3 research outputs found

    ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN WISN

    Get PDF
    Unit laboratorium sebagai bagian dari layanan penunjang medis membutuhkan jumlah pegawai yang memadai agar mampu memberikan kualitas pelayanan terbaik sehingga meningkatkan kepuasan pasien dan mengurangi beban kerja pegawai. Unit laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya menghadapi beberapa kendala dalam pelaksanaan kerja bagi tenaga ahli teknologi laboratorium medik yang diantaranya tingginya beban kerja subjektif, terbatasnya jumlah tenaga, adanya rangkap tugas, serta kondisi tidak menentu di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu menganalisis jumlah kebutuhan optimal tenaga ahli teknologi laboratorium medik di unit laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya berdasarkan beban kerja dengan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN). Penelitian dilakukan dengan deskriptif observasional dan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode daily log untuk melihat beban kerja berdasarkan kejujuran pencatatan yang ditulis langsung oleh pegawai serta kuesioner waktu kegiatan untuk mengetahui standar kegiatan pegawai. Sampel penelitian ini menggunakan total populasi yang ada yaitu seluruh tenaga ahli teknologi laboratorium medik di Unit Laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya yang berjumlah 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga dengan metode WISN, jumlah ahli teknologi laboratorium medik yang tersedia di unit laboratorium Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya masih mengalami kekurangan tenaga sebanyak 2 orang dari jumlah total kebutuhan tenaga yaitu 15 orang

    ANALISIS PERSEPSI MANFAAT DAN DORONGAN UNTUK BERTINDAK PADA PEMANFAATAN LAYANAN PUSKESMAS

    Get PDF
    puskesmas menjadi salah satu fasilitas pelayanan kesehatan primer yang berperan penting dalam penanganan pandemi COVID-19. Kendati demikian, kunjungan rawat jalan puskesmas di Kota Surabaya mengalami penurunan sebesar 51,75% sejak awal Maret 2019 sampai dengan Desember 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas di Kota Surabaya pada masa pandemi COVID-19 berdasarkan teori Health Belief Model (HBM). Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancang bangun cross-sectional. Penelitian dilakukan di Kota Surabaya sejak bulan Oktober 2020 hingga bulan September 2021, dengan populasi seluruh penduduk Kota Surabaya. Besar sampel dalam penelitan ini adalah 112 orang. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa penurunan pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas dipengaruhi oleh persepsi manfaat dan pendorong untuk bertindak dengan nilai siginifikan masing-masing sebesar (0,045) dan (0,047). Sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, puskesmas dapat mengembangkan sistem pelayanan yang aman sesuai dengan protokol kesehatan serta mensosialisasikan upaya tersebut kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali memanfaatkan layanan kesehatan di puskesmas.   puskesmas menjadi salah satu fasilitas pelayanan kesehatan primer yang berperan penting dalam penanganan pandemi COVID-19. Kendati demikian, kunjungan rawat jalan puskesmas di Kota Surabaya mengalami penurunan sebesar 51,75% sejak awal Maret 2019 sampai dengan Desember 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas di Kota Surabaya pada masa pandemi COVID-19 berdasarkan teori Health Belief Model (HBM). Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancang bangun cross-sectional. Penelitian dilakukan di Kota Surabaya sejak bulan Oktober 2020 hingga bulan September 2021, dengan populasi seluruh penduduk Kota Surabaya. Besar sampel dalam penelitan ini adalah 112 orang. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa penurunan pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas dipengaruhi oleh persepsi manfaat dan pendorong untuk bertindak dengan nilai siginifikan masing-masing sebesar (0,045) dan (0,047). Sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, puskesmas dapat mengembangkan sistem pelayanan yang aman sesuai dengan protokol kesehatan serta mensosialisasikan upaya tersebut kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk kembali memanfaatkan layanan kesehatan di puskesmas.

    LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DINAS KESEHATAN KOTA MALANG : Gambaran Pelaksanaan Program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Kota Malang

    Get PDF
    Pelaksanaan Program STBM di Kota Malang saat ini berada pada tahap verifikasi untuk pilar 2-5. Dalam upaya tersebut, Kota Malang telah melakukan beberapa strategi yang disesusaikan dengan tiga komponen STBM yang tertuang dalam Permenkes No. 3 Tahun 2014 Tentang STBM yaitu menciptakan lingkungan yang kondusif, meningkatkan kebutuhan dan permintaan sanitasi, meningkatkan penyediaan akses sanitasi. Beberapa hal telah dilakukan oleh pemerintah Kota Malang untuk menyukseskan program STBM, dan dapat disimpulkan kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan Permenkes No. 3 Tahun 2014 serta Pedoman Pelaksanaan Teknis STB
    corecore