33 research outputs found

    Rumah Sakit Kanker Di Manado (Implementasi ā€œHolistic Medicineā€ Dalam Rancangan Arsitektur)

    Full text link
    Indonesia yang adalah negara berkembang, seiring dengan negaranya, Sulawesi Utara juga merupakan salah satu provinsi yang yang sedang berkembang yang ada dinegara Indonesia. Segala hal yang berhubungan dengan perkembangan seringkali memicu timbulnya berbagai aspek masalah didalamnya terlebih khusus masalah kesehatan, khususnya penyakit Kanker. Rumah Sakit Kanker selayaknya bisa dibangun di Kota Manado diperuntukan bagi masyarakat Sulawesi Utara, bahkan daerah sekitarnya. Selain melaksanakan fungsinya dalam melayani pasien, Rumah Sakit ini juga melaksanakan program pendidikan dibidang kanker yang diperuntukan bagi para dokter, mahasiswa, tenaga medis, bahkan masyarakat umum, dengan cara memberikan kesempatan dalam memperoleh informasi dan penelitian. Untuk mencapai tujuan di atas, proses perancangan Rumah Sakit ini dilaksanakan dengan suatu konteks tematik implementasi ā€œHolistic Medicineā€ dalam rancangan Arsitektur sebagai strategi yang akan diterapkan pada perancangannya. ā€œHolistic Medicineā€ ialah suatu proses penerapan pengobatan secara menyeluruh, dengan harapan konsep ini teraplikasikan ke dalam rancangan arsitektur untuk pemenuhan fungsi dari Rumah Sakit Kanker sendiri. Dalam hal ini penggunaan komponen desain yang bertanggung jawab menghasilkan rancangan Rumah Sakit Kanker yang sehat. Hal ini mengacu pada proses penyembuhan dan pengobatan bagi penderita kanker. Perbedaan ini diharapkan dapat makin meningkatkan dan mengintensifkan fungsi Rumah Sakit sebagai suatu fasilitas publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

    Rumah Sakit Mata Di Manado (Blind Space - Impresi Ruang Non Visual Pada Arsitektur)

    Full text link
    Tingginya jumlah pasien penyakit mata di Kota Manado bahkan Provinsi Sulawesi Utara dalam beberapa tahun terakhir ini, menuntut adanya sarana kesehatan mata yang memiliki kapasitas dan fasilitas yang memadai. Beberapa klinik mata sebenarnya sudah terdapat di Kota Manado, namun beberapa tempat tersebut di rasa kurang memadai dalam melayani kebutuhan masyarakat akan pelayanan terhadap mata mereka secara maksimal. Untuk menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan mata pada masyarakat ini, maka dibutuhkan suatu sarana yang dapat menampung segala kegiatan medis yang berhubungan dengan mata untuk skala pelayanan kota Metropolitan yaitu Rumah Sakit Mata. Objek ini haruslah memiliki suatu kelebihan yaitu dengan penyesuaian terhadap kekurangan dari pada pasien penyakit mata. Dengan mempelajari kebutuhan akan keterbatasan pasien, maka penetapan tema yang sesuai dengan objek Rumah Sakit Mata adalah Impresi Ruang Non Visual Pada Arsitektur. Tema ini memaparkan tentang cara lain merasakan sebuah ruang dengan memanfaatkan fungsi indera-indera pada manusia selain indera penglihatan. Hasil akhir Rumah Sakit Mata Di Manado ini berupa rumah sakit khusus tipe B dengan lebih dari 200 tempat tidur yang juga lengkapi fasilitas-fasilitas penunjang. Penerapan sirkulasi yang mudah serta elemen ruang dalam dan ruang luar yang menerapkan impresi ruang non visual, bertujuan untuk Kenyamanan dan kemandirian pasien dengan tetap mengutamakan kecepatan dan ketepatan pelayanan

    Pusat Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Gmim (Arsitektur Metabolisme)

    Full text link
    Adanya issue krisis kepemimpinan di Indonesia merupakan masalah yang berpengaruh bagi kelangsungan kehidupan bernegara. Perlu adanya kesadaran dan rasa tanggung jawab bersama untuk mengatasi dan menyelesaikan krisis kepemimpinan ini, baik dari pihak Pemerintah hingga masyarakat Indonesia. Gereja merupakan bagian dari negara Indonesia, khususnya GMIM yang berkembang di Sulawesi Utara, memiliki rasa tanggung jawab akan kelangsungan kehidupan bernegara, dalam hal ini bagaimana membentuk dan menyiapkan kader-kader pemimpin yang berkarakter. Hal ini sesuai dengan Garis Besar Program Umum GMIM. Adanya program Latihan Kepemimpinan Pemuda GMIM merupakan program kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Komisi Pemuda GMIM, akan tetapi GMIM belum memiliki wadah / tempat khusus untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sehingga dalam pelaksanaannya kurang optimal. Oleh karena itu adanya Pusat Pelatihan Kepemimpinan Pemuda GMIM diharapkan dapat mengoptimalisasikan kegiatan Latihan Kepemimpinan Pemuda GMIM dengan menitikberatkan pada Kenyamanan pengguna, penataan massa dan fasilitas ā€“ fasilitas pendukung lainnya dengan menerapkan konsep Arsitektur Metabolisme pada rancangan bangunan

    KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN WILAYAH PESISIR DI KECAMATAN MANDOLANG

    Get PDF
    Kesesuaian lahan land suitability merupakan kecocokan adaptability suatu lahan untuk tujuan penggunaan tertentu, melalui penentuan nilai (kelas) lahan serta pola tata guna lahan yang dihubungkan dengan potensi wilayahnya, sehingga dapat diusahakan penggunaan lahan yang lebih terarah berikut usaha pemeliharaan kelestariannya. Pesisir merupakan wilayah yang rentan terhadap perubahan, baik perubahan yang terjadi karena proses alami dan perubahan karena campur tangan manusia. Kegiatan-kegiatan di kawasan pesisir seperti perikanan tangkap, perikanan budidaya (tambak), pelabuhan, pariwisata, permukiman dan suaka alam dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem dan geomorfologi kawasan pesisir. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian di kawasan pesisir KecamatanĀ  Mandolang untuk mengetahui pemanfaatan lahan dan kesesuaiannya sehingga dapat memberikan masukan untuk kebijakan lingkungan yang dapat diterapkan di kawasan pesisir Kecamatan Mandolang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola perubahan pemanfaatan lahan terbangun di wilayah pesisir Kecamatan Mandolang dan Menganalisis tingkat kesesuaian pemanfaatan lahan di wilayah pesisir Kecamatan Mandolang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial untuk mengetahui kesesuaian lahan pemanfaatan lahan pesisir di kecamatan mandolang. Bedasarkan hasil analisis kesesuaian lahan Kawasan pesisir di kecamatan mandolang, dapat di interpretasikan terdapat tiga fungsi lahan yang ada di Kecamtan Mandolang yaitu lahan yang sesuai, lahan yang kurang sesuai dan lahan yang tidak sesuai. Hasil dari analisis diketahui luas untuk kategori lahan sesuai adalah 713,34 Ā Ha dengan presentase 53%, luas untuk kategori lahan kurang sesuai adalah 215,39 Ha dengan presentase 16% dan luas untuk kategori lahan tidak sesuai adalah 419,59Ha dengan presentase 31% dari luas wilayah.Ā Kata Kunci : Kesesuaian Lahan, Pemanfaatan Kawasan Pesisir, Kecamatan Mandolang

    KETANGGUHAN WILAYAH DISTRIK SORONG DAN SORONG MANOI DI KOTA SORONG TERHADAP BENCANA BANJIR

    Get PDF
    Kota Sorong merupakan salah satu kota di Papua Barat yang sering menghadapi masalah banjir. Namun, belum ada data mengenai luasan wilayah yang rentan terhadap kondisi ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan survei untuk mengetahui sebaran tingkat ketahanan banjir di Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan kuantitatif dengan analisis dan persebaran pola tingkat kerawanan banjir menggunakan teknik analisis data primer dan sekunder berbasis software Arc View 10.4. Akibatnya, tingkat ketahanan banjir di Kabupaten Solon dan Solon Manoi diklasifikasikan menjadi empat rangking ketahanan banjir: kerawanan tinggi, kerawanan rendah, kerawanan rendah, dan tidak kerawanan. 4,53% wilayah metropolitan Solon tergolong sangat rawan banjir, 33,65% tergolong tidak rawan banjir, 33,65%, dan tidak rawan banjir 19,71%. Akan selesai. Perlu diketahui bahwa 38,18% wilayah Sorong Sorong Manoi rawan dan rawan banjir. Daerah ini merupakan pusat pemerintahan dan termasuk daerah padat penduduk.Kata kunci: banjir, ketahanan banjir kabupaten Sorong, Sorong Mano

    ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN DALAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KOTA TOMOHON

    Get PDF
    Peningkatan jumlah penduduk kawasan perkotaan di Kota Tomohon mengakibatkan peningkatan kebutuhan masyarakat seperti Kawasan permukiman. Seiring dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk, menyebabkan penambahan jumlah kawasan terbangun, untuk itu perlu diidentifikasi daya dukung lahan di Kota Tomohon. Tujuan penelitian untuk menganalisis daya dukung lahan dan menganalisis arahan pengembangan permukiman berdasarkan daya dukung lahan di Kota Tomohon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survey langsung untuk melihat kondisi eksisting dan pengambilan data sekunder di instansi yang berkaitan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis spasial dan analisis proyeksi geometri guna mendapat hasil proyeksi 20 tahun kedepan. Dari hasil analisis didapatkan hasil daya dukung lahan kelas 1 (kawasan pengembangan) memiliki luas ratio tutupan lahan eksisitng 99.42% atau 535.97 Ha, kelas 2 (kawasan kendala I) 8.48% atau 291.76 Ha, kelas 3 (kawasan kendala II) 7.63% atau 551.52 Ha, kelas 4 untuk ratio tutupan lahannya 0%, ditetapkan sebagai kawasan lindung dan limitasi. Diketahui kebutuhan luas lahan permukiman pada tahun 2039 di Kota Tomohon adalah 48.04 Ha dan luas daya dukung lahan yang masih dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman ada pada kelas 2 dan kelas 3 dengan total luasanya adalah 2320.12 Ha sehingga Kota Tomohon masih dapat memenuhi kebutuhan lahan untuk pengembangan permukiman

    EVALUATION OF LAND SUITABILITY FOR SETTLEMENT AREA IN NORTH MINAHASA REGENCY (RESEARCH LOCATION: DISTRICT OF KALAWAT, AIRMADIDI, KAUDITAN AND KEMA) EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA (STUDI KASUS: KECAMATAN KALAWAT, AIRMADIDI, KAUDITAN DAN KEMA)

    Get PDF
    Settlement has long been one of the main needs for the community. The increasing need for settlement land is caused by several factors, such as increase in population, land availability, and North Minahasa Regency Spatial Plan (RSP) 2013-2033 that make District of Kalawat, Airmadidi dan Kauditan as the settlement area designation location. In addition, the study area act as the main access to the National Tourism Strategic Area (NTSA) of Likupang, in which this area is directed as an investment center with the aim of being an economic driver. However there is a risk of deviation from the main function of the area if the process of developing a settlement area is not supported by adequate studies and directionsThe purpose of this research is to evaluate the land suitability of the existing settlements using land suitability directions, which are obtained from the analysis of land suitability and capability using two types of methods, namely spatial methods and quantitative descriptions.The result is that the land suitability directive that dominates the study area is the Protected Area Directive with a total area of 13.694,78 Ha. While the land suitability class for settlements that dominates the study location is the Very Appropriate Class, which is 299,17 Ha in Kalawat District, 487,34 Ha in Airmadidi District, 352,64 Ha in Kauditan District and 185,77 Ha in Kema District. These results indicate that most of the existing residential areas have occupied land that has a suitability for a settlement area.Keywords: Capability, Evaluation, Land, Settlement, Suitabilit
    corecore