5 research outputs found

    Moving Object Tracking Using Camshif and SURF Algorithm

    Get PDF
    Penjejakan objek bergerak (moving object tracking) sebagai sebuah permasalahan yang berperan penting dalam bidang computer vision dan secara luas dapat diterapkan dalam banyak aplikasi dunia nyata seperti pengawasan otomatis, human pose estimation, navigasi kendaraan, pemantauan lalu lintas, dan robot vision. Moving object tracking membutuhkan metode yang memiliki akurasi dan ketahanan yang baik terhadap Perubahan yang terjadi pada objek. Penelitian ini membangun sebuah aplikasi untuk membandingkan Algoritma Camshift (Continuosly Adaptive Mean-Shift) dan Algoritma SURF (Speeded Up Robust Feature). Aplikasi dapat melakukan penjejakan dengan menggunakan kedua metode sekaligus. Pengujian dilakukan dengan lima kondisi pergerakan objek yang berbeda pada tiga warna latar belakang berbeda untuk membandingkan waktu komputasi dan akurasi dari kedua metode. Hasil pengujian menunjukkan bahwa akurasi Camshift lebih baik dibanding Surf, sementara untuk waktu komputasi Surf mengungguli Camshift

    Pengamanan Data Menggunakan Enkripsi Aes-256, Parity Checker dan Generator Modulo

    Full text link
    Least Significant Bit (LSB) merupakan metode yang umum digunakan dalam steganografi karena mudah dimplementasikan dan imperceptibility yang baik. Namun teknik penyisipan yang bersifat sekuensial akan memudahkan penyerang dalam mendapatkan informasi yang tersimpan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan metode penyisipan yang bersifat acak. Salah satu bentuk pengacakan yang cukup baik adalah generator modulo yang tergantung pada sebuah bilangan prima. Aspek imperceptibility dapat ditingkatkan dengan menerapkan parity checker. Kemudian untuk meningkatkan keamanan dapat dilakukan enkripsi terhadap data sebelum penyisipa. Penggabungan enkripsi, generator modulo dan parity checker menghasilkan sistem pengamanan data yang kuat. Penelitian ini menerapkan (1) enkripsi AES untuk mengacak data sebelum disisipkan ke dalam media penampung (citra sampul), (2) generator modulo digunakan untuk mengacak lokasi bit data yang akan disisipkan, dan (3) parity checker sebagai teknik penyisipan untuk meningkatkan imperceptability / fidelity sistem steganografi. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa parity checker mampu meningkatkan keamanan metode LSB dalam aspek imperceptibility / fidelity dengan menghitung PSNR. Sistem ini juga diuji kemampuan pengembalian data dengan menambahkan noise pada citra stego dengan nilai probabilitas yang cukup tinggi. Terakhir penggunaan AES akan meningkatkan keamanan data yang disisipkan karena kunci yang digunakan bersifat rahasia
    corecore