43 research outputs found

    Pengetahuan Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risiko Perilaku pada Remaja

    Get PDF
    Non-communicable diseases (NCDs) including the most causes of death in the world including Indonesia.  Adolescence is one of the periods that determine the pattern of formation of health status in adulthood. Risk behaviors generally begin in the teenage period. Risk factors for unhealthy lifestyles in adolescents are caused by many factors, one of which is knowledge. Knowledge or cognitive is a domain that is very influential on a person's actions or behavior. The objective of the study was to assesknowledge about NCDs and behavioural risk factors in adolescents. This research uses descriptive method with cross sectional approach and data collection is done by using a questionnaire. The sample in this study was taken purposively from SMAN 2 Ungaran, SMAN 1 Bergas, and SMA Muhammadiyah Sumowono as many as 146 students. The data obtained were then analyzed using descriptive analysis. The results showed that the most percentage were respondents who had good knowledge about non-communicable diseases that was equal to 46.3%. Nevertheless there are still many respondents who have a fairly good knowledge of 41.8% and as many as 11.0% of respondents still have poor knowledge. Therefore, efforts are needed to increase the knowledge of high school adolescents about non-communicable diseases from schools through collaboration with relevant parties

    GAMBARAN STATUS GIZI REMAJA SISWA DI KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    The nutritional status of adolescents in Central Java is still not balanced because there are still adolescents who require low nutritional status and obesity and even achieve nutrition due to excessive nutritional status. This study discusses the nutritional status of adolescent high school students in Semarang Regency. This study aims to determine the nutritional status of adolescent high school students in Semarang Regency. The research design used is descriptive, using a cross sectional approach. The sample in this study were 138 students using cluster random sampling techniques. Grouping nutritional status data using BMI/U and z-score categories, processing this data using univariate tests. The results showed that most high school students had normal nutritional status, that is 104 students (75.36%), 28 students fat (20.29%), and 6 students obesity (4.35%). The problem of excess nutrition mostly occurs in adolescent girls, namely the obesity nutritional status of 5 students (6.3%) and 17 students fat (21.5%). From the results of this study it can be concluded that the nutritional problems that occur are obesity and obesity which still have a fairly high percentage of adolescent girls

    FAKTOR RESIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA DI KECAMATAN BERGAS

    Get PDF
    Latar Belakang: Hipertensi masih menjadi momok mematikan di dunia, karena banyak menyerang orang yang berusia lanjut dan dewasa, tetapi kini penyakit tersebut sudah mulai menyerang anak remaja. Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 menunjukkan ≥18 tahun sebesar 25,8%. remaja yang mengalami hipertensi dikarenakan transisi epidemiologi berupa gaya hidup yang tidak sehat. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada remaja di Kecamatan Bergas. Metode: Jenis penelitian Kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi sebanyak 5.003 orang. Jumlah responden adalah 136 dengan teknik two stage cluster sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, tensimeter, timbangan dan mikrotoise. Analisis data menggunakan uji statistik chi square. Hasil: Penelitian di Desa Gondoriyo menunjukkan sebanyak 24,3% (33 dari 136 remaja) menderita hipertensi. Ada hubungan antara kejadian hipertensi remaja dengan jenis kelamin (p <0,0001), Ada hubungan antara kejadian hipertensi remaja dengan merokok (p <0,003), Ada hubungan antara kejadian hipertensi remaja dengan konsumsi makanan asin (p <0,0001), Ada hubungan antara kejadian hipertensi remaja dengan konsumsi makanan berlemak (p <0,0001), Tidak ada hubungan antara kejadian hipertensi remaja dengan status gizi (p= 1,000). Simpulan: Faktor yang berhubungan dengan hipertensi remaja adalah jenis kelamin, merokok, konsumsi makanan asin dan konsumsi makanan berlemak

    GAMBARAN STATUS GIZI REMAJA SISWA DI KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    The nutritional status of adolescents in Central Java is still not balanced because there are still adolescents who require low nutritional status and obesity and even achieve nutrition due to excessive nutritional status. This study discusses the nutritional status of adolescent high school students in Semarang Regency. This study aims to determine the nutritional status of adolescent high school students in Semarang Regency. The research design used is descriptive, using a cross sectional approach. The sample in this study were 138 students using cluster random sampling techniques. Grouping nutritional status data using BMI/U and z-score categories, processing this data using univariate tests. The results showed that most high school students had normal nutritional status, that is 104 students (75.36%), 28 students fat (20.29%), and 6 students obesity (4.35%). The problem of excess nutrition mostly occurs in adolescent girls, namely the obesity nutritional status of 5 students (6.3%) and 17 students fat (21.5%). From the results of this study it can be concluded that the nutritional problems that occur are obesity and obesity which still have a fairly high percentage of adolescent girls

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN LEPTOSPIROSIS DI KECAMATAN DEMAK KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    Latar Belakang : Leptospirosis terjadi melalui urin (air kencing) dari resevoir yang mengandung bakteri Leptospira. Kabupaten Demak merupakan daerah endemis leptospirosis. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2019 bulan Januari – Agustus terdapat kasus leptospirosis 64 penderita dan 10 orang meninggal (CFR : 15,62 %) dari 11 kecamatan yang ditemukan kasus leptospirosis, Kecamatan Demak tertinggi dengan 11 penderita dan 2 orang meninggal. Masih terdapat kendala yang mengakibatkan daerah tersebut endemis leptospirosis seperti kurang kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan sehat, tingginya populasi tikus, keterlambatan pasien untuk mendapatkan perawatan karena kurang tahunya tanda dan gejala leptospirosis. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pengetahuan dan perilaku pencegahan leptospirosis di Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Maetode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu rumah tangga sejumlah 100 responden menggunakan teknik cluster random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dengan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang leptospirosis mayoritas termasuk kategori kurang yaitu sebanyak 48 responden (48,0%). Sedangkan perilaku pencegahan leptospirosis menunjukkan bahwa responden dengan perilaku kurang lebih banyak dibandingkan responden dengan perilaku baik yaitu 67 orang (67,0% ). Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat diharapkan ikut berperan aktif bila ada penyuluhan serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat berkaitan dengan cuci tangan pakai sabun dan perilaku pengendalian tikus dengan benar sebagai upaya penanggulangan leptospirosis

    PERAN BIDAN DESA UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Latar Belakang: Peran merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Indonesia memiliki target Nasional cakupan ASI Eksklusif yaitu sebesar 80%. Cakupan di Indonesia yaitu 37,7% (RisKesDas 2018). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Peran Bidan Desa Untuk Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Subyek utama yaitu Bidan Desa Wringin Putih dan Bergas Kidul. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mandalam. Keabsahan data menggunakan Triangulasi Sumber yaitu Ibu menyusui yang melahirkan di Bidan Desa Wringin Putih dan Bergas Kidul. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada peran Bidan Desa dalam IMD. Berdasarkan hasil wawancara dengan Triangulasi dalam IMD yang dilakukan oleh Bidan sebelum bayi menemukan puting ibu bayi sudah diambil dari dada ibu. Dalam peran pemberian informasi dan edukasi ASI 2 bidan mengatakan jika mereka memberikan informasi saat ibu memeriksakan kehamilan (antenal care) Namun dari triangulasi 3 orang ibu tidak mendapatkan informasi ASI namun hanya 1 orang ibu yang mendapatkan informasi tentang ASI yaitu ibu dengan pendidikan SMP. Kesimpulan: Peran Bidan desa dalam Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sudah dilakukan. Prosedur yang dilaksanakan oleh Bidan sudah baik tetapi waktu dalam Insiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilakukan belum sesuai. Pemberian informasi dan edukasi tentang ASI kurang optimal

    HUBUNGAN PAPARAN PESTISIDA DENGAN KEJADIAN BBLR PADA PETANI WANITA DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

    Get PDF
    Latar Belakang: Berat badan lahir rendah masih terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan secara global, karena efek jangka pendek maupun jangka panjang terhadap kesehatan. Presentase BBLR di Kecamatan Sumowono meningkat pada tahun 2019 sebesar 7,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan pestisida dengan Kejadian BBLR pada petani wanita di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan studi case control. Dengan teknik sample purposive sampling, Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kasus sejumlah 22 petani dengan riwayat melahirkan BBLR, kelompok kontrol sejumlah 818 petani dengan riwayat melahirkan tidak BBLR. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Penelitian menunjukan terdapat hubungan antara masa kerja (p=0,012, OR= 3,701) jadi petani yang masa kerja lebih dari 5 tahun memiliki resiko 3,701 kali melahirkan BBLR, dan ada hubungan pencucian alat dan pakaian kerja, (p=0,011, OR =12,267) jadi yang cukup dalam melakukan pencucian alat dan pakaian kerja beresko 12,267 melahirkan BBLR. tidak ada hubungan penyimpanan pestisida (p=0,068), dan tidak ada hubungan penggunaan APD ( p=0,070), Simpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian BBLR dapat dipengaruhi oleh masa kerja, dan pencucian alat pertanian dan pakaian kerj

    Analisis komparatif tingkat kesehatan bank sebelum dan di masa pendemi covid–19 menggunakan metode RGEC

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan  untuk memperoleh bukti empiris perbedaan rasio keuangan RGEC sebelum dan masa pendemi covid-19 baik pada Bank jatim, Bank jateng, gabungan Bank Jatim dan Bank Jateng maupun membandingkan secara keseluruhan rasio keuangan RGEC Bank Jatim dengan Bank Jateng selama 2017–2022. Hasil Penelitian  terhadap 4 (empat) uji hipotesis yang dilakukan menunjukkan tidak ada perbedaan kuat yang berpengaruh terhadap tingkat Kesehatan Bank Jatim dan Bank Jaten

    Potensi Paparan Pestisida Dan Dampak Pada Kesehatan Reproduksi Wanita Tani Studi Di Kabupaten Brebes

    Get PDF
    Penggunaan pestisida dewasa ini semakin intensif untuk meningkatkan hasil pertanian.  Selain bermanfaat, pestisida juga memiliki potensi yang membahayakan. Pada tahun 2008 pestisida dilaporkan menjadi bahan ke sembilan yang paling banyak menyebabkan keracunan.  Pengguna pestisida bukan hanya petani pria, tetapi juga oleh wanita tani sehingga berpotensi mengganggu kesehatan reproduksinya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi paparan pestisida dan dampak pada kesehatan reproduksi wanita tani.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif  dengan lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling di Kabupaten Brebes, yakni pada lokasi penanaman bawang merah yang intensif penggunaan pestisidanya. Hasil penelitian menunjukkan: 1) para wanita tani juga terlibat dalam berbagai kegitan pertanian, 2) ada potensi penggunaan pestisida yang cukup tinggi dengan dosis diatas dosis yang dianjurkan, 3) ada hubungan antara lama pajanan pestisida dengan kesehatan reproduksi wanita tani, berupa kejadian berat bayi lahir ringan BBLR dan abortus, 4) analisis metabolit DAP dari sampel urin 5 wanita tani menunjukkan 1 orang (20%) terbukti mengalami paparan pestisida.  Disarankan penggunaan pestisida secara selektif, hati-hati dan sesuai dosis yang dianjurkan, dengan menggunkan alat pelindung diri (APD) yang lebih baik, sehingga tidak berdampak pada kesehatan reproduksi wanita tani
    corecore