20 research outputs found

    Students' Critical Mathematical Thinking Skills and Character: Experiments for Junior High School Students through Realistic Mathematics Education Culture-Based

    Get PDF
    This paper presents the findings of a quasi-experimental with pre-test-post-test design and control group that aims to assess students' critical mathematical thinking skills and character through realistic mathematics education (RME) culture-based. Subjects of this study were 106 junior high school students from two low and medium schools level in Ambon. The instruments of the study are: students' early math skills test, critical thinking skills mathematical test and perception scale of students' character. Data was analyzed by using t-test and Anova. The study found that: 1) Achievements and enhancement of students' critical mathematical thinking skills who were treated with by realistic mathematics education is better then students' skills were treated by conventional mathematics education. The differences are considered to: a) overall students, b) the level of early math skills, and c) schools' level; 2) Quality of students' character who were treated by realistic mathematics education is better then students' character who were treated by conventional mathematics education The differences are considered to: a) overall students, b) the level of early math skills, and c) schools' level Keywords: Critical Thinking, Students' Character, Realistic Mathematics Education Culture-Base

    Students' Critical Mathematical Thinking Skills and Character:Experiments for Junior High School Students Through Realistic Mathematics Education Culture-Based

    Full text link
    This paper presents the findings of a quasi-experimental with pre-test-post-test design and control group that aims to assess students' critical mathematical thinking skills and character through realistic mathematics education (RME) culture-based. Subjects of this study were 106 junior high school students from two low and medium schools level in Ambon. The instruments of the study are: students' early math skills test, critical thinking skills mathematical test and perception scale of students'character. Data was analyzed by using t-test and Anova. The study found that: 1) Achievements and enhancement of students' critical mathematical thinking skills who were treated with by realistic mathematics education is better then students' skills were treated by conventional mathematics education. The differences are considered to: a) overall students, b) the level of early math skills, and c) schools' level; 2) Quality of students' character who were treated by realistic mathematics education is better then students' character who were treated by conventional mathematics education The differences are considered to: a) overall students, b) the level of early math skills, and c) schools' leve

    KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN TIPE THINK PAIR SHARE

    Get PDF
    This study aims to determine the comparison of student learning outcomes using the Student Facilitator and Explaining (SFE) Cooperative Learning Model and the Think Pair Share (TPS) Cooperative Learning Model on quadrilateral material in grade VII Christian Middle School Kusu-Kusu Sereh Ambon. The type of research used is experimental research (Experimental Research) with a Post Test Group Design research design. In this study, the population used was all students of class VII Kusu-Kusu Christian Middle School, Sereh Ambon, which consisted of 2 classes with a total of 40 students, selected using the Total Sampling technique. The instrument used in the study was in the form of test questions consisting of 5 description questions for the final test. The study made experimental class students one and experimental class two students using the Student Facilitator and Explaining (SFE) Cooperative Learning Model and Think Pair Share (TPS) Cooperative Learning Model on rectangular material. Based on the statistical analysis of the t-test, the value of Sig.(2-tailed) 0.124 is greater than = 0.05, so there is no significant difference between the two models. Furthermore, the Mean value in the Group Statistics table shows that the Mean value of Student Facilitator and Explaining is 65.92 and the Mean value of Think Pair Share is 57.77. These results can be proven that the superior learning model is the Student Facilitator and Explaining (SFE) Cooperative Learning Mode

    IMPLEMENTATION OF NUMERACY LITERACY TRAINING FOR TEACHERS AND ITS ACHIEVEMENT IN CENTRAL MALUKU REGENCY

    Get PDF
    The achievement of learning outcomes from the 2022 public education report card issued by the Pusmendik Kemdibudristek at the elementary and junior high school levels for the Central Maluku Regency, obtained less than 50% have reached the minimum competency limit for reading and arithmetic literacy, this is below the minimum competency for literacy and numeracy skills. Therefore, it is essential for activities regarding the development of teacher quality in dealing with the learning process, especially in literacy and numeracy abilities. This service activity aims to provide benefits to teachers in implementing numeracy literacy in the learning process to improve student learning outcomes, especially in numeracy literacy skills. This service is carried out using a training method with stages: Exposure to numeracy-based learning, workshops on writing numeracy literacy questions, and evaluations. The service activity occurred at SMP Negeri 38 Maluku Tengah, which acted as a partner. The training was attended by 30 elementary and junior high school teachers throughout Central Maluku Regency. The evaluation was conducted to see the achievement of the activities. The results obtained an average of 90.92% during the implementation of service with planning and received a good appreciation from the participants, namely teachers in Central Maluku Regenc

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

    Get PDF
    Berpikir kritis hendaknya menjadi salah satu aktivitas yang harus dikembangkan dan diajarkan di setiap mata pelajaran, karena kemampuan berpikir kritis bukan bawaan sejak lahir. Kemampuan berpikir kritis dalam penyelesaian masalah matematika hendaknya didukung oleh penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki perbedaan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dalam pemecahan masalah. Perbedaan ini dapat juga dikategorikan berdasarkan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL) ditinjau dari segi gender. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran, dengan strategi metode campuran bertahap, yaitu tahap pertama adalah mengumpulkan dan menganalsis data kuantitatif kemudian diikuti oleh pengumpulan dan menganalisis data kualitatif. Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 6 Ambon. Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian yang disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis matematis menurut Facione. Analisis data yang dilakukan dalam peneitian ini terbagi atas analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Analisis data kuantitatif berupa uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis. Analisa data kualitatif yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu: reduksi Data, penyajian Data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran PBL dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran DL dan juga tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa berdasarkan gender, dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran PBL dan DL dengan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematis sisw

    PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TNS

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 TNS yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dan model pembelajaran konvensional pada materi statistika. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian Post-Test Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah 90 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah 44 siswa, dipilih menggunakan purposive sampling (sampel Bertujuan). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang terdiri dari 6 soal uraian untuk tes akhir. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik uji t dan hasil penelitian menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dan model pembelajaran konvensional pada materi statistika. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang diperoleh yakni, nilai t_hitung = 2,6491 lebih besar dari nilai t_tabel = 1,682 dan nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai α = 0,05 yakni 0,00

    PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TRIGONOMETRI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas X SMA PGRI Oma Haruku yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dan model pembelajaran Discovery Learning pada materi trigonometri. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (Experimental Research) dengan desain penelitian Post Test Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS SMA PGRI Oma Haruku yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah 56 siswa dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu siswa kelas X IPS1 dan siswa kelas X IPS2  yang berjumlah 56 siswa, dipilih menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes yang terdiri dari 6 soal uraian untuk tes akhir. Analisis yang digunakan adalah analisis statistik uji t dan hasil penelitian menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen satu dan kelas eksperimen dua yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator and Explaining (SFE) dan model pembelajaran Discovery Learning pada materi trigonometri. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan yang diperoleh yakni, nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai α = 0,05 yakni 0,01

    ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN EKSPONEN

    Get PDF
    Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal persamaan eksponen. Penelitian ini dilakukan dikelas X SMA Xaverius Ambon tahun ajaran 2022/2023 pada bulan juli sampai bulan agustus 2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan wawancara. Instrumen penelitian yaitu lembar tes dan pedoman wawancara. Data hasil tes dianalisis agar dapat mengetahui jenis-jenis kesalahan dan juga sebagai dasar pemilihan subjek wawancara yaitu tiga orang siawa. Data hasil wawancara digunakan sebagai pembanding data hasil tes. Analisis data diambil melalui langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh yaitu kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan eksponen, dilihat dari objek matematika yaitu kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operas

    Literasi Numerasi dan Pengembangannya Bagi Guru di Kecamatan Tehoru

    Get PDF
    Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Tehoru bertujuan untuk menambah pengetahuan guru-guru khususnya guru Sekolah Dasar mengenai literasi numerasi dan pengembangan literasi numerasi di tingkat kelas serta tingkat sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu ceramah bervariasi, demonstrasi, dan workshop. Kegiatan ini sesuai dengan keinginan para guru yang pada saat wawancara mengaku butuh penjelasan terkait literasi numerasi dan cara mengembangkannya. Jumlah guru yang mengikuti kegiatan ini adalah 56 orang dengan persentase kehadiran 93,3% berasal dari 19 Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Tehoru. Hasil angket diperoleh tingkat kepuasan peserta kegiatan mencapai 89,3%. Persentase tingkat kemudahan memahami materi sebesar 91,3% sedangkan tingkat manfaat materi bagi guru peserta kegiatan adalah 90,5%
    corecore