7 research outputs found

    Pengaruh perbedaan umpan bubu kerucut terhadap hasil tangkapan rajungan di Perairan Teluk Manado, Kota Manado (The effect of different bait of trap on swimming crab catches in the waters of Manado Bay, Manado City)

    Get PDF
    ABSTRACTThe development of fishing technology (especially fish, mangrove crabs and swimming crabs), is emphasized more on environmentally friendly fishing gear, with expectations of utilizing fisheries resources in a sustainable.  The use of the right bait, is expected to increase the capture capability of the trap; but scientific information like this is not yet widely available.  In addition, the size of the catch of the swimming crab by fishermen is not known with certainty, whether the size (legal size) is appropriate or not as set in Permen KP nomor 1 tahun 2015. This research aims to study the effect type of bait on swimming crab catches, as well as evaluate the size of the catch.  This research was carried out based on experimental methods, and data collection techniques were carried out by operating 6 units of traps for 20 trips.  Three units of trap used scad mackerel bait, while three units used chicken intestine bait.  The operation of traps is carried out in 2 locations, namely Malalayang and Tumumpa waters, each of 10 trips. The total catches were 102 swimming crabs, consisting of 65 individuals caught in the traps of scad mackerel bait and 37 individuals caught in the chicken intestine bait.  The results of the t-test analysis showed that the use of scad mackerel bait and chicken intestine in traps gave the catches of the crab very significantly different, where the bait scad mackerel gives a better catch than the chicken intestine.  The size of the crab catches almost all met the permissible requirements of 98 (94%) both carapace and weight.Keywords: swimming crab, carapace size, trap baits, chicken intestines ABSTRAKPengembangan teknologi penangkapan ikan (khususnya ikan, kepiting bakau dan rajungan), lebih di tekankan pada alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, dengan harapan dapat memanfaatkan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan.  Penggunaan umpan yang tepat, diduga dapat meningkatkan kemampuan tangkap dari alat tangkap bubu; namun informasi ilmiah seperti ini,  belum banyak tersedia.  Selain itu ukuran hasil tangkapan rajungan oleh nelayan belum diketahui secara pasti, apakah ukurannya (legal size) sesuai atau tidak seperti yang diatur dalam Permen KP nomor 1 tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan ranjungan, serta mengevaluasi ukuran hasil tangkapan. Penelitian ini dikerjakan berdasarkan metode eksperimental, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 6 unit bubu kerucut masing-masing 3 unit bubu menggunakan umpan ikan layang, sedangkan  3 unit bubu lainnya menggunakan umpan usus ayam. Pengoperasian bubu kerucut dilakukan pada 2 lokasi yaitu di perairan Malalayang dan Tumumpa, masing-masing 10 trip. Total hasil tangkapan sebanyak 102 ekor, yang terdiri dari 65 ekor tertangkap pada bubu umpan ikan layang  dan 37 ekor tertangkap pada bubu umpan usus ayam. Hasil analisis uji t menunjukan bahwa penggunaan umpan ikan layang dan usus ayam pada bubu kerucut memberikan hasil tangkapan rajungan yang sangat berbeda nyata, dimana umpan ikan layang memberikan hasil tangkapan rajungan lebih baik daripada umpan usus ayam. Ukuran hasil tangkapan rajungan hampir semuanya memenuhi persyaratan yang diperbolehkan yaitu 98 ekor (94 %) baik ukuran karapaks maupun berat.Kata-kata kunci:  ranjungan, ukuran karapas, umpan bubu, usus aya

    Kajian Perikanan Tangkap Mene Maculata Di Teluk Buyat

    Full text link
    Moonfish (Mene maculata) known locally as bete tamako or peda Cina, is one of the economically important fish resources resulting from Buyat Bay. Although it has relatively small size (estimated length 25-30 cm), but the fish has a good taste. The presence of moonfish is usually a sign of sailfish fishing season in the Buyat Bay. Common fishing gear used to catch moonfish is hand line , noru. However, scientific information about the status of moonfish fishery was not yet understood. Therefore, this study aims to determine the status of moonfish fishery and map out the fishing location. This research was conducted in the Buyat Bay, Ratatotok District, Southeast Minahasa Regency (March-September 2013); using a survey method with a descriptive approach. Catch data were analyzed by a surplus production model. These results informed that the maximum sustainable yields (MSYs) was 1707 fish/trip/year where the number of the suitable fishing trips was 470 trips

    Length Weight Relationship of Bigeye Scad (Selar crumenophthalmus) Catch by Purse Seine in Manado Bay

    Get PDF
    The intensity of the catch of bigeye scad (Selar crumenophthalmus), is expected to cause problems in the availability of these fish resources. The purpose of this research is to analyze the Length-weight relationship of Bigeye scad caught by purse seine in Manado Bay. as well as to evaluate the results of the analysis of the Length-weight relationship and the catchment feasibility of the catch to support the sustainability of the potential of bigeye scad resources. The method used in this study is a quantitative method. conducted at Tumumpa Manado Coastal Fisheries Port, using fork length measurement data (FL) and weight of bigeye scad taken by the author under the guidance of lecturers in May 2021 and November 2021. Length-weight relationship of bigeye scad caught in May 2021 follows the equation W = 0,0249 L2.8057 with K = 1.01 and in November 2021 W = 0,0207 L2.9151. The type of bigeye scad in both seasons is categorized as negative allometric. This fish is categorized as unfit to catch (Lc < Lm). The structure of the catch in May 2021 obtained an average length of 10.26 ± 0.26 cm and an average weight of 18.03 ± 1.51 g where 51% were caught at a size of 9.8-10.8 cm and 46% had a weight of 11.0-16.0 g. while in November 2021 the average length was 10.90 ± 0.28 cm and the average weight was 22.53 ± 1.76 g where 50% were caught at a size of 10.0-11.0 cm and 31% g weight 21.0-26.0 g.Keywords: Bigeye Scad; Length Weight Relationship; Decent Catch; Purse Sein; Manado BayAbstrakIkan Selar bentong memiliki cita rasa enak, disukai masyarakat, dan harganya pun murah. Intensitas ketertangkapan jenis ikan ini, diduga kelak akan menimbulkan masalah ketersediaan sumberdaya ikan ini. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan panjang berat ikan selar bentong hasil tangkapan kapal pukat cincin (purse seiners) di Teluk Manado, serta Mengevaluasi hasil analisis hubungan panjang berat ikan selar bentong dengan kelayakan tangkap hasil tangkapan untuk menopang keberlanjutan potensi sumberdaya ikan selar bentong ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif, dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tumumpa Manado, dengan menggunakan data ukuran panjang cagak (fork length, FL) dan berat ikan selar bentong yang diambil oleh penulis di bawah bimbingan dosen pada Mei 2021 (musim Pancaroba I) dan November 2021 (musim Pancaroba II) yang tertangkap purse seiners di Teluk Manado. Hubungan panjang berat ikan selar bentong yang tertangkap pada Mei 2021 mengikuti persamaan W = 0,0249 L2.8057 dengan K = 1.01 dan pada November 2021 W = 0,0207 L2.9151. Tipe pertumbuhan ikan selar bentong pada kedua musim tersebut terkategori alometrik negatif (b < 3), ikan ini terkategori tidak layak tangkap (Lc < Lm). Struktur hasil tangkapan pada Mei 2021 diperoleh panjang rerata 10.26 ± 0.26 cm dan berat rerata 18.03 ± 1.51 g, di mana 51% tertangkap pada ukuran 9.8 - 10.8 cm dan 46% memiliki berat 11.0-16.0 g, sementara pada November 2021 panjang rerata 10.90 ± 0.28 cm dan berat rerata 22.53 ± 1.76 g, di mana 50% tertangkap pada ukuran 10.0-11.0 cm dan 31% memiliki berat 21.0-26.0 g.  Kata Kunci: Selar Bentong; Hubungan Berat Panjang; Kelayakan Tangkap; Pukat Cincin; Teluk Manad

    Pengaruh bentuk atraktor terhadap jumlah penempelan telur Cumi-Cumi di perairan Desa Kalasey Satu Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa

    Get PDF
    Cumi-cumi merupakan salah satu inovasi pemanfaatan tanpa merusak lingkungan. Secara umum atraktor terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk silinder dan bentuk kotak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cumi-cumi yang menempel pada atraktor silinder dan atraktor persegi serta untuk Mengetahui apakah bentuk atraktor berpengaruh terhadap jumlah penempelan telur cumi-cumi. Adapun analisis data menggunakan metode Uji Beda Dua Mean Independent dengan rumus The separate model t-test.Berdasarkan hasil identifikasi morfologis diperoleh informasi bahwa jenis telur cumi-cumi yang menempel adalah famili Loliginidae, yaitu genus Sepioteuthis lessoniana. Adapun hasil analisis menggunakan rumus The seprate model t-test menunjukan bahwa = 2,77 &gt; = 2,13 hasil ini menjelaskan bahwa perlakuan bentuk atraktor menyebabkan perbedaan jumlah penempelan telur cumi-cumi, dimana atraktor bentuk silinder lebih baik dibandingkan dengan bentuk kota

    KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PUKAT CINCIN DI PPP BELANG

    Get PDF
    Fokus dari penelitian ini adalah karakteristik dimensi utama kapal pukat cincin yang&nbsp; berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Belang Minahasa Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio atau perbandingan ukuran utama kapal (L/B, L/D, dan B/D),&nbsp; hubungan antar-ukuran utama kapal (L vs B, L vs D, dan B vs D), dan hubungan ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat kapal (GT) serta daya mesin pendorong kapal (HP). Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif melalui tabulasi silang dan penyajian data dalam bentuk kurva hubungan perbandingan ukuran utama kapal, hubungan antar ukuran utama kapal, serta hubungan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat&nbsp; (GT) dan daya mesin pendorong kapal (HP).&nbsp; Hubungan ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dengan model matematis: Y = a + bX, di mana a (intercept) dan b (koefisien regresi), serta Y dan X&nbsp; disesuaikan dengan variabel yang akan dianalisis. Untuk menghitung nilai a dan b dari setiap hubungan digunakan aplikasi ‘Curve Expert’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan dimensi utama kapal pukat cincin di PPP Belang masih belum sesuai dengan standar nilai yang ajukan oleh Fyson (1985), di mana nilai L/B dan nilai L/D lebih besar sedangkan nilai B/D&nbsp; lebih kecil. Terdapat hubungan positif antar-ukuran utama kapal (L/B, L/D, B/D) dan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat (GT) dan daya mesin (HP). Kata kunci: dimensi utama, karakteristik, pengukuran, pukat cinci

    Teknologi Attractor Cumi Rangka Besi : Upaya Meningkatkan Produktifitas Sumberdaya Perikanan di Perairan Desa Kalasey Dua, Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara

    Get PDF
    Kondisi terumbu karang diperairan Sulawesi Utara, khusus di perairan Desa Kalasey Dua sudah dirusakan oleh kegiatan reklamasi yang dimulai sejak Tahun 2011. Dampak ekologi yang sudah dirasakan oleh masyarakat nelayan akibat proyek reklamasi pantai di Kalasey antara lain: rusaknya lahan mangrove dan terumbu karang akibat penimbunan material tanah dan batu secara langsung ke dalam perairan. Akibat rusaknya ekosistim pesisir di wilayah pesisir seperti terumbu karang, algae dll, membuat berkurangnya telur dan individu dewasa cumi-cumi di wilayah pesisir. Salah satu  proses yang dilakukan untuk dapat mempertahankan kelangsungan generasi atau memcegah kepunahan suatu sumberdaya adalah reproduksi atau perkembangbiakan. Dalam konteks penyediaan sumber hidup alternatif, maka Teknologi squid attractor (atraktor cumi). merupakan salah satu sarana buatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya dukung dan kelestarian sumberdaya cumi-cumi. Squid attractor mempunyai fungsi utama sebagai tempat melekatkan telur cumi-cumi sampai menetas; dan dalam kondisi tertentu sarana ini dapat berfungsi sebagai  fishing ground. Melihat Manfaat dari teknologi atraktor cumi ini, maka beberapa atraktor cumi-cumi rangka besi telah diletakan di perairan Desa Kalasey Dua, dengan tujuan utama memperkaya sumberdaya cumi-cumi di kawasan pesisir, dengan desain  atraktor yang dimodifikasi sehingga dalam pembuatanya mudah dan ramah lingkungan. Penerapan teknologi Attractor cumi ini memilik tingkat efektifitasnya antara 50 – 100 %, atau sebahagian besar sampai seluruh tali ditempeli dengan telur. Hal ini berarti ada penambahan stock sumberdaya cumi di perairan Desa Kalesey dua serta Konservasi lingkungan perairan Desa Kalasey dua

    Operasi penangkapan dan penanganan hasil tangkapan pole and line KM Sari Usaha 09: Fishing operation and on-board catch handling of KM Sari Usaha 09 pole and liner

    No full text
    The utilization of marine biological resources in an effort to increase the production of fishery products has always received serious attention from fishing stakeholders. One of the fishing gear used in exploiting fish resources is pole and line. This study aims to examine pole and line fishing operations and methods of handling the catch on board. This factorrs are important in increasing production with maintained fish quality. This research is descriptive in nature and data collection includes primary data obtained directly from the source or research object, and secondary data obtained indirectly from the research object. Fishing operations include preparation activities, especially ship documents, fishing gear, food supplies, fuel and ice blocks. The operation of pole and line fishing gear uses live bait as a determining factor for fishing success. The types of fish caught are skipjack tuna, yellow fin tuna, dolphinfish, and rainbow runner. The steps taken in the process of handling caught fish on board include preparing catch handling equipment, handling freshly caught fish, and handling fish in holds
    corecore