121 research outputs found

    Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Berkesulitan Belajar melalui Inklusi Model Kluster

    Get PDF
    Bayu Pamungkas. INFLUENCE OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACHES TOWARD THE ELEMENTARY READING ABILITY OF CHILDREN WITH LEARNING DISABILITY THROUGH CLUSTER. Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University Surakarta, May. 2013. This research\u27s aim is to find out influence of the Contextual Teaching and learning approach toward elementary reading ability of chlidren with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus Surakarta in 2012/2013 academic year. The used method in this research is experimental method with experiment design called “One group pretest – posttes design”. It is a group of subjects which are treatment\u27s influence is measurement. The population in this research is the students with learning disability at SD Alfirdaus Surakarta in 2012/2013 academic year. Sample in this research is 3 students with learning disability of reading in first grade of SD Alfirdaus Surakarta with pull out in cluster inclusion. Test Technique and documentation is used in colleting data technique. An practice test is used to measure the start reading ability. This research uses statistic non – parametrix analysis method. This method is Wilcoxon Signed rank tes with the help of SPSS 16. Research conclusion says that there is a significant influence of Contextual Teaching and Learning approaches toward the elementary reading ability of children with learning disability through cluster inclusion at SD Alfirdaus in 2012/2013 academic year

    Pedagang Kaki Lima dan Pengembangan Kota Analiasa Kebijakan Pengelolaan Pasar Malam Pkl Kota Jakarta dan Kuala Lumpur

    Full text link
    Pedagang Kaki Lima merupakan suatu fenomena global dari aktivitas ekonomi informal di kawasan perkotaan tanpa terkecuali kota-kota di kawasan ASEAN. Dalam visi ASEAN membangun Masyarakat Ekonomi bersama, sektor informal turut menjadi salah satu topik bahasan yang juga ingin dikembangkan. Jakarta dan Kuala Lumpur merupakan kota yang menyandang predikat ibukota dari 2 (dua) Negara pendiri ASEAN. Permasalahan Pedagang Kaki Lima terjadi pula di kedua Kota tersebut. Keduanya memiliki kebijakan yang kurang lebih sama namun berbeda ditingkat implementasi. Artikel ini merupakan studi komparasi kebijakan publik yang membandingkan kebijakan mengenai satu bidang kajian terfokus yang ada pada 2 (dua) kota yang berbeda (Gupta 2012). Komparasi difokuskan pada kasus pengelolaan Jakarta Kaki Lima Night Market dan Lorong TAR Night Market di Kuala Lumpur, dengan mengikursertakan analisa terhadap dokumen kebijakan terkait dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan (JuneviÄŤius & Puidokas 2015). Selain muatan kebijakan dari kedua kota tersebut yang dibandingkan, terdapat 2 (dua) aspek implementasi kebijakan yang menjadi instrument perbandingan yaitu kondisi dalam pelaksanaan dan variasi dari skala kegiatan Pasar Malam PKL. Teknik penggalian data menggunakan kajian literatur (literature review) dan pengamatan (observation). Hasil data yang terkumpul kemudian dideskripsikan, dibandingkan dan dianalisa

    Kendala Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor (Studi di Kepolisian Resort Kediri Kota)

    Get PDF
    Penulisan dalam penelitian skripsi ini membahas tentang Kendala Polri dalam Penyidikan Tindak Pidana Pencurian Bermotor. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh jumlah kasus tindak pidana pencurian bermotor yang berhasil diselesaikan sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah laporan yang diterima.Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana penanganan terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (2) Apa kendala Polri dalam penyidikan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor? (3) Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam penyidikan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor?.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Lokasi penelitian di Kepolisian Resort Kediri kota. Jenis dan sumber data adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara bebas terpimpin dengan responden. Data sekunder diperoleh studi kepustakaan dan studi dokumen. Teknik analisa data menggunakan analisis deskriftif kualitatifDari hasil penelitian, penanganan terhadap tindak pidana pencurian kendaraan bermotor atau curanmor yaitu berawal dari menerima laporan, melakukan olah TKP, mencari tahu modus operandi, melakukan penyelidikan pada tahap penyidikan, melakukan upaya paksa dan diakhiri dengan membuat berita acara perkara. Jika pelaku tertangkap tangan maka anggota kepolisian dapat melakukan penyidikan seketika dengan diikuti meminta ijin kepada atasan. Kendala internal yang dihadapi yaitu sarana dan prasarana kurang memadai, jaringan informasi terputus, kurang memadainya anggota kepolisian dari segi kuantitas, dan kurang dukungan anggaran. Kendala eksternal yaitu kurangnya alat bukti dan saksi, masyarakat yang apatis, sarana pendukung di TKP yang kurang memadai. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut yaitu Menyusun Rencana Kebutuhan untuk penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor, Swadaya dari pihak Polres Kediri Kediri Kota, Merekrut penyidik pembantu dalam penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor, Mengadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi.Kata Kunci : Kendala, Polri, Penyidikan, Tindak Pidana Pencurian Kendaraan Bermoto

    Implementasi Model Hybrid Learning Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Di Prodi Manajemen Fpeb Upi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model hybrid learning yaitu model pembelajaran yang mengkombinasikan metode tatap muka dengan metode e-learning, serta melakukan pengukuran terhadap pengaruh dari implementasi model tersebut terhadap prestasi belajar mahasiswa. Model hybrid learning yangdikembangkan ditujukan untuk pembelajaran mata kuliah Statistika II di di Prodi Manajemen UPI. Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan dengan tahapan penelitian yang meliputi pengembangan model, uji coba model, dan perbaikan model berdasarkan hasil uji coba. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode Hybrid Learning kurang cocok diterapkan pada mata kulaih statistik 2 yang lebih bersifat kuantitatif. Hal ini terlihat dari nilai hasil ujian mahasiswa yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional. Untuk mata kuliah yang bersifat kuantitatif ternyata keberadaan dosen secara fisik masih sangat diperlukan

    Tipologi Daerah Aliran Sungai untuk Mitigasi Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai Musi

    Full text link
    The cause of flood problems could be identified from problems that happened in the catchment area as flood water discharge and flooded or inundation area. The objective of this study is to identify the degree of flood vulnerability, both flood water discharge and flooded area, as a basis of flood mitigation at the Musi Watershed. Method applied on this study is the watershed typology formula developed by Watershed Management Technology Centre (WMTC) for identifying flood vulnerability based on land system, land cover, and maximum daily rainfall. Degree of flood vulnerability is differentiated into five categories. Musi Watershed was divided into 14 sub watersheds and each sub watershed is identified its degree of vulnerability on flood water discharge and area of flooded area. Based on these values the rank of sub watershed to its degree of degradation could be generated. The result showed that Komering and Deras Sub Watersheds were vulnerable to flood due to their nature. Ogan and Upper Musi Sub watersheds were the source of flood due to different caused by high rainfall, while Upper Musi was generated by high land vulnerable. The mitigation program in the flood prone area is complicated since Deras Sub Watershed was the accumulation of many downstream sub watersheds. Mitigation program in the discharge area could be done in Upper Musi Sub Watershed, since it has the highest vulnerability. Upper Musi is also the upstream of Deras Sub Watershed

    Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Erosi Di DAS Serang Kabupaten Kulonprogo

    Full text link
    Sebagai negara berkembang dan beriklim tropis, Indonesia mengalami Perubahan pemanfaatan lahan cukup cepat yang berpengaruh pada terjadinya erosi tanah. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan analisis penginderaan jauh dan SIG pada citra SPOT 5 dan data spasial pendukung untuk memetakan erosi berbasis raster di DAS Serang Kabupaten Kulonprogo. Analisis digital dan statistik terhadap data spasial merupakan mayoritas metode yang digunakan untuk pemodelan erosi. Penyusunan data spasial erosi menerapkan model MUSLE yang dikembangkan Snyder. Rumus Erosi model MUSLE adalah A= R*K*LS*VM. Hasil uji akurasi peta faktor K, LS, dan VM adalah 70,38%; 81, 5%; 81,9%; dan 72,15%. Hasil model erosi MUSLE yang terjadi di DAS Serang tahun 2014 berkisar 0 sampai 8,85 Ton/Ha/Tahun. Tebal erosi terbesar terletak pada wilayah bergunung dan berbukit

    Evaluasi Lahan Untuk Menilai Kinerja Sub Daerah Aliran Sungai Rawakawuk (Land Evaluation to Assess Performance of Rawakawuk Sub Watershed)

    Full text link
    Land is an important resource in a watershed because of its position as a processor. The condition of a watershed depends on the land management and its compliance with its performance. The purpose of the research is to evaluate the performance of Rawakawuk Sub Watershed from the land aspects. Guidelines of Watershed Evaluation and Monitoring, i.e. the Regulation of Director General of Land Rehabilitation and Social Forestry or PerDirjen 04/V-Set/2009 was used to analyze parameters of Vegetation Cover Index (VCI), Land Use Suitability Index (LUSI), and Erosion Index (EI). The results showed that the study area has 53% of pine and teak monoculture, and 20,7 % of agroforestry private forest, therefore the VCI is 73,2%. The LUSI is 93,7% which implies that 93,7% of the area is suitable to its land capability. In addition, 36,1% of the area is exposed to very severe erosion. Since the solum depth is relatively deep (>90 cm), the tolerable soil erosion is high and EI tends to be small. Around 60,3% of the area has an average EI of 71,1 which is classified as moderate. Based on the cumulative value of VCI, LUSI and EI, Rawakawuk Sub Watershed can be classified as slightly good. However, conservation practices should be applied to the very severe erosion areas

    Implementasi Back Office Aplikasi M-goverment

    Full text link
    Semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi di berbagai bidang kehidupan menyebabkan instansi pemerintah maupun instansi swasta memanfaatkan komputer untuk mempermudah segala aktivitasnya. Sebagai tindak lanjut dari Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas bidang telematika. Pemerintah DIY menetapkan kebijakan pengembangan jogja cyber province. Dalam perancangan model sistem m-Government harus ada pengimplementasian aplikasi untuk mewujudkan sistem informasi pelayanan rutin pada masyarakatnya. Dapat dilihat dari masih adanya masalah yang timbul dalam merealisasikan model sistem m-Government, masalah tersebut antara lain rumitnya proses yang diperlukan dalam pelayanan publik. Untuk itu dibutuhkan media penghubung untuk melakukan proses yang mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang efektif dan efisien. Tujuan penerapaan tersebut adalah mempermudah masyarakat berhubungan dengan pemerintah serta menciptakan data-data yang terintegrasi pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Pre-condition tersebut disebut E-Readiness yaitu kesiapan masyarakat. Kesiapan masyarakat ini diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh masyarakat memberikan respon pada pembuatan sistem M-Government tersebut.Subyek penelitian yang akan dibahas pada proposal tugas akhir ini adalah “Implementasi Back Office Aplikasi M-Government”. Model yang dibuat diharapkan bisa menghasilkan sebuah sistem informasi yang bersifat pelayanan rutin kepada masyarakat yang berada pada sektor kecamatan yang bisa digunakan untuk acuan dalam penerapan m-Government untuk pelayanan public yang bersifat rutin, contohnya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Akta Kematian..Berdasarkan hasil pembahasan mengenai implementasi aplikasi m-Government di Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan kemudahan kepada masyarakat karena tampilan sistem m-Government mudah dimengerti dan menghasilkan model prosedur yang dapat di terapkan dimasa yang akan datan
    • …
    corecore