5 research outputs found

    KUALITAS SELAI LEMBARAN KOMBINASI UMBI BIT MERAH (Beta vulgaris L. var. rubra L.) DAN EKSTRAK PEKTIN DAMI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.)

    Get PDF
    Dami nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) merupakan sumber pektin yang berpotensi dalam pembentukan gel selai lembaran dengan dikombinasikan bersama umbi bit merah (Beta vulgaris L. var rubra L.), sehingga menghasilkan selai lembaran yang menarik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi umbi bit merah dan ekstrak pektin dami nangka terhadap kualitas (kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik), serta menentukan kombinasi umbi bit merah dan ekstrak pektin dami nangka yang tepat untuk menghasilkan selai lembaran kualitas terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi umbi bit merah dan ekstrak pektin dami nangka memberi pengaruh nyata terhadap kadar air, abu, serat kasar, serat larut, pektin, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, analisis tekstur, serta memberi pengaruh tidak berbeda nyata terhadap analisis warna, analisis mikrobiologi meliputi angka lempeng total (ALT) dan kapang khamir. Selai lembaran dengan kombinasi umbi bit merah berbanding ekstrak pektin dami nangka 70 : 82,5 merupakan kualitas terbaik dengan karakteristik kimia meliputi kadar air 8,27%, abu 1,47%, serat kasar 2,35%, serat larut 6,37%, pektin 1,43%, total padatan terlarut 83,10%, total asam tertitrasi 0,82%, karakteristik fisik meliputi tekstur sebesar 542,17 g dan dihasilkan selai lembaran berwarna merah muda. Karakteristik mikrobiologi meliputi ALT sebesar 1,79 logCFU/gram, kapang khamir 1,46 logCFU/gram dan sebagian besar telah memenuhi Standar Nasional Indonesia

    KUALITAS BROWNIES KUKUS DENGAN KOMBINASI TEPUNG TERIGU (Triticum aestivum) TEPUNG SUKUN (Artocarpus communis) DAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.)

    Get PDF
    Brownies merupakan makanan kudapan berbentuk persegi dan datar dengan rasa khas coklat. Kombinasitepung sukun dan tepung ubi jalar oranye yang diaplikasikan dalam pembuatan brownies kukus dapatmenambah kadar serat dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasitepung terigu, tepung sukun dan tepung ubi jalar oranye terhadap kualitas fisik, kimia, mikrobiologi danorganoleptik pada brownies kukus serta menentukan kombinasi tepung terigu, tepung sukun dan tepung ubijalar oranye yang paling baik dalam menambah kadar serat dan kadar antioksidan. Penelitian inimenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi tepung gandum, tepung sukun dan tepung ubijalar oranye yaitu perlakuan A (100:0:0) sebagai kontrol, B (40:20:40), C (40:30:30) dan D (40:40:20). Hasilpenelitian ini menunjukkan brownies kukus memiliki kadar air sebesar 23,27-25,06%, kadar abu 1,53-2,04%,kadar lemak 16,63-20,84%, kadar protein 5,84-6,00%, kadar karbohidrat 47,15-52,27%, kadar serat kasar7,80-13,37%, kadar serat larut 1,98-3,29%, kadar total fenolik 14,43-22,43% dan aktivitas antioksidan sebesar73,95-81,91% serta uji mikrobiologi berupa angka lempeng total dan angka kapang khamir telah memenuhisyarat mutu roti manis dalam SNI 01-3840-1995. Kombinasi optimum yang paling baik dalam menambahkadar serat pada brownies kukus adalah 40% tepung gandum, 40% tepung sukun dan 20% tepung ubi jalaroranye, sedangkan kombinasi optimum yang paling baik dalam menambah kadar antioksidan pada brownieskukus adalah 40% tepung gandum, 20% tepung sukun dan 40% tepung ubi jalar oranye.Kata Kunci : brownies kukus, tepung sukun, tepung ubi jalar oranye  DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v14i1.218

    Concert Hall di Jalan Pasupati, Bandung

    No full text

    Kualitas Selai Lembaran Kombinasi Umbi Bit Merah (Beta Vulgaris L. Var. Rubra L.) dan Ekstrak Pektin Dami Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk.)

    Full text link
    Dami nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) merupakan sumber pektin yang berpotensi dalam pembentukan gel selai lembaran dengan dikombinasikan bersama umbi bit merah (Beta vulgaris L. var rubra L.), sehingga menghasilkan selai lembaran yang menarik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi umbi bit merah dan ekstrak pektin dami nangka terhadap kualitas (kimia, fisik, mikrobiologi, dan organoleptik), serta menentukan kombinasi umbi bit merah dan ekstrak pektin dami nangka yang tepat untuk menghasilkan selai lembaran kualitas terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi umbi bit merah dan ekstrak pektin dami nangka memberi pengaruh nyata terhadap kadar air, abu, serat kasar, serat larut, pektin, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, analisis tekstur, serta memberi pengaruh tidak berbeda nyata terhadap analisis warna, analisis mikrobiologi meliputi angka lempeng total (ALT) dan kapang khamir. Selai lembaran dengan kombinasi umbi bit merah berbanding ekstrak pektin dami nangka 70 : 82,5 merupakan kualitas terbaik dengan karakteristik kimia meliputi kadar air 8,27%, abu 1,47%, serat kasar 2,35%, serat larut 6,37%, pektin 1,43%, total padatan terlarut 83,10%, total asam tertitrasi 0,82%, karakteristik fisik meliputi tekstur sebesar 542,17 g dan dihasilkan selai lembaran berwarna merah muda. Karakteristik mikrobiologi meliputi ALT sebesar 1,79 logCFU/gram, kapang khamir 1,46 logCFU/gram dan sebagian besar telah memenuhi Standar Nasional Indonesia

    Implementasi Algoritme Bellman-Ford Dengan Logika Fuzzy Untuk Pencarian Jalur Pada Software Defined Network (SDN)

    No full text
    Software Defined Network (SDN) adalah arsitektur jaringan yang didesain sedemikian rupa agar lebih fleksibel dan lebih mudah diatur. Pada SDN dapat diimplementasikan salah satu contoh program yaitu routing. Routing adalah proses penentuan atau pencarian jalur yang paling pendek untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima. Algoritme yang melakukan pencarian jalur adalah algoritme routing. Salah satu algoritme routing yang dapat digunakan adalah algoritme Bellman-Ford. Algoritme routing memilih jalur berdasarkan bobot link yang terhubung. Bobot dari setiap link dapat diatur oleh administrator menjadi bernilai “1” (Bellman-Ford dengan bobot statis). Link dengan hop terkecil atau bandwidth terbesar akan terpilih tanpa mempertimbangkan kepadatan lalu lintas dari link tersebut. Sehingga dilakukan implementasi algoritme Bellman-Ford dengan logika fuzzy. Algoritme Bellman-Ford dengan menggunakan parameter traffic dan delay sebagai bobot dari link. Bobot link didapatkan dengan perhitungan menggunakan logika fuzzy. Berdasarkan hasil pengujian pencarian jalur, sistem telah mampu melakukan pencarian jalur dengan bobot link berparameter traffic dan delay. Berdasarkan hasil pengujian throughput, sistem memiliki hasil yang lebih unggul dibandingkan dengan algoritme Bellman-Ford dengan bobot statis. Berdasarkan hasil convergence time, sistem ini memiliki convergence time yang lebih buruk dibandingkan dengan algrotime Bellman-Ford dengan bobot statis. Kemudian berdasarkan hasil pengujian packet loss, algoritme Bellman-Ford dengan bobot statis memiliki packet loss yang paling buruk
    corecore