4 research outputs found

    NILAI PROFETIK LEGENDA-LEGENDA DALAM ENSIKLOPEDIA DONGENG DAN CERITA ASAL MULA NAMA DAERAH (PENDEKATAN SEMIOTIK)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang nilai profetik legenda-legenda dalam Ensiklopedia Dongeng dan Cerita Asal Mula Nama Daerah menggunakan pendekatan semiotik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotik sebagai perspektif. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori nilai profetik dari Kuntowijoyo yang terbagi atas: (1) nilai humanisasi, (2) nilai liberasi, dan (3) nilai transendensi. Objek penelitian ini, ialah 20 cerita legenda tentang asal mula nama daerah dalam Ensiklopedia Dongeng dan Cerita Asal Mula Nama Daerah yang dipilih berdasarkan pengklasifikasian teori legenda. Pendekatan semiotik yang digunakan yaitu semiotik Peirce yang fokus pada: (a) ikon, (b) indeks, dan (c) simbol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 149 data yang menunjukkan adanya nilai profetik yang ditemukan di dalam legenda-legenda yang dianalisis. Data yang paling dominan yaitu, nilai humanisasi sebanyak 73 data, nilai liberasi sebanyak 31 data, dan nilai transendensi sebanyak 45 data. Nilai humanisasi yang dominan terdapat dalam legenda Asal Mula Pulau Si Jangoi - Jangoi Si Perampok dan Panglima Kawal. Nilai liberasi yang dominan terdapat dalam Legenda Batu Berambai – Kisah Putri Renong Bulan dari Rejang. Nilai transendensi yang dominan terdapat dalam Legenda Danau Bagendit – Nyai Endit yang Kikir. Tanda semiotik yang dominan muncul dalam menemukan nilai�nilai profetik yaitu, indeks. Penelitian ini berimplikasi pada pembelajaran sastra kelas VII, yaitu pada kompetensi dasar (K.D) 3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar, kompetensi dasar (K.D) 4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar

    PELATIHAN PENGUATAN PERAN PEMERINTAH DESA DALAM UPAYA PELAKSANAAN SUSTAINANBLE DEVELOPMENT GOALs DESA GUNUNG MUDA

    Get PDF
    Pemerintahan desa adalah pelaku utama dalam pergerakan Pembangunan dan kemajuan serta kesejahteraan Masyarakat desa. SDGs Desa adalah sebuah upaya terpadu untuk pembangunan ekonomi, social, lingkunga, hukum dan tata kelola masyarakat. SDGs desa juga merupakan salah satu program pembangunan berkelanjutan yang sedang dirancang secara serius oleh pememerintah Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pelatihan penguatan kapasitas pemerintah desa dalam upaya pelaksanaan sustainanble development goals desa gunung muda. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi dan focus grup diskusi yang dilakukan bersama seluruh Perangkat Pemerintahan Desa Gunung Muda. Dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan telah berhasil memberikan pengetahuan dan pemahaman baru tentang sustainable depelovment Goals Desa. Perangkat desa menjadi paham dan menjadi potensi desa yang bisa dikelola dan akan dilakukan Upaya tindak lanjut suapya bisa menerapkan pola Pembangunan yang berkelanjutan. Perangkat desa menginginan adanya kegiatan pelatihan dan pembimbingan secara berkelanjutan untuk memonitoring mengevaluasi sejauhmana pemerintah desa bisa mengimpelemntasikan SDGs Desa

    The Impact of Healthcare Worker Safety Culture on Outpatient Patient Satisfaction in Public Hospitals

    No full text
    Patient satisfaction and the safety culture of health workers are two important aspects that are interrelated in providing health services. Safety culture refers to attitudes, values, norms, and behaviors in an organization that focuses on patient safety. Meanwhile, patient satisfaction measures the extent to which patients are satisfied with the services they receive from health service providers. This study analyzes the impact of safety culture and factors related to outpatient patient satisfaction. Observational research was employed with stratified random sampling, and primary data was collected from a public hospital in Samarinda City. The bivariate test was performed for chi-square, then binary logistic for multivariate. Statistical test results of the variables clarity of information, communication of health workers, physical quality, empathy, and safety culture associated with outpatient satisfaction, multivariate regression showed safety culture (OR 13.44, p = 0.006) had a large influence, followed by communication (OR 12.460, p = 0.023) and empathy (OR 9.947 p= 0.025) on outpatient satisfaction. This research is expected to be a source of information, input, and material for preparing plans and as a basis for the initial stages of periodic evaluation of the quality of health services for patients
    corecore