidup. Kesimpulan diperoleh bahwa program rehabilitasi rawat jalan dapat meningkatkan kualitas hidup klien.Top of For

    PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA (PSBN) TUAH SAKATO PADANG

    Get PDF
    Remaja tuna netra mengalami perkembangan fisik dan psikologis yang sama dengan remaja normal lainnya. Sementara pengetahuan dan tuntunan memasuki usia remaja seperti yang didapatkan anak-anak normal di sekolah tidak mereka peroleh. Hal ini disebabkan masih ada orang tua yang berpendapat bahwa tidak ada gunanya menyekolahkan tuna netra pada pendidikan formal. Kondisi ini membuat mereka tabu terhadap hal –hal yang seharusnya menajdi perhatian  ketika memasuki usia remaja. Karena di usia remaja, mereka telah mencapai kematangan  alat reproduksi dan harus dijaga kesehatannya.   Berdasarkan data tersebut, perlu ada upaya untuk membantu penyandang tuna netra dalam memperoleh informasi kesehatan reproduksi, melalui pemberian penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini  adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Kelayan tuna netra antusias mengikuti penyuluhan ini. Di hari pelaksanaan kegiatan tidak seorangpun kelayan yang datang terlambat. Hal ini menandakan adanya keinginan untuk memperoleh pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi. Antusias mereka juga tercermin dari keseriusan peserta dalam mendengarkan materi dan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Diakhir kegiatan beberapa orang peserta diminta menyampaikan pesan dan kesan. Mereka sangat senang mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan akan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.Â

    Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Menanggulangi Perilaku Menyontek Siswa di SMP Negeri Kota Padang

    No full text
    The background of this research is the occurrence of cheating behavior by students, when carrying out exams on average in each class there are 5-15 students who cheat, and during the midterm exam implementation there are 65% -80% of students cheating. The supervising teacher is one of the educators who plays a role in tackling students' cheating behavior at school. This study aims to describe the role of the supervising teacher in overcoming student cheating behavior, namely with regard to: (1) the role of the supervising teacher in preventing the occurrence of cheating behavior in students, (2) the role of the supervising teacher in alleviating cheating behavior in students. This research is classified as a quantitative descriptive research, namely describing a certain situation or situation as it is. The population in this study were supervising teachers at State Junior High Schools in Padang City. Sampling used the Cluster Sampling method, which consisted of 20 supervising teachers. The data collection tool used was a questionnaire and the data were analyzed using percentage techniques. Based on this research, it is suggested: (1) supervising teachers, in order to further improve the services that will be provided to students so that students do not have cheating behavior, (2) subject teachers, it is expected that teachers pay more attention to student learning processes and work together with supervising teachers to overcome behavior cheating students, and (3) it is expected that other researchers will continue research on the collaboration of supervising teachers with school personnel to overcome student cheating behavior. Keywords: The role of guidance counseling teachers, cheating behavior

    Upaya guru bimbingan dan konseling mengembangkan emosi siswa pada masa remaja di SMP Negeri se-kota Padang

    No full text
    Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa masih ada siswa yang berkata kotor dan kasar terhadap guru, masih ada yang suka bertengkar dengan teman, melanggar disiplin sekolah, mempunyai sikap cuek terhadap lingkungan sekolah, melakukan tindakan yang melanggar norma, dan kurang hormat terhadap guru. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upaya guru bimbingan konseling mengembangkan emosi siswa pada masa remaja. Metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi adalah guru bimbingan konselingdi SMP Negeri Kota Padang yang bertugas pada tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 77 orang. Pengambilan sampel menggunakan Cluster Sampling, yang berjumlah 20 orang guru bimbingan konseling. Instrumen yang digunakan berupa angket, data dianalisis menggunakan teknik persentase menggunakan bantuan komputer program Microsoft Office Excel, SPSS 20.0. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: Upaya guru bimbingan konseling mengembangkan emosi positif siswa termasuk pada kategori kurang baik sebesar 45%. Dengan demikian diharapkan adanya kerjasama dengan guru mata pelajaran agar lebih memperhatikan perkembangan emosi siswa dalam proses belajar danuntuk peneliti lainnya melanjutkan dengan sampel orangtua, sehingga diperoleh gambaran yang lebih kompleks tentang perkembangan emosi siswa dilingkungan keluarga
    corecore