4 research outputs found
Desain Pemetaan Detail Dengan Metode Voerstral Pada Lahan Tertutup Kampus V UNS
Pemetaan merupakan salah satu cara untuk menentukan letak dan posisi suatu wilayah di permukaan bumi, yang meliputi pengukuran jarak, sudut, arah vertikal, dan arah horizontal. Peta kontur adalah peta yang menunjukkan ketinggian permukaan tanah dengan garis kontur. Peta kontur di Kampus V UNS Pabelan belum memiliki peta yang akurat. Pembuatan peta kontur membutuhkan kerangka dasar yang digunakan untuk kontrol pengukuran, berupa kerangka dasar horizontal dan kerangka dasar vertikal. Adanya penelitian sebelumnya mengenai kerangka horizontal dan vertikal Kampus V UNS Pabelan menjadikan kerangka tersebut sebagai acuan dasar pembuatan peta kontur. Pengukuran kontur pada rangka dasar dilakukan dengan metode voerstral menggunakan total station. Pengukuran dengan metode ini menghasilkan data titik ke koordinat dan elevasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (RnD), yang bertujuan untuk mengembangkan produk penelitian sebelumnya dan menghasilkan citra peta kontur yang valid untuk Kampus V UNS Pabelan berdasarkan penilaian validator. Hasil validasi diperoleh persentase rata-rata penilaian sebesar 87,5% dengan kategori sangat layak. Implikasi pengukuran dengan metode voerstral adalah gambar peta kontur Kampus V UNS Pabelan yang akurat.Pemetaan merupakan salah satu cara untuk menentukan letak dan posisi suatu wilayah di permukaan bumi, yang meliputi pengukuran jarak, sudut, arah vertikal, dan arah horizontal. Peta kontur adalah peta yang menunjukkan ketinggian permukaan tanah dengan garis kontur. Peta kontur di Kampus V UNS Pabelan belum memiliki peta yang akurat. Pembuatan peta kontur membutuhkan kerangka dasar yang digunakan untuk kontrol pengukuran, berupa kerangka dasar horizontal dan kerangka dasar vertikal. Adanya penelitian sebelumnya mengenai kerangka horizontal dan vertikal Kampus V UNS Pabelan menjadikan kerangka tersebut sebagai acuan dasar pembuatan peta kontur. Pengukuran kontur pada rangka dasar dilakukan dengan metode voerstral menggunakan total station. Pengukuran dengan metode ini menghasilkan data titik ke koordinat dan elevasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (RnD), yang bertujuan untuk mengembangkan produk penelitian sebelumnya dan menghasilkan citra peta kontur yang valid untuk Kampus V UNS Pabelan berdasarkan penilaian validator. Hasil validasi diperoleh persentase rata-rata penilaian sebesar 87,5% dengan kategori sangat layak. Implikasi pengukuran dengan metode voerstral adalah gambar peta kontur Kampus V UNS Pabelan yang akurat.
Kata Kunci: kontur, voerstral, pemetaan, kampus V UNS
Penyuluhan Pembuatan Microorganisme Local Bagi Warga Desa Brengkol Guna Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia Pada Pertanian
Mayoritas pertanian saat ini menggunakan pupuk kimia. Meskipun efektif dalam menyuburkan tanaman, namun dampak jangka panjangnya dapat merusak ekosistem persawahan dan lahan pertanian itu sendiri. Penyubur tanaman memanfaatkan mikro bioorganisme lokal menjadi solusi bagi petani lokal, menuju pertanian ramah lingkungan dan bebas dari pupuk dan obat-obatan kimiawi. Tujuan kegiatan ini adalah (1) Memanfaatkan limbah organik sebagai bahan pembuatan microorganisme local, (2) Menghindari penggunaan pupuk kimia agar hasil tanaman layak dikonsumsi, (3) Menginformasikan pemanfaatn limbah organik sebagai bahan microorganisme local terhadap petani. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2017, bertempat di aula balai desa Brengkol, kecamatan Pituruh, pukul 08.00 WIB. Metode pelaksanaan yaitu penyuluhan, mengintroduksikan bahan limbah organik dan pembuatan micoorganisme local. Hasil kegiatan pembuatan microorganisme local di desa Brengkol kecamatan Pituruh menunjukan: (1) Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, petani, karang taruna dan tohoh masyarakat, (2) Peserta yang mengikuti kegiatan ini antusias dan sangat termotivasi dengan penyampaian materi dan praktik sehingga dengan penyampaian materi dan praktik pembuatan MOL peserta diharapkan bisa mempraktekan sendiri
Impact on Medical Education and the Medical Student’s Attitude, Practice, Mental Health, After One Year of the Covid-19 Pandemic in Indonesia
Introduction: The COVID-19 pandemic has caused disruptions in educational
institutions across the country, prompting medical schools to adopt online learning
systems. This study aims to determine impact on medical education and the medical
student’s attitude, practice, mental health after 1 year of the Covid-19 pandemic in
Indonesia.
Methods: This study utilized a cross-sectional design. An online questionnaire was
distributed digitally to 49 medical schools in Indonesia from February–May 2021. A total
of 7,949 medical students participated in this study. Sampling was carried out based
on a purposive technique whose inclusion criteria were active college students. This
research used questionnaires distributed in online version among 49 medical faculties
that belong to The Association of Indonesian Private Medical Faculty. Instruments
included demographic database, medical education status, experience with medical
tele-education, ownership types of electronic devices, availability of technologies,
programs of education methods, career plans, attitudes toward pandemic, and the
mental health of respondents. Univariate and bivariate statistical analysis was conducted
to determine the association of variables. All statistical analyses using (IBM) SPSS
version 22.0.
Results: Most of the respondents were female (69.4%), the mean age was
20.9 ďż˝ 2.1 years. More than half of the respondents (58.7%) reported that they have
adequate skills in using digital devices. Most of them (74%) agreed that e-learning
can be implemented in Indonesia. The infrastructure aspects that require attention are
Internet access and the type of supporting devices. The pandemic also has an impact on
the sustainability of the education program. It was found that 28.1% were experiencing
financial problems, 2.1% postponed their education due to this problems. The delay of
the education process was 32.6% and 47.5% delays in the clinical education phase.
Around 4% student being sick, self-isolation and taking care sick family. the pandemic
was found to affect students’ interests and future career plans (34%). The majority
of students (52.2%) are concerned that the pandemic will limit their opportunities to
become specialists. Nearly 40% of respondents expressed anxiety symptoms about a
variety of issues for several days. About a third of respondents feel sad, depressed, and
hopeless for a few days.
Results: Most of the respondents were female (69.4%), the mean age was
20.9 ďż˝ 2.1 years. More than half of the respondents (58.7%) reported that they have
adequate skills in using digital devices. Most of them (74%) agreed that e-learning
can be implemented in Indonesia. The infrastructure aspects that require attention are
Internet access and the type of supporting devices. The pandemic also has an impact on
the sustainability of the education program. It was found that 28.1% were experiencing
financial problems, 2.1% postponed their education due to this problems. The delay of
the education process was 32.6% and 47.5% delays in the clinical education phase.
Around 4% student being sick, self-isolation and taking care sick family. the pandemic
was found to affect students’ interests and future career plans (34%). The majority
of students (52.2%) are concerned that the pandemic will limit their opportunities to
become specialists. Nearly 40% of respondents expressed anxiety symptoms about a
variety of issues for several days. About a third of respondents feel sad, depressed, and
hopeless for a few days.
Conclusion: The infrastructure and competency of its users are required for E-learning
to be successful. The majority of medical students believe that e-learning can be
adopted in Indonesia and that their capacity to use electronic devices is good. However,
access to the internet remains a problem. On the other side, the pandemic has disrupted
the education process and mental health, with fears of being infected with SARSCoV-
2, the loss of opportunities to apply for specialty training, and the potential for
increased financial difficulties among medical students. Our findings can be used to
assess the current educational process in medical schools and maximize e-learning as
an alternative means of preparing doctors for the future.
Keywords: COVID-19, e-learning, Indonesia, medical education, student
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-5 DI SMAN 1 PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN
ABSTRAK  Purbaningsih, Yustina Wahyu. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif  Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-5 Di SMA N 1 Purwosari Kabupaten Pasuruan. Skripsi, Jurusan Geografi Program Studi Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sudarno Herlambang, M.Si, (II) Drs. Djoko Soelistijo, M.Si  Kata kunci: Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT), Hasil Belajar.  Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di SMA N 1 Purwosari, didapatkan suatu keadaan bahwa proses pembelajaran di kelas X-5 masih belum maksimal. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru geografi hanya menggunakan model ceramah tanpa melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa cenderung hanya menerima apa yang diberikan oleh guru, dan jarang secara mandiri berupaya memperoleh pengetahuan tersebut. Sebagai dampaknya interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru dalam menguasai kompetensi yang dipelajari belum optimal. Hasil belajar Geografi siswa kelas X-5 tergolong rendah dimana sebagian besar siswa nilainya masih di bawah SKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengajukan alternatif model pembelajaran, yaitu dengan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai salah satu alternative untuk mengembangkan potensi serta kompetensi yang dimiliki siswa, baik potensi kognitif, afektif maupun psikomotor. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dirancang dengan model penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada bulan November 2011. Subjek penelitian yaitu siswa kelas X-5 yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Tindakan yang dilakukan yaitu pembelajaran kooperatif model Numbered Heads Together (NHT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran model Numbered Heads Together (NHT) antara lain: pada observasi awal hasil belajar siswa rendah, masih banyak siswa yang nilainya di bawah SKM. Pada siklus I, bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus II, bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dari pada siklus I. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-5 SMA Negeri Purwosari.