335 research outputs found

    APLIKASI SISTEM BAHAN BAKAR PADA MESIN DAIHATSU CLASSY TIPE G102 VARIANT SG 1.300 DENGAN SISTEM EFI MENGGUNAKAN ECU TOYOTA SOLUNA SERI 5A-FE

    Get PDF
    Aplikasi sistem bahan bakar EFI dilakukan pada engine stand Daihatsu Classy, bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan aplikasi sistem bahan bakar EFI, menentukan komponen-komponen yang diperlukan dan mengetahui kinerja mesin setelah dilakukan proses aplikasi. Proses aplikasi sistem bahan bakar EFI dimulai dengan menentukan konsep aplikasi menggunakan model penginjeksian D-Jetronic. Konsep aplikasi diuraikan menjadi beberapa tahap, yakni identifikasi komponen, proses rancangan, analisis kebutuhan alat dan bahan, proses aplikasi dan pengujian. Identifikasi komponen dilakukan untuk menentukan jenis komponen yang akan digunakan dalam proses aplikasi karena dalam proses aplikasi ini menggunakan komponen bekas, dilanjutkan dengan proses rancangan penataan komponen, wiring diagram, setelah itu menentukan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam proses aplikasi. Proses aplikasi dilakukan dengan melakukan persiapan, pemasangan pompa bahan bakar tipe in-tank pada tangki yang telah dibuat dudukan pompa, pemasangan filter bahan bakar, pemasangan unit injektor, regulator, kemudian aplikasi wiring diagram pada engine stand yang mengacu pada buku pedoman reparasi mesin 5A-FE Soluna. Selanjutnya proses pengujian komponen sistem bahan bakar dan kinerja mesin, pengujian dilakukan di bengkel Otomotif FT UNY. Kesimpulan dari aplikasi sistem bahan bakar EFI adalah pertama, rancangan penataan komponen, penataan rangkaian kelistrikan, rancangan pengujian dan rancangan dudukan pompa bahan bakar. Kedua proses pengerjaan aplikasi sistem bahan bakar EFI yaitu, pemasangan unit injektor, regulator, membuat dudukan pompa pada tangki bahan bakar, pemasangan pompa bahan bakar dan aplikasi wiring diagram pada engine stand. Ketiga kinerja sistem bahan bakar EFI, sistem bahan bakar dapat bekerja dengan baik hal tersebut diketahui dari hasil pengujian yang sudah dilakukan. Ada kelemahan yaitu pada emisi gas buang melebihi ambang batas

    ANALISIS KESADARAN DAN STRATEGI METAKOGNISI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang  kesadaran dan strategi metakognisi siswa SMP Negeri pada bulan Februari 2020. Penelitian ini  untuk menganalisa kesadaran dan strategi metakognisi  peserta didik kelas IX SMP Negeri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, Pengumpulan data menggunakan angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IX SMP Negeri dengan jumlah sampel 200 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik dengan  kategori BB (Belum Berkembang)  (0%). Sebahagian kecil peserta didik ( 0,62 %) SMP Negeri masuk dalam kategori belum begitu berkembang (MSB) Sebanyak 3,29 % peserta didik masuk ke dalam kategori Belum Begitu Berkembang (BBB),  23,75 % siswa masuk ke dalam kategori Mulai Berkembang (MB), 69,53% siswa masuk ke dalam kategori Sudah Berkembang Baik (SBB), dan  hanya sebanyak 5,82% siswa  masuk ke dalam kategori Super (BSB) atau berkembang sangat baik. Sebanyak 63,68% siswa telah dilatihkan menggunakan strategi metakognisi dalam belajar seperti membuat ringkasan (53,23 %), menggaris bawahi bahan bacaan (9,45 %), dan membuat jembatan keledai (0,9 %). Strategi metakognisi yang paling sering digunakan adalah membuat ringkasan 60,69 %   Kata Kunci : Profil Kesadaran Metakognisi, Strategi Metakognisi, Peserta Didi

    ANALISIS BIAYA KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) (STUDI KASUS : CV. KOTAMA SHOES)

    Get PDF
    Perhitungan dan analisis biaya kualitas adalah suatu langkah awal dalam program Total Quality Management. Permasalahan yang ada pada perusahaan ini adalah belum adanya perhitugan biaya kulitas. Perhitungan dilakukan terhadap empat elemen biaya kualitas, yaitu biaya pencegahan dan penilaian (conformance), biaya kegagalan internal dan biaya eksternal (non-conformance). Analisis biaya kualitas dapat digunakan sebagai informasi awal diperlukan atau tidaknya improvement. Perhitungan biaya kualitas pada penelitian ini menggunakan metode ABC. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menghitung total biaya kualitas dan komposisi elemen-elemen penyusunnya. Perhitungan biaya kualitas pada CV. Kotama Shoes melibatkan biaya-biaya yang terjadi pada rentang tahun 2016 sampai tahun 2017. Salah satu tool yang digunakan adalah diagram sebab akibat. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa biaya kegagalan memiliki proporsi terkecil yaitu sebesar 13%, dan kondisi penjualan paling tinggi sebesar 0,5%

    Innovative Green Technology for Sustainable Industrial Estate Development

    No full text
    Sustainable industrial development requires a balance between economic growth, equity and environment. Two major components of industrial development are energy and raw materials. To minimize the environmental impacts of energy and raw materials, important steps are required to deal with the green economy and global warming issues. The use of innovation technology to industrial gas emission is a preventive solution facing global warming. A research has been done in Industrial Estate in Cilegon (IEC) Banten province, Indonesia, to see how to reduce energy demand and encourage uses of more environmentally-friendly energy in the estate. Fossil energy needs in the industrial estate were analyzed to see the opportunities of energy saving and renewable energy development. The target to be achieved is to reduce the greenhouse gas emissions and improve the energy efficiency in the industrial park

    Penentuan arah Kiblat Masjid dengan metode bayang-bayang kiblat: Studi di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    INDONESIA: Pada hakekatnya Kiblat adalah masalah arah, yakni arah yang menunjuk ke Ka’bah di Makkah. Di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo masjid masjid banyak sekali yang di perbaiki baik dari pembangunannya maupun dari shaf shafnya dan dari generasi ke generasi tidak diukur ulang arah kiblatnya sehingga masyarakat tidak tau apakah sudah benar arah kiblatnya atau masih kurang dari arah kiblat yang sebenarnya. Dari berbagai kriteria yang muncul, peneliti mengadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana akurasi arak kiblat masjid jika dibandingkan dengan metode bayang bayang kiblat. Jenis penelitian ini dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, penentuan jenis penelitian ini didasarkan pada pilihan yang tepat karena berpengaruh pada keseluruhan perjalanan riset. Setelah dilakukannya penelitian dengan hati-hati dan sesuai prosedur cara kerja masing-masing perangkat, ternyata ditemukan deviasi antara metode yang digunakan disetiap masjid dari metode menggunakan kompas, bencet ataupun bertanya kepada para ulama bagaimana arah kiblat yang sebenarnya dibandingkan dengan metode bayang bayang kiblat dengan alat tongkat istiwa’, nilai deviasinya beragam mulai dari 0,1º sampai 3º dari barat ke utara (BU). Perbedaan pada pengukuran beda tempat dan beda waktu juga menunjukkan nilai yang signifikan sudut deviasinya. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penentuan arah kiblat masjid di kecamatan wonoayu kabupaten sidoarjo (khususnya sebagaimana penelitian ini) kurang menghasilkan pengukuran yang akurat dibandingkan dengan metode bayang bayang kiblat dimana banyak sekali masjid masjid melenceng dengan arah kiblat yang sebenarnya. ENGLISH: On the reality Kiblat is about the direction, that direct to Ka’bah at Makkah. At Wonoayu villages on Sidoarjo, there are is so many mosques are repaired from the construction or from the linesand from praying (Shaf). From many critetia which mostly emerge, researcher conduct this research to know the accurasy of the qibla of the mosque if it is compared with the medthod of qibla shadow. This research can be viewed from many perspctives therefore, to determine this research, it is based on the nidh choile because it will influence to the whole research. After conducting this research carefully and in accordance with aech work system of the items, it is found that there is deviation between the method which is used by each mosque that are compas, bencet or to asking to ulama about the right qibla comparing to shadow qibla metdhod with istiwa stick, the score of its deviation is varied fron 0,1º up to 3º from west to the north. The difterence of difference place and time meajurement shows the score with its significant deviation side. From this research, it can be concluded that determination of qibla direction of mosque in wonoayu sub district in sidoarjo regency (partwlorly in this research) it this accurate comparing with qibla shadow. That many of mosques qibla direction is not valid with the exact qibla directio

    Peran Penyuluh Fungsional Agama Islam Non Pegawai Negeri Sipil Bidang Keluarga Sakinah Dalam Mewujudkan Rumah Tangga yang Harmonis di Wilayah Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro

    Get PDF
    Pada hakikatnya perkawinan merupakan langkah awal dalam membentuk suatu keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera lahir batin sesuai yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di mana Negara menjamin kepada tiap-tiap Warga Negara Indonesia untuk membentuk keluarga. Akan tetapi, perjalanan bahtera rumah tangga yang dijalankan oleh setiap pasangan memiliki intensitas tekanan dan persoalan yang beragam, walaupun sejatinya arah dan tujuan kehidupan berumah tangga pada umumnya adalah mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Tidak semua pula setiap pasangan dalam keluarga mampu secara dewasa dalam menghadapi dan mengatasi setiap persoalan. Oleh karenanya, dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang tangguh membutuhkan berbagai macam aspek dan peran dari berbagai pihak terutama komitmen dari pasangan itu sendiri. Penyuluh Agama Islam (PAI) Non Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan pegawai pemerintah yang diangkat, ditetapkan dan diberi tugas, tanggung jawab serta wewenang secara penuh untuk melakukan kegiatan bimbingan, penyuluhan melalui bahasa agama dan pembangunan pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dan fokus pada pembahasan tentang peran penyuluh fungsional non pegawai negeri sipil bidang keluarga sakinah dan hambatan apa yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan peran tersebut di masyarakat

    JEJAK KARBON PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG BERBASIS PENGOLAHAN

    Get PDF
    Peningkatan timbulan sampah karena pertumbuhan penduduk dan meningkatnya pola konsumsi menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti pencemaran air dan tanah oleh lindi, dan pencemaran dalam lingkup global karena emisi gas metana (CH4) dan gas karbon dioksida (CO2) dari timbunan sampah di TPA sebagai hasil dekomposisi sampah organik. Kedua komponen gas rumah kaca (GRK) tersebut merupakan jejak karbon yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan model dinamik jejak karbon pengelolaan sampah untuk menganalisis dan memprediksi jejak karbon yang dihasilkan oleh pengelolaan sampah pada tahun 2012 dan 10 tahun yang akan datang jika diterapkan skenario pengolahan sampah cara daur ulang dari hulu hingga hilir. Penelitian dilakukan di Kota Malang karena adanya pengolahan sampah di hulu oleh warga dan di hilir oleh pengelola di 11 TPS dan TPA Urang. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan metode dinamik dan pendekatan penilaian daur hidup. Tahapannya mengikuti ISO 14040 (1997). Jejak karbon dari gas metana di TPA dianalisis berdasarkan model persamaan yang dikembangkan oleh IPPC (2001), dan jejak karbon daur ulang dianalisis dengan pendekatan penilaian daur hidup berdasarkan persamaan yang dikembangkan oleh CEPA (2011) dan faktor emisi berdasarkan Ifeu (2009). Model dinamis jejak karbon dibuat dengan perangkat lunak Stella 9.1.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jejak karbon pengelolaan sampah pada tahun 2012 (Skenario 1) adalah 192.291,19 tCO2e dan pada 10 tahun yang akan datang adalah 254.548,93 tCO2e (> 32,19%) sehingga semakin meningkatkan potensi pemanasan global. Penerapan Skenario 2 dan Skenario 3 menghasilkan jejak karbon 134.290,38 tCO2e ( < 30,16 %) dan 37.741,56 tCO2e (< 80,37%). Pengolahan sampah juga meningkatkan masa layan TPA Supit Urang dari 10,86 tahun (Skenario 1) menjadi 15,21 tahun (Skenario 2) dan 24,01 tahun (Skenario 3). Sebagai rekomendasi, jejak karbon dan masa layan TPA dapat dijadikan sebagai acuan perencanaan pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan dengan menyusun beberapa skenario penanganan sampah. Kata kunci: pengelolaan sampah terpadu, jejak karbon, emisi gas rumah kaca masa layan Increased waste generation due to population growth and increasing consumption patterns cause pollution and degradation such as water and soil contamination by leachate, and the pollution in global scale due to the emission of methane (CH4) and carbon dioxide (CO2) from the waste in the landfill as a result of decomposition organic waste. Both greenhouse gas (GHG) emissions is a carbon footprint that contributes to global warming. The study purposed to develop a dynamic model of the carbon footprint of waste management to predict the carbon footprint generated by waste management at 2012 and in the next 10 years through the application of waste recycling from upstream to downstream. The study was conducted in Malang due to waste processing in the upstream by residents and downstream in 11 temporary waste stations and landfill Supit Urang. Type of the research was descriptive quantitative by using dynamic method and life cycle assessment (LCA) approach. The steps follow ISO 14040 (1997). The production of methane (CH4) in the landfill were analyzed using the model equations developed by IPPC (2001) and the reduction of the carbon footprint were analyzed using the model equations developed by CEPA (2011) and GHG emission factors developed by Ifeu (2009). Dynamic model of the carbon footprint created by the software Stella 9.1.3. The study revealed that carbon footprint of waste management at 2012 (Scenario 1) is 192,291.19 tCO2e and in the next 10 years is 254,548.93 tCO2e (>32.19%). Application of Scenario 2 and Scenario 3 produces carbon footprint 134,290.38 tCO2e (<30.16%) and 37,741.56 tCO2e (<80.37%). Recycling activities are also increasing the service life of the landfill Supit Urang from 10.86 years (Scenario 1) to 15.21 years (Scenario 2) and 24.01 years (Scenario 3). As a recommendation, carbon footprint and landfill life span can be used as a reference for planning sustainable waste management by arranging several waste management scenarios. Key words: integrated solid waste management, GHG emissions, carbon footprint, life spa
    corecore