553 research outputs found

    Kesiapan Teknisi dan Peralatan Dalam Upaya Pencegahan Kebakaran Sarana dan Prasarana di FT UNY

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi strategis mengenai upaya pencegahan kebakaran di bengkel/laboratorium FT UNY, yaitu: (1) Mengetahui profil kemampuan teknisi bengkel/laboratorium FT UNY untuk pencegahan bahaya kebakaran; (2) Mengetahui kondisi kelayakan peralatan pencegahan kebakaran yang dimiliki oleh bengkel/laboratorium FT UNY. Penelitian ini adalah penelitian survei deskriptif, dimana tidak untuk menguji hipotesis, tetapi hanya untuk menggambarkan objek yang diteliti apa adanya. Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Tempat penelitian dilakukan di bengkel/ laboratorium di lingkungan FT UNY mulai bulan Juni sampai dengan September 2009. Subyek dan obyek penelitian adalah semua teknisi bengkel/laboratorium FT UNY dan peralatan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang berada di FT UNY. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, dan selanjutnya dilakukan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Profil kesiapan teknisi bengkel/laboratorium FT UNY untuk pencegahan bahaya kebakaran : (1) 62% Tidak Menguasai, (2) 28% Sedikit Menguasai, (3) 8% Menguasai, dan (4) 1% sangat menguasai, dan Profil kondisi kelayakan peralatan pencegahan kebakaran yang dimiliki oleh bengkel/laboratorium FT UNY : (1) 86% Tidak Pernah dicek, (2) 7% Pernah dicek 1 kali, (3) 2% Pernah dicek 2 kali, dan (4) 5% Pernah dicek 3 kali atau lebih

    Kemiringan Dinding Perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall)

    Full text link
    This research tried to test 3 slopes of jodang trap wall which were usually used by Palabuhanratu fishermen. The objective was to obtain slope of trap wall that selective to babylon snails size. The wall could be passed only by snails with shell length of p ³ 4.27 cm. In this research, 9 traps with slope of 30, 40 and 50o were operated in Palabuhanratu waters. Fishing operations were done 10 times with 3 hours soaking time for each fishing operation. Result showed that slope of jodang trap wall of 50o was more selective than the other two jodang traps. It caught 29.11% of snails with shell length of p ³ 4.27 cm. While, slope of a =40 and a =30o were 19.42% and 10.41% of total catch of babylon snails. Key words: Slope and jodang trap wall Penelitian ini mencoba menguji 3 kemiringan dinding perangkap jodang yang biasa digunakan oleh nelayan Palabuhanratu. Tujuannya untuk mendapatkan sudut kemiringan dinding perangkap yang selektif terhadap ukuran keong macan. Dinding perangkap hanya dapat dilalui oleh keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Dalam penelitian ini, 9 perangkap dengan sudut kemiringan a = 30, 40 dan 50o dioperasikan di perairan Palabuhanratu. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 10 kali dengan waktu perendaman 3 jam per operasi penangkapan. Hasilnya menunjukkan bahwa a = 50o lebih selektif dibandingkan dengan kedua sudut kemiringan dinding lainnya. Sudut kemiringan ini menangkap 29,11% keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Adapun sudut kemiringan a = 40o dan a = 30o adalah 19,42% dan 10,41% dari total tangkapan keong macan

    PENGARUH CASH POSITION, GROWTH DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    Kebijakan deviden menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan perusahaan. Melalui kebijakan ini perusahaan memberikan sebagian dari keuntungan bersih kepada pemegang saham secara tunai . Sebagaimana diketahui bahwa para investor yang menanamkan dananya dalam bentuk saham bertujuan untuk melipat gandakan kekayaan melalui perolehan dividen maupun capital gain ketika terjadi penjualan saham. Jika investor hanya bertujuan membeli saham untuk investasi saja tentunya ia akan mengharapkan pembayaran dividen yang tinggi, akan tetapi bagi mereka yang melakukan tindakan spekulasi ada kecenderungan untuk mengharapkan sejumlah keuntungan dari capital gain. Kondisi demikian itu memerlukan adanya suatu kebijakan dividen yang mampu memberikan dividen yang diharapkan oleh para investor Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cash Position, Growth Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Otomotive di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Otomotive yang go public di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel non probabilitas yang menyeleksi responden – responden berdasarkan criteria atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel sebagai bagian dari populasi dengan jumlah 10. Sedangkan teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda. Pengujian statistik ini menggunakan Softwere SPSS 17 for windows. Berdasarkan hasil pengujian dengan F test, menunjukkan bahwa Cash Position, Growth, Return on Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividen Payout Ratio. Hasil uji t menunjukkan bahwa : Cash Position berpengaruh terhadap Dividen. Growth tidak berpengaruh terhadap Dividen. ROA berpengaruh terhadap Dividen. Kata kunci : Cash Position, Growth Return On Assets Dan Dividend Payout Rati

    Pengaruh Struktur Kepemilikan pada Kinerja Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Pemoderasi (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bei)

    Full text link
    This research aims to find out the effect of ownership structure on the company performance with capital structure as moderating variable: a study on food and beverage companies listed in Indonesia Stock Exchange. The ownership structure in this research is categorized into managerial and external. Population used in this research is the companies operating in food and beverages that are listed in Indonesia Stock Exchange in 2005-2009. The sampling technique is purposive sampling, obtaining 85 companies sample in observation time. The data analysis instrument used is a multiple linear regression. This research shows that the Managerial and External Ownership Structure variables do not affect Company Performance variable. Meanwhile the moderating variable, capital structure, strengthens the effect between the managerial ownership structure and the company performance. The capital structure attenuates the effect between the external ownership structure and the company performance

    Selektor Garuk

    Full text link
    The objective of this study is to obtain a slope of selector that giving the best selectivity to cockle Anadara granosa and Anadara antiquata. Selector was constructed of a line of wood grids with 1 cm in diameter. Gap width between grids was adjusted to the thickness of economical valued cockle Anadara granosa. While, the slopes of selector were α = 10, 20 and 30o. In this study, a number of 120 shells of cockle Anadara granosa and 120 shells of cockle Anadara antiquata were dropped onto selector. Calculation of selector selectivity depended on the retained shells and released shells. Dredge selector was expected to release the shells with length less than 40 mm. Result showed that the selector with slope of 20o was more selective than the other two slopes. Selection length value P50 of cockle Anadara granosa and Anadara antiquata were 39,96 mm and 37,65 mm.Key words : Anadara granosa and Anadara antiquate, dredge, selector, slop

    Perubahan Sifat-sifat Fisik Mata Jaringan Insang Hanyut Setelah Digunakan 5, 10, 15, dan 20 Tahun

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perubahan ukuran mata, kekuatan putus mata dan stabilitas simpul jaring insang hanyut setelah pemakaian 5, 10, 15 dan 20 tahun. Ukuran mata awal adalah 2, 5”, 3, 0” and 3, 5”. Hasil pengukuran akan memberikan informasi umur teknis jaring insang. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan usia pakai menyebabkan ukuran mata menjadi lebih besar. Ini diilustrasikan dengan persamaan UM2,5” = 0, 122t + 6, 106 untuk ukuran mata 2, 5”, UM3,0” = 0, 266t + 7, 314(3, 0”), dan UM3,5” = 0, 0206t + 8, 486(3, 5”). Peningkatan waktu pemakaian akan diikuti oleh penurunan kekuatan putus mata. Penurunan terendah kekuatan putus mata terjadi pada usia pakai 5 tahun. Hubungan keduanya digambarkan dengan persamaan KM2,5” = −1, 51t+11, 12 untuk ukuran mata 2, 5”, KM3,0” = −1, 094t+11, 10(3, 0”), dan KM3,5” = −1, 037t+10, 83(3, 5”). UM adalah ukuran mata, KM kekuatan putus mata dan t waktu pemakaian. Sementara, uji terhadap stabilitas simpul tidak memberikan satu pun pergeseran simpul untuk setiap usia pakai. Dari penelitian ini didapatkan bahwa usia teknis jaring insang adalah 5 tahun

    PENGUNGKAPAN MAKNA BENTUK SIKAP TANGAN ‘EMPRIT MUNGUP’ MELALUI TIPE TARI STUDI DAN DRAMATIK PADA KARYA TARI “VITARKA”

    Get PDF
    Karya tari Vitarka merupakan salah satu karya inspiratif yang berangkat dari sebuah fenomena bentuk sikap tangan pada tari Jawa Timur yaitu Sikap tangan Emprit Mungup dimana pemaknaan tersebut di tafsirkan oleh koreografer pada kehidupan manusia yaitu menyadarkan akan sosok manusia dimana dia berasal disitu dia kembali, manusia yang sebelumnya tidak akan akan menjadi tiada lagi maka dalam kehidupan haruslah manusia mengendalikan diri dari sifat – sifat buruk dan menghargai hidup sebagai kodrat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karya ini memilih salah satu fokus pada pengungkapan isi makna melalui bentuk pertunjukan tipe tari studi – dramatik, dimana berngkat dari sebuah objek sederhana dan di ungkapkan melalui penggambaran suasana dalam sebuah pertunjukan tari.Penulisan pada karya tari Vitarka menggunakan beberapa teori diantaranya Ichonography mengenai ilmu mudra, sebagai acuan dalam pemaknaan bentuk sikap tangan tersebut. Teori koreografi, repetisi, urutan (Sequence), transisi, dan staccato membantu dalam perwujudan mengenai konsep yang telah diangkat menjadi sebuah pertunjukan tari. Penafsiran koreografer pada sebuah bentuk sikap tangan yang kemudian dilanjutkan pada tahap proses kreatif yang diantranya adalah eksplorasi, improvisasi, komposisi, analisisi, evaluasi dan fiishing.Karya tari vitarka menawarkan bentuk sajian tari eksplorasi sebuah objek terpilih yakni bentuk sikap tangan emprit mungup atau vitarka pada ilmu mudra, melalui tari studi – dramatik. Pada hal tersebut koreografer berharap untuk semua penikmat agar dapat belajar dari sebuah obyek sederhana, dari hal kecil menjadi besar, dari yang susah menjadi mudah, dan mengambangkan pemikiran serta penafsiran sesuatu yang berdasar pada ide gagasan yang menimbulkan sebuah kreatifitas.Kata Kunci : Emprit Mungup, Mudra, Tari Studi, Tari dramatik, dan Vitark
    corecore