198 research outputs found

    Analytical Hierarchy Proses sebagai Penunjang Sistem Pengambilan Keputusan dalam Penilaian Pelayanan pada Tpu Wilayah Jakarta Utara

    Get PDF
    Penilaian pelayanan TPU di Wilayah Jakarta Utara sesuai tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) dan harus memperhatikan kualitas tanggung jawab, fasilitas, pelayanan dan kesederhanaan prosedur. Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hierarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut

    Analysis of Mycoplasma Gallisepticum Infection Factors in Commercial Layer Chicken Farm Using Analytical Hierarchy Process

    Full text link
    Background : Mycoplasma galliseptium (MG) is a pathogenic microbial often found in poultry farm industry. In Indonesia there are rarely data of MG research. There are some factors increased the risk of MG infection. Purpose : This research aimed to determine the factors involved in the transmission of MG in commercial layer chicken farm. Methods : This was a descriptive research with the data was collected from pairwise comparison questionnaire distributed to poultry expert. The Data was analyzed using Analytical Hierarchy Process (AHP) supported by computer programme “Expert Choice”. Results : The results showed that risk value of rearing management (0.425), health management (0.312), feed management (0.088), and biosecurity of farm (0.175) to the transmission of MG. The results of AHP analysis to the risk factor variables of MG infection in commercial layer chicken farm showed that the highest risk value of MG infection was the number of bird in house (0.277), followed by antibiotic administration (0.276), while the other variables only have risk value under 0.100. Conclusion : The highest risk value of MG infection was rearing management factor especially on the variable of the population number of poultry in house

    MONITORING SYSTEM OF FISH POOL WATER TURBIDITY WITH ESP32 AND BLYNK

    Get PDF
    Technological developments in all aspects of life today are urgently needed, this can be seen from the many technologies that have replaced human jobs. As with the fish column at home, the work that is routinely done in the fish column is to replace the water in it if it is too cloudy so that it looks clean and creates good conditions for the development and health of the fish. Usually, fish farmers will make a schedule to check water quality and replace it. This work can sometimes take up time, especially when busyness increases and if you are late or forget to change the water in the pond, it can harm the condition of the fish in it. To help overcome this problem, equipment has been designed to monitor the turbidity level of the water that can be monitored from anywhere and at any time. This study aims to produce a tool that can monitor and control the condition of the level of water turbidity in fish ponds so that fish growth can be maximized. This monitoring is carried out regularly in real-time using IoT (Internet of Things) so that it can facilitate monitoring without the need to come directly to the pond location. This research succeeded in creating a monitoring system that can detect the turbidity of aquarium water using the ESP 32 tool and display on the Blynk application automatically in real-time

    Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Peminatan Peserta Didik SMA Menggunakan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) Dan SAW (Simple Additive Weighting)

    Full text link
    — Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan yang dapat memudahkan dalam proses peminatan peserta didik SMA dan memberikan alternatif peringkat hasil proses peminatan. Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan suatu sistem yang mendukung manajer dalampengambilan keputusan untuk permasalahan semi terstruktur dengan tujuan sebagai alat bantu manajer untuk memperluas kapabilitas mereka dalam pengambilan keputusan dan bukan untuk menggantikan manajer. Dengan kurikulum 2013 ini, banyak kriteria yang digunakan dalam peminatan yang bertujuan agar peminatan dapat memasukan peserta didik ke dalam kelompok peminatanyang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Apabila antara minat, bakat, kemampuan dan harapannya dengan peminatan yang dipilih tidak sesuai, maka kemampuannya tidak optimal. Guru BK dalam menentukan peminatan peserta didik, banyak kriteria-kriteria yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk memudahkan guru BK dalam menentukan peminatan peserta didik. Metode AHP merupakan suatu metode sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan bobot pada kriteriapeminatan peserta didik dan menguji konsistensinya. Metode SAW merupakan suatu metode penjumlahan terbobot. Dalam penelitian ini metode AHP digunakan untuk memberikan bobot dari setiap kriteria peminatan peserta didik di SMA Negeri 1 Maos. Kriteria yang digunakan dalam peminatan peserta didik di SMA Negeri 1 Maos adalah nilai raport, nilai ujian nasional, peminatan peserta didik dan peminatan orang tua. Bobot yang diperoleh dari metode AHP menjadi nilai input pada metode SAW dalam menentukan alternatif yang akan dipilih. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu guru BK dalammenentukan peminatan peserta didik di SMA Negeri 1 Maos.Kata kunci— SPK, AHP, SAW, peminatan, SM

    Implementasi Teknik Mesh Morphing Dan Selection Morphing Pada Citra Digital Dengan Delphi 7.0

    Full text link
    Dalam pembuatan sebuah film, ada banyak jenis spesial efek yang ditambahkan ke dalam sebuah film untuk menghasilkan suatu film yang berkualitas. Salah satu spesial efek yang sering digunakan adalah morphing, yaitu suatu efek dimana suatu obyek diubah perlahan-lahan menjadi obyek lain. Sebelum menggunakan komputer, efek ini dilakukan dengan cara tradisional yang sulit dan memakan waktu lama dalam pembuatannya dengan hasil yang kurang memuaskan, dengan menggunakan komputer selain waktu pembuatannya jauh lebih cepat, hasilnya pun jauh lebih bagus. Tugas Akhir ini membahas tentang pembuatan efek morphing dengan menggunakan teknik mesh morphing dan selection morphing. Aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menambah alternatif cara dalam pembuatan efek morphing, sehingga dapat menciptakan animasi yang lebih efektif dan efisien. Hasil pengujian aplikasi ini menunjukan bahwa pada teknik mesh morphing sangat memperhitungkan site point-site point pada gambar asal dan gambar tujuan, karena akan mempengaruhi kualitas animasi yang dihasilkan. Halus tidaknya animasi bergantung pada peletakan site point. Jika hanya mempunyai 1 buah gambar, atau terlalu sulit memperoleh gambar tujuan yang sesuai, maka dapat menggunakan teknik selection morphing dalam pembuatan animasiny

    Klasifikasi Penempatan Calon Peserta Kursus dengan Algoritma Naive Bayes

    Get PDF
    The Internet is the easiest means to do online promotion, online buying and testing online. Smartzone Media Studio is a place for courses in architecture. Prospective participants in Smartzone Media Studio must go through the screening step to find out the level of computer knowledge and skills and architectural design. During this time the process is still done manually, that is the prospective participants do the test on the paper, then the results of the answers checked by the examiner, after which the testers calculate the average value to determine at which level the prospective participants will be placed. In order to make the selection process easier and faster, Smartzone Media Studio needs a more effective way, then made a website-based selection system with NaĂŻve Bayes algorithm. With this system the assessment and placement of prospective participants is done through the website, so the exam can be done anywhere without having to come to the course. With this system the results of grouping course participants can be more quickly and accurately
    • …
    corecore