14 research outputs found

    Eksplorasi Arsitektur sebagai Salah Satu Metode dalam Proses Belajar Mengajar Mahasiswa Aktif di Jurusan Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta

    Get PDF
    Ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa seorang arsitek tidak akan berkembang imajinasinyajika hanya mengurung diri dalam kehampaan ruangnya sendiri. Maksudnya di sini adalah bahwaseorang arsitek harus mampu berpetualang baik secara fisik maupun secara non fisik yaituimajinasinya. Salah satu USAha dalam memperluas wawasan dan wacana dalam mengembangkandaya imajinasi, kreatifitas maupun kemampuan berinovasi seorang calon arsitek dalam hal inimahasiswa arsitektur, adalah dengan menjelajahi berbagai tempat dan daerah baik di dalam negerimaupun luar negeri. Tempat-tempat inilah yang akan menjadi tambahan ilmu pengetahuan maup unwawasan bagi calon arsitek khususnya mahasiswa arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Jakarta (FT-UMJ). Dalam melaksanakan kegiatan Tri DharmaPerguruan Tinggi di mana salah satunya adalah Proses Belajar Mengajar yang tentunya didalamnya harus terdapat dua komponen yang saling menunjang yaitu mahasiswa dan dosen. Keduakomponen ini tentunya tidak berdiri sendiri, namun saling mengisi satu sama lain. Saat ini dosenatau staf pengajar tidak lagi berfungsi hanya sebagai pengajar yang aktif memberikan bahan ajarsecara satu arah, namun dosen juga berfungsi sebagai fasilitator dalam mengarahkan mahasiswadalam menerima bahan ajar yang diberikan. Terkadang justru dosen juga belajar banyak darimahasiswa yang memiliki wawasan lebih luas dari dosennya. Pada ilmu arsitektur, berbagaimetode belajar dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang konkrit antara teori dengan duniapraktisi. Untuk mengembangkan ilmu dan wawasan, dosen dan mahasiswa tidak hanya terdiampasif melakukan proses belajar mengajar di dalam kelas saja. Beberapa metode digunakan untukmencapai pemahaman konkrit tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mengkaji bahwametode dalam proses belajar mengajar mahasiswa aktif tidak harus dilakukan di dalam kelas.Bahwa sebuah kegiatan belajar di luar ruangan seperti eksplorasi arsitektur akan menjadi salah satualternatif metode yang tepat dalam memperluas wawasan, pemikiran dan ilmu pengetahuan yangkonkrit dapat dilihat secara langsung hasilnya

    Benang Merah Antara Disain Dan Pola Tata Ruang Rumah Tahan Gempa Ngibikan YOGYAKARTA Terhadap Perilaku Penghuninya

    Full text link
    . This research is aimed to analize the relation between design and pattern of spaces within house with the behavior of the community within the settlement. A case study of Ngibikan village has been conducted as a significant village within Yogyakarta city which had been destroyed by earthquake in 2006. This village has been nominated in Aga Khan Award 2010 in Doha, India, as a village that known well as a village which had been built by community participation or gotong royong\u27s concept. This village has a well maintained heritage, that makes this village has been regarded as a village with a concept of community architecture within it. This concept known as a concept of a rural development based on the needs and desires of the community/ society by implementing the concept of community participation or gotong royong. By applying this concept, hopefully could create a settlement for the community which is comfort and livable. Former house with pyramid shape had been reconstructed to be a new house with an innovative modification which had been designed to resistant with earthquake. Some houses had been built by remaining the old setting layout house, in order to maintain the need of space. The reconstruction processes through the formation of architectural and physical change of the houses at least have changed the characteristic of the environment of Ngibikan Village. Indirectly, those changes may affect the activities, behavior and psychological of the community

    Konsep Ruang Terbuka Sebagai Elemen Arsitektur Kota

    Get PDF
    . This paper will explain about how extend to which an open space will be applied in planning, thus its function as architecture element of city will be existed. Open spaces as architecture element of city have some functions from social, cultural, and economic function. Some effects have been determined from transformation of open spaces, for example the function of pedestrian as public market, as well as the change of pedestrian function to sirculation for vehicle

    Tipologi Konversi Bangunan Tua Di Pusat Kota Studi Kasus Pecinan Di Singapura Dan Petak Sembilan Di Jakarta

    Get PDF
    . An unoccupied old building, usually will be neglected. This will become a major issue in city center, either will interfere the face as well as the image of the city or will make the building is not worth anymore. The existence of an old building should become an icon of the historic city. One of an application in applying the concept of conservation is by converting the old building into a new function which more useful either for the people or the environment. The changing and make over the function of an old building has been known as a conversion of an old building. The goal of this concept is to find a feasible use of the building economically and efficiently in maintenance, thus the building will be not neglected and remain untreated anymore. In fact, the concept of building conversion has been selected as a conservation effort because it has been seen that the function of old building is no longer approriated if retained

    Menciptakan Lingkungan Yang Lebih Baik Dengan Penyediaan Jalur Pedestrian Bagi Pejalan Kaki

    Get PDF
    This paper is a continuation from the former paper titled “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” which had been published in the same Journal Volume 12 Number 2 July 2013. This paper is a final output from Decentralization Research Program with a scheme of Penelitian Hibah Bersaing from DP2M, second year from two years research. Therefor within this paper, will deliver an appropriate design for a better solution. The proposed alternative designed for pedestrian way is a resulft from field survey analysis either physical or non physical analysis from designated case study Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat which had been sincronized with appropriate theories and succeeded precedent studies. Descriptive method and comparative method have been chosen as a research methodology for concluding the existing facts and to analysis all collected data. Then planning method will be used as well to deliver solution design which hopefully could be adopted

    Strategi Penerapan Konsep Adaptive Re-use pada Bangunan Tua Studi Kasus: Gedung PT P.p.i (Ex. Kantor PT Tjipta Niaga) di Kawasan Kota Tua Jakarta

    Get PDF
    Dewasa ini, pembangunan gedung-gedung baru di Jakarta sangatlah pesat. Hal ini mengakibatkanbeberapa bagian di sudut Jakarta menjadi terlupakan dan seolah-olah dibiarkan lapuk. Pelapukanbangunan ini umumnya terjadi pada bangunan-bangunan tua bersejarah yang sudah tidakdifungsikan lagi sebagaimana mestinya. Maka dari itu diperlukan suatu gerakan pelestariankawasan bersejarah dengan langkah revitalisasi maupun konservasi di suatu kota bersejarahumumnya dan Jakarta khususnya. Karena kawasan bersejarah dapat menjadi identitas sebuah kotayang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan kota yang terbentuk oleh suatu peradabanbudaya.Salah satu solusi yang tepat dalam menghidupkan kembali suatu kawasan bersejarah adalah denganlangkah membuat suatu fungsi baru dari fungsi lama pada bangunan-bangunan tersebut. Langkahini dikenal dengan istilah adaptive re-use yang kemudian disandingkan dengan konsep konservasi.Bahkan beberapa negara di dunia, sudah cukup lama menggunakan adaptive re-use sebagai upayamenyelamatkan aset bersejarah dan dapat dikategorikan berhasil. Tetapi tidak selamanya langkahini mudah dilaksanakan, karena pada umumnya akan muncul kendala yang menyebabkanhilangnya nilai-nilai sejarah. Hal ini dapat terjadi jika keaslian dari bentuk bangunan sengajadihilangkan atau mendapatkan respon negatif dari pihak luar

    Bahasa Naratif dalam Komunikasi Arsitektur

    Full text link
    . Tulisan ini merupakan sebuah kajian tentang bagaimana mengungkapkan sebuah karya arsitektural, gagasan maupun ide dalam sebuah Bahasa naratif yaitu tulisan. Beberapa teori tentang Bahasa naratif tersebut disajikan oleh beberapa ahlinya sebagai sebuah dasar dan referensi dalam mengungkapkan tiga buah studi kasus yang akan ditinjau. Tinjauan yang dilakukan terhadap tiga studi kasus tersebut menggunakan metode kualitatif deskriptif naratif, dimana Saya mencoba untuk mengungkapkan kekuatan penulis dalam gaya penulisannya terutama dalam menggiring opini pembaca baik negatif maupun positif bahkan imaginatif. Tulisan ini akan memberikan wacara bagi para calon arsitek yaitu mahasiswa arsitektur atau para civitas akademika lainnya sehingga dapat lebih memahami bagaimana seharusnya sebuah karya arsitektural baik bangunan maupun ruang arsitektural harus diungkapkan untuk mempersuasi pembacanya
    corecore