9 research outputs found
DDasar - Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Challenging Rides Di Monumen Soerdjo Ngawi (Sebagai Wahana Wisata Perjuangan)
Kabupaten Ngawi yang terletak pada perlintasan propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki tempat yang menawarkan sarana untuk kembali kepada alam dengan Hutan Wisata Monumen Soerdjo. Tempat ini membawa suatu kesegaran alami pada wisatawan dengan keindahan pohon-pohonnya juga pemandangan indah didalamnya, hanya sayang Hutan Monumen Soerdjo yang belum tersentuh penanganan yang baik sehingga tampak apa adanya saja.
Selain memberikan perhatian kepada upaya untuk mendiversifikasi daya tarik wisata, pengembangan pariwisata di Kabupaten Ngawi juga perlu mempertimbangkan keseimbangan antara pemanfaatan aset termasuk alam dan budaya sebagai daya tarik wisata dengan pemeliharaan aset agar berkelanjutan sehingga dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Melihat berbagai potensi yang ada peluang hutan wisata ini sangatlah besar untuk dapat maju dan berkembang tetapi tentunya harus ada kerjasama dari berbagai pihak itu dari pemerintah swasta atau masyarakat sehingga pada akhirnya dapat menjadi suatau kesatuan untuk mewujudkan tujuan wisata.
17
Alasan pemilihan lokasi/site, yang mana di jatuhkan pilihan pada Kawasan Wisata Monumen Soerdjo Ngawi, Kabupaten Ngawi. berbagai alasan dan pertimbangan. Yang pertama karena memang lahan tersebut kurang adanya pengembangan wisata yang baik, yang kedua ingin mengangkat Monumen Soerdjo Ngawi sebagai wahana wisata perjuangan letak Monumen Soerdjo tersebut itu sendiri berada di Wana Wisata Monumen Soerdjo terletak terletak di jalan raya Ngawi-Solo Km 19, tepatnya masuk wilayah desa Pelanglor Kec. Kedunggalar Kab. Ngawi .dan pemandangan hutan jati yang masih alami.
Diharapkan dengan adanya perencanaan dan perancangan ini mampu menghasilkan suatu kawasan wisata perjungan untuk mengenang jasa pahlawan yang telah gugur dengan konsep green open space sehingga memberi suasana alami
The Determinant Factors of Behavior in M-Commerce Application Usage for Online Purchasing
The development of technology in human life makes the process of buying and selling currently using the online system. The high electronic transactions that occur in Indonesia are driven by the number of e-commerce or companies that make m-commerce applications on smartphones. This research has several objectives, and the first goal is to know the effect of perceived usefulness, behavior of the use of m-commerce applications, subjective norms, and behavioral control of interest in m-commerce applications on smartphones on online purchases. The second goal is to analyze the ease of use of perceived usefulness, and the third objective is to analyze the effect of ease of use and perceived usefulness on the behavior of using m-commerce applications for online purchases. The fourth objective is to analyze the effect of security perception on the interest of using m-commerce application on online purchase. This research was conducted by survey method and using SEM for data analysis. The results of this research indicate that there are significant influences among the behavior of the use of m-commerce applications, perceived usefulness, and behavioral control over interest in using m-commerce applications for online purchases. Ease of use and usability positively affect the behavior of using m-commerce applications. Ease of use positively affects the perceived usefulness. The security factor has a positive effect on the interest of using m-commerce application.
Keywords: e-commerce, m-commerce adoption, SEM, Technology Acceptance Model, Theory of Planned Behavio
Implementation Study of Public Policies, Synergity of Policy for Defense Area and National Area Spatial in Grati Pasuruan
The development of a global, regional and national strategic environment has led to the development of factual and potential threats that must be faced by Indonesia. A strong defense is needed that is supported by all available resources, one of which is related to the area of defense. This research will analyze the implementation of defense areas, especially military training areas in Grati Pasuruan. Problems arise in several regions of Indonesia related to defense areas, even to the point of causing fatalities as happened in the TNI AL Grati Pasuruan training area. For this reason, this research is aimed at analyzing how the spatial planning of defense policy is currently implemented. The theory used is the theory of Van Matter and Van Horn policy implementation. The method used in this research is a qualitative method with a phenomenological approach. The results showed that the implementation of the defense area policy could not be carried out, due to the finding of inhibiting factors, namely the lack of coordination from the regional government and the Ministry of Home Affairs in planning and ratifying the regional spatial planning, resulting in overlapping in the utilization of an area. The supporting factors are that all policies related to regional spatial regulation already exist. So that in this research suggestion is to bring back an independent government agency, whose task is to coordinate and make decisions regarding spatial planning, this independent institution will act as a policy force driver in national spatial planning. As a recommendation, the Pasuruan Regency regional regulation related to spatial planning to be evaluated and an independent institution be formed immediately by strengthening policies to the operational level. Keywords: Defense Area, Spatial Planning, Implementation DOI: 10.7176/PPAR/9-11-04 Publication date: November 30th 2019
PendekatanContextual Teaching and Learning (CTLl)dalamPembelajaranFiqh Di MTs Ma’arifArgopeni Ayah Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini membahas penggunaanPendekatan Contextual Teaching and Learning (CTLl) dalam Pembelajaran Fiqh Di MTs Ma’arif Argopeni Ayah Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015.Problematika pembelajaran Fiqh antara lain faktor pendidik, peserta didik, dan internal madrasah. Faktor pendidik seperti belum maksimalnya penggunaan Pendekatan dan metode pembelajaran. Pembelajarancenderungbersifatteacher centered, disamping itu variasi mengajar belum dibarengi dengan cara-cara belajar yang menyenangkan. Faktor peserta didik antara lain, sebagianpeserta didik adayang belum mampu membaca Al Qur’an atau huruf Arab.
Adapun masalah yang menjadi fokus kajian adalah (1) Bagaimana Penggunaan PendekatanContextual Teaching and Learning(CTL)dalam Mata Pelajaran Fiqh di MTs Ma’arif ArgopeniAyah?(2) Apa saja dampak penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL)dalam Mata Pelajaran Fiqh di MTs Ma’arifArgopeniAyah?
Berdasarkanteori, CTL adalahContekstual Teaching and Learning (CTL) adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada belajar secara kelompok untuk mampu menemukan suatu konsep yang dihubungkan dengan kehidupan nyata. Penerapan CTL adalahPembelajaran berbasis problematik, memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh kegiatan pembelajaran, memberikan aktivitas kelompok, membuat aktivitas belajar mandiri, membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat.
PenelitianiniadalahPenelitianKualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti menggunakan Analisis sintesadalam menyelidiki suatu fenomena mengenai bagaimana Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Pembelajaran Fiqh Di MTs Ma’arif Argopeni Ayah Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015, implementasi, dampak dan hasilnya.
Kesimpulan hasil penelitian menyebutkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran CTL dalam mapel Fiqh dilaksanakan melalui persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di lapangan (perpustakaan) dan lingkungan sekolah serta di kelas.Secara umum, Metode yang digunakan dalam pembelajaran mapel Fiqh adalah ceramah, tanya jawab, penugasan. Dampak penggunaan pendekatan CTL dalam mapel Fiqh adalah meningkatnya minat baca, kerja sama antar siswa, tanggungjawab, dan jalinan komunikasi siswa dengan warga sekolah atau masyarakat.
Kata Kunci: Metode CTL,Pembelajaran, MapelFiqh
Politik pendidikan : Kebudayaan, kekuasaan, dan pembebasan
Judul asli: The politic of education: culture, power, and liberationxxxvi, 351 p., : il.; 24 c
STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA BEJIHARJO SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN
Many communities in various parts of Yogyakarta tourism awareness has
been proven by the various tourist village offers all the uniqueness of each. In
Gunungkidul example, currently has one of the area Gunungkidul popular tourist
village is the Village Tourism Bejiharjo with natural beauty it offers. This tourist
village provides a new option in the area tourist activities such Gunungkidul Caving,
Cave Tubing, Rafting and Offroad. Village tourism proved successful to reduce the
number of unemployed in the region.
Village tourism has Bejiharjo alamyang extraordinary wealth and supported
by public awareness of the potential of the village. Bejiharjo Tourism Village is one
successful example of the persistence of communities to manage their village and sell
all the activities that engage residents to participate in serving the tourists who come
to this tourist village. Research conducted at the Tourism Village Bejiharjo conducted
to determine how rural tourism has become a leading tourist village, whatever the
promotion is done, development is being done and analyze the relationship between
the completeness of its facilities by the number of visits each year. By knowing
everything about this tourist village, is expected to be a lesson for people who have
great potential but this potential has not been maximized
Politik pendidikan kebudayaan kekuasaan dan pembebasan
The Politic of education : culture, power and liberationxxxvi, 351 p : il.; 21 c
Politik pendidikan : kebudayaan, kekuasaan, pembebasan = the politic of education : culture, power, and liberation
Buku ini membahas mengenai perilaku belajar, sebuah pandangan kritis dalam pemberantasan buta huruf, petani sebagai penulis buku, aksi budaya dan reformasi agraria, peran pekerja sosial dalam proses perubahan, pemberantasan buta huruf sebagai aksi budaya menuju kebebasan, aksi budaya dan konsientisasi, pemberantasan buta huruf politik, pendidikan yang humanis, pendidikan, pembebasan dan gereja, teologi pembebasannya James Cone, percakapan dengan Paulo Freire, menuju konsientisasi tanpa sekolah, serta mengkaji ulang pendidikan kritis yang merupakan dialog dengan Paulo Freire.xxxvi, 351 hlm.: ilus.; 20 cm