Keterbatasan peralatan untuk membuat tempat parsel menjadi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Joni Rotan dimana UMKM Joni kapasitas produksi tidak mampu memenuhi permintaan konsumen dikarenakan keterbatasan peralatan yang pada beberapa proses memerlukan waktu pengerjaan yang lama. UMKM hanya mampu memproduksi tempat parsel maksimal 20 per hari dimana menurut data yang diperoleh permintaan lebih dari 20 perhari. Adanya penambahan investasi berupa alat diharapkan akan mempercepat proses produksi secara signifikan dengan asumsi 40 tempat parsel perhari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan UMKM Joni Rotan terkhusus pada Tempat Parsel pada kondisi sekarang dan setelah penambahan investasi berupa mesin Fitrit-core-split. Analisis kelayakan usaha dilakukan sebelum adanya pengembangan dan setelah adanya pengembangan serta metode yang digunakan berupa aspek finansial dan non finansial. Pada aspek finansial terdapat perhitungan sebagai tolak ukur kelayakan usaha seperti Net Present Value (NPV) yang memperoleh nilai positif sebesar Rp 344.866.202 dan dikatakan layak untuk dijalankan, kemudian pada perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan nilai sebesar 15% yang mengartikan usaha ini layak untuk dijalankan, begitu pula dengan perhitungan Payback Periode (PP) selama 3,5 Tahun, selanjutnya hasil perhitungan Profitability Index (PI) menghasilkan nilai sebesar 1,13, kemudian pada hasil perhitungan return of Investment (ROI) menghasilkan 31%, dan Break Even Point (BEP) unit menghasilkan nilai sebesar 4725 unit dan BEP Rupiah sebesar Rp 180.357.823. Setelah mengetahui hasil dari studi kelayakan usaha pada UMKM Joni Rotan maka dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk dijalankan atau tidak layak untuk dijalankan. Sedangkan hasil perhitungan aspek finansial setelah adalanya penambahan investasi berupa mesin fitrit-core-split adalah Net Present Value (NPV) yang memperoleh nilai positif sebesar Rp 468.036.430 dan dikatakan layak untuk dijalankan, kemudian pada perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan nilai sebesar 19% yang mengartikan usaha ini layak untuk dijalankan, begitu pula dengan perhitungan Payback Periode (PP) selama 2,9 Tahun, selanjutnya hasil perhitungan Profitability Index (PI) menghasilkan nilai sebesar 1,38 kemudian pada hasil perhitungan return of Investment (ROI) menghasilkan 46%, dan Break Even Point (BEP) unit menghasilkan nilai sebesar 5781 unit dan BEP Rupiah sebesar Rp 198.067.796. Kata Kunci: Kelayakan, usaha, Pengembangan, UMKM, Kerajinan, Rotan