31 research outputs found

    Tanggap Wacana Dialek Suroboyoan: Studi Tentang Komposisi, Transmisi dan Perfomance sebuah Tradisi Lisan Masyarakat Jawa di Kota Surabaya

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok: (1) Bagaimanakah komposisi, transmisi, dan performance tradisi lisan tanggap wacana bahasa Jawa Suroboyoan pada upacara pernikahan adat di Kota Surabaya? 2) Apakah ciri-ciri khas tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dibandingkan dengan tradisi lisan tanggap wacana pada masyarakat Jawa umumnya? 3) Nilai-nilai apakah yang terdapat dalam tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan pada upacara pernikahan adat di Kota Surabaya yang mendukung eksistensinya pada masa kini? Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai komposisi, transmisi, dan performance tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dalam upacara pernikahan adat di Kota Surabaya; Menemukan ciri khas tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dalam upacara pernikahan adat di Kota Surabaya; Menemukan nilai-nilai dari tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dalam upacara pernikahan adat di Kota Surabaya yang mendukung eksistensinya pada masa kini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Ada pun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1) Membuat rencana penelitan, yang meliputi: (a) Menentukan tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan sebagai objek penelitian; (b) Menentukan Kota Surabaya sebagai lokasi peneltian; (c) Menentukan populasi penelitian, yakni kampung-kampung di Kota Surabaya yang dalam upacara pernikahan adatnya diasumsikan masih melaksanakan tradisi lisan tanggap wacana; (d) Menentukan sampel penelitian. Eampel dalam penelitian ini diambil dari pidato-pidato pada upacara pernikahan adat di Kota Surabaya dengan alokasi waktu penelitian tertent

    Karakter Semar Dalam Cerita-Cerita Wayang Dan Dalam Tlga Teks Sastra Indonesia Kontemporer Semar Mencari Raga, Semar Gugat, Dan Perang : Kajian Intertekstualitas

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab empat persoalan pokok: pertama bagaimanakah karakter tokoh Semar dalam teks centa wayang; kedua. bagaimanakah karakter tokoh Semar dalam teks sastra Sernar Menear; Raga. Sernar Gugat. dan Perang; ketiga. bagaimanakah hubungan intertekstualitas Semar dalam cerita wayang dengan Semar dalam Semar Menari Raga, Semar Guga/, dan Perang; keempat, apakah fungsi dan makn. hubungan intertekstual tokoh Semar pada teks sastra Semar Menear; Raga, Semar Gugat, dan Perang dan karakter Semar dalam cerita wayang. Tujuan penelitian ini ialah memperoleh gambaran karakter tokoh Semar dalam cerita-cerita wayang. gambaran tokoh Semar dalam teks Sernar Menear; Raga, Semar Gugar, dan Perang. hubungan intertekstualitas antara Semar dalam teks cerita wayang dengan Semar dalam teks Sernar Menear; Raga, Sernar Gugal, dan Perang, dan menemukan makna perbedaan dan persamaan karakter Sernar pada teks centa wayang dengan teks karakter Sernar dalarn teks sastra Semar Menear; Raga, Semar Gugat, dan Perang

    Perbandingan Orientasi Nilai Budaya Tokoh Protagonis Pada Dongeng Joko Kendhil, Joko Tarub, Dan Bandung Bondowoso

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab tiga persoalan pokok. Pertama bagaimanakah karakterisasi masing-masing tokoh protagonis pada ketiga dongeng yang diteliti. Kedua bagaimanakah orientasi nilai-budaya masing-masing tokoh. Dan ketiga apakah amanat utama yang terdapat pada masing-masing dongeng tersebut berkaitan dengan karakter dan orientasi nilai-budaya tokoh-tokoh protagonisnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh gambaran umum persamaan dan perbedaan karakter serta orientasi nilai-budaya tokoh-tokoh protagonis pada ketiga dongeng yang diteliti, untuk selanjutnya menemukan amanat yang terdapat pada masing-masing dongeng. Selain itu penelitian ini juga dilaksanakan untuk menggali nilai-nilai budaya yang dapat dikembangkan dalam kerangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dari ketiga dongeng di atas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif Ada pun langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1) menentukan objek penelitian. Sebagai objek penelitian adalah dongeng Joko Kendhil. Joko Tarub, dan Joko Bandung Bondowoso. 2) menganalisis objek penelitian dengan memanfaatkan teori karakterisasi tokoh dalam cerita rekaan dan kerangka orientasi nilai-budaya yang ditulis Kluckhohn. 3) menyimpulkan dan menyusun laporan. Tokoh Joko Kendhil dikarakterisasikan memiliki bentuk fisiologis yang berubah-ubah. Secara sosiologis Joko Kendhil berasal dari keturunan bansawan yang memilih tinggal di tempat terpencil. Secara psikologis tokoh Joko Kendhil memiliki perwatakan datar (a flat character), selalu dikarakterisasikan sebagai tokoh yang baik tidak berubah dari awal sampai akhir cerita. Tokoh Joko Tarub dikarakterisasikan secara fisiologis tampan dan kuat. Secara sosiologis ia juga keturunan ningrat, tetapi sejak kecil dibuang orang tuanya ke hutan. Secara psikologis tokoh Joko Tarub dikarakterisasikan sebagai tokoh bulat (a round character). Pada masa mudanya ia digambarkan sebagai pemuda yang cerdas, licik, dan tidak peduli dengan orang lain. Ketika sudah tua tokoh Joko Tarub dikarakterisasikan sebagai tokoh yang baik, mumpuni, dan menjadi seorang ayah dan guru yang baik. T:Jkoh Joko Bandung Bondowoso dikarakterisasikan secara fisiologis tampan, gagah dan kuat. Secara sosiologis tokoh Bnadung Bondowoso adalah orang biasa yang dapat mencapai kedudukan tinggi (menjadi raja). Secara psikologis, tokoh Joko Bandung dikarakterisasikan sebagai tokoh bulat (a round character)

    Transformasi cerita panji dalam masyarakat Jawa : Studi berdasarkan perspektif kajian resepsi Sastra Jaussian

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengungkapkan keberadaan eerita Panji di Kediri Jawa Timur dan niIai kearifan IokaI yang terkandung di dalamnya; dan 2) mengidentifikasi bentuk-bentuk seni dan budaya yang terinspirasi lahir sebagai akibat masyarakat pembaea meresepsi eerita Panji. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tekstual dan ditriangulasi dengan field research. Adapun perspektif yang digunakan adalah perspektif resepsi sastra. Adapun unit analisis yang digunakan eerita Panji dan resepsi masyarakat pembaca ideal (seniman, kritikus sastra, pemerhati sastra, atau budayawan) yang ada yang menulis tentang eerita Panji. Data penelitian diperoleh dengan strategi pemerolehan data yang lebih dominan metode pendokumentasian, dilengkapi dengan rnetode observasi. Teknik yang digunakan adalah perekarnan, peneatatan, dan pengamatan. Ternuan penelitian ini adalah: Pertama, eerita Panji dalam pandangan pernbaea ideal merupakan eerita sumber yang memiliki peran penting bagi pengembangall seni dan budaya dalam masyarakat Jawa. Cerita Panji ini dipandang sebagai eerita yang luar biasa, memiliki penyebaran yang luas, diakui sebagai "budaya Panji"! ditransformasi ke dalam berbagai seni dan budaya, memiliki banyak varian seni dan budaya, dan mengandung pesan dan nilai kearifan loka1. Cerita Panji ini dipopulerkan dalam masa Kerajaan Majapahit, dan rnenurut pembaea ideal mengandung nilai kesejarahan, edukatif, kepahlawanan, keteladanan, ekologis, morat politis, kearifan loka!, dan sebagainya. Nilai itu ada dalam eerita Panji dan juga dalam karya transforrnasinya, varian-varian eerita Panji, dan area atau relief yang berkisah tentang Panji. Cerita Panji mi, telah sebagai ekspor budaya dan memiliki pengaruh dalam pengembangan budaya. Dalam masyarakat asal eerita ini yakni Kediri memang tidak terjadi pewarisan budaya yang signifikan, namun justru dlketahui banyak pembaca luar Kediri khususnya para sarjana dan pembaca ideal yang menaruh perhatian besar pada eerita Panji mi. Kedua, bentuk-bentuk seni dan budaya yang terinspirasi lahir sebagai akibat masyarakat pembaea meresepsi eerita Panji, bentuknya berrnaearn-maeam. Ada yang berbentuk karya sastra (eerita rakyat dan sastra klasik), karya seni relief di Candicandi, karya seni tari, karya seni pertunjukan (wayang dan pementasan), dan seni lukis. Dari berbagai bentuk seni nini, pada masing-masing bentuk seni itu juga terdapat banyak nama karya seni dan budaya. Belum lagi apabila dilihat varian dari masing-masing nama seni dan budaya itu, jumlahnya akan sangat banyak. Dari hasH identifikasi bentuk-bentuk seni dan budaya ini diketahui bahwa cerita Panji itu membawa pengaruh yang sangat besar, menginspirasi para seniman dan budayawan untuk berkarya sehingga eerita Panji dia nggap sebagai "induk eerita" yang hertransformasi dalam skup dunia kesenian dan kebudayaan yang sangat luas

    Transformasi cerita panji dalam masyarakat Jawa : Stdi berdasarkan perspektif kajian resepsi Sastra Jaussian

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengungkapkan keberadaan eerita Panji di Kediri Jawa Timur dan niIai kearifan IokaI yang terkandung di dalamnya; dan 2) mengidentifikasi bentuk-bentuk seni dan budaya yang terinspirasi lahir sebagai akibat masyarakat pembaea meresepsi eerita Panji. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tekstual dan ditriangulasi dengan field research. Adapun perspektif yang digunakan adalah perspektif resepsi sastra. Adapun unit analisis yang digunakan eerita Panji dan resepsi masyarakat pembaca ideal (seniman, kritikus sastra, pemerhati sastra, atau budayawan) yang ada yang menulis tentang eerita Panji. Data penelitian diperoleh dengan strategi pemerolehan data yang lebih dominan metode pendokumentasian, dilengkapi dengan rnetode observasi. Teknik yang digunakan adalah perekarnan, peneatatan, dan pengamatan. Ternuan penelitian ini adalah: Pertama, eerita Panji dalam pandangan pernbaea ideal merupakan eerita sumber yang memiliki peran penting bagi pengembangall seni dan budaya dalam masyarakat Jawa. Cerita Panji ini dipandang sebagai eerita yang luar biasa, memiliki penyebaran yang luas, diakui sebagai budaya Panji! ditransformasi ke dalam berbagai seni dan budaya, memiliki banyak varian seni dan budaya, dan mengandung pesan dan nilai kearifan loka1. Cerita Panji ini dipopulerkan dalam masa Kerajaan Majapahit, dan rnenurut pembaea ideal mengandung nilai kesejarahan, edukatif, kepahlawanan, keteladanan, ekologis, morat politis, kearifan loka!, dan sebagainya. Nilai itu ada dalam eerita Panji dan juga dalam karya transforrnasinya, varian-varian eerita Panji, dan area atau relief yang berkisah tentang Panji. Cerita Panji mi, telah sebagai ekspor budaya dan memiliki pengaruh dalam pengembangan budaya. Dalam masyarakat asal eerita ini yakni Kediri memang tidak terjadi pewarisan budaya yang signifikan, namun justru dlketahui banyak pembaca luar Kediri khususnya para sarjana dan pembaca ideal yang menaruh perhatian besar pada eerita Panji mi. Kedua, bentuk-bentuk seni dan budaya yang terinspirasi lahir sebagai akibat masyarakat pembaea meresepsi eerita Panji, bentuknya berrnaearn-maeam. Ada yang berbentuk karya sastra (eerita rakyat dan sastra klasik), karya seni relief di Candicandi, karya seni tari, karya seni pertunjukan (wayang dan pementasan), dan seni lukis. Dari berbagai bentuk seni nini, pada masing-masing bentuk seni itu juga terdapat banyak nama karya seni dan budaya. Belum lagi apabila dilihat varian dari masing-masing nama seni dan budaya itu, jumlahnya akan sangat banyak. Dari hasH identifikasi bentuk-bentuk seni dan budaya ini diketahui bahwa cerita Panji itu membawa pengaruh yang sangat besar, menginspirasi para seniman dan budayawan untuk berkarya sehingga eerita Panji dia nggap sebagai induk eerita yang hertransformasi dalam skup dunia kesenian dan kebudayaan yang sangat luas

    Buruh gending pasar bringharjo sebagai sumber inspirasi penciptaan karya seni batik

    No full text
    Berangkat dari sebuah konsep deformasi bentuk, buruh gendong yang berada di pasar bringharjo Yogyakarta diangkat sebagai tema penciptaan karya seni batik. Karya tersebut diungkapkan kedalam bentuk dekoratif dengan teknik batik tulis, pewarnaan batik dengan teknik tutup celup dan dikuas yaitu menggunakan warna sintetis, naphtol, rimashol dan sande (pewarna tekstil

    PROTES SOSIAL DALAM PUISI-PUISI RENDRA

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul Protes Sosisal dalam Puisi-puisi Rendra. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah sosial yang di protes Rendra, serta keterkaitan antara masalh-masalah sosial tersebut, dengan kenyataan. Adapun teori yang digunakan sebagai kerangka landasan, adalah teori mimetik dan teori struktural . Teori mimetik adalah satu teori yang dalam analisisnya berusaha menemukan keterkaitan antara realitas yang terdapat dalam karya sastra dengan kenyataan. Sedangkan analisis struktural, adalah analisis struktur dalam karya sastra yang dibicarakan, yang dapat digunakan memahami makna karya sastra secara keseluruhan

    TANGGAP WACANA DIALEK SUROBOYOAN: STUDI TENTANG KOMPOSIS1, TRANSMISI DAN PERFOMANCE SEBUAH TRADISI LISAN MASYARAKAT JAWA DI KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok: 1) Bagaimanakah komposisi, transmisi, dan performance tradisi lisan tanggap wacana bahasa Jawa Suroboyoan pada upacara pernikahan adat di Kota Surabaya? 2) Apakah ciri-ciri khas tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dibandingkan dengan tradisi lisan tanggap wacana pada masyarakat Jawa umumnya? 3) Nilai-nilai apakah yang terdapat dalam tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan pada upacara peen kahan adat di Kota Surabaya yang mendukung eksistensinya pada masa kini? Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai komposisi, transmisi, dan performance tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dalam upacara pernikahan adat di Kota Surabaya; 14enemukan ciri khas tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dalam upacara pernikahan adat di Kota Surabaya; Menemukan nilai-nilai dari tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan dalam upacara pernikahan adat di Kota Surabaya yang mendukung eksistensinya pada masa kini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Ada pun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1) Membuat rencana penelitan, yang meliputi: (a) Menentukan tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan sebagai objek penelitian; (b) Menentukan Kota Surabaya sebagai lokasi peneltian; (c) Menentukan populasi penelitian, yakni kampung-kampung di Kota Surabaya yang dalam upacara pernikahan adatnya diasumsikan masih melaksanakan tradisi lisan tanggap wacana; (d) Menentukan sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini diambil dari pidato-pidato pada upacara pernikahan adat di Kota Surabaya dengan alokasi waktu penelitian tertentu 2) Melakukan pengumpulan data. Data diperoleh melalui teknik rekam catat. Hasil pengamatan kemudian didokumentasikan dalam bentuk kaset rekaman yang kemudian ditransliterasikan dalam bentuk tulisan. 3) Melakukan analisis data. Data yang sudah terkumpul dianalisis sesuai teori Ruth Finnegan tentang tradisi lisan, yakni: (a) Data tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan yang telah ditransliterasikan dalam bentuk tulisan dianalisis berdasarkan komposisi, transmisi, dan performance-nya; (b) Data tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan yang telah ditransliterasikan dalam bentuk tulisan dianalisis kekhasan komposisi, transmisi, dan performance-nya untuk ditelusuri kemungkinan maknanya. 4) Membuat laporan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi lisan tanggap wacana yang disajikan dalam resepsi pernikahan adat masyarakat Jawa subkultur Suroboyoan tersusun dalam komposisi yang sangat fleksibel. Artinya, tidak ada konsistensi dan kesamaan komposisi tanggap wacana yang ditampilkan oleh pamedar sabda yang berbeda. Tradisi lisan tanggap wacana subkultur Suroboyoan ditransmisikan kepada calon pamedar sabda sebagian besar melalui cara autodidak dalam proses pembelajaran. Meskipun demikian, sesuai dengan kemajuan zaman, ada pula transmisi tradisi lisan tanggap wacana yang berlangsung melalui metode belajar di lembaga-lembaga yang mengadakan kursus pembelajaran untuk menjadi MC bahasa Jawa dan sekaligus juru pamedar sabda. Saat ini transmisi tradisi lisan tanggap wacana juga berlangsung melalui cetakan dalam bentuk buku. Dalam performance-nya, seorang pamedar sabda tradisi lisan tanggap wacana di Surabaya sedapat mungkin berusaha tampil dengan menggunakan bahasa Jawa kromo inggil gaya Surakarta-an. Meskipun demikian dalam praktiknya mereka sexing gagal dalam merangkai kosa kata yang ada sehingga diksi bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ngoko yang bersumber dari dialek lokal tidak dapat terhindarkan. Dalam performance-nya secara sengaja pamedar sabda banyak memasukan dialek dan idiom-idiom lokal khas Surabaya. Tanggap wacana Suroboyoan ditampilkan pada upacara pahargyan teman ten yang berlangsung dalam durasi 5�20 merit. Tanggap wacana ini biasanya dilaksanakan setelah sholat Ashar. Dalam performance-nya pamedar sabda biasanya menggunakan pakaian adat atau setidaknya pakaian resmi. Tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan pada dasarnya tidak berbeda dengan tradisi lisan tanggap wacana masyarakat Jawa subkultur lainnya. Meskipun demikian tetap ditemukan adanya beberapa hal yang dapat dianggap sebagai ciri khas tanggap wacana Suroboyoan. Ciri khas pertama tentu saja persoalan dialek atau cara pengucapan beberapa kosa kata bahasa Jawa yang disampaikan dengan logat khas Suroboyoan. Selain itu, dalam penyajiannya sadar atau tidak sadar para pamedar sabda banyak menyelipkan diksi yang khas suroboyoan yang terkesan kasar. Di Surabaya ditemukan pamedar sabda berjenis kelamin perempuan, satu hal yang jarang ditemukan pada tanggap wacana subkultur Jawa lainnya. Pengaruh agama Islam sangat kental dalam keseluruhan komposisi tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan. Apresiasi masyarakat Jawa subkultur Suroboyoan terhadap tradisi lisan tanggap wacana tidak terlalu tinggi. Eksistensi tradisi lisan tanggap wacana Suroboyoan didukung oleh substansi isinya yang banyak mengandung nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat Jawa. Nilai utama yang terkandung di dalamnya adalah nilai pendidikan dan fungsinya sebagai pemelihara tradisi. Dalam tradisi lisan tanggap wacana juga terdapat nilai etika dalam tata pergaulan sopan-santun sesuai adat Jawa. Tradisi lisan tanggap wacana memiliki nilai prestise bagi keluarga yang diwakili oleh pamedar sabda-nya
    corecore