18 research outputs found

    Pengaruh Harapan terhadap Kecenderungan Residivis pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Basung

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini ditemukan tingkat kecenderungan redivis di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Basung masih tinggi. Terlihat dari beberapa narapidana yang sudah dibebaskan mengulangi kejahatan kembali dengan kasus yang sama sehingga ditahan kembali, hal ini sebabkan oleh masih rendahnya harapan untuk berubah dalam diri narapidana tersebut. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya Pengaruh Harapan Terhadap Kecenderungan Residivis Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lubuk Basung.  Penelitian ini tergolong penelitian kuantitaif dengan pendekatan regresi yaitu melihat pengaruh dua buah variabel yang berbeda. Populasi penelitian ini adalah seluruh narapidana yang mengalami kasus residivis sebanyak 38 orang narapidana. Sampel penelitian sejumlah 38 orang yang diambil menggunakan teknik total samplimg. Data dikumpulkan menggunakan metode skala dengan instrument skala likert dan kemudian diolah dengan teknik analisis data  menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 25. Hasil uji hipotesis pada penelitian ini didapatkan bahwa didapatkan Fhitung > Ftabel (11,192 > 4,11) dengan koefisien determinasi 23,7% dengan 76,3 dipengaruhi oleh faktor lain, dimana dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara harapan terhadap kecenderungan residivis pada narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Lubuk Basung

    Pelaksanaan Konseling Lintas Budaya Oleh Guru Bimbingan Dan Konseling Melalui Bimbingan Kelompok Di SMKN 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil wawancara penulis dengan guru Bimbingan dan Konseling sebagai informan kunci dan guru wali kelas sebagai informan pendukung serta 2 orang siswa yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan yang dimiliki siswa (A) kebudayaan Jawa dan kebudayaan yang dimiliki oleh siswa (M) kebudayaan Minang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendekatan konseling lintas budaya oleh guru bimbingan dan konseling di smkn 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang merupakan penelitian yang didasarkan pada pengumpulan, analisis, dan interpretasi data berbentuk narasi serta visual (bukan angka) untuk memperoleh pemahaman mendalam dari fenomena tertentu yang diamati. Jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu dengan mengambarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Sesuai dengan informasi yang diperoleh atau penelitian yang berusaha untuk mengumpulkan data-data menyajikan data dan menganalisis data, mengambarkan pemecahan masalah yang ada. Data didapatkan dari observasi , wawancara yang dilakukan di sekolah smkn 1 Pulau Punjung. Adapun informan dari penelitian ini adalah informan kunci guru bimbingan dan konseling, wali kelas dan informan pendukung yaitu siswa kelas X AKL inisial (A) dan inisial (M). Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan konseling lintas budaya oleh guru bimbingan dan konseling melalui bimbingan kelompok di smkn 1 Pulau Punjung yaitu pendekatan yang berfokus pada universalitas dari sebuah budaya sehingga sebuah budaya dapat diterima oleh semua kalangan. Siswa berbaur dengan kelompok yang memiliki kebudayaan yang sama dengannya. Pendekatan emik yaitu pendekatan yang diperhatikan ciri khas dari budaya yang ada dan menyesuaikan dengan kebutuhan saat proses bimbingan dan konseling. Siswa lebih nyaman untuk menceritakan permasalahannya kepada teman yang memiliki kebudayaan yang sama dari pada ke guru bimbingan dan konseling. Pendekatan inklusif yaitu pendekatan yang menekankan keterlibatan konselor dalam proses bimbingan dan konseling yang sedang berlangsung

    Pengaruh Kekerasan dalam Rumah Tangga terhadap Kepribadian Anak di Desa Tandikek Sumatera Utara

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya orangtua yang melakukan kekerasan terhadap anak di Desa Tandikek Sumatera Utara. Kekerasan yang dilakukan berupa kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran. Berdasarkan kondisi di atas maka dilakukan penelitian tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga terhadap kepribadian anak dalam rumah tangga di Desa Tandikek Sumatera Utara. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kekerasan dalam rumah tangga terhadap kepribadian anak dalam rumah tangga di Desa Tandikek Sumatera Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan metode regresi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 36 orang dan sampel yang diambil adalah 36 orang dengan menggunakan total sampling. Data didapat dengan menggunakan skala likert yang telah terbukti valid dan kemudian diolah menggunakan teknik pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi statistic product and service solution (SPSS) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji regresi sederhana diperoleh hasil  0,726 > 0,329, bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara kekerasan keluarga terhadap kepribadian anak dalam rumah tangga sebesar 52,6% dan 47,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel penelitian

    Peran Wali Kelas Mengatasi Perilaku Agresif Siswa di SMAN 8 Mandau Duri Riau

    Get PDF
    This research was conducted in accordance with the phenomena that occurred at SMA N 8 Mandau which showed cases of students behaving aggressively such as fighting teachers, fighting with friends, making fun of friends and damaging school infrastructure. The homeroom teacher is the person closest to the students and has the authority to handle cases like this, because at SMA N 8 Mandau there is a rule that for any problems or inappropriate behavior caused by students, the homeroom teacher is the first to have authority. to deal with them. The purpose of this research is to find out how the role of the homeroom teacher is in overcoming the aggressive behavior of students at SMA N 8 Mandau. The research method that the writer uses is descriptive qualitative research. The informants in this study were the homeroom teacher of class XI IPS 3 as a key informant and two students of class XI IPS 3 who behaved aggressively as supporting informants. Data collection was carried out by interviews and observation, as well as documentation. While the data analysis technique used is to examine all data, data reduction, and data presentation. The results of the study explained that the homeroom teacher of SMA N 8 Mandau overcame aggressive behavior in the first way that was carried out by the homeroom teacher, namely seeking information or seeking the truth whether students were actually carrying out aggressive behavior. information from subject teachers who teach in classes whose students behave aggressively, then the homeroom teacher will reduce points and enter the student's name in the case book, then the homeroom teacher will call students who behave aggressively to be given individual counseling services and finally the homeroom teacher will call parents students who behave aggressively to discuss and find solutions to student problems with parents

    Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Siswa yang Kecanduan Game Online di SMPN 3 Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota

    Get PDF
    The purpose of this study was to find out what the guidance and counseling teacher's efforts are in dealing with students who are addicted to online games in students of SMPN 3 Harau District, Fifty City District. The purpose of this research is to add insight into the efforts of guidance and counseling teachers in dealing with students who are addicted to online games. This type of research is field research (Field Research) with a qualitative descriptive method, namely research that produces descriptive data in the form of written or spoken words from people and the observed behavior. The informants in this study were divided into two, namely key informants and supporting informants. Guidance and counseling teacher key informants, four student support informants. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Based on the results of the study, it shows that the efforts of guidance and counseling teachers in dealing with students who are addicted to online games are using curative efforts. Curative effort is an activity or a series of treatment activities to overcome a problem that occurs. In curative efforts there is an alleviation function, where the alleviation function is an effort made to overcome problems through guidance and counseling services with the aim that deviant behavior does not occur again. Curative efforts are provided through basic services with individual counseling strategies, providing educational punishments to students and collaborating with related parties

    Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Masalah Disiplin Belajar Siswa dari Keluarga Broken home di Madrasah Aliyah Negeri Kota Pariaman

    Get PDF
    Latar belakang dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru BK dalam mengatasi masalah disiplin belajar siswa yang berasal dari keluarga broken home. Masalah belajar yang dialami siswa tersebut seperti siswa terlambat memasuki kelas, siswa tidak mengumpulkan tugas, serta siswa yang tidak hadir tanpa keterangan. Tujuan yang ingin dicapai dalam hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Disiplin Belajar Siswa Dari Keluarga Broken home Di Madrasah Aliyah Negeri Kota Pariaman. Jenis penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan bersifat deskriptif kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah dua  orang guru bimbingan dan konseling, sedangkan untuk informan pendukung adalah siswa yang berasal dari keluarga broken home yang mengalami masalah disiplin belajar yang berjumlah tiga belas orang siswa. Dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan penulis melakukan wawancara dengan informan tersebut. Setelah data diperoleh kemudian data diolah dengan menggunakan analisis data deskriptif analitik dan dilakukan trigulasi data dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan data dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru BK ada 4 komponen layanan yaitu layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif dan dukungan sistem. Pada layanan dasar guru BK menggunakan strategi layanan dengan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Pada layanan peminatan dan perencanaan individual guru BK menggunakan strategi layanan dengan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, dan bimbingan kelompok. Pada layanan responsif guru BK menggunakan strategi layanan dengan konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Pada dukungan sistem disini guru BK mendapatkan dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling ini hanya saja disini pihak sekolah tidak memiliki anggaran tersendiri untuk pelaksanaan layanan BK

    Peranan Guru Bimbingan dan Konseling dalam Membina Interaksi Sosial Siswa di SMPN 1 Simpati Kabupaten Pasaman

    Get PDF
    Penelitian ini memfokuskan kepada Peranan Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Interaksi Sosial Siswa Di Smp N 1 Simpati Kabupaten Pasaman. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Interaksi Sosial Siswa Di Smp N 1 Simpati Kabupaten Pasaman. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu dengan menggambarkan kejadian yang terjadi dilapangan. Teknik yang peneliti pilih adalah snowball sampling  yaitu informan diambil secara acak. Satu informan dapat memberikan informasi-informasi yang akan dikembangkan. Informan kunci adalah dua guru bimbingan dan konseling dan informan pendukung adalah lima orang siswa SMP N 1 Simpati. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang penulis gunakan adalah reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling memperbaiki interaksi sosial siswa yaitu dengan menyusun program bimbingan dan konseling, melaksanakan program bimbingan dan konseling dalam mengatasi intetraksi sosial siswa dengan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling dilakukan dengan memberikan layanan segera, hasil analisis dan tindak lanjut dilakukan dengan memberikan layanan konseling perorangan kepada siswa. Pembinaan guru bimbingan dan konseling ini telah terlaksana dengan baik

    Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadap Perilaku Gender Siswa Di SMP Negeri 1 Tanjung Raya

    Get PDF
    Penelitian ini berawal dari adanya siswa yang  kurang paham dengan gendernya yaitu belum memerankan dirinya sesuai gender dalam kehidupan dimana ada siswa yang gaya berbicara, pakaian dan sikapnya belum menunjukan sesuai gender. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan kelompok terhadap perilaku gender siswa. Ruang lingkup dalam penelitian ini untuk melihat perilaku gender siswa pada kelas IX. Penelitian ini adalah penelitian Pre Ekperimen model one group pretest-postest design, populasi adalah siswa kelas IX berjumlah 104 orang, sedangkan sampel penelitian adalah 10 orang. Pengambilan sampel siswa menggunakan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan angket yang disebar dan berdasarkan saran dari guru bk. Instrument pengumpulan data adalah skala likert. Teknik analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji Z (wilcoxon) memperlihatkan perbedaan antara nilai pretest dan posttest. Diketahui hasil uji wilcoxon  Sig p-value  sebesar 0,009 < ? (? =0,05) yang artinya Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara bimbingan kelompok terhadap perilaku gender siswa. Kata kunci: Bimbingan Kelompok, Perilaku Gende

    Masalah Sosial Pada Anak Putus Sekolah ( Studi Kasus Di Jorong Padang Laweh Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya beberapa siswa yang putus sekolah di jorong padang laweh dan menimbulkan masalah sosial. Tujuan untuk mengetahui masalah sosial pada anak putus sekolah di Jorong Padang Laweh Nagari Tapi Selo. Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu kualitatif berbentuk studi kasus yang menggambarkan tentang masalah sosial pada anak putus sekolah di jorong padang laweh. Ini merupakan studi mendalam yang dilakukan kepada sekelompok indivindu atau kejadian. Tiga tahap dalam studi kasus yaitu, pengumpulan data, analisa,dan menulis. Saat pengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Kemudian dalam analisis menggunakan Aplikasi Atlas ti selanjutnya reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami putus sekolah di Jorong Padang Laweh umumnya menghabiskan waktu mereka untuk mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh lepas. Kondisi ini disebabkan oleh kenyataan bahwa orang tua mereka tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga sulit bagi mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Beberapa faktor yang menjadi penyebab putus sekolah termasuk latar belakang pendidikan orang tua, pandangan masyarakat terhadap pendidikan, kelemahan ekonomi keluarga, kondisi lingkungan tempat tinggal anak, kurangnya minat anak terhadap pendidikan, dan pergaulan dengan teman yang buruk. Dampak sosial yang timbul akibat putus sekolah termasuk tingginya tingkat pengangguran, meningkatnya kasus kriminalitas, kemiskinan, dan perilaku kenakalan remaja. Kata Kunci: Masalah Sosial, Putus Sekolah

    Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik terhadap Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Dimasa Pendemi Covid-19 Di SMPN 1 Sungai Pua

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena  yang ada SMPN 1 Sungai Pua yang menunjukkan bahwasanya didapati siswa mengalami kecemasan saat menghadapi ujian. Siswa merasa tidak tenang dan tidak rileks saat detik-detik akan menghadapi ujian dikarenakan siswa banyak yang tidak belajar di rumah, saat waktu akan dilaksanakannya ujian mereka sibuk membaca catatan dan membahas soal-soal yang di berikan guru sebelumnya. Ketika siswa melakukan ujian di dalam kelas terdapat siswa yang sangat gelisah, cemas, terlihat ragu dalam menjawab soal ujian, tidak berkonsentrasi saat ujian. Untuk mereduksi kecemasan kecemasan siswa menghadapi ujian semester tersebut guru BK berupaya mengatasinya melalui beberapa jenis teknik konseling salah satunya dengan teknik desensitisasi sistematik. Peneliti mencoba melakukan teknik desensitisasi sistematik dalam layanan konseling individual. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah penggunaan teknik desensitisasi sistematik untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian semester dimasa pandemi covid-19 di SMPN 1 Sungai Pua. Penelitian ini tergolong pre eksperimen model One Group Pretest Postest Design. Populasi adalah seluruh siswa kelas VIII yang  berjumlah 98 orang, sedangkan teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah teknik Non Random Sampling yaitu Purposif Sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang. Instrument pengumpulan data adalah skala likert. Data tentang kecemasan menghadapi ujian semester dikumpulkan melalui skala, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon  Rank Test dengan bantuan SPSS 23. Hasil penelitian yang telah diketahui dari hasil nilai uji Z (Wilcoxon) menunjukkan perbedaan antara nilai pretest dan postest. Dari hasil perhitungan uji Wilcoxon diperoleh nilai Z sebesar -2,524. Berdasarkan ketentuan yang berlaku diketahui hasil uji Wilcoxon  sig p-value sebesar 0,012 <?(? = 0,05) yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan uji Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan kecemasan siswa menghadapi ujian semester dimasa pandemi covid-19 untuk pretest dan postest melalui teknik desensitisasi sistematik
    corecore