15 research outputs found
AKUNTABILITAS BIROKRASI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI KECAMATAN NUSANIWE KOTA AMBON
Akuntabilitas Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis akuntabilitas birokrasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas birokrasi dalam pemberdayaan masyarakat pesisir di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, serta menemukan konsep baru tentang akuntabilitas birokrasi yang terfokus pada program pemberdayaan masyarakat pesisir. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik anlisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas birokrasi dalam tanggung jawab birokrasi dalam mewujudkan tujuan, akuntabilitas birokrasi atas sumber daya, akuntabilitas birokrasi atas keputusan dan akuntabilitas birokrasi dalam membangun partisipasi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon kurang terlaksanakan dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Program pemberdayaan masyarakat pesisir yang dijalankan dalam mewujudkan pengembangan ekonomi masyarakat pesisir, yaitu bantuan modal, bantuan peralatan, dan pelatihan kewirausahaan yang bertujuan untuk memberikan penguatan dalam mewujudkan kemandirian bagi masyarakat pesisir yang rata-rata bermata pencaharian sebagai nelayan yang bergerak di sektor perikanan perdesaan belum juga terlaksana dengan baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas birokrasi dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, yaitu : komunikasi, sumber daya, sikap pelaksana, dan struktur birokrasi kurang terlaksana dengan baik sehingga mempengaruhi akuntabilitas birokrasi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir di Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITATIF DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN KEEMPAT
Mahasiswa tahun keempat sebagai individu yang berada di tahap perkembangan dewasa awal memiliki tugas untuk mengambil keputusan terhadap masa depannya. Pengambilan keputusan karir diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan pikiran untuk membuat perencanaan karir. Berdasarkan data, terdapat fakta bahwa masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan pengambilan keputusan karir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. Populasi pada penelitian ini merupakan mahasiswa tahun keempat Departemen Manajamen dan Departemen Akuntansi angkatan 2014 di Universitas Diponegoro. Sampel pada penelitian ini berjumlah 206 mahasiswa yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur menggunakan Skala Pola Asuh Otoritatif (23 aitem, α = 0,887) dan Skala Pengambilan Keputusan Karir (21 aitem, α = 0,926). Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana, hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar rxy = 0,218 dengan tingkat signifikansi p=0,002 (p<0,05), artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoritatif dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tahun keempat. Sumbangan efektif pola asuh otoritatif terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 4,8%, sedangkan sisanya merupakan faktor lain yang tidak diungkap pada penelitian ini.
Kata Kunci: pola asuh otoritatif; pengambilan keputusan karir; mahasiswa tahun keempa
PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI SISWA SMA NEGERI 2 KABUPATEN SORONG
ABSTRAK Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon pemimpin. Para siswa sebagai calon pemimpin masa depan bangsa dan Negara sudah tentu harus mendapatkan perhatian khusus dari kita sebagai pendidik. Dalam hal ini, para siswa sejak dini mungkin dibekali dengan berbagai macam teori dan keterampilan tentang mempin, sehingga para siswa dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin dalam sebuah kelompok dan organisasi. Seorang pemimpin harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak kelompok. PKM yang kami lakukan berdasarkan munculnya banyak persoalan dikalangan Pelajar yang dapat menarik perhatian Pelajar, sehingga merusak masa depan mereka. Metode yang kami gunakan dalam PKM ini adalah kualitatif deskriptif, dimana hasil PKM ini kedumudian akan dideskripsikan. Dari PKM yang kami lakukan, dapat ditemukan bahwa adanya peningkatan pemahaman dari para Pelajar tentang bagaimana mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin yang baik.ABSTRACT Along with the development of the times, scientific leadership began to develop along with the growth of scientific management, better known as the science of leadership. Can be seen from the many kinds of literature that examine leadership with various perspectives or perspectives. Leadership is not only seen from the good but can be seen from the preparation of something in a plan and can train prospective leaders. The students as candidates for future leaders of the nation and the State certainly need to get special attention from us as educators. In this case, early students may be equipped with a variety of theories and skills about education, so that students can become leaders for themselves and leaders in a group and organisation. A leader must have conditions that are not light because the leader is the spearhead of the group. PKM that we do base on the emergence of many problems among students who can attract the attention of students, thus damaging their future. The method we use in this PKM is descriptive qualitative, where the results of this PKM will later describe. From the PKM that we did, it found that there was an increase in the understanding of the students about how to prepare to be a good leader.
One-year urinary and sexual outcome trajectories among prostate cancer patients treated by radical prostatectomy: A prospective study
BACKGROUND: To examine one-year trajectories of urinary and sexual outcomes, and correlates of these trajectories, among prostate cancer patients treated by radical prostatectomy (RP).
METHODS: Study participants were recruited from 2011 to 2014 at two US institutions. Self-reported urinary and sexual outcomes were measured at baseline before surgery, and 5 weeks, 6 months and 12 months after surgery, using the modified Expanded Prostate Cancer Index Composite-50 (EPIC-50). Changes in EPIC-50 scores from baseline were categorized as improved (beyond baseline), maintained, or impaired (below baseline), using previously-reported minimum clinically important differences.
RESULTS: Of the 426 eligible participants who completed the baseline survey, 395 provided data on at least one EPIC-50 sub-scale at 5 weeks and 12 months, and were analyzed. Although all mean EPIC-50 scores declined markedly 5 weeks after surgery and then recovered to near (incontinence-related outcomes) or below (sexual outcomes) baseline levels by 12 months post-surgery, some men experienced improvement beyond their baseline levels on each sub-scale (3.3-51% depending on the sub-scale). Having benign prostatic hyperplasia (BPH) at baseline (prostate size ≥ 40 g; an International Prostate Symptom Index Score ≥ 8; or using BPH medications) was associated with post-surgical improvements in voiding dysfunction-related bother at 5 weeks (OR = 3.9, 95% CI: 2.1-7.2) and 12 months (OR = 3.3, 95% CI: 2.0-5.7); and in sexual bother at 5 weeks (OR = 5.7, 95% CI:1.7-19.3) and 12 months (OR = 3.0, 95% CI: 1.2-7.1).
CONCLUSIONS: Our findings provide additional support for considering baseline BPH symptoms when selecting the best therapy for early-stage prostate cancer
Manajemen Kebijakan Lalu Lintas Perkotaan
Buku Manajemen Kebijakan Lalu Lintas Perkotaan merupakan karya Ratna Rosmauli Pakpahan, S.I.A., M.Si. seorang ahli di bidang Administrasi Publik – Kebijakan Publik. Penulisan ini juga termasuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi kebijakan pengelolaan tempat parkir di Kota Ambon berdasarkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Parkir Kendaraan Pada Tepi Ruas Jalan Umum.
Alur penyampaian yang disajikan di buku ini sistematis dan mudah dipahami. Pada BAB Pendahuluan membahas tentang tata Kelola pemerintahan dan ketertiban lalu lintas. BAB II nenbahas konsep kebijakan public, implementasi kebijakan dan konsep parkir, BAB III membahas Dinas Perhubungan Kota Ambon, BAB IV membahas tentang faktor penghambat implementasi kebijakan pengelolaan parkir
ANALISIS KEMAMPUAN PEMERINTAH DESA DALAM ALOKASI DANA DESA
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa di Kecamatan Parenggean. 2) Untuk mengetahui bagaimana model pengelolaan alokasi dana desa dikantor desa Kecamatan Parenggean. Penelitian ini berlangsung kurang lebih 2-3 bulan dan berlokasi di Desa Bandar Agung Kecamatan Parenggean.
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendalam terkait dengan masalah yang diteliti. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisayang tidak menggunakan prosedur analaisa statistic atau cara kuantitatifikasi lainnya.
Penelitian kualitatif memiliki karakteristik dengan mendeskripsikan suatu keadaan yang sebenarnya, tetapi laporannya bukan sekedar bentuk laporan suatau kejadian tanpa suatu interprestasi ilmiah serta memahami atau memperoleh pemahaman mengenai fenomena atau gejala yang diangkat untuk diteliti secara mendalam.
Hasil Penelitian: 1) Pengelolaan ADD di Desa Bandar Agung Kecamatan Parenggean untuk saat ini sudah berjalan secara optimal. Hal tersebut dikarenakan. Kemampuan pemerintah desa baik dari aspek administratif maupun dalam penentuan program kerja dalam penggunaan ADD yang sudah baik
Model pengelolaan ADD yang dijalankan di Desa Bandar Agung sudah berjalan dengan baik dengan bukti bahwa untuk keterwakilan musrembang dari kereterwakilan masyarakat disampaikan oleh RT masing-masing ini menunjukan bahwa adanya transparansi dalam penggunaaan dana desa, dan masyarakat mendapatkan manfaatnya meskipun dalam pengelolaan keuangan pemerintah desa juga mengalami kurangnya sumber daya manusia dalam membantu pengelolaan keuangan secara baik
Analisis Indeks Desa Membangun Di Kampung Klayili Distrik Klayili Kabupaten Sorong
Model pembangunan pinggiran lebih menekankan pada keterkaitan pembangunan antara pusat dan pinggiran akan menciptakan daya sebar (spread effects), yakni efek sebar dari pusat ke pinggiran dan daya serap balik (back wash effects), yakni efek serap balik dari pinggiran ke pusat. Dengan demikian, upaya pemberdayaan masyarakat harus sesuai dengan kondisi dan situasi objektif di desa sehinga menuju desa mandiri. Pertanyaan risetnya adalah bagaimanakah klasifikasi status dari Kampung Klayili berdasarkan IDM. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui klasifikasi status dari Kampung Klayili berdasarkan IDM. Teknik pengumpulan data, meliputi observasi, wawancara, dan dokumen. Untuk keperluan pengumpulan data dan pengolahan data, maka sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling. Jenis penelitian yang dugunakan adalah kuantitatif. Alat analisis data yang dipakai, yaitu IDM. Hasil penelitian menunjukkan Indeks dari masing-masing ketiga variabel di Kampung Klayili adalah 0,485 untuk ketahanan sosial; 0,490 untuk indeks ketahanan ekonomi, dan 0,543 untuk ketahanan lingkungan. Dengan demikian, hasil indeks dari ketiga variabel tersebut diatas maka diperoleh hasil akhir rata-rata dari IDM di Kampung Klayili adalah sebesar 0,506. Hasil akhir ini, bila dikonsultasikan maka ada diantara kisaran range > 0,491dan < 0,599 sehingga klasifikasi status Kampung Klayili adalah merupakan desa tertinggal
PENDAMPINGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA
Kabupaten Rajaampat salah satu kepulauan di Provinsi Papua Barat di Indonesia. Wisatawan domestik dan mancanegara yang datang sebelum Covid-19 pada tahun 2019 bisa mencapai 32.000 pengunjung (sumber: kumparan.com). Di masa Pandemic Covid-19 hampir tidak ada sama sekali pengunjung yang datang sehingga sangat berdampak bagi perekonomian UMKM di wilayah Kabupaten Raja Ampat. UMKM tidak efektif lagi melakukan promosi dan publikasi objek wisata dengan cara konvensional, harus ada terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi informasi, database maupun smartphone android. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan solusi berupa perancangan dan pembuatan sistem informasi website pariwisata Rajaampat dengan berbasis android. Metode pendekatan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan Unified Modeling Language (UML) sebagai modelnya. Sistem yang dibuat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem backend berbasis web dengan PHP dan database MySql, dan aplikasi android berbasis mobile untuk wisatawan. Hasil dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu (1) website gotriprajaampat.com yang dapat diakses melalui website dan smartphone android. (2) publikasi di media cetak Papua Barat Pos, Publikasi media online di website terdepan.co.id, terdepan.co.id/live/ dan (3) publikasi media youtube
PENTINGNYA PENGENALAN LITERASI KEUANGAN BAGI ANAK USIA DINI PADA RUMAH BACA KANAAN KOTA SORONG
Dalam budaya masyarakat Indonesia adalah tabu membicarakan segala sesuatu tentang uang di hadapan anak. Itulah mengapa pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang kesehatan finansial keluarga belum mendapat porsi yang cukup pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Hal inilah yang mendasari pentingnya pelaksanaan kegiatan literasi keuangan bagi anak-anak usia dini pada Rumah Baca Kanaan Kota Sorong. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi: 1) Pemutarkan Video Literasi Keuangan: Membedakan kebutuhan dan Keinginan, 2) Membagikan anak-anak dalam kelompok kecil dan masing-masing kelompok menyelesaikan misi 1 “menempelkan gambar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, setelah itu, setiap kelompok diberikan uang pecahan Rp 50.000 untuk dibelanjakan jenis barang sesuai dengan kebutuhan. Jika ada sisa uang dari hasil perbelanjaan dimasukan ke dalam tabungan berbentuk celengan, dan 3) Bagi kelompok yang memiliki tabungan dalam jumlah yang besar serta ketepatan dalam membedakan keinginan dan kebutuhan yang menjadi pemenang dalam permainan ini. Dari kegiatan ini dapat menunjukkan bahwa anak-anak pada Rumah Baca Kanaan telah memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan tanya jawab terkait dengan jenis-jenis gambar yang menjadi media pembeda antara keinginan dan kebutuhan yang telah dilakukan pada kegiatan inti sebelumnya. Selain itu, anak-anak juga mampu untuk membelanjakan uang yang diberikan sesuai dengan daftar belanja yang diberikan. Sisa uang pembelanjaan yang didapat sebagian diajarkan untuk disisihkan pada tabungan berupa celengan. Hal ini terlihat dari jumlah tabungan dari masing-masing kelompok rata-rata diatas Rp 15.000 dari jumlah uang Rp 50.000 yang diberikan