529 research outputs found

    Mikroorganisme Pendegradasi Tph (Total Petroleum Hydrocarbon) Sebagai Agen Bioremediasi Tanah Tercemar Minyak Bumi (Review Article)

    Full text link
    Exploitation and exploration activities will produce sewage sludge and crude oil spills that cause pollution to the environment and upgrading to the environment, biology and soil chemistry. Monitoring of oil pollution conditions on the soil can be done by detection of all hydrocarbon components, or what is called the total petroleum hydrocarbon (TPH). According to its components, this total petroleum hydrocarbon (TPH) can be classified into 3 points, aliphatic, alicyclic, and aromatic. One of the biological efforts that can be used to overcome petroleum pollution is by using bioremediation technology. There are several methods in bioremediation, one of which is the biostimulation method, where the growth of the original hydrocarbon decomposers is stimulated by adding nutrients, oxygen, pH optimization and temperature. Hydrocarbonoclastic microorganisms have characteristic not possessed by other microorganisms, namely their ability to excrete hydroxylase enzymes, which are hydrocarbon oxidizing enzymes, so that these bacteria can degrade petroleum hydrocarbons. Biodegradation can be formed if there is a structural transformation so that cahnges in molecular integrity occur. This process is a series of enzymatic or biochemical reaction that require ideal environmental conditions with the growth and proliferation of microorganisms. Something that need to be known before remediation are pollutants (organic or inorganic), degraded/ not, dangerous/ not, how many pollutants pollute the soil, the ratio of carbon (C), Nitrogen (N), and phophorus (P), soil type, soil conditions (wet dry), and how long pollutants have been deposited in these location

    The Simulation and Design of High Subsonic Wing Aircraft

    Full text link
    This paper intends to present the application of Computational Fluid Dynamic (CFD) on the simulation and design of high subsonic wing of transport aircraft. The computation was performed using RAMPANT, an unstructured, multigrid flow solver. A 2-D and 3-D model of the wing was created using CATIA (2D and 3D modeling). A corresponding grid was created using preBFC and TGrid. The paper describes the technique of creating the grid and using the CFD on the wing design process. It then discusses the benefits and penalties of using the above tools. Description is then given in using the aerodynamic analysis result to optimize the wing. It concludes with a discussion of the results and recommendations for future work

    PERAN STRATEGIS KEWIRAUSAHAAN DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN FOUR TRACK STRATEGY DI INDONESIA

    Get PDF
    The purpose of this study is to explain the strategic role in overcoming major development problems. The research method used is a literature review with the main variable entrepreneurial strategic role. The data as empirical evidence in this article is taken from a literature review of relevant research results conducted by the previous author and data from the Global Entrepreneurship Monitor (GEM). The results of research that show a good Four Path Strategy (FTS) policy that is able to improve the quality of the economy, finance, finance and distribution inequality only with a policy strategy that is oriented towards entrepreneurship and innovation that is able to increase industrial capacity. If the policy (FTS) is not entrepreneurial oriented and capacity building, then the policy will be more likely to fail.

    Pengaruh Disiplin Siswa Dan Fasilitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sekaligus menganalisis pengaruh disiplin siswa dan fasilitas perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa serta untuk mengetahui dan mengkaji lebih lanjut upaya-upaya yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan displin siswa dan pemanfaatan fasilitas perpustakaan sekolah. Berdasarkan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa secara parsial disiplin siswa mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dengan t-hitung = 4,787 dengan p-value= 0,00<0,50 dan fasilitas perpustakaan sekolah mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa dengan t-hitung= 7,860 dengan p-value=0,00>0,05. Secara simultan diketahui bahwa F-hitung sebesar 98,499 dengan harga signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan demikian dapat dilihat bahwa disiplin siswa dan fasilitas perpustakaan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Saran yang diambil yaitu dengan menerapkan peraturan sekolah didalam kelas dengan baik serta memberi sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar dan melengkapi koleksi buku-buku perpustakaan

    Perilaku Perajin Dalam Meningkatkan Kinerja Pasar*

    Full text link
    This study has taken position for developing of small-scale industry (SSI) is necessary strategy or market conduct policy and market performance. For that objective, the realization steps needed are: (a) re-examining about national development objective; (b) conducting political system restructurization that enable all people has equal right to participate in the economic sectors; (c) allocating and distributing economic resources and production facilities in equitable manner especially for rural people; and also (d) making more deep market penetration for goods and services of SSI through issuing inceptives and positive discrimination policies for SSI in supplying their production input, production process and marketing. Promotion intensification and nourishing cooperation with another kind of enterprise will be a beneficial

    Desain Neutronika Elemen Bakar Tipe Pelat Pada Teras Triga 2000 Bandung

    Full text link
    DESAIN NEUTRONIKA KONVERSI ELEMEN BAKAR TIPE PELAT PADA TERAS TRIGA 2000 BANDUNG. Penelitian ini menawarkan konversi elemen bakar reaktor TRIGA-2000 Bandung dari bentuk batang menjadi tipe pelat, sebagai solusi dari masalah pengoperasian reaktor TRIGA-2000 Bandung saat ini. Untuk itu maka dilakukan kajian neutronik secara simulatif terhadap dua macam konfigurasi teras yang baru, yang meliputi perhitungan parameter kritikalitas dan manajemen teras. Kajian simulatif menggunakan MCNPX sebagai alat bantu perhitungan semua parameter neutroniknya. Dari dua konfigurasi teras dengan variasi posisi batang kendali, dipilih konfigurasi kedua yaitu konfigurasi dengan posisi batang kendali pada grid B-2, D-2, B-4, dan D-4 dengan penggunaan reflektor Be. Konfigurasi ini memberikan nilai core excess sebesar 13,776,danshutdownmarginsebesar 13,776, dan shutdown margin sebesar -12,155, dengan jumlah elemen bakar pada konfigurasi awal teras sebanyak 18 buah. Pada pengujian one stuck rod criteria, konfigurasi awal dengan 18 elemen bakar masih cukup aman apabila terdapat satu buah batang kendali dari posisi grid manapun yang gagal jatuh, dimana batang kendali dengan reaktivitas terbesar yaitu di posisi D2 masih memberikan nilai reaktivitas sebesar 0,765.Padapengujianmanajementeras,denganmensimulasikanoperasiselama20periode,didapatkankondisiterassetimbangsetelahperiodeoperasike2denganreaktivitascoreexcessrataratasebesar -0,765. Pada pengujian manajemen teras, dengan mensimulasikan operasi selama 20 periode, didapatkan kondisi teras setimbang setelah periode operasi ke-2 dengan reaktivitas core excess rata-rata sebesar 11,537 pada daya 2 MW, dengan penggantian rata-rata elemen bakar per periode sebanyak 8 buah, dan panjang periode operasi rata-rata 444 hari. Fluks neutron yang mampu dicapai pada daya 2MW adalah sebesar 5,717 x 1013 s.d. 6,85 x 1013 neutron.cm-2.s-1

    Dampak Kebijakan Peningkatan Techno-economy pada Industri Tekstil sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Bangsa

    Full text link
    Kunci utama kemandirian bangsa adalah daya saing nasional yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif.Peningkatan kapasitas IPTEK dan produktivitas adalah kunci succes meraih daya saing industri dan bangsa secaraberkelanjutan. Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas SDM melalui pengembangan IPTEK danproduktivitas berkelanjutan yang kuat harus didukung oleh pembangunan nasional semesta berencana di bidangekonomi, sosial, budaya dan lingkungan secara seimbang merupakan syarat mutlak dalam upaya meningkatkan dayasaing global secara berkelanjutan. Paradigma baru “Techno-economy” atau Technopreneur di era globalisasi lebihmampu memberikan kontribusi signifikan melalui peningkatan kapasitas, produktivitas dan inovasi dalampeningkaan daya saing bangsa berkelanjutan. Artinya, untuk mewujudkan daya saing nasional berkelanjutan, di eraglobal harus diukur dari seberapa besar kemampuan IPTEK sebagai faktor utama ekonomi dalam menggantikanperan modal, lahan, energi untuk peningkatan daya saing bangsa. Hasil riset menegaskan bahwa kebijakanpemerintah dalam peningkatan kapasitas SDM melalui penguasaan IPTEK pada industri Tekstil dan Produk Tekstil(TPT) lebih mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing kompetitif melalui peningkatan efisiensi,produktivitas, kreatifitas dan inovasi yang dibangun melalui integrasi “Techno-economy” yang berwasan lingkunganglobal berkelanjutan. Artinya, upaya peningkatan daya saing bangsa, harus direncanakan dan dibangun melaluitekno-ekonomi yang berwawasan lingkungan, karena era baru pembangunan nasional dan daya saing global harusberbasis pada pembangunan kapasitas manusia dan kelestarian lingkungan berkelanjutan

    Kesiapan Industri Tekstil dalam Mendukung Poros Maritimdan Peningkatan Daya Saing

    Full text link
    Selama ini industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sering dijadikan sebagai sektor industi unggulan yangkenyataanya belum unggul.Karena itu, upaya peningkatan daya saing industri TPT ini mutlak harus terus dilakukanbaik dalam jangka pendek, menengah dan panjang untuk mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia danpeningkatan daya saing.Jika dapat terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia, tentu banyak manfaat,peluang dan tantanganserta resiko bagi kehidupan ekonomi bangsa.Indonesia bisa menjadi kawasan industri danperdagangan antarbangsa.Namun jika Indonesia tidak berupaya untuk meningkatkan daya saingsektor unggulannya,maka dikuwatirkan hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri.Daya saing menjadi kata kunci dalam memasukiera Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan memastikan kesiapan Indonesia menjadi poros maritim untukkawasan industri dan perdagangan dunia agar mampu memperoleh manfaat optimal.Pemanfaatan teknologi baruuntuk meningkatkan produktivitas dan menyempurnakan kualitas produk industri tekstil dan produk tekstil (TPT),serta pembukaan pasar baru melalui poros maritim perdagangan dunia akan menjadi faktor kunci keberhasilanpembangunan jangka panjang suatu Perusahaan. Keberadaan industri TPT sangat penting bagi perekonomianIndonesia karena merupakan salah satu penyumbang devisa dan penyerap tenaga kerja terbesar. Dalam jangkapendek dan menengah harus segera dibangun core business dan grand design lengkap, sedangkan dalam jangkapanjang perlu dilakukan peningkatan faktor pendukung industri, membangun kemampuan kapasitas sumber dayamanusia, dan pembangunan riset serta pengembangan industri
    corecore