6 research outputs found

    PENGEMBANGAN TITANIA NANO PARTIKEL UNTUK APLIKASI SEL SURYA

    Get PDF
    Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi kebutuhan manusia akan energi listrik semakin meningkat. Adanya peningkatan kebutuhan ini menyebabkan ketersediaan sumber energi listrik konvensional seperti bahan bakar minyak semakin menurun. Keadaan tersebut memicu manusia untuk mencari dan mengembangkan energi alternatif lain yang dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik. Salah satu sumber energi alternatif adalah sel surya. Sel surya merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Hal tersebut terjadi karena terciptanya muatan listrik didalam bahan karena penyerapan cahaya dari bahan (Malvino, 1986). Sel surya pertama kali ditemukan oleh ahli Fisika Jerman Alexander Edmond Becquerel menggunakan silikon sebagai semikonduktornya (Rahardjo et al, 2008). Namun harga silikon semakin meningkat seiring dengan permintaan industri semikonduktor tetapi suplai silikon terbatas karena harus bersaing dengan industri lain yang menggunakan silikon sebagai bahan baku seperti industri televisi dan komputer. Mahalnya harga sel surya berbasis silikon membuat para peneliti teknologi sel surya berlomba untuk mendapatkan energi listrik alternatif dengan harga terjangkau salah satunya adalah sel surya berbasis titania. Diantara beberapa macam semikonduktor dalam pembuatan sel surya, Titanium Dioksida merupakan semikonduktor yang paling baik karena memiliki aktivitas fotokatalis yang tinggi, stabil dan tidak beracun. Disamping itu TiO2 mudah didapatkan dan diproduksi pada skala besar (Riyadi & Wahyu, 2003). Nano partikel TiO2 dapat dihasilkan dengan menggunakan metode Flame Assisted Spray Pyrolysis (FASP). Metode FASP digunakan karena prosesnya yang sederhana dan cepat, efisien, serta merupakan proses pembuatan nano partikel yang terukur dan terkendali, dimana karakteristik nanopartikel dapat dikontrol dalam proses produksi (Purwanto, 2011)

    Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir Pada Rumah Sakit Kelas C Di Kota Palangka Raya

    Get PDF
    Yasmin Mother and Child Hospital in Palangkaraya City is one of the Class C Hospitals in Central Kalimantan. Yasmin Hospital has become one of the most visited hospitals every day. During visiting hours there was an increase in the need for parking spaces at Yasmin RSIA, so that vehicles that would not use the parking area were not accommodated. This study aims to evaluate the capacity of the parking lot at the RSIA Yasmin Palangka Raya City and provide suggestions for improvement to the Yasmin RSIA. Primary data were obtained from direct observations which included measurements of the number of parking lots, parking area, time count and circulation of the number of vehicles. Furthermore, the data were analyzed to obtain parking characteristics which include parking volume, parking accumulation, parking duration, parking change, parking capacity, and parking index. Based on the results of the analysis, the maximum accumulated vehicle parking occurs on Monday, the motorcycle parking index exceeds 100%, meaning that parking needs exceed normal parking capacity. The proposed improvement is to use the basement as a parking lot to increase the capacity of parking spaces and to arrange parking patterns and parking circulatio

    Pembuatan Meja Bak Cuci Tangan Menggunakan Mutu Beton Sederhana dengan Memanfaatkan Limbah Olahan Rotan dan Sosialisasi Cuci Tangan 6 Langkah di Panti Asuhan Budi Mulya Kota Palangka Raya

    Get PDF
    The development of coronavirus or Covid-19 in Central Kalimantan is currently increasingly worrying. All areas in this province are now in red zone status. This transmission is very fast spreading, so we are doing outreach to the community at Budi Mulya Orphanage, Palangka Raya City, implementing 6 recommended handwashing steps to kill the Covid 19 virus that sticks to our fingers. Washing hands with soap is one of the sanitation measures to prevent disease. Even WHO also recommends 6 steps in washing the palms of hands, the palms of backs of hands, between the fingers, the backs of hands, the thumbs, and the tips of fingers. The last method of washing hands is to clean soap with running water and dry it. To support the 6-step handwashing program, we are working with the orphanage's leadership to make a table for a water storage basin used for washing hands. The table is made permanent, made of reinforced concrete, whose composition of the reinforced concrete mixture is mixed with processed rattan waste that is no longer used as a substitute for concrete fiber. The rattan waste mixture used was 0.25% of the total volume of concrete

    Kajian Kinerja Simpang Bersinyal Bundaran Kecil Dan Simpang Tambun Bungai Di Palangka Raya Kalimantan Tengah

    No full text
    Simpang Bundaran Kecil merupakan simpang bersinyal empat kaki dengan bundaran Jl. G. Obos – Jl. Imam Bonjol – Jl. Diponegoro – Jl. R.T.A. Milono yang dilalui arus lalu lintas antar daerah dan lokasinya strategis sebagai prasarana penunjang lingkungan sekitarnya yang merupakan area perkantoran, pendidikan, pertokoan, dan pemukiman. Simpang Bundaran Kecil letaknya berdekatan dengan simpang Tambun Bungai. Simpang Tambun Bungai merupakan simpang bersinyal tiga kaki Jl. Diponegoro – Jl. Tambun Bungai – Jl. Diponegoro. Permasalahan yang terjadi yaitu kendaraan harus berhenti pada tiap simpang karena mendapat sinyal merah, sehingga mengakibatkan lamanya tundaan serta antrian kendaraan yang cukup panjang. Maka kajian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja bundaran pada simpang Bundaran Kecil, mengetahui kinerja simpang bersinyal Bundaran Kecil dan simpang Tambun Bungai pada kondisi eksisting, serta membuat perancangan koordinasi sinyal pada simpang Bundaran kecil dan simpang Tambun Bungai untuk mengurangi tundaan dan antrian. Pada kajian ini, data primer didapatkan melalui survei langsung, meliputi volume lalu lintas simpang, geometrik simpang dan bundaran, waktu sinyal, arus jenuh eksisting time slice, dan waktu tempuh kendaraan. Pelaksanaan survei lalu lintas dilakukan pada hari senin saat kondisi jam puncak selama 9 jam. Analisis kinerja bundaran pada simpang Bundaran Kecil menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Analisis kinerja simpang bersinyal Bundaran Kecil mengunakan MKJI 1997 dan metode pendekatan arus jenuh. Sedangkan analisis kinerja simpang bersinyal Tambun Bungai menggunakan MKJI 1997. Dari hasil analisis, pada kinerja bundaran, diperoleh bahwa jalinan DA (Jl. R.T.A. Milono – Jl. G. Obos) memiliki kinerja paling rendah, yaitu nilai derajat kejenuhan (DS) mencapai 0,901. Jalinan AB (Jl. G. Obos – Jl. Imam Bonjol), jalinan BC (Jl. Imam Bonjol – Jl. Diponegoro), dan jalinan CD (Jl. Diponegoro – Jl. R.T.A. Milono) masih memiliki kinerja yang baik, yaitu DS di bawah 0,75. Pada kinerja simpang bersinyal, diperoleh bahwa pada kondisi lalu lintas rata-rata dan puncak, pendekat C (Jl. Diponegoro) dan pendekat D (Jl. R.T.A. Milono) simpang Bundaran Kecil, serta pendekat E (Jl. Diponegoro) simpang Tambun Bungai memiliki nilai tundaan rata-rata > 60 det/smp, yang berarti tingkat pelayanan F. Terdapat 10 skenario perencanaan berupa pengaturan ulang sinyal, perubahan geometrik dan kombinasinya. Skenario terbaik yaitu skenario 8 dengan waktu siklus sebesar 90 detik, direncanakan perubahan geometrik (pelebaran sebesar 1 s/d 3 meter). Koordinasi sinyal dilakukan dengan menggunakan waktu offset sebesar 40 detik. Berdasarkan diagram koordinasi didapat bandwidth sebesar 15 detik. Setelah dilakukan koordinasi sinyal dan diterapkan belok kiri langsung pada simpang Bundaran Kecil, kinerja simpang Bundaran Kecil dan simpang Tambun Bungai mengalami peningkatan yaitu tingkat pelayanan yang semula bernilai F menjadi D pada kondisi lalu lintas puncak

    Kajian Kinerja Simpang Bersinyal Bundaran Kecil Dan Simpang Tambun Bungai Di Palangka Raya Kalimantan Tengah

    No full text
    Bundaran Kecil intersection is close to Tambun Bungai intersection, so vehicle must stop at each intersection because it gets red signal. To reduce delay and queue, signal coordination is required. Primary data include vehicle volume, geometric intersection and roundabout, signal timing, saturation flow, and travel time. Method used are Indonesian highway capacity manual (IHCM) 1997 and saturation flow approach method. From analysis, on roundabout, degree of saturation at weaving DA (R. T. A. Milono street - G. Obos street) reached 0.901. On signalized intersection, average delay value is > 60 sec/pcu (LOS F). Best scenario is 8th scenario with cycle time of 90 seconds and has LOS D. Based on coordination diagram obtained offset of 40 seconds and bandwidth of 13 seconds. Keywords: Bandwidth, offset, signal coordination, signalized roundabou

    SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI MTs HIDAYATUL MUHAJIRIN KOTA PALANGKA RAYA

    No full text
    Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang paling mendasar di masyarakat. Penanganan yang tidak maksimal akan berakibat pada timbulnya permasalahan tersumbatnya saluran air hingga banjir. Adanya genangan air mengindikasikan bahwa air permukaan tidak dapat diserap oleh tanah. Kegiatan ini dilaksanakan di MTs Hidayatul Muhajirin, Kelurahan Palangka, Kota Palangka Raya, yang sering terendam banjir saat terjadi hujan dengan durasi lebih dari 8 jam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah upaya peningkatan pemahaman kepada peserta didik tentang kesadaran menjaga kelestarian lingkungan dan peka terhadap permasalahan banjir yang sering terjadi di lingkungan tempat tinggal peserta didik. Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan materi kepada peserta didik kemudian pelatihan pembuatan lubang resapan biopori di halaman sekolah. Adanya praktik pembuatan lubang resapan biopori ini peserta didik diharapkan bisa menerapkannya di rumah masing-masing dengan peralatan yang sederhana dan memanfaatkan sampah organik maupun anorganik
    corecore