89 research outputs found

    Potensi Toleransi Oral Glukosa Ekstrak Biji Kedelai (Glycine Max), Rimpang Jahe (Zingiber Officinale) Dan Kombinasinya Pada Tikus Model Diabetes

    Get PDF
     Diabetes Mellitus (DM) adalah sindrom metabolik yang ditandai peningkatan kadar glukosa darah kronik dan berkontribusi terhadap beberapa resiko komplikasi. Biji Kedelai(G.max) danrimpang Jahe (Z.officinale) digunakan sebagai terapi alternative DM tapi potensi untuk mengendalikan peningkatan kadar glukosa darah khususnya dalam bentuk kombinasinya belum pernah dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek anti-hiperglikemik biji kedelai, rimpang jahe dan kombinasinya Penelitian ini menggunakan tikus Sprague dawley (SD) jantan berusia 4 minggu berat badan 200 g dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok uji (n=5 ekor). Tikus DM diinduksi dengan diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan streptozotocin 25 mg/kg BB (i.p)multiple dose. Setelah dinyatakan DM diberikan per oral ekstrak biji kedelai 5000 mg/kg BB,rimpang jahe500 mg/kg BB dan kombinasinya 5000 : 500 mg/kgBB   selama 4 minggu. Sampel darah dari vena ekor diambil pada menit ke 0, 30, 60 dan 120 setelah pemberian glucose oral kemudian kadar glukosa darah diukur dengan glucometer. Area Under Curve (AUC) integrasi dihitung dengan metode trapezoidal. Data dianalisa menggunakan one way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD (p<0.05).Pemberian ekstrak biji kedelai, rimpang jahe dan kombinasinya menurunkan AUC glukosa berturut-turut 30 %, 35 %dan 35 % dibandingkan kelompok diabetik (p<0.05). Sedangkan pada kelompok diabetik terjadi peningkatan kadar AUC 1.5 kali dibandingkan kelompok normal (p<0.05). Ekstrak rimpang jahe tunggal dan kombinasinya dengan biji kedelai lebih kuat menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan ekstrak biji kedelai tunggal pasca stimulasi glukosa.

    AKTIVITAS ANALGESIK INFUSA DAN DEKOKTA DAUN PULUTAN (Urena lobata)

    Get PDF
    Latar belakang: Pulutan (Urena lobata) merupakan tanaman obat yang digunakan secara tradisional untuk pengobatan radang, infeksi dan rematik. Studi in silico menunjukkan potensi anti inflamasi dan analgetik dengan menghambat siklooksigenase-2 (COX-2) tetapi penelitian secara in vivo belum banyak dilaporkan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi analgesik infusa dan dekokta daun U.lobata pada tikus. Metode: Desain penelitian ini control group post test design menggunakan tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Simplisia daun U. lobata dilakukan penyarian dengan metode infudasi dan dekoktasi. Dosis infusa dan dekokta U. lobata yang digunakan masing-masing 250, 500 dan 1000 mg/kg BB. Pengujian aktivitas analgesik menggunakan analgesimeter beban geser selama 4 jam. Data dianalisa menggunakan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD (p 0.05). Simpulan: Infusa daun U. lobata memiliki aktifitas analgesik lebih kuat dibandingkan dekokta U.lobat

    Perencanaan dan pembuatan Telethermal dengan menggunakan Infra Red

    Get PDF
    Sistem ini di buat untuk menangkap perubahan suhu suatu benda pada jarak tertentu. Sistem kontrol yang di gunakan adalah dengan menggunakan Sinar Infra merah sebagai tolok ukur frekuensi pantulan. kata kunci: Infra Re

    Efek Ekstrak Etanol Daun Gedi Merah (Abelmoschus manihot (l.) medik) Terhadap Persentase Interleukin-10 (Il-10) dan Sel T Sitotoksik (Cd8+) Tikus Model Diabetes Tipe II

    Get PDF
    Pendahuluan: Inflamasi  akibat kerusakan oksidatif yang dipicu hiperglikemia berperan terhadap progresivitas diabetes melitus (DM). Interleukin-10 (IL-10) dan CD8+ berpengaruh terhadap proses inflamasi. Abelmoschus manihot (L.) Medik memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang diharapkan dapat menurunkan inflamasi pada patofisiologi DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol Abelmoschus manihot (L.) Medik terhadap persentase IL-10 dan CD8+ tikus model DM.Metode: Tikus Sprague Dawley jantan, 4-6 minggu dikelompokkan menjadi kelompok kontrol normal (KN), kelompok kontrol diabetes melitus (KDM), kelompok ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) 200 mg/kgBB, EEDGM 400 mg/kgBB dan EEDGM 800 mg/kgBB (n=5). Hewan coba diinduksi diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) selama 10 minggu dan Streptozotocin (STZ) dosis rendah 25 mg/kgBB intraperitoneal dosis ganda pada minggu ke 4. EEDGM 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB diberikan selama 4 minggu. Pengukuran persentase CD8+ dan IL-10 menggunakan flowcytometry. Analisa data menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji LSD (p<0,05).Hasil: Induksi DTLF dan STZ pada kelompok KDM menurunkan persentase IL-10 dan meningkatkan persentase CD8+ dibandingkan KN (p<0.05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB signifikan meningkatkan persentase IL-10 berturut-turut sekitar ½  dan ¾ dibandingkan kelompok KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB menurunkan persentase CD8+ berturut-turut 1/5, 1/3 dan 1/10 dibandingkan kelompok KDM (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian EEDGM meningkatkan persentase IL-10 dan menurunkan persentase CD8+ tikus model diabete

    PERPUSTAKAAN ANAK KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    The issue of low literacy culture and reading interest in Pontianak City can be overcome by introducing children a culture of literacy and reading interest from an early age. Provision of special library facilities for children that can accommodate children's reading and learning activities in accordance with their characters and needs is needed to improve literacy culture and reading needs of children.  However, until now children’s library has not been available in Pontianak. Children's library is a library that is devoted to accommodating children's learning activities that are adjusted again to meet the special needs of children The activities in the children's library are educative learning and play activities and the provision of children's services as supporting activities. The design of the Pontianak City Children's Library is located on Ahmad Yani street. The design concepts are processed with colors and shapes on the building facade, the provision of a natural environment in the form of a garden and inner courtyard as well as the concept of indoor layout using an open plan system. This design process aims to create a children's library that expresses a conducive, imaginative and creative atmosphere that is appropriate to the characteristics of the child

    EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI MERAH (Abelmoschus manihot (L.) Medik) TERHADAP PERSENTASE INTERLEUKIN-10 (IL-10) DAN SEL T SITOTOKSIK (CD8+) TIKUS MODEL DIABETES Tipe II

    Get PDF
    Pendahuluan: Inflamasi  akibat kerusakan oksidatif yang dipicu hiperglikemia berperan terhadap progresivitas diabetes melitus (DM). Interleukin-10 (IL-10) dan CD8+ berpengaruh terhadap proses inflamasi. Abelmoschus manihot (L.) Medik memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang diharapkan dapat menurunkan inflamasi pada patofisiologi DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol Abelmoschus manihot (L.) Medik terhadap persentase IL-10 dan CD8+ tikus model DM.Metode: Tikus Sprague Dawley jantan, 4-6 minggu dikelompokkan menjadi kelompok kontrol normal (KN), kelompok kontrol diabetes melitus (KDM), kelompok ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) 200 mg/kgBB, EEDGM 400 mg/kgBB dan EEDGM 800 mg/kgBB (n=5). Hewan coba diinduksi diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) selama 10 minggu dan Streptozotocin (STZ) dosis rendah 25 mg/kgBB intraperitoneal dosis ganda pada minggu ke 4. EEDGM 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB diberikan selama 4 minggu. Pengukuran persentase CD8+ dan IL-10 menggunakan flowcytometry. Analisa data menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji LSD (p<0,05).Hasil: Induksi DTLF dan STZ pada kelompok KDM menurunkan persentase IL-10 dan meningkatkan persentase CD8+ dibandingkan KN (p<0.05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB signifikan meningkatkan persentase IL-10 berturut-turut sekitar ½  dan ¾ dibandingkan kelompok KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB menurunkan persentase CD8+ berturut-turut 1/5, 1/3 dan 1/10 dibandingkan kelompok KDM (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian EEDGM meningkatkan persentase IL-10 dan menurunkan persentase CD8+ tikus model diabetes.Kata Kunci : inflamasi, diabetes, Abelmoschus manihot (L.) Medik, diet tinggi lemak, diet tinggi fruktosa, streptozotoci

    Efek Ekstrak Etanol Daun Gedi Merah (Abelmoschus Manihot (L.) Medik) Terhadap Kadar Superoxide Dismutase Dan Malondialdehyde Jaringan Ginjal Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2

    Get PDF
    Hiperglikemia pada Diabetes Melitus (DM) meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan berperan terhadap risiko komplikasi nefropati diabetik. Daun gedi merah (Abelmoschus manihot (L.) Medik) berkhasiat sebagai antidiabetik dan antioksidan tetapi penelitian ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) untuk mencegah nefropati diabetik belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek EEDGM terhadap kadar SOD dan MDA ginjal tikus model DM.Metode: Tikus Sprague dawley jantan usia 4-6 minggu dikelompokan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n=25 ekor). Tikus DM dibuat dengan diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan streptozotocin (STZ) 25 mg/kgBB i.p multiple dose. Ekstrak etanol daun gedi merah (EEDGM) diberikan per oral selama 4 minggu. Kadar SOD dan MDA ginjal diukur menggunakan SOD rat kit dan MDA rat kit. Hasil dianalisa dengan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 60% dibandingkan KDM (p<0,05). Pemberian EEDGM dosis 400 mg/kgBB menghambat peningkatan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 20% dibandingkan KDM (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ menurunkan kadar SOD jaringan ginjal dengan persentase sekitar 40% dan meningkatkan kadar MDA jaringan ginjal dengan persentase sekitar 30%.Kesimpulan: Pemberian EEDGM dapat menghambat penurunan kadar SOD dan peningkatan kadar MDA jaringan ginjal tikus model DM

    ANALISIS FENOLIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN PULUTAN (Urena lobata)

    Get PDF
    ABSTRAKPendahuluan: Senyawa antioksidan berperan dalam menghambat kerusakan oksidatif akibat radikal bebas dan banyak ditemukan pada tumbuhan. Daun pulutan (Urena lobata) adalah salah satu tumbuhan herbal yang menunjukkan aktivitas antioksidan tetapi belum diketahui secara pasti kandungan senyawa aktifnya. Salah satu upaya untuk mengetahuinya dengan menggunakan metode fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenol total fraksi etil asetat daun pulutan dan aktivitas antioksidannya.Metode: Eksperimental laboratorium untuk menganalisa kandungan senyawa aktif yang terdapat pada fraksi etil asetat daun pulutan dengan metode skrining fitokimia, kadar fenol total menggunakan metode Folin-Ciocalteu, dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dengan vitamin E sebagai standart. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali, kemudian data dinyatakan dengan persen inhibisi ( ) dan nilai IC50 yang dihitung dari persamaan linier. Hasil: Fraksi etil asetat daun pulutan mengandung senyawa alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik. Kadar fenol total fraksi etil asetat daun pulutan adalah 493,33 mg GAE/g. Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki aktivitas antioksidan (IC50 = 8,43 μg/mL) lebih rendah dibandingkan vitamin E (IC50 = 2,55 μg/mL) namun keduanya memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat.Kesimpulan: Fraksi etil asetat daun pulutan memiliki kandungan zat aktif alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, dan fenolik serta aktivitas antioksidan lebih rendah bila dibandingkan dengan vitamin E namun keduanya memiliki nilai yang masuk dalam kategori sangat kuat.Kata Kunci: pulutan; antioksidan; total fenol; DPPH.

    Efek Ekstrak Etanol Daun Gedi Merah (Abelmoschus Manihot (L.) Medik) Terhadap Kadar Sod Dan Mda Pada Aorta Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2

    Get PDF
    Pendahuluan: Hiperglikemia pada diabetes melitus (DM) meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang berperan terhadap komplikasi makroangiopati diabetik. Daun gedi merah dikenal memiliki efek antioksidan dan antihiperglikemia sehingga diharapkan dapat menghambat kerusakan oksidatif pada DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun gedi merah dalam mencegah kerusakan oksidatif pada DM dengan mengamati kadar Superoxide Dismutase (SOD) dan Malondialdehyde (MDA) aorta tikus model DM.Metode: Tikus Sprague Dawley jantan berusia 4-6 minggu dikelompokkan menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (n= 5 ekor). Hewan coba diinduksi diet tinggi lemak-fruktosa (DTLF) dan Stretpzotocin (STZ) 25 mg/kgBB intraperitoneal multiple dose. Selanjutnya kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun Gedi merah (EEDGM) dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB. Pengukuran kadar SOD dan MDA aorta menggunakan Elisa SOD rat kit dan Elisa MDA rat kit. Analisa data menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji BNT (p<0,05).Hasil: Pemberian EEDGM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta berturut-turut sekitar 10%, 30% dan 50% dibandingkan kelompok kontrol diabetes melitus (KDM) (p<0,05) sementara kadar MDA aorta diturunkan kurang lebih sekitar 20%, 40%, dan 70% (p<0,05). Induksi DTLF dan STZ pada kelompok KDM menurunkan kadar SOD aorta 50% dan meningkatkan MDA aorta 2 kali lipat dibandingkan KN (p<0,05).Kesimpulan: Pemberian EEDGM 200 – 800 mg/kgBB menghambat penurunan kadar SOD aorta dan menghambat peningkatan kadar MDA aorta tikus model DM
    • …
    corecore