19 research outputs found

    Pengaruh Self-Management Education Terhadap Pemberdayaan Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD Wangaya Denpasar

    Get PDF
    PPOK merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas kronik di seluruh dunia. Tahun 2020 PPOK diprediksi sebagai penyebab kematian keempat di dunia. Pemberdayaa pasien untuk berpartisipasi aktif dibutuhkan dalam penanganan pasien PPOK. Akan tetapi, pemberdayaan pasien PPOK dalam mengelola penyakitnya masih rendah. Self management education merupakan salah satu intervensi untuk meningkatan pemberdayaan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh self management education terhadap pemberdayaan pasien PPOK. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiment dengan pendekatan pre test and post test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling yaitu sebesar 36 orang yang terdiri dari 18 kelompok perlakuan yang mendapatkan self management education melalui media booklet dan 18 kelompok kontrol yang mendapat prosedur edukasi yang berlaku di ruangan. Sampel diambil dari populasi pasien PPOK di Poliklinik paru RSUD Wangaya yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang diambil meliputi karakteristik responden, pengetahuan, sikap, tindakan, kemampuan mengambil keputusan, self efficacy dan gejala PPOK. Data dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Paired t test, dan Mann whitney U test. Hasil uji statistik Mann Whitney U test menunjukkan ada perbedaan komponen pemberdayaan (pengetahuan, sikap, tindakan, kemampuan mengambil keputusan dan self efficacy) antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan p=<0,0001, sedangkan untuk gejala PPOK tidak terdapat perbedaan dengan p=0,713. Self management education efektif meningkatkan pemberdayaan pasien PPOK, tetapi belum efektif menurunkan gejala PPOK. Penelitian di tempat yang berbeda dengan responden yang lebih homogen dan waktu pengamatan yang lebih panjang perlu dikembangkan untuk penelitian selanjutny

    HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP SELF CARE MANAGEMENT PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II

    Get PDF
    Manajemen Perawatan Diri penting dalam mencegah terjadinya komplikasi pada pasien dengan Diabetes Mellitus tipe II. Faktor-faktor yang dapat menghambat kurangnya manajemen perawatan diri adalah kurangnya self-efficacy dan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dan dukungan sosial terhadap manajemen perawatan diri pasien yang menderita diabetes mellitus tipe 2 di Desa Sembiran Kecamatan Tejakula. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel pasien yang mengalami DM tipe II DM dan memiliki kadar glukosa darah ≥150 mg / dl adalah 79 orang. Instrumen penelitian menggunakan self efficacy, dukungan sosial dan kuesioner SDSCA yang dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara self efficacy terhadap manajemen perawatan diri pada pasien diabetes tipe II di Desa Sembiran Kecamatan Tejakula, dilihat dari nilai korelasi Rank Spearman 0,605 dengan nilai p = 0,0001 <α = 0,05 dan ada hubungan self efficacy. dan dukungan sosial terhadap manajemen perawatan diri pasien yang menderita diabetes mellitus tipe 2 di Desa Sembiran Kecamatan Tejakaula, dilihat dari nilai korelasi peringkat Spearman sebesar 0,648 dengan nilai p = 0,0001 <α = 0,05. Diharapkan bahwa dengan dukungan sosial yang baik dan self efficacy dapat meningkatkan perilaku manajemen perawatan diri pada pasien yang menderita DM tipe II

    KNEE STRETCHING EXERCISE MENINGKATKAN PENCAPAIAN RANGE OF MOTION DAN MENURUNKAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN ARTHRITIS RHEUMATOID

    Get PDF
    Rheumatoid arthritis (AR) is one of the joint diseases commonly experienced by people with complaints of pain and limited range of joint motion. Management for patients who experience joint stiffness and pain can be done through exercise. Knee streecing exercise (KSE) is an activity of stretching the muscles in the knee area to increase muscle flexibility and range of joint motion. The purpose of this study was to determine the effect of giving Knee Stretching Exercise (KSE) on achieving range of motion (ROM) and Pain Intensity in Rheumatoid Arthritis Patients. This research design is quantitative with pre-experimental design using one group pretest and posttest design approach. The sample in this study were 45 elderly who suffer from rheumatoid arthritis (RA) according to inclusion and exclusion criteria. The instruments used in this study were the gionometer and numerical rating scale (NRS). Data were analyzed using the Wilcoxon rank test. Statistical test results showed that there was an effect of Knee Stretching Exercise (KSE) on the intensity of Pain and Achievement of Range of Motion in Reumathoid Athritis patients with a p value of 0.0001 (p <0.05). A decrease in the intensity of pain experienced by respondents after being given KSE training. The range of joint motion in the respondents increased to full flexion (1350) and full extension (0-10). It is suggested that the community routinely conduct KSE training because it is easy and simple to do. Keyword : Knee streecing exercise (KSE); range of motion; pain intensit

    IMPLEMENTASI TOOLS NETWORK MAPPER PADA LOKAL AREA NETWORK (LAN)

    Get PDF
    The development of computer technology in today's rapidly increasing, a lot of aspects in the world of computers that can be developed starting from the hardware ( hardware ) , software ( software ) as well as its operating system . Almost every year , every month , even every week offering computer world discoveries and developments both hardware ( hardware ) and software (the software) . The development of software on the network world is something that is very encouraging for network users , a wide range of specialized software for a network marketed by the manufacturer of the software , but of development - these developments there is the other side that we do not want, which exploit program development , as this can be detrimental to network users , we can imagine how disappointed we are , when we are indulge in the network and find out the data - we lost important data , or classified documents we are known by people who are not responsible , users exploit program is known as hackers , Tools Network Mapper is one of the many programs exploit in the world. Tools Network Mapper program called the exploit because it can be used to identify in and explores the data without the knowledge of the target computer or computer without the user's permission on the go , therefore we should be more careful - be active in the network. we already know that in order to solve a problem properly we must first study the problem itself, from the emergence of the problem until the cause and effect that caused by the problem itself , as well as in the manufacture of network security software , of course, the software maker first study one or a few programs - programs that exploit exists. In connection with our society is still relatively ignorant about the exploit in the writing program faculty research , the writer will discuss about the workings of one of the programs that exploit Tools Network Mapper in identifying in and explores the target computer data. Keywords : Application Network Mapper , Network Local Area Networ

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Video Terhadap Self-Care Management pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

    Get PDF
    Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Perawatan diri merupakan salah satu usaha pencegahan komplikasi dan menurunkan angka kematian pada diabetes mellitus. Self care management pada penderita diabetes melitus dapat ditingkatkan dengan memberikan pendidikan kesehatan, salah satunya melalui video. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan melalui video terhadap self care management pada diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Interna RSD Mangusada Badung. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dengan desain one group pre-test and post-test. Jumlah sampel 37 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner summary of diabetes self-care activities. Data dianalisis menggunakan uji wilxocon. Hasil penelitian sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar self care management cukup sebanyak 24 responden (64.9%) terjadi peningkatan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar self care management baik sebanyak 26 responden (70,3%). Analisis pengaruh pendidikan kesehatan melalui video terhadap self care management pada diabetes melitus tipe 2 didapatkan nilai p&lt;0,001. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui video terhadap self care management pada diabetes melitus tipe 2. Rekomendasi penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perawat agar selalu memberikan pendidikan kesehatan kepada penderita diabetes mellitus tipe 2 sehingga meningkatkan self care management pada diabete

    HUBUNGAN SELF CARE ACTIVITY DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE DI POLIKLINIK JANTUNG RSU FAMILI HUSADA

    Get PDF
    Depresi merupakan kondisi yang rentan dialami oleh pasien Congestive heart failure, dimana keadaan patologis gagal jantung seperti kerusakan struktur dan fungsi jantung secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup pasien, serta tingginya angka rehospitalisasi dan mortalitas dapat menyebabkan timbulnya keterbatasan fungsional dan distress psikologis bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Self Care Activity Dengan Tingkat Depresi Pada Pasien CHF. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Jantung RSU Famili Husada. Pengambilan sampel dengan menggunakan nonprobability sampling dengan teknik proposive sampling, diperoleh sampel 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 responden sebagian besar&nbsp; memiliki tingkat depresi sedang yaitu 30 responden (60%). Sedangkan self care activity sebagian besar memiliki self care activity yang cukup yaitu 36 responden (72%). &nbsp;Hasil uji rank spearman &nbsp;test menunjukan nilai p-value 0,000&nbsp; α = 0,05 yang artinya ada hubungan self care activity dengan tingkat depresi pada pasien CHF di poliklinik Jantung RSU Famili Husada

    PENGARUH PENERAPAN SLOW-STROKE BACK MASSAGE DENGAN VCO (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN NYERI KEPALA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI BANJAR DUKUH KELURAHAN SERANGAN

    Get PDF
    Headache is a problem that is often felt by patients with hypertension. One of the non-pharmacological therapies that can reduce hypertension and pain is SSBM (Slow Stroke Back Massage) with VCO (Virgin Coconut Oil). This massage can relieve muscle tension, relax the patient and improve circulation. The purpose of this study was to determine the effect of cutaneous stimulation application: slow stroke back massage with VCO (Virgin Coconut Oil) on decreasing blood pressure and headache in elderly patients with hypertension in Banjar Dukuh, Serangan District. The design of this study was a Quasy Experimental Design with a Non Equivalent Control Group design. The sampling technique used was purposive sampling with a sample size of 30 respondents. The research instrument used an observation sheet, VAS (Visual Analogue Scale), SOP (Standard Operating Procedure) and a demographic data questionnaire. The statistical test used was the Wilcoxon Signed Rank Test and the Mann Whitney U Test with the Shapiro Wilk normality test. The results of the Wilcoxon Signed Rank Test showed a probability value of blood pressure (sig) 0.001 (p <0.05) and a probability value of headache (sig) 0.001 (p <0.05). The results of the Mann Whitney U Test obtained a probability value of blood pressure (sig) 0.001 (p <0.05) and a probability value of headache (sig) 0.002 (p <0.05). In conclusion, Ha was accepted, which means that there was an effect of cutaneous stimulation application: slow stroke back massage with VCO (Virgin Coconut Oil) on decreasing blood pressure and headache in elderly patients with hypertension in Banjar Dukuh, Serangan District. Based on the results of this study, it is expected that SSBM therapy with VCO can help to reduce blood pressure and headaches, especially in elderly people with hypertension who choose non-pharmacological treatment

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Pengunjung di Rumah Sakit Umum Bali Royal

    Get PDF
    Keluarga pasien mempunyai peranan peting dalam pencegahan infeksi nosokomial dengan cara meningkatkan perilaku mencuci tangan dengan baik. Akan tetapi pelaksanaan cuci tangan pada keluarga pasien belum berjalan secara optimal karena disebabkan banyak keluarga pasien tidak mengetahui cara mencuci tangan yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengerauh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap perilaku Cuci Tangan Pengunjung di Rumah Sakit Umum Bali Royal. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiment dengan pendekatan pre test and post test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik quata sampling yaitu sebesar 29 orang yang terdiri dari perlakuan yang mendapatkan pendidikan kesehatan melalui media leaflet dan kelompok kontrol yang mendapat prosedur edukasi yang berlaku di ruangan. Data dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon test, dan Mann whitney U test. Hasil uji statistik Mann Whitney U test menunjukkan ada perbedaan perilaku pengunjung mencuci tangan antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan p=&lt;0,0001. Pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan melalui media leaflet efektif meningkatkan perilaku pengunjung dalam mencuci tangan. &nbsp;Perawat diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai pentingnya mencuci tangan kepada keluarga pasien sehingga infeksi nosokomial dapat dicegah

    STUDI KORELASI ANTARA BMI DENGAN MORTALITAS PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

    Get PDF
    Latar Belakang Gagal jantung kongestif (GJK) merupakan masalah kesehatan progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang dan kasus gagal jantung menjadi kasus 10 terbesar di RSUD Mangusada. Salah satu kondisi yang memperberat pasien dengan gagal jantung kongestif adalah obesitas. Penentukan tingkat obesitas dapat menggunakan pengukuran antropometri, salah satunya berupa pengukuran Body Mass Index (BMI). Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan BMI dengan mortalitas pasien GJK di RSUD Mangusada. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional study) menggunakan uji analisis korelasi Gamma. Hasil Hasil penelitian menunjukkan p = 0.043 dimana p < (0.05) sehingga Ho gagal ditolak yang berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara BMI dengan mortalitas pasien gagal jantung kongestif. Nilai korelasi 0.198 yang berarti korelasi sangat lemah dan arah korelasinya positif yaitu semakin besar BMI pasien risiko meninggal juga semakin besar. Kesimpulan BMI terbukti memiliki korelasi yang signifikan dengan mortalitas pasien gagal jantung kongestif, sehingga kontrol diet pada pasien GJK sangat diperlukan

    Hubungan Hipertensi dan Aritmia Dengan Mortalitas Pasien Congestive Heart Failure

    Get PDF
    Gagal jantung merupakan masalah kesehatan progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang. Selain usia dan jenis kelamin, faktor penting lainnya yang dapat memperberat kondisi pasien adalah adanya hipertensi dan aritmia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara hipertensi dan aritmia dengan mortalitas pasien CHF di RSUD Mangusada. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan aritmia dengan mortalitas pasien CHF di RSUD Mangusada. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional study) menggunakan uji analisis korelasi Lambda. Hasil penelitian menunjukkan nilai p pada variabel hipertensi adalah 0.847 dimana p &gt; (0.05) sehingga Ho ditolak yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan mortalitas pasien CHF nilai p = 0.00 dimana p &lt; (0.05) sehingga Ho gagal ditolak yang berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara Aritmia dengan mortalitas pasien CHF dengan nilai korelasi 0.498 yang berarti kekuatan korelasi sedang. Aritmia memiliki korelasi yang signifikan terhadap mortalitas pasien CHF, sedangkan hipertensi tidak
    corecore