7 research outputs found

    STRATEGI LATECOMER FIRMS DALAM MERAIH DAYA SAING GLOBAL: Studi Kasus Latecomer Firms Teknologi Tinggi Asia

    Get PDF
    This research is aimed to analyze strategies done by Asian Latecomer Firms (LCF), which work in high technology industry, in order to increase their global competitiveness and how Asian governments assist and enhance their LCFs’ efforts. Asiagoven LCFs have three strategies to transform their firms competitiveness. First, LCFs built linkages with Foreign Multinational Companies (MNC) to gain basic technologies through exploiting their initial competitive advantages. Second, LCF learn new technology by allocating Research and Development (R&D) fund and building research facilities. Third, LCF increase their competitiveness by leveraging their linkages and learning efforts. LCFs’ leverage activities are in forms of leapfrogging, developing new products with MNC, and entering new market by exploiting every opportunity. Besides, LCFs are helped by their government through three kinds of supports. First, governments give LCFs that fulfill governments’ requirements privileges. Second, governments reduce business risks faced by LCF by buying LCFs’ products, giving subsidies, and initiating basic research. Third, governments conduct cooperation with LCF through public research institutions for stimulating innovation

    NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2020

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab Aparatur Sipil Negara (ASN) cenderung bersikap tidak netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan untuk mengetahui upaya mewujudkan netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum non doktrinal/penelitian hukum empiris atau penelitian hukum sosiologis, yaitu penelitian hukum yang memperoleh data dari sumber data primer dan sekunder. Objek penelitian ini adalah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jambi dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data melalui penelitian analisis dan lapangan (field research), kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menghasilkan data yang bersifat deskriptif. (ASN) pada Pilkada di Provinsi Jambi belum terlaksana dengan baik karena masih ditemukan ASN yang tidak netral. Kedua, ketidaknetralan ASN masuk ketegori ringan. Proses mekanisme penjatuhan sanksi kepada ASN yang tidak netral pada pelaksanaan Pilkada di Provinsi Jambi juga masih berjalan. Bawaslu dan KPU dalam hal ini sudah berupaya melakukan beberapa tindakan preventif guna menghilangkan ketidaknetaralan ASN dalam Pilkada, antara lain melakukan sosialisasi dengan berbagai kegiatan yang berisikan tentang etika dan netralitas ASN yang wajib dijunjung tinggi serta asas-asas netralitas yaitu tidak berpihak, netral, bebas konflik kepentingan, bebas intervensi politik, adil, dan melayani. Pewujudan netralitas ASN dalam Pilkada dapat dilakukan dengan melibatkan secara optimal peranan beberapa institusi terkait, antara lain Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Pimpinan Birokrasi, Inspektorat Daerah, dan Badan Kepegawaian Daerah, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab Aparatur Sipil Negara (ASN) cenderung bersikap tidak netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan untuk mengetahui upaya mewujudkan netralitas Aparatur Sipil Negara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum non doktrinal/penelitian hukum empiris atau penelitian hukum sosiologis, yaitu penelitian hukum yang memperoleh data dari sumber data primer dan sekunder. Objek penelitian ini adalah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jambi dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data melalui penelitian analisis dan lapangan (field research), kemudian dianalisis secara kualitatif untuk menghasilkan data yang bersifat deskriptif. (ASN) pada Pilkada di Provinsi Jambi belum terlaksana dengan baik karena masih ditemukan ASN yang tidak netral. Kedua, ketidaknetralan ASN masuk ketegori ringan. Proses mekanisme penjatuhan sanksi kepada ASN yang tidak netral pada pelaksanaan Pilkada di Provinsi Jambi juga masih berjalan. Bawaslu dan KPU dalam hal ini sudah berupaya melakukan beberapa tindakan preventif guna menghilangkan ketidaknetaralan ASN dalam Pilkada, antara lain melakukan sosialisasi dengan berbagai kegiatan yang berisikan tentang etika dan netralitas ASN yang wajib dijunjung tinggi serta asas-asas netralitas yaitu tidak berpihak, netral, bebas konflik kepentingan, bebas intervensi politik, adil, dan melayani. Pewujudan netralitas ASN dalam Pilkada dapat dilakukan dengan melibatkan secara optimal peranan beberapa institusi terkait, antara lain Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Pimpinan Birokrasi, Inspektorat Daerah, dan Badan Kepegawaian Daerah, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu

    LEGAL SOCIOLOGY OF LAND CONFLICT VS ORANG RIMBA’S LAND CONFLICT IN JAMBI PROVINCE

    Get PDF
    The sociology of Orang Rimba Law, which portrays the issue of land conflict versus land conflict, is a crucial legal issue, even though so far, the Orang Rimba (Suku Anak Dalam) has been part of a beneficial symbiosis between Natural Resources and Human Resources (HR), because between the factors of mutual care between humans and nature, but in legal reality, land and land tenure in Indonesia,  The existence of the Orang Rimba institution as the original entity of the Malay tribe is a problem, because its living entity has been displaced by the laws of outsiders, namely the state and government, especially since the rolling of the issue of forest utilization through Forest Tenure Rights (HPH) and the use of forest products through legal entities whose ownership is by forest outsiders, plus natural disasters (forest fires) outsiders as people whom people have long feared as eating creatures human. The purpose of the study is to know the law in reality, especially society. Conclusion The Orang Rimba, as an indigenous entity in Jambi Province, must be brought to the attention of the local government. The right to life and other social rights, namely distinctive economic and cultural rights, must be fostered continuously so that their customary rights are protected from land grabs under the guise of plantations and forestry based on state approval of forests and non-forests and ignore the history of the Orang Rimba struggle which always maintains the forest ecosystem and its distinctive land and culture such as ritual rituals between man and nature to dispel nature's various kinds of anger against humans in the form of disasters, wrath, and even climate change, cultural mantras and dialects were developed by them, but have not been seen by Indonesian law as genuine and distinctive legal institutions.The sociology of Orang Rimba Law, which portrays the issue of land conflict versus land conflict, is a crucial legal issue, even though so far, the Orang Rimba (Suku Anak Dalam) has been part of a beneficial symbiosis between Natural Resources and Human Resources (HR), because between the factors of mutual care between humans and nature, but in legal reality, land and land tenure in Indonesia,  The existence of the Orang Rimba institution as the original entity of the Malay tribe is a problem, because its living entity has been displaced by the laws of outsiders, namely the state and government, especially since the rolling of the issue of forest utilization through Forest Tenure Rights (HPH) and the use of forest products through legal entities whose ownership is by forest outsiders, plus natural disasters (forest fires) outsiders as people whom people have long feared as eating creatures human. The purpose of the study is to know the law in reality, especially society. Conclusion The Orang Rimba, as an indigenous entity in Jambi Province, must be brought to the attention of the local government. The right to life and other social rights, namely distinctive economic and cultural rights, must be fostered continuously so that their customary rights are protected from land grabs under the guise of plantations and forestry based on state approval of forests and non-forests and ignore the history of the Orang Rimba struggle which always maintains the forest ecosystem and its distinctive land and culture such as ritual rituals between man and nature to dispel nature's various kinds of anger against humans in the form of disasters, wrath, and even climate change, cultural mantras and dialects were developed by them, but have not been seen by Indonesian law as genuine and distinctive legal institutions

    Perempuan dalam Arus Politik Lokal: Studi Elektoral Keterpilihan Perempuan Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di Provinsi Jambi

    Get PDF
    This research examines the problems and electoral challenges of electing women from Jambi Province at the Central and Provincial Legislative Levels, which are still not representative of women. By using descriptive qualitative methods and combining the strengths of primary and secondary data. The findings in this study show that kinship with local political elites is one of the main political assets and strategies in contesting the 2019 Legislative Elections. The electability of existing women is still represented by women who utilize elements of family kinship with local political elites. Elected legislators who have political ties with local figures, such as local officials in the electoral district concerned, wives of local officials, children of local officials have an impact on the election of female legislators. This is because these local figures are well known by the wider community so that these figures will easily introduce their other relatives to participate in occupying other political positions. In fact, people who have loyalty to political figures who have been elected can immediately put their trust in new figures introduced by these political officialsPenelitian ini mengkaji tentang problematika dan tantangan elektoral keterpilihan perempuan dari Provinsi Jambi pada Tingkat Pusat maupun Legislatif Provinsi’ yang mana masih belum representatif perempuan. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan mengkombinasikan kekuatan data primer dan sekunder. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa hubungan kekerabatan dengan elit politik lokal menjadi salah satu modal politik yang utama dan strategi dalam kontestasi Pemilu Legislatif 2019. keterpilihan perempuan yang ada masih terwakili oleh perempuan yang memanfaatkan unsur-unsur kekerabatan keluarga dengan elit politik local. Legislator terpilih yang memiliki kekerabatan politik dengan figur lokal, seperti pejabat lokal di dapil yang bersangkutan, istri pejabat lokal, anak pejabat lokal berimbas pada keterpilihan anggota legislatif perempuan. Hal ini dikarenakan figur-figur lokal tersebut telah dikenal oleh masyarakat luas sehingga figur tersebut akan dengan mudah memperkenalkan kerabatnya yang lain untuk turut serta menduduki kursi jabatan politik lainnya. Bahkan, masyarakat yang memiliki loyalitas terhadap figur politik yang telah terpilih dapat langsung menaruh trust kepada figur baru yang diperkenal kan oleh pejabat politik tersebut

    SOSIALISASI PENDIDIKAN DAN PEMENUHAN HAK POLITIK BAGI PENYANDANG DISABILITAS TUNA RUNGU DI KOTA JAMBI

    Get PDF
    Kegiatan PKM berupa sosialisasi tentang pendidikan dan pemenuhan hak politik bagi penyandang disabilitas tuna rungu di Kota Jambi bertujuan untuk: 1) meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya komunitas disabilitas tuna rungu di Kota Jambi yang berdampak pada meningkatnya partisipasi masyarakat khususnya komunitas disabilitas tuna rungu dalam politik dan pengambilan kebijakan di tingkat daerah, kecamatan dan desa; 2) adanya partisipasi aktif dari pemerintah Kota Jambi, kecamatan, desa, partai politik, KPU dan anggota legislatif dalam memberikan pendidikan politik bagi masyarakat dan komunitas disabilitas tuna rungu di Kota Jambi, baik berbentuk sosialisasi maupun kegiatan rutin terjadwal; dan 3) terbentuknya sarana pendidikan politik masyarakat, khususnya komunitas disabilitas berbentuk pendidikan politik bagi komunitas disiabilitas tuna rungu di Kota Jambi. Kegiatan PKM dilaksanakan melalui metode ceramah, diskusi, dan audio visual. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan melalui tahap perencanaan dan pendekatan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PKM berupa sosialisasi tentang pendidikan dan pemenuhan hak politik bagi penyandang disabilitas tuna rungu di Kota Jambi disimpulkan bahwa kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh peserta, terlihat dari tingkat kehadiran dan hasil evaluasi pencapaian kegiatan, bahkan tidak terlihat adanya kesulitan dari peserta dalam memahami materi yang disampaikan. Adanya persiapan yang baik oleh tim PKM serta dukungan dari seluruh stakeholder, sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik dan memperoleh capaian yang telah direncanakan, seperti bertambahnya pemahaman peserta terhadap pendidikan politik serta tumbuhnya kesadaran akan pentingnya ikut dalam partisipasi politik khususnya politik di Kota Jambi. Oleh karena itu, secara umum kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kualitas komunitas disabilitas tuna rungu dalam menghadapi dinamika politik di Kota Jambi, supaya tidak lagi terjadi pembodohan secara politik bagi komunitas disabilitas tuna rungu di Kota Jambi. Kata Kunci:  disabilitas tuna rungu, sosialisasi pendidikan dan pemenuhan hak politi
    corecore