121 research outputs found

    Peta mutu pendidikan jenjang SD kabupaten Jembrana: diolah dan dianalisis berdasarkan data rapor mutu tahun 2018

    Get PDF
    Tujuan disusunya analisis peta mutu pendidikan (capaian Standar Nasional Pendidikan) provinsi Bali adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian mutu pendidikan provinsi Bali serta analisisnya, dan untuk menyusun laporan rekomendasi strategi peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi Bali berdasarkan pemetaan mutu pendidikan dengan harapn dapat mendorong satuan pendidikan maupun pemerintah daerah mengimplemenatsikan SMPM dengan baik dan berkelanjutan. Kesimpulan dari pemetaan mutu SD Jembrana di provinsi Bali adalah bahwa pada tahun 2018 satuan pendidikan kembali melakukan pemetaan mutu melalui pengisian instrumen PMP versi 2018.08. Hasil pemetaan mutu PMP khusus kabupaten Jembrana tahun 2018 menunjukan bahwa capaian mutu SNP pada jenjang Sekolah Dasar (SD) pada Standar Kompetensi Lulusan ada sebanyak 32 sekolah yang sudah mencapai SNP, 150 sekoalh yang berada pada level menuju SNP 4, 1 sekolah berada pada level menuju SNP 3, tidak ada sekolah yang berada pada level menuju SNP 2 dan terdapat 2 sekolah yang berada pada level menuju SNP 1. Lulusan di kabupaten Jembrana telah memiliki kompetensi sikap sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Beban operasional sekolah juga telah sesuai dengan ketentuan. Pada jenjang SD sekolah secara umum telah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan. Output sekolah rendah pada dimensi kompetensi pengetahuan siswa. Hal ini dipengaruhi karena input yang belum optimal terpenuhi, danproses belum berjalan dengan baik

    Peta mutu pendidikan jenjang SMP Kabupaten Jembrana : diolah dan dianalisis berdasarkan data rapor mutu tahun 2018

    Get PDF
    pendidikan harus dilaksanakan dengan berbasis data yang telah dianalisis dengan akurat dan benar. Analisis data ini kemudian menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai base-line data untuk dasar merencanakan kegiatan dan program peningkatan mutu secara proporsional, akurat, dan berkelanjutan. Sekolah adalah pelaku utama dalam proses penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Salah satu alat untuk mengkaji kemajuan peningkatan mutu sekolah secara komprehensif yang berbasis Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS). EDS sebagai salah satu komponen SPMP diharapkan dapat membangun semangat dan kultur penjaminan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Hasil pemetaan mutu pendidikan tersebut selanjutnya akan dianalisis untuk dapat menghasilkan peta mutu dan rekomendasi program peningkatan mutu yang tepat sebagai upaya pemenuhan 8 (delapan) SNP di tingkat sekolah. Berbagai rekomendasi yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis pemetaan mutu pendidikan kemudian perlu dituangkan ke dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS), untuk jangka waktu menengah, dan RKAS (Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah) yang merupakan jangka pendek setiap tahun. Pemetaan mutu pendidikan diverifikasi oleh Pengawas Sekolah selaku pembina sekolah tersebut. Kegiatan agregasi dan analisis pemetaan mutu pendidikan dilakukan untuk mendapatkan peta tentang capaian 8 (delapan) SNP. Dari hasil analisis ini akan didapat gambaran tentang tahapan pengembangan setiap indikator dari setiap SNP untuk setiap jenjang pendidikan. Analisis ini akan menghasilkan peta mutu dan berbagai rekomendasi yang akurat dan bermanfaat bagi pemerintah kota/kabupaten/ provinsi untuk dasar perencanaan program peningkatan mutu pendidikan di tingkat kota/kabupaten/ provinsi yang perlu dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. Agregasi data pemetaan mutu pendidikan adalah serangkaian strategi yang dilaksanakan oleh tim penjaminan mutu pendidikan daerah/pengawas sekolah tingkat Pemerintah Daerah untuk memonitor dan mengevaluasi mutu dan keefektifan sekolah dan tenaga kependidikan berdasarkan SNP. Hasil agregasi ini menjadi suatu kewajiban bagi pemerintah kabupaten/kota/ provinsi sesuai kewenangannya untuk dapat dipahami dan dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga menjadi suatu budaya mutu di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun tingkat pusat. Hal ini sesuai dengan peran Pemerintah Daerah baik Kabupaten maupun Kota dan Provinsi dalam Sistem Pendidikan Nasional, dalam hal: (1) menyediakan pelayanan pendidikan; (2) memonitor mutu pendidikan dan pelayanan pendukung pendidikan; (3) membuat laporan mengenai mutu dan kinerja sekolah; dan (4) meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan. Peta mutu pendidikan ini memaparkan peta capaian mutu SNP Kabupaten/Kota dan Kabupaten Jembrana untuk setiap jenjang pendidikan. Peta capaian mutu SNP dibuat sebagai perwujudan tugas dan wewenang LPMP Bali dalam memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan SPMI Dikdasmen berdasarkan data dan informasi dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota

    Hormonal Contraceptive Use and History of Sexually Transmitted Infection as Risk Factors of the Pre-Cancerous Cervical Lesions

    Full text link
    Background and purpose: Screening for pre-cancerous cervical lesions is already being implemented in Bali. Thisstudy aimed to determine of hormonal contraceptives and STI history as risk factors of pre-cancerous cervical lesions.Methods: A case-control study was conducted involving 76 women of childbearing age diagnosed with pre-cancerouscervical lesions who screened at two health centers in Denpasar Bali from January to March 2015. Control was 76women of childbearing age with no pre-cancerous cervical lesions who screened at the same period. Consecutivesampling was used to select cases and controls. Data were collected by interview using questionnaires and analyzedusing logistic regression to calculate adjusted odd ratio of each risk factors.Results: Multivariate analysis indicated that the use of hormonal contraceptives over ?5 or <5 years increase risk ofpre-cancerous cervical lesions with OR=10,7 (95%CI: 1,04-108,17) and OR=3,0 (95%CI: 1,16-7,84) compared to thosewho were not using hormonal contraception. History of sexually transmitted infections also increases risk of precancerouscervical lesions with OR=9,7 (95%CI: 3,83-24,18).Conclusion: The use of hormonal contraceptives and history of sexual transmitted infections increased risks of precancerouscervical lesions

    PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

    Get PDF
    History is not a subject only taught at the school level. History is the path to a more realistic understanding. This historical reality indicates that history learning is very relevant to be taught and integrated to the nation's future generations. History is not just a useless past story, but history is evidence of events that are reality and very useful for shaping the generation of characters for the nation's future generations. This study aims to analyze the implementation of character education in the learning process of history subjects

    BAHASA BALI DI TENGAH MASYARAKAT MULTIETNIS: Kajian Vitalitas Bahasa

    Get PDF
    Penelitian ini mengungkap tentang penggunaan bahasa Bali (BB) oleh masyarakat multietnis di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pilihan bahasa masyarakat etnis Bali dan masyarakat nonetnis Bali sehingga vitalitas BB dapat diketahui berdasarkan nilai rata-rata indikatornya. Vitalitas BB pada setiap indikatornya dideskripsikan dengan menerapkan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner yang memuat pilihan bahasa dan vitalitas bahasa. Tahapan pengolahan data kuantitatif dimulai dengan penyuntingan, pengodean, dan pemrosesan data dengan hitungan statistik deskriptif. Hasilnya, pada tujuh ranah penggunaan bahasa oleh responden etnis Bali sebagian besar memilih menggunakan bahasa Indonesia (BI) dan sebagiannya lagi memilih bahasa campuran (BC) antara BI dan BB, baik pada ranah formal maupun nonformal.Sementara itu, BB juga menjadi salah satu bahasa yang dipilih dan digunakan oleh responden nonetnis Bali pada ranah ketetanggaan, lingkungan kerja, pemerintahan, teransaksi, dan media sosial, sedangkan pilihan terhadap bahasa daerah lain (BDL) hanya digunakan pada ranah rumah tangga. Hal tersebut menunjukkan bahwa walaupun bukan merupakan masyarakat etnis Bali, responden mampu dan paham berkomunikasi menggunakan BB. Pada sepuluh indikator yang termasuk dalam vitalitas bahasa, BB pada indikator jumlah penutur, posisi dominan masyarakat penutur, sikap bahasa, pembelajaran, dan dokumentasi masuk dalam kriteria aman. Sementara itu, pada indikator kontak bahasa, bilingualitas, dan ranah penggunaan bahasa, BB masuk dalam kriteria stabil, tetapi perlu dirawat. Namun, pada indikator regulasi dan tatangan baru, BB masuk dalam kriteria mengalami kemunduran

    Local wisdom-oriented problem-solving learning model to improve mathematical problem-solving ability

    Get PDF
    The aim of this study was to describe and to test the effect of learning model (problem solving learning model oriented toward Balinese local wisdom (PSBLW) Vs Direct Instruction Model (DI)) and type of mathematics problems (open and closed problems) on the ability to solve mathematics problem of the fifth-grade students of elementary in Singaraja Bali. This quasi-experimental research used non-equivalent control group design with pretest and posttest. The data were analyzed with factorial 2 × 2 analysis of covariance (Anacova). The sample consisted of the fifth-grade students of Elementary School with the total of 152 students spread into 4 classes. The sample was selected by cluster random sampling. The data were collected using mathematics problem solving ability test at the 5% significance level (α = 0.05). The statistical analysis was done with the aid of SPSS 16.0 for Windows. The results showed that (1) the ability, may to solve mathematics problems of the students who learned through PSBLW is higher than those who learned through direct instructional model; (2) the students’ ability to solve problems facilitated with open mathematics problems was higher than that with closed mathematics problems; and (3) there is effect of interaction between learning model and problem type on problem solving ability. The conclusion is local wisdom-oriented problem-solving learning model effective to improve mathematical problem-solving abilityPeer Reviewe

    Kontribusi Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Pedagogik Guru, Dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Guru Di Smk Negeri 1 Sukawati

    Full text link
    The aim of this study was to find out how much contribution of the principal leadership effectivity, teacher achievement motivation, and teacher pedagogic competency towards teacher performance at SMK Negeri 1 Sukawati. This study is ex-post factor by number of sample were 145 people and number of sample were 30. data collecting methode was questionary and observation technique. Questioner have been used to get data of the principal leadership effectivity, teacher achievement motivation, and teacher pedagogic competency. While the teacher performance got by observation technique. Observation technique have been used to get data of teacher performance from their superior in their working unit. In this case was the principal, the principal of each unit in SMK Negeri 1 Sukawati. Hypotesis test of correlation and contribution each independent variable towards dependent variable have been used partial correlation formula that have purpose to find out value of pure correlation regardless from control variable effect. Testing have been conducted with significancy level of 5%. Based on the result of study can be concluded that effectivity of principal leadership, pedagogic competency, and achivement motivation have significant contribution toward teacher performance in the SMK Negeri 1 Sukawati, either partial and simultaneously. Thus the third variable could as predictor of tend level of teacher performance in the SMK Negeri 1 Sukawati. If viewed from contribution each independent variables, and the principal leadership effectivity as dominant predictor that have effect on the teacher performance in the SMK Negeri 1 Sukawati

    Widget Subscriber sebagai Media Penyebaran Informasi Update pada Website Sk.raharja.ac.id

    Full text link
    Pentingnya informasi sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Penyebaran informasi yang cepat, akurat dan berkualitas menjadi bagian didalam sebuah informasi yang baik. Website merupakan Kumpulan halaman-halaman yang didalamnya terdapat teks, gambar, suara, animasi, dan video dan dapat diakses menggunakan browser. Pada penelitian ini membahas media penyebaran informasi secara timeliness dengan menggunakan widget subscriber pada website jurusan sk.raharja.ac.id pada Perguruan Tinggi Raharja. Widget merupakan sebuah aplikasi yang di pasang dengan menggunakan beberapa kode Dengan adanya widget subscriber pada sk.raharja.ac.id ini memberikan kemudahan pengunjung dalam mendapatkan informasi menjadi lebih cepat dan tepat. Dengan hanya mendaftarkan email pengunjung pada field subscribe yang sudah disediakan pada sk.raharja.ac.id tersebut, maka setiap ada informasi atau artikel terbaru akan otomatis masuk ke email pengunjung tersebut. Hasil saat ini terdapat 122 subscriber pada sk.raharja.ac.id. Manfaat dari widget subscriber dapat mempermudah pengguna (subscriber) dalam mengakses informasi terbaru secara tepat waktu dan cepat serta dengan adanya widget subscriber ini dapat meningkatkan kualitas website sk.raharja.ac.id pada Perguruan Tinggi Raharja
    • …
    corecore