45 research outputs found
Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
Permasalahan kinerja menjadi faktor penting karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan daerah terutama dalam otonomi daerah. Permasalahan yang sering terjadi adalah ketidakseimbangan kompensasi berupa insentif, kompensasi tidak langsung memicu menurunnya kinerja. Kinerja yang rendah apabila tidak mempunyai motivasi untuk melaksanakan pekerjaan. Sebaliknya pegawai tersebut mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut maka umumnya tingkat kinerja pegawai akan tinggi. Indikasi disiplin kerja yang dapat menurunkan kinerja pegawai adalah keterlambatan jam masuk kantor, rendahnya ketaatan pada peraturan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah kompensasi, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus baik secara parsial maupun berganda.
Penelitian ini termasuk penelitian eksplanatori yaitu suatu penelitian yang menyoroti hubungan antara variabel penelitian dan menguji hipotesis. Populasi sebanyak 201 pegawai diambil sampel sebanyak 67 responden. Analisis data digunakan analisis validitas dan reliabilitas (uji angket), analisis regresi, uji berganda (uji F), dan perhitungan koefisien determinasi.
Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun bersama-sama hal ini dibuktikan dengan (1) Ada pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus secara parsial dengan Sig. < 0,05.(2) Ada pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Lingkungan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus secara berganda dengan Sig < 0,05
STUDI PERAMALAN KEBUTUHAN DAN PEMETAAN DISTRIBUSI AIR DALAM UPAYA PEMERATAAN PENYALURAN AIR BERSIH
Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya merupakan perusahaan milik daerah sebagai penyedia air bersih di Kabupaten Kubu Raya. Kabupaten Kubu Raya yang merupakan wilayah interline kota dengan perkembangan penduduk yang sangat cepat. Jumlah penduduk Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2021 sekitar 609.392 jiwa yang terdata, dengan rata-rata laju pertumbuhan naik sekitar 1,47% per tahun. Tingginya angka pertumbuhan penduduk juga berdampak pada tingginya angka kebutuhan air bersih. Tujuan penelitian ini adalah meramalkan kebutuhan volume air bersih dan mengetahui lokasi titik IPA terbaik. Metode yang digunakan yaitu forecasting dengan langkah perhitungan menggunakan metode regresi linier, untuk mengetahui jumlah pelanggan dan kapasitas air bersih tahun 2024, dan AHP untuk menentukan lokasi IPA berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Penelitian ini menggunakan software Expert Choice denga tujuan membangun bobot asumsi yang telah dibangun. Berdasarkan rancangan kebutuhan air pada tahun 2024 didapatkan volume kebutuhan air dengan perhitungan realistis yaitu sebesar 1.218.562 m3/tahun, sedangkan volume kebutuhan air untuk perhitungan teoritis sebesar 2.160.928 m3/tahun. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode AHP berdasarkan kriteria yang dibangun didapatkan hasil rekomendasi lokasi pembangunan IPA baru untuk memenuhi kebutuhan air pada tahun 2024 yaitu di Kelurahan Sungai Ambawang dengan kapasitas sekitar 53,5814 liter/detik liter/detik. Kata Kunci : AHP, Forecasting, Regresi Linie
STUDI KELAYAKAN USAHA DALAM PENGEMBANGAN USAHA (Studi Kasus Pada UMKM Joni Rotan)
Keterbatasan peralatan untuk membuat tempat parsel menjadi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Joni Rotan dimana UMKM Joni kapasitas produksi tidak mampu memenuhi permintaan konsumen dikarenakan keterbatasan peralatan yang pada beberapa proses memerlukan waktu pengerjaan yang lama. UMKM hanya mampu memproduksi tempat parsel maksimal 20 per hari dimana menurut data yang diperoleh permintaan lebih dari 20 perhari. Adanya penambahan investasi berupa alat diharapkan akan mempercepat proses produksi secara signifikan dengan asumsi 40 tempat parsel perhari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan UMKM Joni Rotan terkhusus pada Tempat Parsel pada kondisi sekarang dan setelah penambahan investasi berupa mesin Fitrit-core-split. Analisis kelayakan usaha dilakukan sebelum adanya pengembangan dan setelah adanya pengembangan serta metode yang digunakan berupa aspek finansial dan non finansial. Pada aspek finansial terdapat perhitungan sebagai tolak ukur kelayakan usaha seperti Net Present Value (NPV) yang memperoleh nilai positif sebesar Rp 344.866.202 dan dikatakan layak untuk dijalankan, kemudian pada perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan nilai sebesar 15% yang mengartikan usaha ini layak untuk dijalankan, begitu pula dengan perhitungan Payback Periode (PP) selama 3,5 Tahun, selanjutnya hasil perhitungan Profitability Index (PI) menghasilkan nilai sebesar 1,13, kemudian pada hasil perhitungan return of Investment (ROI) menghasilkan 31%, dan Break Even Point (BEP) unit menghasilkan nilai sebesar 4725 unit dan BEP Rupiah sebesar Rp 180.357.823. Setelah mengetahui hasil dari studi kelayakan usaha pada UMKM Joni Rotan maka dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk dijalankan atau tidak layak untuk dijalankan. Sedangkan hasil perhitungan aspek finansial setelah adalanya penambahan investasi berupa mesin fitrit-core-split adalah Net Present Value (NPV) yang memperoleh nilai positif sebesar Rp 468.036.430 dan dikatakan layak untuk dijalankan, kemudian pada perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan nilai sebesar 19% yang mengartikan usaha ini layak untuk dijalankan, begitu pula dengan perhitungan Payback Periode (PP) selama 2,9 Tahun, selanjutnya hasil perhitungan Profitability Index (PI) menghasilkan nilai sebesar 1,38 kemudian pada hasil perhitungan return of Investment (ROI) menghasilkan 46%, dan Break Even Point (BEP) unit menghasilkan nilai sebesar 5781 unit dan BEP Rupiah sebesar Rp 198.067.796. Kata Kunci: Kelayakan, usaha, Pengembangan, UMKM, Kerajinan, Rotan
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE) DAN NASA-TLX PADA KARYAWAN PT UNITED TRACTORS PONTIANAK
Sumber daya manusia (SDM) adalah aset paling berharga bagi perusahaan dalam upaya peningkatan kualitas produk dan layanan. Oleh karena itu, mengoptimalkan tenaga kerja secara efisien merupakan hal yang krusial untuk mencapai kesuksesan. Namun, banyak perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan dalam manajemen SDM, seperti kurangnya perhatian terhadap pengembangan karyawan dan ketidaksesuaian antara beban kerja dan tuntutan pekerjaan. Hal ini diikuti dengan semakin banyaknya permintaan unit product support dan jasa service pada PT United Tractors Pontianak dari tahun ke tahun menyebabkan lonjakan volume pekerjaan karyawan bertambah sehingga ikut meningkat pula beban kerja karyawan. Sementara itu, perusahaan belum memiliki alat atau perangkat standar yang digunakan untuk mengukur beban kerja. Perhitungan beban kerja fisik yang berkaitan dengan berapa lama waktu kerja menggunakan metode full time equivalent, bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menentukan jumlah karyawan yang ada sudah optimal atau masih perlu penyesuaian, kemudian dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE yang terbagi menjadi tiga kategori yaitu underload, fit to load dan overload. Sedangkan untuk menghitung beban kerja mental menggunakan metode NASA-TLX berdasarkan rata-rata dari enam indikator yang terdiri dari kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi kerja, tingkat frustasi dan tingkat usaha. Penelitian ini menggunakan metode FTE untuk analisis beban waktu kerja dan metode NASA-TLX untuk analisis beban mental guna menilai beban kerja dan mental karyawan serta mengoptimalkan sistem kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidakseimbangan beban kerja di antara karyawan dimana 9 karyawan mengalami overload, 11 karyawan mengalami fit to load dan 2 karyawan mengalami underload sedangkan dalam aspek mental karyawan, 5 sangat tinggi, 8 tinggi, 8 agak tinggi dan 1 sedang. Berdasarkan hasil analisis beban kerja tersebut maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang ideal, meratakan beban kerja, serta menerapkan rekomendasi yang ada. Kata Kunci: Beban Kerja, Full Time Equivalent, NASA-TL
PENGARUH CITRA MEREK DAN RASA KOPI BUBUK MEREK AMING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Banyaknya kompetitor produk kopi di pasar dengan berbagai merek dan inovasi produk di Kalimantan Barat merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kopi bubuk merek aming dalam memasarkan produknya terhadap konsumen. Oleh karena itu, industri kopi bubuk merek aming perlu memahami keputusan pembelian konsumen dan hal-hal yang mempengaruhinya untuk mengatasi hambatan dalam perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh citra merek dan rasa terhadap keputusan pembelian konsumen pada kopi bubuk merek aming. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap responden dengan pertanyaan tertulis. Daftar pertanyaan mencakup pertanyaan variabel dependen dan independen yaitu variabel citra merek, rasa dan keputusan pembelian. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan menggunakan accidental sampling. Kriteria konsumen yang dijadikan responden yaitu yang sudah pernah membeli dan mengkonsumsi kopi bubuk merek aming. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independent yaitu citra merek dan rasa secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini digambarkan oleh hasil uji F yang dilakukan yaitu nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Sedangkan untuk uji R Square menunjukkan bahwa secara simultan citra merek dan rasa berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 43,2%. Secara parsial citra merek dan rasa memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen kopi bubuk merek aming hal ini terlihat bahwa kedua variabel dependen tersebut diperoleh nilai T hitung lebih besar dari T tabel dengan nilai siginifikasi lebih kecil dari 0,05. Kata Kunci: citra merek, keputusan pembelian, kopi bubuk, rasa
STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE BUSINESS MODEL CANVAS DAN ANALISIS SWOT (STUDI KASUS: DI TOKO KUE X)
Toko Kue X adalah salah satu toko yang menjual berbagai jenis kue ulang tahun dan kelengkapannya di Kota Pontianak. Toko ini telah berdiri kurang lebih 4 tahun lamanya dan sekarang cukup dikenal oleh masyarakat sekitar Kota Pontianak. Toko kue ini masih perlu merancang strategi untuk meningkatkan penjualannya ditengah banyaknya kompetitor yang menjual produk yang sama di Kota Pontianak meskipun toko kue ini sudah berdiri lama dan cukup terkenal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Business Model Canvas dan Analisis SWOT. Objek dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan pada Toko Kue X di Kota Pontianak. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu wawancara, observasi dan pengisian kuesioner kepada responden. Hal pertama yang dilakukan yaitu melakukan wawancara kepada expert judgement yaitu stakeholder di Toko Kue X, cara yang dilakukan selanjutnya yaitu pengamatan secara langsung (observasi) dan yang terakhir pemilik toko dan karyawan mengisi kuesioner yang sudah diberikan. Hasil dari penelitian dengan menggunakan metode Business Model Canvas adalah pemilik toko kue dapat menentukan target marketing sesuai dengan 9 elemen model bisnis kanvas. Selanjutnya adalah hasil dengan menggunakan metode SWOT yaitu kondisi Toko Kue X berada dalam kuadran I, kuadran I merupakan kondisi yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dengan kekuatan yang dimiliki dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menjadi keuntungan bagi Toko Kue X dan strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi agresif.Kata Kunci: Business Model Canvas, expert judgement, Marketing, SWOT
EVALUASI PENGEMBANGAN PARIWISATA KAHYANGAN RESORT KABUPATEN BENGKAYANG MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SUPPLY DEMAND
Kahyangan Resort merupakan salah satu objek wisata pantai alam yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang. Kahyangan Resort merupakan salah satu objek wisata yang banyak diminati oleh para pengunjung yang akan datang berkunjung di Kabupaten Bengkayang, akan tetapi tahun belakanganan ini objek wisata Kahyangan Resort hanya ramai pada hari tertentu saja, hal ini disebabkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat sekitar terhadap menjaga kondisi objek wisata tersebut sehingga membuat penurunan jumlah pengunjung pada objek wisata Kahyangan Resort dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 dengan jumlah 9082 wisatawan pada tahun 2019, 10176 wisatawan pada tahun 2020, 11787 wisatawan pada tahun 2021 dan 11769 wisatawan pada tahun 2022. Data tersebut diperoleh dari pihak pengelolah objek wisata Kahyangan Resort Kabupaten Bengkayang. Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat memperoleh penilaian kondisi supply yang berada di kawasan objek wisata di Kabupaten Bengkayang, mendapatkan apa saja karakter demand yang terdapat di kawasan objek wisata Kabupaten Bengkayang dan memperoleh perbandingan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap objek wisata Kahyangan Resort Bengkayang. Penyelesaian permasalahan terkait dengan menggunakan metode Supply Demand dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 50 orang responden yang telah berkunjung ke objek wisata tersebut guna untuk mengetahui permintaan (demand) pengunjung terhadap penawaran (supply) yang telah tersedia di objek wisata tersebut. Hasil identifikasi dari nilai tertinggi pada amenitas dengan jumlah nilai 122 (baik) terdapat pada parameter area parkir, untuk nilai terendah diperoleh pada aksesibilitas dengan jumlah 70 (buruk) terdapat pada parameter kemudahan mencapai kawasan, pada faktor penawaran didapatkan nilai tertinggi pada amenitas dengan jumlah nilai 141 (sangat penting) terdapat pada parameter pintu gerbang utama dan nilai terendah diperoleh pada aksesibilitas dengan jumlah 99 (penting) terdapat pada parameter kemudahan mencapai kawasan. Perbandingan antara supply demand yang diprioritaskan untuk ameitas terdapat pada toilet umum dengan selisih nilai 1,2, pintu gebang utama dengan selisih nilai 1,06. Diprioritaskan pada aksesibilitas yaitu kondisi jalan menuju objek wisata dengan selisih nilai 1,10, kemudahan mencapai kawasan dengan selisih nilai 1,14. Diprioritaskan pada atraksi yaitu parameter atraksi event tahunan dengan selisih nilai 1,2.Kata kunci: Resort, Supply, Demand, Objek Wisata, Pantai, Wisatawan.
PENGUKURAN EFEKTIVITAS KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI MASA TRANSISI PANDEMI COVID-19 MENGGUNAKAN METODE BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALE (BARS) DAN MANAGEMENT BY OBJECTIVES (MBO) (Studi Kasus Cresa Mart, Sambas, Kalimantan Barat)
Cresa Mart merupakan supermarket yang berlokasi di Jalan Gusti Hamzah, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat, Cresa Mart telah berdiri sejak tahun 2015. Supermarket ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, ATK, pakaian, dan perkakas. Permasalahan yang dihadapi Supermarket Cresa Mart adalah menyesuaikan peraturan jam kerja karyawan berdasarkan situasi pandemic Covid-19 yang dimulai pada tahun 2020 dengan menambahkan jumlah shift kerja dan mengurangi jumlah pekerja. Tahun 2022 menurunnya kasus Covid-19 yang berdampak pada perusahaan sehingga Cresa Mart mengembalikan sistem jam kerja seperti sebelum masa pandemi terjadi. Selama masa peralihan jam kerja ini ditemukan bahwa kinerja karyawan tidak memuaskan dan sering kali tidak memenuhi ekspektasi perusahaan namun Cresa Mart belum memiliki metode yang optimal untuk mengetahui kinerja karyawannya. Perusahaan Cresa Mart belum memiliki visi misi perusahaan yang menjadi koridor bagi karyawan untuk bekerja. Berdasarkan permasalahan ini maka metode yang tepat adalah metode BARS (Behaviourally Anchor Rating Score) yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan penilaian supervisor/pemimpin karyawan dengan menilai kriteria kunci seperti kedisiplinan, tanggung jawab, perilaku kerja, pengambilan keputusan, dan tanggung jawab. Bertujuan untuk menentukan visi dan misi perusahaan diperlukan metode yang dapat merancang management objective berdasarkan data BARS. Metode MBO (Management by Objective) adalah metode yang tepat untuk menentukan visi dan misi perusahaan yang dapat merancang objective bagi perusahaan Cresa Mart.Hasil dari penelitian ini adalah dinilainya 48 karyawan dengan penilaian BARS yang spesifik untuk masing-masing departemen aktif. Kriteria yang digunakan dalam. BARS adalah disiplin, kualitas kerja, perilaku kerja, pengambilan keputusan, dan tanggung jawab. Berdasarkan hasil penilaian BARS dapat ditentukan MBO untuk Cresa Mart dan masing-masing departemen. Terdapat 5 objective yang dibentuk untuk 5 kriteria yang telah ditentukan. Kata Kunci: BARS, MBO, Metode Penilaian Karyawan, Obyektif, Supermarke