15 research outputs found

    Perlakuan Invigorasi untuk Meningkatkan Mutu Fisiologis dan Kesehatan Benih Padi Hibrida Intani-2 Selama Penyimpanan

    Full text link
    Storage condition and pathogen infection of seed can cause seed deteriorates faster. The rate of deterioration during storage could be slowed by seed invigoration, and pathogen infection could be elimited by application of natural pesticide. The objective of this research was to determine the effect of seed invigoration on seed physiological quality and health of Intani-2 hybrid rice seed during storage. All research activities were done at Laboratory of Quality Control and Plant Protection, PT. BISI International, Kediri, East Java. Split plot design was used in this experiment with 4 replications. Three seed lots of Intani-2 rice seed were used as main plot and 5 invigoration treatments were used as sub plot. Seed lot 1, 2 and 3 were harvested on 30 June 2012, 29 September 2012, and 2 November 2012, respectively. Invigoration treatments consisted of untreated, priming with ascorbic acid 40 ppm, osmoconditioning with KNO3 2%, osmoconditioning with PEG -0.2 MPa, and hydropriming. All invigoration treatments were added with clove oil 0.3%. Osmoconditioning with KNO3 2% + clove oil 0.3% was effective to maintain vigour index of seed lots 2 and 3 for up to 3 months storage. All seed invigoration treatments increased speed of germination before storage. Priming with ascorbic acid 40 ppm + clove oil 0.3% and osmoconditioning with PEG -0.2 MPa + clove oil 0.3% were effective to reduce the growth of Xanthomonas sp. on rice seeds monitored at 0, 2, and 3 months after storage

    Bakteri Endofit sebagai Induktor Kesehatan dan Pertumbuhan Tanaman Cabai di Ringinsari-Kandat-Kediri

    Get PDF
    Cabai (Capsicum annum), di Indonesia merupakan salah satu komoditas sayuran semusim dengan produksi yang tinggi dan sampai dengan tahun 2018 produksi cabai Indonesia mengalami surplus. Salah satu sentra produksi cabai di Indonesia adalah Jawa Timur khususnya Kabupaten Kediri yang memberikan kontribusi peningkatan produksi cabai sebesar 35-45 ton pada tahun 2017-2018, tetapi peningkatan produksi tersebut sangat dipengaruhi oleh gangguan adanya hama tanaman. (OPT), terutama kelompok patogen yaitu cendawan (Fusarium oxysporum) dan bakteri (Ralstonia solanacearum), keduanya menyebabkan penyakit layu dan dapat menurunkan produksi hingga 75% atau menyebabkan tanaman mati. Pengendalian di lapangan umumnya menggunakan metode kimia yang berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Metode ini belum memberikan hasil yang memuaskan. Berdasarkan kenyataan di lapangan, perlu aplikasi teknik alternatif untuk meningkatkan kesehatan tanaman cabai terhadap kedua patogen tersebut dan meningkatkan pertumbuhannya dengan menggunakan bakteri endofit. Bakteri endofit menghasilkan metabolit sekunder yang dapat digunakan untuk menginduksi kesehatan dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Aplikasi bakteri endofit berupa pupuk organik yang diformulasikan. Tahapan kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat di Desa Ringinsari-Kecamatan Kandat-Kabupaten Kediri ini adalah analisis situasi, identifikasi masalah, sosialisasi program, dan implementasi program yaitu aplikasi bakteri endofit dalam formula pupuk organik. Hasil yang diperoleh adalah masyarakat Desa Ringinsari-Kecamatan Kandat-Kabupaten Kediri mampu mengaplikasikan formula bakteri endofit dalam pupuk organik dan hasil aplikasi tanaman cabai menjadi sehat. Aplikasi bakteri endofit meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman meliputi tinggi tanaman (rata-rata 10-47 cm), jumlah daun (rata-rata 2-57 daun), jumlah bunga (10-40) per tanaman, dan jumlah buah (rata-rata 5-50) per tanaman

    Bakteri Endofit sebagai Induktor Kesehatan dan Pertumbuhan Tanaman Cabai di Ringinsari-Kandat-Kediri

    Get PDF
    Cabai (Capsicum annum), di Indonesia merupakan salah satu komoditas sayuran semusim dengan produksi yang tinggi dan sampai dengan tahun 2018 produksi cabai Indonesia mengalami surplus. Salah satu sentra produksi cabai di Indonesia adalah Jawa Timur khususnya Kabupaten Kediri yang memberikan kontribusi peningkatan produksi cabai sebesar 35-45 ton pada tahun 2017-2018, tetapi peningkatan produksi tersebut sangat dipengaruhi oleh gangguan adanya hama tanaman. (OPT), terutama kelompok patogen yaitu cendawan (Fusarium oxysporum) dan bakteri (Ralstonia solanacearum), keduanya menyebabkan penyakit layu dan dapat menurunkan produksi hingga 75% atau menyebabkan tanaman mati. Pengendalian di lapangan umumnya menggunakan metode kimia yang berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan. Metode ini belum memberikan hasil yang memuaskan. Berdasarkan kenyataan di lapangan, perlu aplikasi teknik alternatif untuk meningkatkan kesehatan tanaman cabai terhadap kedua patogen tersebut dan meningkatkan pertumbuhannya dengan menggunakan bakteri endofit. Bakteri endofit menghasilkan metabolit sekunder yang dapat digunakan untuk menginduksi kesehatan dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Aplikasi bakteri endofit berupa pupuk organik yang diformulasikan. Tahapan kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat di Desa Ringinsari-Kecamatan Kandat-Kabupaten Kediri ini adalah analisis situasi, identifikasi masalah, sosialisasi program, dan implementasi program yaitu aplikasi bakteri endofit dalam formula pupuk organik. Hasil yang diperoleh adalah masyarakat Desa Ringinsari-Kecamatan Kandat-Kabupaten Kediri mampu mengaplikasikan formula bakteri endofit dalam pupuk organik dan hasil aplikasi tanaman cabai menjadi sehat. Aplikasi bakteri endofit meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman meliputi tinggi tanaman (rata-rata 10-47 cm), jumlah daun (rata-rata 2-57 daun), jumlah bunga (10-40) per tanaman, dan jumlah buah (rata-rata 5-50) per tanaman

    Pengaruh Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Pertumbuhan Perusahaan dan Efektivitas USAha terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur

    Full text link
    The purpose of this study was to determine the effect Profitability, Ownership Structure, Corporate Growth and Business Effectiveness against Dividend Policy. Dividend policy is important for investors, because investors tend mengingankan profit to be distributed as dividends, while the company wants on hold in order to finance investment in the future akandating, it is necessary to determine the factors that influence the dividend policy. This study was performed on companies listed in Indonesia Stock Exchange 2010-2013. The number of samples taken is 8 companies. The sampling method in this study using purposive sampling and using regression analysis techniques berganda. This study indicate that profitability, ownership structure, and the effectiveness of efforts partially positive effect on the dividend policy, while the business growth negative effect on dividend polic

    Karakteristik Morfologi dan Fisiologi Beberapa Isolat Bakteri Simbion Nematoda Entomopatogen

    Get PDF
    Pengembangan agensia hayati memegang peranan penting dalam  konsep dasar Pengendalian Hama Terpadu (PHT).  Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan penggunaan agensia hayati nematoda entomopatogen (NEP). Kelebihan yang dimiliki oleh NEP adalah  adanya simbiosis dengan bakteri simbion yang mengeluarkan toksin sehingga mampu melumpuhkan inangnya dengan cepat. Hingga saat ini penggunaan bakteri simbion nematoda entomopatogen menjadi agensia hayati dirasa belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.  Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian menggunakan bakteri simbion secara terpisah dengan nematoda.  Hal ini untuk mengetahui karakterstik morfologi dan fisiologi bakteri simbion sehingga dapat dikembangkan sebagai agensia pengendali hayati dalam konsep PHT.  Identifikasi dilakukan dengan melihat karakteristik morfologi dan fisiologi bakteri.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat isolat bakteri simbion terdapat tiga isolat bakteri yang menunjukkan karakteristik morfologi dan fisiologi dari bakteri Xenorhabdus sp. yaitu koloni cembung dapat meneruskan cahaya, bulat mengkilat, berlendir, serta tepi koloni rata, sedangkan satu isolat bakteri menunjukkan karakteristik morfologi dan fisiologi dari bakteri Bacillus sp. dengan koloni datar, sedikit berlendir dapat meneruskan cahaya, kesat dengan tepi koloni tidak rata.  Keempat isolat bakteri memiliki pertumbuhan optimum pada kisaran pH 5-8 dengan kisaran suhu 25-

    Mapping ergonomics application to improve SMEs working condition in industrially developing countries: a critical review

    Get PDF
    In industrially developing countries (IDC), small and medium enterprises (SMEs) account for the highest proprotion of employment. Unfortunately, the working conditions in SMEs are often very poor and expose employees to a potentially wide range of health and safety risks. This paper presents a comprehensive review of 161 articles related to ergonomics application in SMEs, using Indonesia as a case study. The aim of this paper is to investigate the extent of ergonomics application and identify areas that can be improved to promote effective ergonomics for SMEs in IDC. The most urgent issue found is the need for adopting participatory approach in contrast to the commonly implemented top-down approach. Some good practices in ergonomics application were also revealed from the review, e.g. a multidisciplinary approach, unsophisticated and low-cost solutions, and recognising the importance of productivity. The review also found that more work is still required to achieve appropriate cross-cultural adaptation of ergonomics application. Practitioner Summary: Despite continuous efforts in addressing ergonomics issues in SMEs of IDC, workers are still exposed to poor work conditions. We reviewed factual-based evidence of current ergonomics application to inform future strategies of ergonomics in IDC, using Indonesia as a case study

    PENERAPAN KONSEP RESTORATIVE JUSTICE DALAM PROSES PENYELESAIAN TINDAK PIDANA ADAT NGATA TORO

    No full text
              Penerapan Konsep Restorative Justice Dalam Proses Penyelesaian Tindak Pidana Adat Ngata Toro Metode yang digunakan dalam  penulisan skripsi ini adalah menggunakan pendekatan Penelitian secara yuridis empiris. Penelitian ini bertujuan : (1)Untuk mengetahui eksistensi hukum pidana adat Ngata Toro Kecamatan Kulawi (2) Untuk mengetahui penerapan penyelesaian tindak pidana adat Ngata Toro dalam Konsep Restorative Justice. Hasil Penelitian ini adalah (1) Hukum pidana adat ngata toro masih eksis dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat adat ngata toro, hukum adat ngata toro masih diterapkan, dihormati, dikerjakan, dijalani, berkembang dan menjadi aturan yang hidup di dalam masyarakat adat ngata toro, hukum pidana tersebut juga masih diterapkan terhadap masyarakat, baik itu masyarakat ngata toro sendiri atau orang luar yang melakukan tindak pidana tersebut dan diselesaikan secara musyawarah dengan menggunakan rumah adat sebagai tempat pengambilan putusan   (2) Bahwa terhadap hukum adat ngata toro  yang sampai saat ini eksis dan masih diberlakukan. Terhadap setiap penanganannya yang dilakukan dengan cara musyawarah mufakat yang sesuai dengan suatu model penerapan Restorative Justice yang pelibatannya paling luas. Dalam forum ini yang bukan hanya korban, pelaku, keluarga atau mediator saja tapi juga anggota masyarakat yang merasa berkepentingan dengan perkara tersebut. Jadi Restorative Justice dan hukum adat dalam penerapannya selaras. Saran dalam Penelitian ini adalah (1). Kiranya terhadap hukum adat di Ngata Toro yang sampai saat ini masih eksis dan diberlakukan untuk masyarakat diwilayah tersebut hingga pada masyarakat luar yang masuk dalam wilayah hukum adat Ngata Toro kiranya pihak pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap hukum adat yang hidup di masyarakat dengan memberikan perlindungan hukum terhadap pemberlakuan hukum adat Di Ngata Toro agar dapat memberikan jaminan secara eksplisit (2) Dengan bertambahnya pengetahuan-pengetahuan tentang Konsep Restorative justice dan hukum adat, diharapkan bekal yang ada diexplore, diterapkan dan digunakan dengan baik dalam bermasyarakat. Sehingga tercipta kaidah-kaidah yang ada, terkhusus pembangunan hukum yang menjurus pada pembangunan hukum adat.  Kata  Kunci : Restorative justice, Tindak Pidana Ada

    Kombinasi Produksi Optimal pada Produk Ud. Serayu Pejaten Tabanan

    Full text link
    Perencanaan produksi merupakan rangkaian aktivitas untuk menentukan dari beberapa jenis produk dengan input yang sama untuk memenuhi permintaan konsumen. Produksi yang optimal menghasilkan keuntungan yang maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kombinasi produksi yang optimal pada UD. Serayu di Desa Pejaten, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini menggunakan analisis linear programming. Berdasarkan hasil analisis linear programming dengan bantuan software POMQM for Windows didapatkan hasil untuk kombinasi produksi optimal Perusahaan adalah 30,000 biji, Terakota Bata 4,536 biji, Genteng Press 24,600 biji dan Bubungan 20,400 biji. Laba bersih yang dihasilkan oleh UD. Serayu dalam produksi selama satu bulan adalah Rp.71,208,038.02 sedangkan laba bersih yang dihasilkan berproduksi pada jumlah kombinasi produk optimal adalah sebesar Rp.75,849,726.02. Analisis linear programming membantu Perusahaan dalam menentukan kombinasi produksi optimal dengan adanya sumber daya yang terbatas dan analisis perhitungan laba bersih untuk membandingkan laba usaha sebelum dan sesudah kombinasi produksi optimal. Kata kunci  : optimalisasi produksi, linear programming, laba maksima
    corecore